Abstrak
Pungutan liar merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau Pegawai Negeri
atau Pejabat Negara dengan cara meminta pembayaran sejumlah uang yang tidak sesuai
atau tidak berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan pembayaran tersebut, hal ini
sering disamakan dengan perbuatan pemerasan, pungli adalah sebutan semua bentuk
pungutan yang tidak resmi, yang tidak mempunyai landasan hukum. Permasalahan
penelitian ini adalah Apa yang menjadi penyebab terjadinya pungutan liar yang dilakukan
oleh oknum masyarakat dan Bagaimana peran aparat kepolisian dalam
mengatasi/melakukan penegakan hukum terhadap oknum masyarakat yang melakukan
pungli, Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis danpendekatan empiris,
Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan, selanjutnya data
dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan : penyebab terjadinya pungutan liar Dalam adalah karna sulitnya mencari
pekerjaan, keadaan ekonomi, dan adanya peluang untuk melakukan pungutan liar karena
adanya pembiaran dari aparat penegak hukum yang bahkan turut menyuruh melakukan
tindakan pungli tersebut.
Pembahasan
1. Sejarah Pungli
Istilah pungli tidak tercantum secara eksplisit dalam Undang-undang (UU).
Pungli merupakan sebutan semua bentuk pungutan yang tidak resmi dan tidak
mempunyai landasan hukum. Mengutip Majalah Paraikatte, istilah pungli sudah
aja sejak 1977. ADVERTISEMENT Pemberantasan pungli berawal dari
pembentukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
(Kopkamtib) oleh Soeharto pada 10 Oktober 1965. Pada 1977, Komando Operasi
Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kaskopkamtib) gencar melancarkan
Operasi Tertib (OPSTIB), yang sasaran utamanya adalah pungutan liar. Akhirnya,
istilah pungli dikenal luas. Penertiban pungli saat itu disebut juga penertiban "usil"
alias uang siluman, yaitu uang yang disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk
dana taktis kantor.
2. Istilah pungli
merupakan singkatan dari pungutan liar. Pungli adalah tindakan pegawai negeri
atau pejabat negara yang menawarkan jasa atau meminta imbalan
kepada masyarakat dengan maksud membantu mempercepat tercapainya tujuan,
walau melanggar prosedur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
dijelaskan bahwa pungutan artinya barang yang dipungut. Sedangkan liar artinya
sembarangan dan tidak sesuai aturan. Dengan demikian, pungutan liar dapat
dimaknai sebagai barang yang diambil dengan cara yang tidak benar dan tidak
sesuai dengan ketentuan yang ada. Biasanya, pungli dilakukan saat sedang
melayani masyarakat, seperti saat mengurus perizinan, pembuatan KTP, membuat
SIM, dan sebagainya. Tindakan pungli akhirnya menjadi alat untuk mencari
penghasilan tambahan di luar gaji yang diterima. Sebagai upaya pemberantasan
pungli, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2016
tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Pasal 2
dalam aturan tersebut menjelaskan tugas Satgas Saber Pungli adalah
melaksanakan pemberantasan pungli secara efektif dan efisien dengan
mengoptimalkan personil, satuan kerja, dan sarana prasarana, bak yang berada di
kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Pungli termasuk dalam kategori
kejahatan jabatan, yaitu penyalahgunaan kekuasaan untuk menguntungkan diri
sendiri dan/atau orang lain dengan memaksa seseorang untuk memberikan
sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.
3. Penyebab Pungli Artikel berjudul Pungutan Liar (Pungli)
dalam Perspektif Tindak Pidana Korupsi dalam Majalah Paraikatte, Edisi
Triwulan III, Volume 26, Tahun 2016, menjelaskan beberapa penyebab pungli,
yaitu: Advertisement Adanya ketidakpastian pelayanan sebagai akibat adanya
prosedur pelayanan yang panjang dan melelahkan sehingga masyarakat menyerah
ketika berhadapan dengan pelayanan publik yang korup. Penyalahgunaan
wewenang, Jabatan atau kewenangan yang ada/melekat pada seseorang. Faktor
ekonomi. Penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup atau tidak
sebanding dengan tugas/ jabatan yang diemban membuat seseorang terdorong
untuk melakukan pungli. Faktor kultural dan budaya organisasi, yang terbentuk
dan berjalan terus menerus di suatu lembaga agar pungutan liar dan penyuapan,
dapat menyebabkan pungutan liar sebagai hal biasa. Terbatasnya sumber daya
manusia. Lemahnya sistem kontrol dan pengawasan oleh atasan.
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--kebiasaan-memaklumi-pungli
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pungli/
https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/1174-pemberantasan-pungli-di-
instansi-pemerintah-dan-pelayanan-
publik#:~:text=Pungli%20adalah%20salah%20satu%20tindakan,ordinary%20crim
e)%20yang%20harus%20diberantas.
https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/629070ffe92d0/memahami-pungli-
penyebab-perkembangan-dan-dasar-hukum-penindakannya