0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan1 halaman
Siswa bernama Laode Agung Prastiyo kelas 6ihma NPM 1951007 menjelaskan faktor penyebab sering terjadi penyebaran berita hoax di media sosial yaitu human error, teknologi, dan kepentingan kelompok. Upaya penanggulangannya melalui penyuluhan hukum, pendidikan, dan tindakan hukum.
Siswa bernama Laode Agung Prastiyo kelas 6ihma NPM 1951007 menjelaskan faktor penyebab sering terjadi penyebaran berita hoax di media sosial yaitu human error, teknologi, dan kepentingan kelompok. Upaya penanggulangannya melalui penyuluhan hukum, pendidikan, dan tindakan hukum.
Siswa bernama Laode Agung Prastiyo kelas 6ihma NPM 1951007 menjelaskan faktor penyebab sering terjadi penyebaran berita hoax di media sosial yaitu human error, teknologi, dan kepentingan kelompok. Upaya penanggulangannya melalui penyuluhan hukum, pendidikan, dan tindakan hukum.
1. Apakah faktor – faktor Penyebab yang menimbulkan seringnya terjadi dimasyarakat
perbuatan penyebaran berita bohong (hoax) di media social ? Jawaban : Tinjuan Kriminologi dalam tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) dipengaruhi oleh: a. faktor manusia (Human Error) sebagai pengguna media sosial, karena mudah emosi membaca berita, ketidaktahuannya informasi berita tersebut benar atau bohong, Malas dalam mencari kebenaran informasi, Keisengan dalam menyebarkan berita bohong, Faktor adanya kepetingan Kelompok karena adanya ketidak sukaan orang terhadap kelompok tertentu sehingga dia melakukan penyebaran berita bohong terhadap kelompok itu, b. Faktor Teknologi yang semakin maju Karena dalam penggunaan teknologi perbuatan kriminal sangat besar potensinya apalagi perbuatan tersebut bisa mencakup batas- batas negara. 2. Bagaimanakah Upaya penangulangan Kejahatan terhadap perbuatan penyebaran berita bohong (hoax) di media social yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat? Jawaban : Upaya penanggulangan penyebaran berita bohong yaitu dengan melakukan penyuluhan hukum dan edukasi bahaya hoax di daerah yang akan berpotensi percaya akan berita bohong. Selain itu juga melakukan sosialisasi-sosialisasi di tingkat pendidikan agar pelajar atau mahasiswa dapat menjadi pelopor bahaya hoax. Serta upaya tindakan hukum berupa upaya repsresif yang dilakukan penegak hukum dengan tegas dalam memberikan sanksi pidana dan upaya presuasif dalam rangka pengendalian sosial dengan mengarahkan pelaku agar mematuhi nilai-nilai dan norma yang berlaku.