Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kolektif

Analisis Isu Manajemen ASN

Disusun oleh:

1. Rosyid Fadlurrohman Fitriansyah


2. Taufik Arahman
3. Yoseph Lion

Isu - Isu yang Menarik:

1. Pungli di Instansi Pemerintahan

Pungutan liar atau pungli adalah penyelenggara pelayanan berupaya untuk


mengutip imbalan lain kepada pengguna, di luar ketentuan yang berlaku atas
penyediaan layanan tertentu. Banyak istilah lain yang sering dipergunakan oleh
masyarakat mengenai arti kata pungli seperti uang sogok, uang pelicin, uang
semir, salam tempel, uang siluman, uang jasa, uang titip, Undang-Undang 2000,
ongkos administrasi, uang ikhlas, 3.S (Senang Sama Senang) dan lain
sebagainya.

2. CPNS yang mengundurkan diri

Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengundurkan diri. Mereka


merupakan CPNS yang dinyatakan lulus seleksi tahun 2021. Badan
Kepegawaian Negara (BKN) mencatat, hingga Kamis (26/5/2022), CPNS yang
mengundurkan diri berjumlah 105 orang. Ratusan CPNS itu mundur dengan
bermacam alasan, salah satunya karena gaji dan tunjangan yang diterima tak
sesuai ekspektasi. Para CPNS itu menilai gaji yang ditawarkan terlalu kecil.

3. Peredaran Narkoba dalam Lapas

Penyalahgunaan narkotika bukanlah satu-satunya masalah yang tengah


dihadapi Indonesia saat ini. Penyalahgunaan narkotika serta pelayanan
rehabilitasi yang dinilai kurang mumpuni, dianggap sebagai penyebab sulitnya
memberantas kasus narkotika di Indonesia. Akan tetapi, perlu diketahui pula
bahwa penyebab lainnya yang mempersulit pemberantasan narkotika ini adalah
masih lestarinya jaringan pengedaran narkotika di Indonesia. Terlebih lagi,
pengedaran narkotika bahkan masih berputar di beberapa lapas dan rutan di
Indonesia. Terdapat beberapa kasus peredaran narkoba melalui pola peredaran
berbasis lembaga kemasyarakatan dan melibatkan narapidana yang masih
menjalani proses penghukuman. Permasalahan seperti kelebihan kapasitas atau
overcrowding dalam Lapas menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Pungli Di Instansi Pemerintahan

Pungutan liar atau pungli adalah penyelenggara pelayanan berupaya untuk


mengutip imbalan lain kepada pengguna, di luar ketentuan yang berlaku atas
penyediaan layanan tertentu. Banyak istilah lain yang sering dipergunakan oleh
masyarakat mengenai arti kata pungli seperti uang sogok, uang pelicin, uang
semir, salam tempel, uang siluman, uang jasa, uang titip, Undang-Undang 2000,
ongkos administrasi, uang ikhlas, 3.S (Senang Sama Senang) dan lain
sebagainya.

Faktor Terjadinya Pungli:

1. Ketidakjelasan prosedur layanan


2. Penyalahgunaan wewenang
3. Keterbatasan informasi layanan yang diberikan sehingga tidak saat diakses
oleh pengguna layanan
4. Kurangnya integritas pelaksana layanan
5. Kurangnya pengawasan dari atasan dan pengawas internal
6. Kebiasaan dari pelaksana dan pengguna layanan

Dampak Jika Tidak Ditangani:

1. Biaya ekonomi tinggi, artinya biaya untuk memproduksi sesuatu baik barang
atau jasa menjadi tinggi alias mahal. Biaya produksi yang tinggi ini ujung –
ujungnya akan menjadi beban rakyat selaku konsumen dari barang/ jasa
terkait.
2. Merusaknya tatanan peradaban masyarakat, maksudnya secara psikososial
akan merusak nilai – nilai luhur tentang arti pelayanan, pengabdian dan
ketulusan. Peradaban tata kelola pelayanan yang melayani, telah berubah
menjadi tata kelola pelayanan berdasarkan jumlah setoran. Yang memberi
“uang pengertian” akan dilayani dengan cepat, sementara masyarakat yang
mengikuti aturan harus menelan pil pahit antrian dan keruwetan yang
panjang. Akhirnya rusaklah tatanan peradaban yang luhur menjadi
peradaban suap dan sogok.
3. Menciptakan masalah dan kesenjangan sosial, artinya tercipta jarak yang
semakin jauh antara si kaya dan si miskin. Yang kaya makin makmur,
sementara si miskin terus tergusur.
4. Menghambat pembangunan, maksudnya karena pungutan – pungutan yang
dimaksud tidak masuk ke kas negara, melainkan ke kas pribadi maka kas
negara menjadi minim. Dengan kas yang minim ini, tentu negara akan
mengalami banyak keterbatasan untuk mewujudkan cita – cita mulia dalam
melaksanakan pembangunan yang merata dan berkeadilan. Padahal
masyarakat sendiri sesungguhnya sudah banyak mengeluarkan uang untuk
berbagai jenis pungutan liar ini, tetapi uang-nya hanya masuk ke kas pribadi
maka akhirnya rakyat juga yang sangat dirugikan. Oleh karena itu gagasan
tentang pembentukan Satgas Saber Pungli sejatinya adalah niat luhur
pemerintah untuk memberantas pungli dan harus mendapat dukungan dari
semua pihak.
5. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, agar
kepercayaan tidak hilang, maka seluruh aparatur pemerintahan harus
bersungguh – sungguh melakukan berbagai upaya untuk memberantas
pungli, bahkan lebih dari itu harus berupaya maksimal untuk mencegah
jangan sampai ada pungli. Lahirnya Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) harus menjadi cita
– cita nasional dalam membersihkan segala jenis pungli dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan dan tata pemerintahan.

Analisis Pemecahan Isu

Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan startegis untuk menganalisa ,


seperti suatu sistem yang terdapat didalam perusahaan atau sistem-sistem
akademik, dan sistem-sistem dipemerintahan dsb. SWOT adalah singkatan dari
Strenght (kekuatan),Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman). Kekuatan dan kelemahan adalah faktor internal dan peluang
dan ancaman adalah faktor eksternal.
1. Kekuatan (Strenght):
a. Adanya sumber daya manusia yang masih menjunjung tinggi intregitas
serta kejujuran akan menjadi kekuatan utama untuk menghentikan
adanya pungutan liar ini.
b. Adanya Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
c. Mudahnya akses Lapor Pungli bagi setiap instansi pemerintahan.

2. Kelemahan (Weakness)
a. Masih banyak masyarakat yang enggan bahkan takut untuk
melaporkan adanya pungutan liar ini.
b. Beberapa oknum masih memanfaatkan kesempatan dalam
kesempitan, dalam hal ini para oknum tersebut melakukan pungutan
liar.
c. Kurangnya edukasi para pelayan publik mengenai pentingnya
berintegritas dan berakhlak tentunya.

3. Opportunities
a. Dapat bantuan dari pihak ketiga untuk mengawasi
b. Sesama pegawai bisa saling mengingatkan mengenai pungli

4. Threats
a. Semakin banyak pegawai yang pungli dikarenakan kurang edukasi.
b. Rusaknya kepercayaan massyarakat karena banyak pungli
c. Menghambat pembangunan

Solusi yang dapat dilakukan

1. Membangun sistem pencegahan dan pemberantasan pungutan liar;


2. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari kementerian/lembaga dan
pihak lain yang terkait dengan menggunakan teknologi informasi;
3. Mengoordinasikan, merencanakan, dan melaksanakan operasi
pemberantasan pungutan liar;
4. Melakukan operasi tangkap tangan;
5. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan kementerian/lembaga serta
kepala pemerintah daerah untuk memberi sanksi kepada pelaku pungli
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Memberikan rekomendasi pembentukan dan pelaksanaan tugas unit Saber
Pungli di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik kepada pimpinan
kementerian/lembaga dan kepala pemerintah; dan
7. Melaksanakan evaluasi kegiatan pemberantasan pungutan liar.

Anda mungkin juga menyukai