Latar Belakang : Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah permeriksaan
Payudara Sendiri yang dilakukan untuk dapat menemukan adanya benjolan abnormal pada payudara atau mendeteksi secara dini adanya kanker payudara, terutama dikalangan remaja putri yang belum terpapar informasi mengenai SADARI, khususnya pada remaja putri di SMK PGRI Sampit. Tujuan Penelitian : Untuk menyampaikan informasi dan edukasi dikalangan remaja yang belum terpapar pembelajaran dan informasi mengenai SADARI, khususnya di SMK PGRI Sampit. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu penelitian Quasi eksperimen, dengan desain penelitian “Nonequivalent Control Group Design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling dengan jenis total sampling, dan menggunakan analisis data Uji Wilcoxon Rank Test, karena menggunakan skala pengukuran kategorik (Nominal/Ordinal) yang berpasangan terdiri dari kelompok pretest dan posttest. Hasil : Hasil Analisis Pengetahuan tentang SADARI dari kelompok teratment diperoleh hasil nilai p = 0,000, yang berarti terdapat pengaruh efektivitas pembelajaran SADARI melalui media video, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh hasil p = 0,253 yang menunjukan tidak ada pengaruh dari pengetahuan kelompok kontrol pada remaja putri di SMK PGRI Sampit. Berdasarkan Hasil Analisis Praktik SADARI pada kelompok Treatment diperoleh nilai p = 0,000 yang menunjukan adanya pengaruh efektivitas pembelajaran SADARI melalui media video, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p = 0,083 yang menunjukan tidak ada pengaruh praktik SADARI pada kelompok kontrol remaja putri di SMK PGRI Sampit. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukan nilai signifikan p value 0,000(< 0,05) yang menunjukan efektivitas pembelajaran SADARI terhadap media video pada remaja putri di SMK PGRI Sampit.
xi + 51 hlm; 2021; 12 tabel; 8 gambar
Daftar Pustaka: 29 buah (2012-2020) Kata Kunci : Video, SADARI The Effectiveness Media of SADARI Video on SADARI Practices of Young Women at SMK PGRI Sampit
Abstract
Background : Self-Breast Examination (BSE) or SADARI is a breast self-
examination which is conducted to detect abnormal lumps in the breast or detect breast cancer early, especially among young women who have not been exposed to information about BSE, especially in young women at SMK PGRI Sampit. Objectives : To convey information and education among adolescents who have not been exposed to learning and information about BSE, especially at SMK PGRI Sampit. Methods : This type of research is used in this research, namely Quasi- experimental research, with the research design "Nonequivalent Control Group Design". The sampling technique uses the Nonprobability Sampling technique with the type of total sampling, and uses the Wilcoxon Rank Test data analysis, because it uses a categorical measurement scale (Nominal/Ordinal) which is paired consisting of the pretest and posttest groups. Results : The results of the analysis of knowledge about BSE from the controlled group showed p = 0.000, which means that there was an effect on the effectiveness of BSE learning through video media, while the control group showed p = 0.253 which showed no influence on the control group's knowledge on young girls in SMK PGRI Sampit. Based on the results of the analysis of breast self-examination in the Treatment group, the value of p = 0.000, which shows the effect of the effectiveness of BSE learning through video media, was obtained, while the control group obtained a value of p = 0.083, which indicates that there is no effect of BSE practice in the control group for young women at SMK PGRI Sampit. Conclusion : The results showed a significant p value of 0.000 (<0.05) which indicated the effectiveness of BSE learning of video for young girls at SMK PGRI Sampit.
xi + 51 pages; 2021; 12 tables; 8 pictures
Bibliography: 29 pieces (2012-2020) Keywords : Video, SADARI PENDAHULUAN Payudara Sendiri (SADARI). (Kemenkes RI, 2018) Menurut American Cancer Pada tahun 2018 di Kota Society (ACS), Kanker payudara Palangkaraya terdapat 8 kasus adalah penyakit di mana sel masuk penemuan tumor/benjolan, dari 444 ke jaringan payudara yang berubah total sampel pada perempuan usia dan memperbanyak sel secara tidak 30-50 tahun. Dimana terjadi terkontrol, biasanya mengakibatkan peningkatan sebanyak 2% dari tahun benjolan atau massa. Kebanyakan 2017 yang hanya terdapat 1 (0,10) kanker payudara terjadi pada lobulus kasus dari total 893 orang (usia 30- (kelenjar susu) atau di saluran yang 50 tahun). Dinkes Kota Palangkaraya menghubungkan lobulus ke puting (2018) susu. (American Cancer Society, Belum diketahui secara pasti, 2019) berapa jumlah kasus Kanker The Global Cancer Observatory Payudara di Kabupaten (GLOBOCAN), merilis data pada Kotawaringin Timur. Namun di November 2020, dari 10 jenis kanker tahun 2015, dari 710 perempuan pada wanita yang memilik kejadian yang diperiksa usia 30-50 tahun tertinggi adalah kanker payudara, yaitu terdeteksi sebanyak 19 perempuan sebesar 47,8 per 100.000 penduduk terdapat tumor/benjolan payudara dengan kejadian angka kematian 13,6 atau sekitar 2,7%. Kemudian pada per 100.000 penduduk, atau sebesar tahun 2016, dari 500 perempuan 684.996 (6,9%) dari total jumlah yang diperiksa tidak ditemukan penduduk. (GLOBOCAN, 2020) benjolan/tumor payudara. Namun di Menurut data yang dirilis tahun 2017 terdeteksi sebanyak 181 Cancer Country Profile, kejadian perempuan atau sekitar 5,9% kanker payudara di Indonesia pada terdapat benjolan/tumor payudara tahun 2018 adalah sebesar 48,998 per dari 3.024 perempuan yang 100.000 penduduk, kemudian pada diperiksa. Hingga di tahun 2018 dari tahun 2019 terjadi peningkatan menjadi 442 yang diperiksa terdeteksi 58,256 per 100.000 penduduk dan pada sebanyak 3 perempuan terdapat tahun 2020 terus mengalami benjolan/tumor payudara atau sekitar peningkatan hingga menjadi 89,512 per 0,6% dari jumlah yang diperiksa. 100.000 penduduk. Sehingga menjadi Sedangkan di tahun 2019 terdeteksi 2 urutan pertama dari jenis kanker perempuan terdapat benjolan/tumor penyebab kematian tertinggi pada payudara atau sekitar 0,1% dari wanita, yang disusul dengan kanker 2.119 perempuan yang diperiksa. cervix. (Cancer Country Profile, 2020) (Dinas Kesehatan Kab.Kotim, 2020) Skrining pada wanita Memberikan edukasi dan dilakukan untuk mengidentifikasi informasi mengenai Pemeriksaan kanker sebelum gejala muncul. Payudara Sendiri (SADARI) adalah Beberapa metode telah dievaluasi salah satu bentuk upaya pencegahan sebagai alat skrining kanker yang dilaksanakan pemerintah payudara, seperti Mamografi, dengan melibatkan Komite Pemeriksaan Payudara Klinis Penanggulangan Kanker Nasional (SADANIS) dan Pemeriksaan dan organisasi penyintas kanker yang meliputi kegiatan : Briefing Hari bahkan masih banyak wanita belum Kanker Sedunia 2019, serta deteksi mengetahui cara-cara deteksi dini. dini kanker payudara melalui media Untuk mencegah kenker payudara komunikasi dan infomasi kepada sedini mungkin, maka melakukan masyarakat. (Kemenkes RI, 2019) SADARI sedini mungkin akan lebih Pemeriksaan Payudara Sendiri efektif dilakukan terutama ketika (SADARI) adalah permeriksaan wanita memasuki usia reproduksi. yang dilakukan untuk dapat Hasil penelitian yang dilakukan menemukan adanya benjolan oleh Ajeng (2018), tentang abnormal. Pemeriksaan ini dapat “Efektivitas Media Video Dan Media dilakukan secara mandiri tanpa Leaflet Tentang SADARI harus pergi kepetugas kesehatan dan (Pemeriksaan Payudara Sendiri) tanpa harus mengeluarkan biaya. Terhadap Perubahan Perilaku American Cancer Society dalam Remaja”, menunjukan variabel kgiatan skrining kanker payudara perubahan perilaku nilai mean menyarankan agar SADARI rutin difference sebesar 0.19321 yang dilakukan walaupun tidak dijumpai berarti bahwa media pendidikan adanya keluhan. Dengan video memiliki peningkatan nilai melakukan deteksi dini dapat rata-rata perilaku 0.19321 lebih menekankan angka kematian tinggi dari Media leaflet, yang berarti sebesar 25-30 %. (American Cancer media video lebih efektif Society, 2019) dibandingkan dengan media leaflet SADARI optimun dilakukan terkait pada perubahan perilaku sekitar 7-14 hari setelah awal siklus remaja tentang SADARI. menstruasi karena pada masa itu retensi cairan minimal dan payudara Berdasarkan latar belakang dalam keadaan lembut, tidak keras, uraian diatas tentang pentingnya tidak membengkak sehingga jika ada melakukan deteksi dini kanker benjolan jadi lebih mudah payudara dan manfaat melakukan ditemukan. Manfaat dari SADARI Periksa Payudara Sendiri (SADARI), yaitu, mendeteksi adanya atau sehingga sangat perlu untuk perubahan yang terjadi pada menyampaikan informasi dan edukasi payudara, serta untuk mengetahui dikalangan remaja yang belum benjolan yang memungkinkan terpapar pembelajaran mengenai adanya kanker payudara, karena SADARI, terutama di SMK PGRI mendeteksi secara dini adalah kunci Sampit, maka penulis tertarik untuk menyelamatkan hidup wanita. melakukan penelitian mengenai (Mulyani dan Rinawati 2017) “Efektivitas Media Video SADARI Menurut Notoatmojo (2007), Terhadap Praktik SADARI Pada perilaku seseorang atau masyarakat Remaja Putri di SMK PGRI Sampit”. tentang kesehatan di tentukan oleh METODE PENELITIAN pengetahuan, sikap, informasi, kepercayaan dan tradisi. Masih Penelitian ini menggunakan kurangnya kesadaran para wanita di pendekatan penelitian kuantitatif. Indonesia dalam melakukan deteksi Menurut Sukmadinata (2010), dini terhadap kanker payudara, penelitian kuantitatif didasari pada filsafat positivisme yang desain penelitian “Nonequivalent menekankan fenomena objektif yang Control Group Design” karena dikaji secara kuantitatif atau responden terlebih dahulu diukur dilakukan dengan menggunakan dukungannya kemudian setelah angka, pengolahan statistik, struktur, diberikan pendidikan kesehatan dan percobaan terkontrol. maka diukur kembali tingkat Sedangkan jenis penelitian yang dukungannya, apakah mengalami digunakan pada penelitian ini yaitu peningkatan atau tidak. Populasi penelitian Quasi eksperimen. dengan yang dimaksud dalam penelitian ini desain penelitian “Nonequivalent adalah semua remaja putri di SMK Control Group Design”. PGR-1 Sampit, yang berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel Menurut Sugiyono (2014), yang digunakan pada penelitian ini Quasi Eksperimen mempunyai adalah nonprobability sampling kelompok kontrol, tetapi tidak dapat dengan jenis Total sampling, yaitu berfungsi sepenuhnya untuk teknik penentuan sampel dengan cara mengontrol variabel-variabel luar mengambil seluruh anggota populasi yang mempengaruhi pelaksanaan sebagai responden atau sampel eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah Arikunto(2010) mendefinisikan remaja putri di SMK PGRI Sampit, penelitian eksperimen merupakan yang berjumlah 52 orang, dimana 26 penelitian yang bertujuan untuk orang masuk dalam kelompok mengetahui ada tidaknya akibat dari control yang mendapatkan treatment treatment pada subjek yang dan 26 orang masuk dalam kelompok diselidiki. Cara untuk mengetahuinya yang tidak diberikan treatment. adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN yang diberi treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak Hasil diberi treatment. a. Karakteristik Responden Perlakuan dalam penelitian Berdasarkan Umur ini adalah peneliti mengobservasi Tabel 4.1 Distribusi berdasarkan praktik SADARI sebelum diberikan Umur responden yang diberikan perlakuan, kemudian praktik treatment SADARI diobservasi lagi setelah Frekuensi Persentase diberi perlakuan, kemudian Variabel (n=26) (%) membandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan treatment. Umur 7 26,9 Berikut merupakan gambar ≤ 17 Tahun Quasi experiment design model > 17 Tahun 19 73,1 Nonequivalent control group design. (Sugiyono, 2011) Total 26 100
Penelitian ini termasuk
penelitian Quasi eksperimen dengan Dari tabel 4.1 diatas yang tidak tahu dan pada post test menunjukkan distribusi frekuensi sebagian besar responden tahu dari 26 responden yang dilakukan sebesar 24 responden (92,3%). penelitian, sebagian besar responden dengan umur >17 Tahun tahun yaitu Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi sebanyak 19 responden (73,1%) dan tingkat pengetahuan kelompok responden yang berumur <17 tahun kontrol yaitu sebanyak 7 responden (26,9%). Kelompok kontrol Pengetahuan Tabel 4.2 Distribusi berdasarkan SADARI Pre test Post test Umur responden kontrol Frekuensi % Frekuensi %
Frekuensi Persentase Kurang Baik 26 100 26 100
Variabel (n=26) (%) Baik - - - -
Umur ≤ 17 Tahun 6 23,1 Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan
> 17 Tahun 20 76,9 distribusi frekuensi dari 26 Total 26 100 responden kelompok kontrol yang dilakukan penelitian, pada saat pre Dari tabel 4.2 diatas test terdapat 26 responden (100%) menunjukkan distribusi frekuensi dan tidak ada perubahan pada saat dari 26 responden yang dilakukan posttest. penelitian, sebagian besar responden dengan umur >17 Tahun tahun yaitu c. Distribusi Frekuensi sebanyak 20 responden (76,9%) dan Berdasarkan Kemampuan responden yang berumur <17 tahun Responden Mempraktikan yaitu sebanyak 6 responden (23,1%). SADARI b. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja kemampuan mempraktikan Tentang SADARI SADARI kelompok Treatment Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Kelompok Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan Treatment Kelompok Treatment Kelompok Treatment Mempraktikan Pengetahuan SADARI SADARI Pre test Post test Pre test Post test Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Kurang Baik 26 100 2 7,7 Tidak Bisa 26 100 - - Baik - - 24 92,3 Bisa - - 26 100 distribusi frekuensi dari 26 Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan responden kelompok treatment yang distribusi frekuensi dari 26 dilakukan penelitian, pada saat pre responden kelompok treatment yang test terdapat 26 responden (100%) dilakukan penelitian, pada saat pre dan terjadi peningkatan pada saat test terdapat 26 responden (100%) post test sebesar 26 responden (100%). Tabel 4.8 Hasil Analisis Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang SADARI kemampuan mempraktikan Kelompok Kontrol SADARI kelompok kontrol Pengetahuan P Kelompok Kontrol kelompok Mean Min Mak SD Value Mempraktikan kontrol N SADARI Pre test Post test 26 Pre Test 27,27 16 41 7,017 Frekuensi % Frekuensi % 0,258 Tidak Bisa 26 100 - - 26 Post test 28,27 16 41 6,685 Bisa - - 26 100 Dari tabel 4.8 diatas memperoleh Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan nilai p = 0,253. Dengan demikian, distribusi frekuensi dari 26 tidak ada pengaruh berdasarkan responden kelompok eksperimen pengetahuan pada kelompok kontrol yang dilakukan penelitian, pada saat remaja putri di SMK PGRI Sampit. pre test terdapat 26 responden (100%) dan tidak terjadi peningkatan Tabel 4.9 Hasil Analisis Praktik pada saat post test. SADARI kelompok Treatment 1. Analisis Bivariat Dari tabel 4.9 diatas Analisi Bivariat dilakukan memperoleh nilai p = 0,000. Dengan untuk menganalisis apakah ada pengaruh signifikan antara kelompok Praktik SADARI P eksperimen dan kelompok kontrol kelompok Mean Min Mak SD N Value tentang tingkat pegetahuan dan Treatment kemampuan mempraktikan 26 SADARI. Pre Test 0,62 0 1 0,469 Tabel 4.7 Hasil Analisis 0,000 Pengetahuan Tentang SADARI Post test 17,12 16 18 0,864 26 Kelompok Ekperimen demikian, ada pengaruh efektivitas Pengetahuan P pembelajaran SADARI terhadap kelompok Mean Min Mak SD N media video berdasarkan praktik Value Treatment SADARI pada remaja putri di SMK Pre Test 29,19 16 41 7,094 26 PGRI Sampit. 0,000 Tabel 4.10 Hasil Analisi Praktik 26 Post test 88,38 33 100 17,193 SADARI kelompok Kontrol
Dari tabel 4.7 diatas memperoleh N P
Mean Min Mak SD nilai p = 0,000. Dengan demikian, Value ada pengaruh efektivitas pembelajaran SADARI terhadap 0,54 0 1 0,508 26 media video berdasarkan 0,083 pengetahuan pada remaja putri di 26 SMK PGRI Sampit. 0,65 0 1 0,485 Dari tabel 4.10 diatas memperoleh 1. Analisis Bivariat nilai p = 0,083. Dengan demikian, Berdasarkan tabel 4.7 terdapat tidak ada pengaruh berdasarkan hasil analisis penelitian yaitu dari 26 praktik SADARI pada kelompok responden sebelum diberikan kontrol remaja putri di SMK PGRI pendidikan kesehatan menggunakan Sampit. media video, terlebih dahulu diminta a. Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan untuk menjawab kuesioner yang Umur berisikan 12 pertanyaan dengan Pada penelitian ini sebagian perhitungan nilai jika responden besar responden yang berumur >17 menjawab ≤50 jawaban yang benar tahun, pada responden yang maka responden diberikan diberikan perlakuan responden yang keterangan “Tidak Tahu” dan nilai berumur >17 tahun sebanyak 19 >50 jawaban yang benar responden responden (73,1%) dan responden diberikan keterangan “Tahu”. Dari yang berumur < 17 tahun sebanyak 7 hasil analisis pretest responden responden (26,9%). memperoleh nilai minimal 16 dan Umur dapat mempengaruhi pola maksimal 41 yang artinya sebagian pikir sesorang, dimana semakin besar responden “Tidak Tahu” matang umur sesorang, maka dengan rata-rata 29,19 dan standar semakin matang juga kemampuan deviasi 7,094. Setelah diberikan seseorang dalam berpikir, sehingga pendidikan kesehatan berupa video semakin dewasa pula kemampuan 26 responden diminta untuk dalam menentukan sikap dan menjawab kuesioner kembali dan perilaku (Nurlela, 2018). hasil analisis posttest didapatkan Hal ini sejalan dengan penelitian nilai minimal 33 dan maksimal 100 Hanifah dan Suparti (2013), dari yang artinya terdapat peningkatan penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan responden dengan rata- usia dengan pengetahuan remaja rata 88,38 dan standar deviasi putri tentang Pemeriksaan Payudara 17,193. Hasil penelitian ini dengan Sendiri (SADARI). Hasil penelitian nilai signifikan p value 0,000(< 0,05) ini adalah mayoritas responden yang menyatakan bahwa ada merupakan usia remaja akhir pengaruh efektivitas pembelajaran sebanyak 13 responden (43,4%), SADARI terhadap media video mayoritas pengetahuan tentang berdasarkan pengetahuan pada SADARI dengan kategori baik yaitu remaja putri di SMK PGRI Sampit. 18 responden (60%). Sedangkan Berdasarkan tabel 4.8 pada hasil koefisien korelasi Spearman kelompok kontrol terdapat hasil Rank sebesar 0,849 dengan analisis penelitian yaitu dari 26 signifikan 0,000. maka H0 ditolak responden Dari hasil analisis pretest sehingga ada hubungan yang responden memperoleh nilai minimal signifikan antara usia dengan 16 dan maksimal 41 yang artinya pengetahuan remaja putri tentang sebagian besar responden “Tidak Pemeriksaan Payudara Sendiri Tahu” dengan rata-rata 27,27 dan (SADARI) di Cengklik RW 19 standar deviasi 7,017 dan hasil Nusukan Banjarsari Surakarta. analisis posttest tidak terjadi (Hanifah dan Suparti, 2013). peningkatan pengetahuan responden dengan rata-rata 28,27 dan standar responden memperoleh nilai minimal deviasi 6,685. Hasil penelitian ini 0 dan maksimal 1 yang artinya dengan nilai signifikan p value sebagian besar responden “Tidak 0,258(< 0,05) yang menyatakan Bisa” dengan rata-rata 0,54 dan bahwa tidak ada pengaruh standar deviasi 0,508 dan hasil pengetahuan pada kelompok kontrol analisis posttest tidak terjadi remaja putri di SMK PGRI Sampit. peningkatan responden dengan rata- Berdasarkan tabel 4.9 terdapat rata 0,65 dan standar deviasi 0,485. hasil analisis penelitian yaitu dari 26 Hasil penelitian ini dengan nilai responden sebelum diberikan demo signifikan p value 0,083 (<0,05) tentang praktik SADARI terlebih yang menyatakan bahwa tidak ada dahulu diberikan daftar tilik praktik pengaruh berdasarkan praktik SADARI yang berisikan 6 langkah SADARI pada kelompok kontrol yang berikan poin-poin penilaian remaja putri di SMK PGRI Sampit. untuk mengetahui kemampuan Penelitian ini sejalan dengan melakukan SADARI dengan penelitian yang dilakukan Crista dan perhitungan nilai jika responden ≤8 Ardayani (2016), Hasil penelitian jawaban yang benar maka responden menunjukkan bahwa terdapat diberikan keterangan “Tidak Bisa” hubungan yang signifikan antara dan nilai >8 jawaban yang benar pengetahuan dan sikap remaja putri responden diberikan keterangan tentang deteksi dini kanker payudara “Bisa”. Dari hasil analisis pretest melalui SADARI di SMA Pasundan responden memperoleh nilai minimal 8 tahun 2016. Hasil analisis uji 0 dan maksimal 1 yang artinya statistik yang digunakan adalah uji responden “Tidak Bisa” dengan rata- Chi Square. Hasil uji Chi Square rata 0,62 dan standar deviasi 0,496. menunjukkan hubungan pengetahuan Setelah diberikan demo tentang dan sikap memiliki p-value = 0,003. SADARI 26 responden diminta Pengetahuan remaja putri tentang untuk menjawab daftar tilik kembali deteksi dini kanker payudara melalui dan hasil analisis posttest didapatkan SADARI adalah sebagian besar nilai minimal 16 dan maksimal 18 berpengetahuan kurang yaitu 77%. yang artinya Responden “Bisa” dan Teknik pengambilan sampel yang terdapat peningkatan responden digunakan dalam penelitian ini dengan rata-rata 17,12 dan standar adalah proportionate stratified deviasi 0,864. Hasil penelitian ini random sampling dengan subjek dengan nilai signifikan p value penelitian sejumlah 100 siswi yang 0,000(< 0,05) yang menyatakan berasal dari kelas X dan XI SMA bahwa ada pengaruh efektivitas Pasundan 8 Bandung. Instrumen pembelajaran SADARI terhadap penelitian yang digunakan adalah media video berdasarkan praktik kuesioner. SADARI pada remaja putri di SMK PGRI Sampit. Berdasarkan tabel 4.10 pada kelompok kontrol terdapat hasil analisis penelitian yaitu dari 26 responden Dari hasil analisis pretest KESIMPULAN DAN SARAN 2. Bagi Siswi Putri Siswa seharusnya meningkatkan Kesimpulan wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi Berdasarkan hasil bagi remaja, salah satunya penelitian tentang Efektivitas dengan Melakukan Deteksi Dini Media Video SADARI Terhadap Kanker Payudara (SADARI). Praktik SADARI Pada Remaja Putri 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Di SMK PGRI Sampit, dapat Peneliti selanjutnya akan lebih disimpulkan bahwa : baik apabila pada saat 1. Rata-rata pengetahuan remaja pelaksanaan kegiatan penelitian, putri tentang SADARI di SMK agar membagikan lembar pretest PGRI Sampit, meningkat setelah dan posttest pada kelompok mendapatkan informasi melalui treatment dan kelompok kontrol, media video SADARI. dilakukan pada hari yang 2. Setelah mendapatkan treatment bersamaan sehingga kedua melalui media video SADARI, kelompok tidak melakukan remaja putri di SMK PGRI bisa komunikasi/membocorkan mempraktikan sendiri cara jawaban kuisioner yang dapat melakukan Langkah-langkah mempengaruhi hasil dari SADARI. penelitian. 3. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikan p value 0,000 (< DAFTAR PUSTAKA 0,05) yang menunjukan adanya efektivitas media video Aeni dan Yuhandini. 2018. Pengaruh SADARI terhadap praktik Pendidikan Kesehatan SADARI pada remaja putri di Dengan Media Video Dan SMK PGRI Sampit. Metode Demonstrasi Terhadap Pengetahuan Saran SADARI. Jurnal Care Vol .6, Berdasarkan hasil penelitian No.2, Tahun 2018. (Diakses tersebut, maka peneliti memberikan tanggal : 26 Oktober 2020) saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Pihak Sekolah Ajeng dkk, Efektivitas Media Video Bagi pihak sekolah hendaknya Dan Media Leaflet Tentang mengembangkan program SADARI (Pemeriksaan peningkatan pengetahuan Payudara Sendiri) Terhadap tentang Kesehatan Reproduksi Perubahan Perilaku Remaja. Remaja, seperti deteksi dini Jurnal Dinamika UMT, kanker payudara (SADARI), dan Volume 3 No.1 Tahun 2018. bekerja sama dengan pihak (Di akses tanggal : 25 Instansi Fasilitas Kesehatan Oktober 2020) terkait, untuk melakukan penyuluhan agar semua siswa Alini, 2018. Efektifitas Promosi sadar akan kesehatan. Kesehatan Melalui Audio Visual Dan Leaflet Tentang SADARI (Pemeriksaan Muslim Nusantara (UMN) Payudara Sendiri) Terhadap Al- Washliyah. Medan Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dinkes Kal-Teng. 2019. SADARI Di SMAN 1 http://www.dinkes.kalteng.go Kampar Tahun 2018. Jurnal .id/berita-pelatihan-deteksi- Ners Volume 2 Nomor 2 dini-kanker-payudara-dan- Tahun 2018 Halaman 1 – 9. kanker-leher-rahim- (Di akses tanggal : 30 provkalteng-tahun- Oktober 2020) 2019.html . (Diakses tanggal : 23 Oktober 2020 Pukul 16.00 American Cancer Society, 2020. WIB) Breast Cancer Facts & Figures. Atlanta: American Dinkes Kal-Teng. 2019. Profil Cancer Society, Inc. 2019. Kesehatan Kota Palangkaraya. Dinas Arni, 2018. Pengaruh Pembelajaran Kesehatan Kota SADARI Terhadap Palangkaraya. Pelaksanaannya Pada Remaja Di SMA N-1 Parbuluan Dinkes Kotim. 2018. Profil Kabupaten Dairi Tahun 2018. Kesehatan Kabupaten file:///H:/Proposal%20Skripsi/Ju Kotawaringin Timur. Dinas rnal%20SADARI/SKRPSI Kesehatan Kabupaten %20SADARI.pdf (Diakses Kotawaringin Timur. tanggal : 20 Oktober 2020) Ginting, I., dan Tri Marini. Efektifitas Promosi Kesehatan 2017. Buku Panduan Melalui Audio Visual Dan Praktikum Kesehatan Leaflet Tentang Sadari Reproduksi. Prodi D-IV (Pemeriksaan Payudara Kebidanan. Poltekkes Sendiri) Terhadap Medan. Medan Peningkatan pengetahuan Remaja Putri tentang Kemenkes RI, 2017. Profil SADARI Di SMAN 1 Kesehatan Indonesia, 2016: Kampar, tahun 2018. Jurnal Jakarta Ners Volume 2 Nomor 2 http://www.kemenkes.go.id Tahun 2018 Halaman 1 – 9 (Diakses tanggal : 27 Oktober Kemenkes RI, 2015. Buletin Jendela 2020) Data dan Informasi, Jakarta http://www.depkes.go.id/downl Delnitawati, Sujarwo. 2012. oad.php?file=download/pusdati Pengaruh Metode n/buletin/b ule tin-kanker.pdf. Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Kemenkes RI, 2019. Belajar. Universitas https://www.kemkes.go.id/articl e/view/19020100003/hari- kanker-sedunia-2019.html. (Diakses tanggal : 23 Oktober Negeri Syarif Hidayatullah. 2019 Jam : 15.00 WIB) Jakarta.
Fauziatin,N. 2016. Faktor-Faktor Putri, 2018. Pengaruh Pendidikan
Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Dengan Video Praktik Deteksi Dini Kanker Terhadap Pengetahuan Payudara Pada Wanita Usia Tentang Pemeriksaan Klimakterium Di Kelurahan Payudara Sendiri (SADARI) Bulutalan Kota Semarang. Pada Wanita Usia Subur Skripsi. Universitas (WUS). file:///H:/Proposal Muhammadiyah. Semarang %20Skripsi/Jurnal %20SADARI/JURNAL Fitriyesta, R.R. 2016. Pengaruh %20SADARI%203.pdf . Penyuluhan Pemeriksaan (Diakses tanggal 30 Oktober Payudara Sendiri (Sadari) 2020) Dengan Penggunaan Media Video Terhadap Pengetahuan Riyanto, Agus. 2017. Aplikasi Dan Sikap Deteksi Dini Metodolog Penelitian Kanker Payudara Pada Kesehatan. Cetakan Kedua. Sisiwi SMA NEGERI- Nuha Medika. Yogyakarta 1Sumbawa. Skripsi. Universitas Airlangga. Sari,E.A, I.Maryati, dan Surabaya M.Komariah.2016. Motivasi Mahasiswa Keperawatan Melina, Fitria.dkk. 2014. Dalam Pemeriksaan Perbedaan Media Payudara Sendiri Sebagai Pembelajaran (Leaflet Dan Deteksi Dini Kanker Video) Terhadap Payudara. Jurnal Ilmu Keterampilan Sadari Ditinjau Keperawatan. Universitas Dari Motivasi. Jurnal. Stikes Padjajaran. Yogyakarta http://ejournal.bsi.ac.id/ejurn al/index.php/jk/article/view/3 Mulyani, S.M. dan Nuryani. 2017. 0. Kanker Payudara Dan PMS Pada Kehamilan. Cetakan Savitri, Astrid dkk. 2015. Kupas Kedua,Nuha Medika, Tuntas Kanker Payudara, Yogyakarta Leher Rahim dan Rahim. Pustaka Baru, Yogyakarta Pratama.L.A.2014. Efektifitas Pendidikan Kesehtan Somoyani dan Erawati, 2019. Terhadap Nilai Pengetahuan Penggunaan Media Video Mengenai Pemeriksaan Dan Lembar Balik Payudara Sendiri (SADARI) Meningkatkan Perilaku Pada Remaja Putri di SMP Wanita Usia Subur Di Desa N3 Tangerang Selatan. Penarukan Kerambitan Skripsi. Universitas Islam Tabanan Dalam Melakukan Pemeriksaan SADARI Tahun 1-sekripsi-4.pdf 2018. Jurnal Ilmiah WHO. 2018. Kebidanan: The Journal Of https://www.who.int/cancer/pre Midwifery; Vol. 7 No. 2 vention/diagnosis-screening/bre Tahun 2019. (Diakses ast-cancer/en/#:~:text=Breast tanggal, 27 Oktober 2020) %20cancer%20is%20the %20most,all%20cancer %20deaths%20among Sugiyono.2015. Statistika Untuk %20women. (Diakses tanggal Penelitian. Alfabeta. Bandung 24 Oktober 2020. Pukul 10.45 WIB) Vivijayawaty, Tri.2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Wawan A. Dan M. Dewi. 2011. Tentang Pemeriksaan Teori & Pengukuran SADARI Sebagai Deteksi Pengetahuan, Sikap, dan Dini Kanker Payudara Perilaku Manusia. Cetakan Terhadap Pengetahuan Dan Kedua. Nuha Medika. Sikap Remaja Putri di SMK Yogyakarta N1 Karanganyar. Skripsi. Program studi S-1 Zainiyati, Husniyatus Salamah. Keperwatan. Sekolah Tinggi 2017. Pengembangan Ilmu Kesehatan Kusuma Media Pembelajaran Husada. Surakarta http://digilib.stikeskusumahusad Berbasis ICT. Edisi Pertama. a.ac.id/f iles/disk1/12/01 -gdl- Cetakan Pertama. Kencana. triviviyaw-551- Jakarta
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis