Anda di halaman 1dari 13

HUKUM PEMERINTAHAN

DAERAH

Oleh :
Alm. Doni M. Dahlan, SH, MH, M.AP.
Indra Utama Tanjung, SH., MH.
PENDAHULUAN
Istilah dan Pengertian
1. Hukum
2. Pemerintahan
3. Daerah
Apakah yang dimaksud dengan hukum ?
1. Penggolongan hukum
2. Unsur-unsur hukum
Hk. Adat
Tidak Tertulis
Hk.Kebiasaan

Hukum Dikodifikasi
Per-UU-an

Tertulis Tdk Dikodifikasi


Jurisprudensi

Traktat
Unsur-unsur Hukum
 Kumpulan peraturan
 Perintah
 Larangan
 Sanksi bagi yang melanggar
PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN

 Pemerintahan = bestuurvoering =
pelaksanaan tugas pemerintah
 Pemerintah = organ/alat atau aparat yang
menjalankan pemerintahan (Badan
Pejabat/Tata Usaha Negaranya)
 Pemerintah :
- Luas (in the broad sense) = semua alat
kelengkapan negara
 Sempit (in the narrow sense) = kekuasaan

eksekutif
Pengertian Daerah
 Kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai :
1. batas wilayah tertentu
2. berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat
3. atas prakarsa sendiri
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004
 Pelaksanaan Otonomi Daerah. Hak Dan Kewajiban Daerah dalam
Otonomi Daerah Berdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap
daerah memiliki hak :
a. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
b. memilih pemimpin daerah
c. mengeloloa aparatur daerah
d. mengelola kekayaan daerah
e. memungut pajak daerah dan retribusi daerah mendapatkan bagi hasil
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di
daerah
f. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah mendapatkan
hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
KESIMPULAN
 Hukum Pemerintahan Daerah
Kumpulan peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan dari
suatu kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas wilayah tertentu yang
berhak mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan
masyarakat
LAHIRNYA PEMERINTAHAN DAERAH

 Konsekuensi adanya teorti pembagian kekuasaan


1. pembagian kekuasaan secara horizontal
a. eksekutif
b. legislatif
c. yudikatif
2. Pembagian kekuasaan secara vertikal
a. satuan pemerintah pusat
b. satuan pemerintah daerah
 Dianutnya konsep negara kesatuan
Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 : “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”
 Negara Kesatuan ? :
1. kedaulatan tertinggi ada pada pemerintah nasional;
2. penyerahan suatu kekuasaan atau wewenang
kepada satuan pemerintah local hanya dapat
dilaksanakan atas kuasa undang-undang yang dibuat
oleh badan legislatif nasional;
3. tidak ada satuan pemerintah yang lebih rendah yang
mempunyai sifat staat.
ALASAN PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA
VERTIKAL

 Kemampuan Pemerintah berikut perangkatnya yang ada


di daerah terbatas;
 Wilayah negara sangat luas, terdiri lebih dari 3000 pulau-
pulau besar dan kecil;
 Pemerintah tidak mungkin mengetahui seluruh dan segala
macam kepentingan dan kebutuhan rakyat yang tersebar
di seluruh pelosok negara;
 Hanya rakyat setempatlah yang mengetahui kebutuhan,
kepentingan dan masalah yang dihadapi dan hanya
mereka yang mengetahui bagaimana cara yang sebaik-
baiknya untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
 Dilihat dari segi hukum, Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 18 menjamin adanya daerah dan wilayah;
 Adanya sejumlah urusan
pemerintahan yang bersifat
kedaerahan dan memang lebih
berdaya guna jika dilaksanakan oleh
daerah;
 Daerah mempunyai kemampuan dan
perangkat yang cukup memadahi
untuk menyelenggarakan urusan
rumah tangganya, maka desentralisasi
dilaksanakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah.
DAFTAR BACAAN

 Bagir Manan, “Menyongsong Fajar Otonomi Daerah”, Pusat Studi Hukum FH.
UII, Yogyakarta, 2002
 HRE Kosasih Taruna Sepandi, Manajemen Pemerintahan Daerah Era
Reformasi Menuju pembangunan Otonomi Daerah, Universal, bandung,
2000.
 Hari Sabarno, “Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa”, Sinar
Grafika, Jakarta, 2007
 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Reformasi”, Bhuana Ilmu Populer (Kel Gramedia), 2007
 M. Arif Nasution, dkk, “Demokratisasi & Problema Otonomi Daerah”, Mandar
Maju, Bandung, 2000
 Ni’matul Huda, “Hukum Pemerintahan Daerah”, Nusa Media, Bandung, 2009
 Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia”, Sinar
Grafika, Jakarta, 2006
 Soewoto Mulyosudarmo, “Pembaharuan Ketatanegaraan Melalui Perubahan
Konstitusi”, Asosiasi pengajat HTN dan HAN Jawa Timur dan inTrans,
malang, 2004

Anda mungkin juga menyukai