Anda di halaman 1dari 11

GIZI PADA BALITA

OLEH :
ANDRISA KURNIA DWIANANTA
201612006/ ARS 2A
GIZI
• Gizi adalah zat penting yang sangat
dibutuhkan tubuh untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan
anak.
TRIGUNA MAKANAN BERGIZI

• 1. Zat tenaga

Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi


balita, tenaga diperlukan untuk melakukan
aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan
zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar
daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein
• 2. Zat pembangun

Zat pembangun bukan hanya untuk


pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-
organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat
diperoleh dari protein.
• 3. Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ


dan jaringan tubuh termasuk otak dapat
berjalan seperti yang diharapkan. Zat
pengatur dapat diperoleh dari vitamin,
mineral dan air.
KANDUNGAN ZAT GIZI YANG
DIBUTUHKAN PADA BALITA

1.PROTEIN
2. KARBOHIDRAT
3. LEMAK
4. VITAMIN
SUMBER GIZI
1.MAKANAN POKOK: NASI, UBI JALAR,ROTI, SAGU,
JAGUNG, KENTANG,UBIKAYU.
2.LAUK PAUK HEWANI: IKAN, TELUR,AYAM, DAGING
3.LAUK PAUK NABATI: KACANG-KACANGAN,
TEMPE, TAHU.
4.SAYUR-SAYURAN: BAYEM, WORTEL,KOL, BROKOLI
5.BUAH-BUAHAN: PISANG, APEL,
JERUK,PEPAYA6.MINYAK,GULA, GARAM
SEPERLUNYA
FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK PADA
BALITA
1. Pengetahuan
-tingkat pengetahuan gizi ibu
-Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan
kesehatan
2. Faktor sosial ekonomi
-jumlah anggota keluarga
-tingkat pendidikan ibu
- Status pekerjaan ibu
- Pendapatan Keluarga
3.Penyakit
4. Perilaku
PENCEGAHAN MENGETASI GIZI URUK
PADA BALITA
1. Memberikan ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu,anak mulai
dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai
dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2.Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein,
lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak
minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan
sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program
posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari
rumah sakit.
5. Jika anak menderita kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi
dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa
diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu
meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin
penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik.
Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan
kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa
gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di
kemudian hari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai