Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Smester (UAS) Semester Genap 2020/2021 Universitas Airlangga

Dosen / Pengajar : Ervan Kus Indarto, S.IP., M.IP.

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Nama :

NIM : 15

Kode Kelas : B-2.10

Waktu Ujian : Selasa, 29 Juni 2021 / 09.00 – 10.40

Tanda Tangan :

Tema : Korupsi dan Ketaatan Pajak

Judul : Upaya Pemberantasan Pungli di Indonesia

Keberadaan pungutan liar (pungli) menjadi satu kebudayaan yang melembaga,


penyakit masyarakat yang membudaya. Pungli dapat diartikan sebagai pungutan yang
dilakukan oleh dan untuk kepentingan pribadi oknum petugas secara tidak sah atau
melanggar aturan. Pungli merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan wewenang yang
bertujuan memudahkan urusan atau memenuhi kepentingan dari pihak pembayar
pungutan ini. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pungli melibatkan kedua belah
pihak atau lebih, baik itu pengguna jasa atau oknum petugas bisa dilaksanakan rahasia
atau secara terang-terangan yang biasanya berupa uang.

Setiap orang dapat melakukan pungutan liar, tak hanya pejabat negara maupun
pegawai swasta. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pungli antara lain
seperti birokrasi yang berbelit, pengumpulan dana yang tidak dilindungi oleh Undang-
Undang, wewenang yang tidak terkendali serta motivasi kepentingan pribadi untuk
memperkaya diri.

Pada dasarnya pungli dan korupsi merupakan kegiatan yang sama dimana kedua
kegiatan tersebut menggunakan kekuasaan untuk tujuan memperkaya diri dengan cara
melawan hukum. Sehingga, secara tersirat dapat ditemukan dalam rumusan korupsi
pada Pasal 12 huruf e UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 423 KUHP yang
dirujuk dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No.3 Tahun 1971, dan Pasal 12 UU No.31
Tahun 1999 sebagai tindak pidana korupsi, yang kemudian dirumuskan ulang pada UU
No.20 Tahun 2001

Akibat dari banyaknya pungli, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden


Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. Pasar 1 ayat
(1) Perpres 87 tahun 2016 ini menyatakan bahwa dengan Peraturan Presiden ini
dibentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang selanjutnya disebut Satgas
Saber Pungli. Pasal 2 menjelaskan bahwa Satgas Saber Pungli mempunyai tugas
melaksanakan pemberantasan pungutan liar secara efektif dan efisien dengan
mengoptimalkan pemanfaatan personil, satuan kerja, dan sarana prasarana, baik yang
berada di kementrian/lembaga maupun pemerintah daerah.

Pungutan liar sudah terlalu lama dibiarkan menjadi budaya tersendiri dalam
pelayanan masyarakat. Tak ingin hal tersebut semakin meluas, Presiden Jokowi
menegaskan kepada jajarannya di daerah utnuk menyelaraskan langkah dengan
pemerintah pusat dalam upaya pemberantasannya di Indonesia. Hasilnya pun sangat
signifikan setelah Perpres itu disahkan dan dilaksanakan, puluhan ribu laporan dan atau
pengakuan masuk ke pemerintahan terkait adanya pungli, dan banyak juga yang
tertangkap tangan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh petugas saber pungli
yang dibentuk.

Dinas Perhubungan sebagai satu badan yang menangani lancarnya hubungan


jalur darat, laut dan udara adalah salah satu yang menyebabkan kerap terjadinya
tindakan pungli yang dilakukan oleh pegawai atau pejabat aparatur negara didalamnya.
Dalam menjalankan tugasnya, aparat memang sering menarik uang ekstra dari layanan
yang diberikan kepada warga masyarakat untuk kepentingan pribadi. Salah satu sumber
permasalahan terbesar terjadinya pungli adalah kurangnya pengawasan dan tanggung
jawab pelaksanaan pembangunan serta pengaturan hak dan kewajiban lembaga-lembaga
negara dalam urusan penyelenggaraan kepentingan perseorangan dan kepentingan
masyarakat.

Di wilayah hukum Kepolisian Jakarta Utara usai adanya perintah dari Presiden
Jokowi menangkap pelaku pungli di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara. Hasil dari
penangkapan polisi ini, terungkap bahwa uang yang didapatkan para pungli mencapai
16 M. Mereka meminta dari para sopir yang bongkar muat, modusnya bagi yang
membayar para pemungut pungli akan didahulukan bongkar muatnya. Bagi para sopir
tidak ada pilihan lain, karena sistem bongkar muat tidak jelas, sehingga waktu tunggu
mereka bisa lama. Disisi lain mereka dikejar oleh waktu, semakin cepat bongkar muat
semakin cepat pula mendapatkan uang hasil. Semakin lama, maka semakin terkuras
uangnya untuk operasional di pelabuhan.

Setelah tertangkapnya pelaku pungli ini, suasana aktivitas bongkat muat justru
sepi karena operator crane kontainer diduga bermalas-malasan lantaran tidak adanya
pungli. Hal itu menandakan tidak adanya sistem bongkar muat yang jelas dan resmi.
Jadi, pemberantasann pungli sejatinya dilanjutkan dengan penerapan sistem bongkar
muat yang jelas dan resmi, tak lupa sistem punish and reward bagi pekerja lapangan.
Reward bisa berupa tambahan insentif sesuai beban kerja, sehingga para pekerja jadi
semangat.

Dengan adanya penangkapan kepada pelaku pungli, maka akan ada efek jera
serta adanya edukasi hukum pada masyarakat bahwa pungli dilarang hidup dan
berkembang di Indonesia. Di seluruh Indonesia pihak kepolisian harus tegas terhadap
aksi pungli ini. Tentu masih banyak aksi pungi yang terjadi di Indonesia yang harus
dibersihakan dan diproses oleh hukum secara bijak dan tegas. Keadilan dan
kemanfaatan hukum bagi masyarakat harus diutamakan. Masyarakat adalah objek yang
wajib dilindungi dan diberikan hak-haknya untuk bebas dari pungli.

Keberhasilan pemberantasan pungli yang termasuk dalam kategori korupsi akan


membawa dampak positif yang meluas bagi rakyat, bangsa dan negara, karena
praktiknya menunjukkan suatu perbuatan yang rusak, busuk, dan tidak jujur yang
disangkutpautkan dengan keuangan. Dalam hal ini kejaksaan sebagai salah satu
lembaga yang memiliki wewenang untuk melakukan penyidikan mengenai ada tidaknya
perbuatan pidana dan menyelesaikan perkara pungutan liar yang dilakukan perjabat
aparatur negara guna terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat
Indonesia. Untuk itu aparat pemerintah tentunya lebih meningkatkan keterampilan atau
keahlian dan semangat yang tinggi sebagai pelayan publik, sehingga pelayanan yang
diberikan dapat secara maksimal diterima dan memberikan keputusan kepada
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai