Anda di halaman 1dari 3

Nama : ARY INDAH PUSPITA SARI

UNIVERSITAS TERBUKA NIM : 021920245


Program Studi : ILMU PEMERINTAHAN
MK : BIROKRASI INDONESIA
TUGAS 1

Korupsi Kemenag Singkawang Dihentikan


Kejaksaan Negeri Kota Singkawang ( Kal-bar ) menghentikan sejumlah kasus tindak pidana korupsi.
Adapun perkara yang dihentikan penyelidikannya adalah kasus hibah Pembangunan TK berupa bantuan
sejumlah dana (Rp 550 juta), APBN Program bantuan siswa miskin yang melibatkan anggota DPRD
Kota Singkawang, pengadaan kapal nelayan Rp 2 miliar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Singkawang, Pengadaan computer 25 unit dan laptop 15 unit Rp 890 juta.
Sumber : Pontianak Pos, 9 September 2016

KORUPSI APARATUR PEMERINTAHAN DI KOTA SINGKAWANG

Kota Singkawang adalah salah satu kota yang ada di Kal-bar yang merupakan kota
besar. Kota ini biasa dikenal dengan kota Amoy karena banyak dihuni oleh warga tionghoa
yang bermukim di kota tersebut. Kota yang merupakan salah satu objek pariwisata ini juga
memiliki tingkat korupsi yang cukup tinggi. Kotamadya Singkawang sedang dalam
pembenahan dalam tata ruang kota yang semakin baik.Hal ini dapat dilihat dengan
pertumbuhan dan perkembangan kota ini dari tahun ketahun yang semakin lebih baik.
Tentunya tidak mudah untuk mengawasi jalannya pemerintahan jika tanpa adanya
kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat setempat untuk membantu kelancaran
dan transparansi. Masayarakat tentu memiliki peranan yang sangat penting dalam hal ini.
Dalam hal ini, korupsi bukan berita baru dalam pemerintahan Indonesia. Dalam reformasi
dewasa ini Mahkamah Agung menrupakan ujung tombak terutama dalam memberantas KKN
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih sebagaimana diamanatkan oleh Tap
No.XI/MPR/1998. Mahkamah Agusng harus bebas dari pengaruh kekuasaan ataupun lainnya.
Kasus ini tentu harus segera diselesaika agar tidak mnimbulkan opini masyarakat
tidak lagi percaya pada aparatur pemerintahan. Badan yang harus membantu proses
penyelidikan ini adalah BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan ) yang bertugas memeriksa dan
bertanggungjawab langsung tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaannya dilaporkan
kepada DRPD. Akan tetapi, dalam kasus ini anggota DPRD ikut terlibat didalamnya.
Pembentukan BPK sesuai Undang-undang No.5 tahun 1972 menegaskan bahwa BPK adalah
lembaga tinggi negara yang dalam pelaksanaanyya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
pemerintah akan tetapi tidak beridir di atas pemerintah.BPK juga memiliki tugas memeriksa
APBN , Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah yang mana apabila ditemukan tindak
pidana maka kejaksaan dan kepolisian yang bergerak. Dalamkasus korupsi diatas yaitu
penggelapan dana pembangunan TK sebesar Rp 550 juta, APBN Program bantuan siswa
miskin yang melibatkan anggota DPRD Kota Singkawang, pengadaan kapal nelayan Rp 2
miliar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Singkawang, Pengadaan computer 25 unit dan
laptop 15 unit Rp 890 juta.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan pemerintah yang memberikan
pelayanan masyarakat ( public service). Yang mana ditegaskan dalam keputusan Menpan
Nomor 06/1995 sebagai kriteria pelayanan pemerintah yang baik terhadap masyarakat yaitu
kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbatasan, keterbukaan, efisiensi,
ekonomis, keadilan merata, dan ketepatan waktu. Sehingga, apabila proses penyidikan
dihentikan dapat dipastikan pemerintahan masih jauh dari kata good governance. Untuk itu
berlakulah adil jangan kebal hukum seperti semboyan hukum tajam kebawah tumpul keatas.

Kesimpulan:
1. Penyelidikan dapat dibantu oleh BPK yang memiliki tugas dan tanggungjawab
sebagai pengawas dan memeriksa laporan semua instansi pemerintah agar dapat
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
2. Untuk menciptakan good governance harus mencakup kriteria pelayanan masyarakat
yang baik yaitu kesederhanaa, kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbatasan,
keterbukaan, efisiensi, ekonomis, keadilan merata dan ketepatan waktu.

Daftar Pustaka :
Koswara.(2000).Teori Pemerintahan Daerah.Jkarta:IIP
Lubis,Ibrahim.(1988).Pengawasan Pembangunan.Jakarta: Karunika UT
Soejito, Riwan.(1990).Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.Jakarta: Rineka
Cipat

Anda mungkin juga menyukai