Anda di halaman 1dari 13

OTONOMI DAERAH DAN DAERAH

OTONOM
DONI M. DAHLAN, SH, MH, M.AP
Pengertian
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, otonomi adalah
pola pemerintahan sendiri. Sedangkan otonomi daerah adalah
hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah
diamandemen dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pemerintahan Daerah, definisi otonomi daerah
sebagai berikut: “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.
Daerah Otonom
Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal dalam suatu daerah
untuk mengatur, mengurus, mengendalikan dan mengembangkan
urusannya sendiri dengan menghormati peraturan perundangan yang
berlaku (Hanif Nurcholis, 2007:30).

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen


dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan
Daerah juga mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: “Daerah
otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Contoh daerah otonom (local self-
government) adalah kabupaten dan kota.
Ciri Pelaksanaan Otonomi Daerah
 Mengurus sendiri urusan pemerintahan
 Dilakukan berdasarkan asas otonomi
 Dilakukan sebagai tugas pembantuan
BEBERAPA CATATAN
 Berdasarkan fakta sejarah, Indonesia pernah
memberlakukan beberapa konstitusi guna
mendukung jalannya sistem pemerintahan
dari era orde lama sampai dengan sekarang
ini. Melalui konstitusi yang berlaku sekarang,
pemerintah pusat memberikan wewenang
kepada pemerintah daerah untuk mengurus
sendiri urusan pemerintahan. Hal ini berarti
segala kebijakan daerah yang meliputi
banyak aspek dan bidang ditentukan dan
dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
pengawasan dari pemerintah pusat.
 adanya hak pemerintah daerah untuk mengurus
sendiri urusan pemerintahan daerahnya
membuat pemerintah daerah dapat
mengembangkan potensi yang ada di daerahnya
sehingga dapat meningkatkan daya saing di
negara sendiri maupun negara lain terutama di
era globalisasi ini. Urusan pemerintah daerah
yang satu dengan yang lainnya tentu berbeda.
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam
menentukan wewenang kepada pemerintah
daerah untuk mengurus sendiri urusan
pemerintahan dirasa sudah tepat
UNSUR YANG TERDAPAT PADA SEBUAH
DAERAH OTONOM
 Adanya Batas Wilayah. Pengertiannya yaitu suatu daerah wajib memiliki wilayah
dimana batas-batasnya jelas dengan begitu bisa dibedakan dengan daerah lain. Menjadi
satu kesatuan masyarakat hukum, batas wilayah menjadi sangat penting dan
menentukan demi menjamin kepastian hukum baik untuk pemerintah ataupun
masyarakat ketika berinteraksi hukum. Contohnya ketika menetapkan kewajiban
tertentu selaku warga masyarakat dan pemenuhan hak-hak masyarakat akan fungsi
pelayanan umum pemerintahan serta peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh.
 - Adanya Pemerintahan. Adanya pemerintahan dalam arti komponen pemerintah daerah
terdiri dari pemerintahan daerah dan DPRD selaku penyelenggara pemerintahan daerah.
Keberadaan pemerintahan daerah berdasarkan legitimasi yaitu seberapa besar rakyat
setempat bisa menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang
dibuat pemerintahan tersebut. Legitimasi pun berarti masyarakat mengakui undang-
undang yang mengatur kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pemerintahan sendiri.
 - Adanya Masyarakat. Masyarakat selaku salah satu unsur pemerintahan dengan
pengertian sebagai kesatuan masyarakat hukum, apakah itu “gemeinschaft” (umumnya
dijumpai pada masyarakat pedesaan) ataupun “gesselschaft” (kehidupan masyarakat
dengan ciri perhitungan untung-rugi/masyarakat perkotaan), jelas memiliki kebiasaan,
tradisi dan adat-istiadat yang ikut mewarnai sistem pemerintahan daerah.
TUJUAN OTONOMI DAERAH
 1. Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi
dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat
dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik
rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam
menggunakan hak-hak demokrasi.
 2. Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi
daerah adalah untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
 3. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi
daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah.
 4. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi di daerah masing-masing.
Pemekaran Daerah
Pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau suatu
kesatuan yang dibagi atau dipisahkan menjadi beberapa
bagian yang berdiri sendiri. (Poerwadarminta, 2005).  Jadi
dengan demikian daerah/wilayah pemekaran adalah suatu
daerah/wilayah yang sebelumnya satu kesatuan yang utuh
yang kemudian di bagi atau dimekarkan menjadi beberapa
bagian untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri.
Dalam UU No.23 Tahun 2014 pada Pasal 33 ayat (1) huruf a
menyatakan pemekaran daerah berupa pemecahan provinsi
atau daerah kabupaten/kota untuk menjadi dua atau lebih
daerah baru.
DASAR HUKUM PEMEKARAN
DAERAH
 UUD 1945 tidak mengatur perilah pembentukan daerah atau pemekaran suatu
wilayah secara khusus, namun disebutkan dalam pasal 18B ayat (1) bahwa.
“Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-
undang.”Selanjutnya pada ayat (2) pasal yang sama tercantum kalimat sebagai
berikut.
 “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang.”
 Namun sebelumnya pemekaran wilayah ini secara khusus diatur dalam UU
No.32 Tahun 2004 mengenai pembentukan daerah dan kawasan khusus dalam
Bab II tentang Pembentukan Daerah dan Kawasan Khusus. Yang kemudian
undang-undang tersebut telah diperbarui dengan UU No.23 Tahun 2014 Bab
VI Bagian II tentang Pembentukan Daerah.
TUJUAN PEMEKARAN DAERAH

Peningkatan pelayanan kepada masyarakat


Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi
Percepatan pelaksanaan pembangunan
perekonomian daerah
 Percepatan pengelolaan potensi daerah
Peningkatan keamanan dan ketertiban.
Peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan
Daerah.
SYARAT PEMEKARAN DAERAH
Syarat administratif :
• Untuk provinsi meliputi adanya persetujuan DPRD
kabupaten/kota dan Bupati atau Walikota yang akan
menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD
provinsi induk dan Gubernur, serta rekomendasi
Menteri Dalam Negeri.
• Untuk kabupaten/kota meliputi adanya persetujuan
DPRD kabupaten/kota dan Bupati atau Walikota yang
bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan
Gubernur, serta rekomendasi Mnteri Dalam Negeri.
Syarat Teknis
• Meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang
mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial
budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan,
keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan
terselenggaranya otonomi daerah
Syarat Fisik Kewilayahan
• Untuk pembentukan provinsi paling sedikit 5 (lima) kabupaten. 
• Untuk pembentukan kabupaten paling sedikit 5 (lima)
kecamatan.
• Untuk pembentukan kota 4 (empat) kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai