Anda di halaman 1dari 9

Tugas Personal ke-2

Minggu 7
Nama : Agus Susanto

Kelas : TTFA

NIM : 2402013573

Essay

1. Jelaskan pengertian corruption, bribery dan questionable payment!

Jawaban

 Kata corruptie dalam bahasa Belanda masuk ke dalam perbendaharaan Indonesia


menjadi korupsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi
adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi,
yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Korupsi adalah
tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena
keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat,
kelompok sendiri), atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku
pribadi.

 Briebery merupakan istilah yang berarti penyuapan. Penyuapan adalah tindakan


memberikan uang, barang atau bentuk lain dari pembalasan dari pemberi suap kepada
penerima suap yang dilakukan untuk mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat
si pemberi, walaupun sikap tersebut berlawanan dengan penerima.
 Questionable Payment atau gratifikasi adalah “suap yang tertunda” atau sering juga
disebut “suap terselubung”. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni uang,
barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik yang
diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang dilakukan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


2. Memberikan gift atau bribery mengundang pro dan kontra. Jelaskan beberapa alasan yang
pro dan kontra!

Jawaban
Penyuapan merupakan tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah
sikap penerima atas kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap tersebut berlawanan
dengan penerima. Akan tetapi, Pemberian hadiah sudah umum dilakukan oleh
masyarakat seluruh dunia sebagai wujud rasa terima kasih atau kasih sayang sseseorang.
Ketika terjadi pemberian maupun pertukaran hadiah akan memperkuat ikatan sosial
diantara mereka. Akan tetapi jika pemberian hadiah itu memiliki maksud atau tendensi
tertentu dan bukan dari pribadi akan tetapi dari sumber yang berasal dari organisasi atau
pemerinth maka ada kemungkinan pemberian hadiah itu menjadi suap.

Penyuapan termasuk ke dalam jenis tindakan korupsi yang paling banyak terjadi di
Indonesia yang lebih dikenal dengan gratifikasi. Kurangnya pemahaman pemahaman di
masyarakat tentang gratifikasi, bahwasanya tidak ada larangan untuk melakukannya
karena tanpa disadari gratifikasi sudah menjadi keseharian masayarakat di Indonesia dari
jaman penjajahan hingga saat ini. Namun, ada beberapa kategori gratifikasi yang
dianggap suap karena bertentangan undang-undang tipikor dan sosialisasi pemahaman
tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama terlebih kepada pemerintah selaku
penyelenggara negara agar masyarakat dapat terhindar dari jeratan tindak pidana korupsi.

3. Jelaskan empat startegi utama yang dapat membantu Multi National Company (MNC)
menjalankan bisnis secara global dengan tetap menjaga etika!

Jawaban

Empat strategi dasar yang dapat diikuti perusahaan multinasional dalam menggunakan
informasi untuk mengkoordinasikan induk dan anak perusahaannya, yaitu:

a) Strategi Multinasional: Perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak


perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta
senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat) dan
sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis
serta terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri (oleh anak perusahaan).

b) Strategi Global: pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses dan


database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia
dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara
sentral dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan
Sebagian besar kapasitas system informasinya berlokasi di perusahaan induk dan
terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi
diatur oleh pusat.

c) Strategi Internasional: perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi


multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen
diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menembus pasar
global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi
produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini
akan menggunakan system interorganisasi yang menghubungkan proses dan database
perusahaan induk dengan anak perusahaan.

d) Strategi Transnasional: perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama
memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistic agar
produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta
fleksibilitas di tingkat lokal.

4. Jelaskan beberapa langkah vital untuk pencegahan korupsi!

Jawaban

Memberantas korupsi di Indonesia bukan pekerjaan mudah dan perlu kerja


berkelanjutan yang melibatkan semua pihak. Ada tiga strategi pemberantasan korupsi
yang tengah dijalankan di Indonesia, KPK menyebutnya: Trisula Pemberantasan Korupsi.
Trisula Pemberantasan Korupsi ini selalu digaungkan oleh para Pimpinan KPK dalam
berbagai kesempatan. Harapannya, Trisula akan membantu menyukseskan Visi Indonesia

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


2045 yaitu negara dengan PDB terbesar ke-5 (PDB $ 7 triliun dan pendapatan per kapita
$ 23.199) dan mengurangi kemiskinan hingga mendekati nol. Trisula tersebut adalah:
1. Sula Penindakan, adalah strategi represif KPK dalam menyeret koruptor ke meja
hijau, membacakan tuntutan, serta menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti yang
menguatkan. Strategi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penanganan laporan
aduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi. Pengaduan
masyarakat merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi upaya
pemberantasan korupsi. Karena itulah, KPK memperkuat whistleblowing system yang
mendorong masyarakat mengadukan tindak pidana korupsi. KPK akan melakukan
proses verifikasi dan penelaahan untuk memastikan apakah sebuah aduan bisa
ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan. Di tahap penyelidikan, KPK akan mencari
sekurang-kurangnya dua alat bukti untuk melanjutkan kasus ke proses penyidikan.
Pada tahap ini, salah satunya ditandai dengan ditetapkannya seseorang menjadi
tersangka. Selanjutnya adalah tahap penuntutan dan pelimpahan ke Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi. Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan putusan pengadilan. Eksekusi
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh jaksa.
2. Sula Pencegahan, Harus diakui masih banyak sistem di Indonesia yang membuka
peluang terjadinya korupsi. Misalnya, rumitnya prosedur pelayanan publik atau
berbelitnya proses perizinan sehingga memicu terjadinya penyuapan dan
penyalahgunaan kekuasaan. Sistem dengan celah korupsi juga kerap terjadi pada
proses pengadaan barang dan jasa yang sarat konflik kepentingan. Sula Pencegahan
mencakup perbaikan pada sistem sehingga meminimalisasi terjadinya tindak pidana
korupsi. Pada strategi ini, KPK akan melakukan berbagai kajian untuk kemudian
memberikan rekomendasi kepada kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan
langkah perbaikan. Di antara perbaikan yang bisa dilakukan misalnya, pelayanan
publik yang dibuat transparan melalui sistem berbasis online atau sistem pengawasan
terintegrasi. KPK juga mendorong penataan layanan publik melalui koordinasi dan
supervisi pencegahan (korsupgah), serta transparansi penyelenggara negara (PN).
Untuk transparansi PN, KPK menerima laporan atas Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) dan gratifikasi. Penyerahan LHKPN wajib dilakukan

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


semua penyelenggara negara. Sedangkan untuk gratifikasi, penerima wajib
melaporkan kepada KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak menerimanya. Jika tidak
melaporkannya, maka pegawai negeri tersebut dianggap menerima suap.
3. Sula Pendidikan, digalakkan dengan kampanye dan edukasi untuk menyamakan
pemahaman dan persepsi masyarakat tentang tindak pidana korupsi, bahwa korupsi
berdampak buruk dan harus diperangi bersama. Harus diakui, masyarakat tidak
memiliki pemahaman yang sama mengenai korupsi. Contoh paling mudah adalah soal
memberi "uang terima kasih" kepada aparat pelayan publik yang masih dianggap hal
lumrah. Padahal uang terima kasih adalah gratifikasi yang dapat mengarah kepada
korupsi. Melalui Sula Pendidikan, KPK ingin membangkitkan kesadaran masyarakat
mengenai dampak korupsi, mengajak masyarakat terlibat dalam gerakan
pemberantasan korupsi, serta membangun perilaku dan budaya antikorupsi. Salah satu
bentuk konkret edukasi anti korupsi adalah diterbitkannya Permenristekdikti Nomor
33 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi (PAK)
di Perguruan Tinggi. Melalui Peraturan Menteri ini, perguruan tinggi negeri atau
swasta wajib mengadakan mata kuliah pendidikan antikorupsi untuk para
mahasiswanya. Tidak hanya bagi mahasiswa dan masyarakat umum, pendidikan
antikorupsi juga disampaikan kepada anak-anak usia dini, sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas. Salah satu bentuknya dengan berbagai permainan dan
tontonan anak yang bertemakan integritas. Dengan sasaran usia yang luas tersebut,
KPK berharap, pada saatnya nanti di negeri ini akan dikelola oleh generasi anti
korupsi.
Kasus

5. Hakordia 2021: Budaya Antikorupsi Menjaga Pengelolaan Keuangan Negara


Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara berperan aktif dalam
kegiatan pencegahan korupsi demi membangun kesadaran masyarakat terhadap budaya
antikorupsi, khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Pengelolaan keuangan
yang prudent dan berintegritas diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
organisasi. Hal ini menjadi poin penting dalam Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun
2021 dengan tema “Perkuat Budaya Antikorupsi, Wujudkan Kemenkeu Satu yang
Tepercaya, Menuju Indonesia Tangguh dan Tumbuh” pada Selasa, 8 Desember 2021
secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan, pejabat/pegawai di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, TNI, Polri

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


serta masyarakat. Acara dibuka oleh Menteri Keuangan dan dihadiri oleh Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan sebagai pembicara.

Pada puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun 2021 ini, Inspektorat Jenderal
Kemenkeu bersama Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK melakukan
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama terkait integrasi ALPHA dan LHKPN oleh
Inspektur Jenderal Kemenkeu dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK.
Perjanjian kerja sama ini sebagai pedoman bagi para pihak dalam rangka kerja sama
pelaksanaan integrasi ALPHA dan LHKPN, mendukung kegiatan pengawasan internal,
serta sebagai penyederhanaan administrasi pelaporan kewajiban dari pejabat dan/atau
pegawai di Kementerian Keuangan.

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
integritas data, serta memberikan manfaat optimal bagi Kementerian Keuangan. “Namun
saya akan menekankan, compliance terhadap sikap tranparansi dalam bentuk laporan
harta dan kekayaan seluruh penyelenggara negara harus dilakukan. Nah, upaya untuk
men-simplify menjadi sangat bagus. Jadi saya senang dengan inisiatif ini, antara KPK
dengan Kementerian Keuangan,” ujar Menkeu.

Salah satu akar masalah dari korupsi adalah rendahnya nilai integritas individu maupun
secara organisasi. Rangkaian tindakan pencegahan korupsi telah dikembangkan,
diantaranya melalui implementasi Survei Penilaian Integritas (SPI) yang pertama kali
diselenggarakan oleh KPK pada tahun 2007 dengan metode telah diterapkan secara luas
di beberapa negara dengan nama integrity assessment dan diakui secara internasional.
Survei Penilaian Integritas bermanfaat untuk memotret kondisi integritas dan capaian
upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah, serta sebagai early warning system yang dapat membantu memetakan
area rentan KKN.

Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu institusi yang dipercaya KPK untuk
menyelenggarakan survei secara mandiri terus berupaya menjaga interitas para
pegawainya. Sesuai dengan hasil Survei Penilaian Integritas yang dilakukan selama tiga
tahun terakhir, pada tahun 2020 Kementerian Keuangan memperoleh skor 88.96. Hasil
skor tersebut menunjukkan bahwa Kementerian Keuangan termasuk institusi yang
berpredikat risiko rendah.

Di Kementerian Keuangan, integritas merupakan core value dan landasan awal pertama
dari kelima nilai Kemenkeu, yakni integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan
kesempurnaan. Kementerian Keuangan berkomitmen membangun sistem yang lebih
tahan terhadap kemungkinan perilaku korupsi, selanjutnya budaya dan perilaku, yang
seluruhnya dibangun dengan pondasi integritas sebagai pondasi utama.

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


“Jadi kalau kita Kementerian Keuangan selalu bicara tentang integrity, itu ga bicara
tentang kita tidak korupsi. Karena di dalam kurungnya ada tiga, yaitu sikap harus
selalu accountable, adanya kompetensi dan punya etika. Tiga hal yang merupakan core
value integrity minus corruption,” tandas Menteri Keuangan. Pencegahan korupsi di
lingkungan Kemenkeu dapat dilakukan melaui tiga area utama yang perlu diperhatikan.
Tata kelola dengan penguatan leadership, risiko dengan mengenali faktor pendorong
berupa tekanan, kesempatan, kapabilitas, dan rasionalisasi, dan pengendalian berupa
konsep tiga lini.

Pada kesempatan baik ini, Menteri Keuangan juga mengajak seluruh peserta webinar
untuk bersama menjaga integritas. “Selama bertahun-tahun dalam kita memperingati hari
antikorupsi selalu saya menekankan betapa pentingnya integritas. Ini adalah identik
dengan kehormatan Anda, dengan harga diri Anda. Kalau Anda punya kehormatan dan
identitas, seharusnya itu adalah harta yang paling penting. Jadi seharusnya tidak di
kompromikan atau dijual belikan. Makanya saya selalu mengatakan jaga integritas.
Karena itu adalah dignity Anda. Kehormatan Anda. Jaga integritas karena itu adalah
identik dengan marwah Anda,” tegas Menkeu.

Puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun 2021 ini dimaksudkan sebagai


momentum sinergi dan kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan integritas dan
memperkuat budaya antikorupsi, sehingga tercipta kepercayaan publik dalam
pengelolaan keuangan negara. Dengan kontribusi dan partisipasi dari seluruh pegawai
terhadap kegiatan ini pun diharapkan dapat memperkuat benteng integritas Kemenkeu,
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi pun berjalan secara optimal dan pemulihan
ekonomi akan berjalan sesuai harapan.

Selain itu, Inspektur Jenderal dalam laporan penyelenggaraannya menyampaikan bahwa


seluruh Unit Eselon I Kementerian Keuangan, baik di pusat maupun di tingkat unit
vertikal termasuk keluarga dan anak-anak turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan
Hakordia Tahun 2021. Setidaknya 36 kegiatan telah diselenggarakan yang antara lain
terdiri dari 3 webinar, 5 talk show, 1 town hall meeting, 3 sosialisasi, serta kampanye
media sosial dan lomba-lomba bertema integritas atau antikorupsi. “Talk show: Integrity
from Home dan webinar Dongeng Antikorupsi kami selenggarakan untuk para pegawai,
keluarga dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan harapan, keluarga dapat
memberikan dukungan penuh kepada pegawai untuk mencegah praktik-praktik korupsi,”
ungkap Irjen Awan.

Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-hakordia-2021-
budaya-antikorupsi-menjaga-pengelolaan-keuangan-negara/

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


Pertanyaan:
a. Bagaimana tindakan pencegahan korupsi yang dilakukan Kementrian Keuangan?
Jawaban
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai instansi yang bertugas mengelola
keuangan negara turut aktif dalam kegiatan pencegahan korupsi. Inspektorat Jenderal
(Itjen) Kemenkeu menerapkan strategi pemberantasan korupsi di lingkungan
Kemenkeu, antara lain melalui penindakan, pencegahan, dan edukasi
Untuk meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi di lingkungan Kemenkeu,
Itjen juga berupaya memperkuat manajemen risiko, memanfaatkan teknologi
informasi untuk mencegah korupsi atau fraud, dan berkolaborasi untuk
mengidentifikasi root cause atau akar permasalahan.
Kemenkeu perlu membentuk budaya baru dalam penguatan integritas melalui
berbagai cara, seperti penguatan leadership. Atasan perlu menjalankan budaya Tone
from the Top, Walk the Talk, Know Your Employee agar bisa menyatu dengan semua
aparatur Kemenkeu. Atasan menjadi teladan, mentor, dan sekaligus pengendali yang
melekat ke pegawai. Budaya lain yang harus ditanamkan kepada pegawai ialah saling
mengawasi dan berani speak up. Kemenkue mendorong pegawai untuk harus terbiasa
melaporkan indikasi atau potensi fraud yang dia lihat. Budaya ini akan muncul jika
semua pegawai memiliki kepentingan untuk menjaga integritas Kemenkeu secara
keseluruhan.

b. Jelaskan yang dimaksud dengan integritas dalam paparan tersebut diatas, mengapa
integritas penting dalam pencegahan korupsi!
Jawaban
Berbicara soal sikap antikorupsi tidak terlepas dari kata "integritas". Seseorang
yang menjaga integritas akan memiliki sikap yang mencegahnya untuk melakukan
tindak pidana korupsi. Karena itulah, nilai-nilai integritas menjadi salah satu hal
penting dalam pencegahan korupsi. Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi RI,
integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan.

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku
yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku.
Contohnya, jika seseorang telah mengakui bahwa dia jujur, maka hal itu juga
akan tercermin dari tindakan, perasaan, dan perilakunya. Integritas akan menjaga
orang itu tetap jujur, walau tidak ada orang lain di sekitar yang melihat kejujurannya.
Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki
masyarakat. Nilai-nilai ini dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja,
nilai masyarakat atau nilai moral pribadi. KPK merilis sembilan nilai integritas yang
bisa mencegah terjadinya tindak korupsi. Kesembilan nilai itu adalah jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

***

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance

Anda mungkin juga menyukai