Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

ANTI KORUPSI

DISUSUN OLEH :

HASMA
NIM : 23092004132008

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUSI TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
AVICENA KENDARI
TAHUN 2024
1. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis tindak pidana korupsi?
Jawaban :

Berikut adalah beberapa jenis tindakan pidana korupsi beserta penjelasannya:

1. Suap (Bribery)

Pemberian atau penerimaan hadiah, uang, atau keuntungan lainnya dengan maksud
mempengaruhi tindakan seseorang dalam kapasitas resmi.

2. Nepotisme:

Memberikan perlakuan istimewa atau keuntungan kepada keluarga atau teman tanpa
mempertimbangkan kualifikasi atau kompetensi.

3. Kolusi (Collusion):

Kerjasama antara pihak-pihak yang seharusnya bersaing untuk keuntungan pribadi


atau kelompok tertentu.

4. Penggelapan Dana (Embezzlement):

Pengambilan atau penggunaan dana atau harta milik negara atau organisasi secara
tidak sah oleh individu yang bertanggung jawab atas dana tersebut.

5. Manipulasi Lelang (Bid Rigging):

Memanipulasi proses lelang atau tender agar hanya pihak tertentu yang dapat
memenangkan kontrak.

6. Penyuapan (Extortion):

Memaksa seseorang untuk memberikan uang atau keuntungan lainnya dengan


ancaman atau kekerasan.

7. Pencucian Uang (Money Laundering):

Mengubah uang hasil tindak pidana menjadi aset yang sah untuk menyembunyikan
jejak asal-usulnya.

8. Penyalahgunaan Kekuasaan (Abuse of Power):

Penggunaan kekuasaan atau posisi untuk keuntungan pribadi atau kelompok, tidak
sesuai dengan tujuan asli dari posisi tersebut.
2. Jelaskan peran pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi tindak pidana korupsi?
Jawaban :

Pencegahan:

1. Pembentukan dan Penegakan Hukum:

Menyusun dan menerapkan undang-undang yang efektif terkait dengan tindak pidana
korupsi.Memastikan penegakan hukum yang konsisten dan tegas terhadap
pelanggaran korupsi.

2. Transparansi dan Akuntabilitas:

Mendorong transparansi dalam pengelolaan anggaran, kebijakan publik, dan


keputusan pemerintah.Membangun mekanisme akuntabilitas publik seperti badan
audit dan lembaga pengawas untuk memantau penggunaan anggaran publik.

3. Pendidikan dan Pelatihan:

Memberikan pelatihan etika dan anti-korupsi kepada pegawai pemerintah untuk


meningkatkan pemahaman mereka terhadap bahaya dan konsekuensi
korupsi.Melibatkan masyarakat dalam upaya anti-korupsi melalui program pendidikan
dan kampanye kesadaran.

4. Pengembangan Sistem Pengawasan:

Menyusun dan memperkuat sistem pengawasan yang efektif, seperti Ombudsman atau
lembaga anti-korupsi.Melakukan audit internal dan eksternal secara teratur untuk
memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur.

Penanggulangan:

1. Penyelidikan dan Penuntutan:

Melakukan penyelidikan yang efektif terhadap dugaan tindak pidana korupsi oleh
lembaga penegak hukum.Memastikan bahwa penuntutan dilakukan tanpa pandang
bulu, tanpa memandang status atau jabatan pelaku.

2. Hukuman yang Tegas:

Memberikan hukuman yang sepadan dan memberatkan bagi pelaku korupsi untuk
memberikan efek jera. Menetapkan hukuman konfiskasi aset hasil korupsi untuk
merugikan pelaku secara finansial.

3. Kerjasama Internasional:
Berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk mengatasi korupsi lintas batas.
Mengambil langkah ekstradisi bagi pelaku korupsi yang melarikan diri ke negara lain.

4. Perlindungan Pelapor (Whistleblower):

Menetapkan undang-undang yang melindungi pelapor korupsi dan memberikan


insentif kepada mereka. Memastikan keamanan pelapor dan saksi yang berkontribusi
dalam membongkar tindak pidana korupsi.

3. jelaskan peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah peluang terjadinya tindak
korupsi?
Jawaban :
Peran Keluarga:
Keluarga dapat memberikan pendidikan moral kepada anggota keluarga tentang
integritas, etika, dan nilai-nilai positif. Ini menciptakan landasan kuat untuk perilaku
yang jujur dan transparan. Melalui perilaku positif dan teladan, keluarga dapat
membentuk norma-norma etika yang kuat. Anak-anak yang melihat orang tua mereka
berperilaku jujur dan adil cenderung mengikuti jejak tersebut.
Peran Masyarakat:
Masyarakat dapat mengadakan kampanye anti-korupsi dan program pendidikan untuk
meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi dan pentingnya transparansi dalam
pemerintahan dan sektor swasta.

4. Kemukakan pendapat anda bila melihat seseorang yang di hukum karena melakukan
tindak pidana korupsi?
Jawaban :

Pendapat saya bahwa hukuman sebagai bentuk keadilan karena pelaku korupsi
dianggap telah merugikan masyarakat dan lembaga negara. Mereka percaya bahwa
hukuman adalah konsekuensi yang pantas untuk tindakan yang melanggar hukum dan
norma moral.

5. Jelaskan dampak dari perbuatan tindak korupsi baik pada negara maupun Masyarakat?
Jawaban :

1. Kerugian Ekonomi:

Korupsi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Dana publik yang
seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan masyarakat dapat
teralihkan ke kantong pribadi atau kelompok tertentu.

2. Penghancuran Kepercayaan Publik:


Tindakan korupsi dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi-institusi
pemerintah dan pilar-pilar keadilan. Masyarakat yang kehilangan kepercayaan dapat
menjadi apatis terhadap partisipasi dalam proses demokratis dan mengakibatkan
ketidakstabilan politik.

3. Kerusakan Etika dan Moral Masyarakat:

Korupsi merusak nilai-nilai etika dan moral dalam masyarakat. Perilaku koruptif
menciptakan budaya di mana praktik-praktik tidak etis dianggap lumrah, sehingga
membahayakan integritas sosial dan moral masyarakat.

4. Penurunan Kualitas Pelayanan Publik:

Korupsi dapat menyebabkan penurunan kualitas pelayanan publik. Ketika pejabat


meminta suap untuk memberikan layanan yang seharusnya disediakan secara adil dan
efisien, masyarakat mungkin mengalami kesulitan mendapatkan pelayanan yang
layak.

5. Ketidaksetaraan dalam Sistem Hukum:

Korupsi dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam sistem hukum. Orang-orang yang


memiliki akses dan dana lebih besar mungkin dapat menghindari pertanggungjawaban
hukum, sementara mereka yang kurang beruntung mungkin dihukum secara tidak
adil.

6. Korupsi Sebagai Sumber Konflik:

Dalam beberapa kasus, korupsi dapat menjadi pemicu konflik sosial dan politik.
Masyarakat yang merasa dianiaya atau tidak adil akibat korupsi dapat melancarkan
protes atau bahkan terlibat dalam konflik bersenjata.

7. Gangguan Investasi dan Pembangunan:

Korupsi dapat menghambat investasi dan pembangunan. Investor mungkin enggan


menanamkan modalnya dalam lingkungan bisnis yang koruptif karena risiko
keamanan dan kestabilan investasi yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai