Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“KONSEP KELUARGA”

NAMA : Putu Indah Sasmitha

NIM : 17.321.2708

KELAS : A11 – A

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali

Tahun Ajaran 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Karena dengan berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesikan makalah
yang berjudul “Konsep Keluarga” makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membatu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengikat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.

Denpasar, 29 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Keluarga............................................................................... 3
2.2. Tipe Keluarga .................................................................................... 3
2.3. Fungsi Keluarga................................................................................. 5
2.4. Dimensi dan Struktur Keluarga.......................................................... 6
2.5. Tahap-Tahap Keluarga....................................................................... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 10
3.2 Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Bentuk keluarga merupakan pola manusia yang disadari oleh
anggota keluarga untuk dimasukkan ke dalam anggota keluarga (Potter dan Perry, 2005).
Keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki
kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti
pengaruh kesehatan dan penyakit, perubahan struktur keluarga dan lain lain. Dalam teori
sistem keluarga di pandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas-batasnya. Sebuah
sitem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada tujuan, dibentuk dari
bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang lainnya dan yang dapat
bertahan dalam jangka waktu tertentu. Teori sistem merupakan suatu cara untuk menjelaskan
sebuah unit keluarga sebagai sebuah unit yang berkaitan dan berinteraksi dengan sistem yang
lain (Harmoko, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana definisi dari keluarga menurut keperawatan?
b. Apa saja tipe – tipe keluarga menurut keperawatan?
c. Apa saja fungsi keluarga menurut keperawatan?
d. Bagaimana dimensi dan struktur keluarga menurut keperawatan?
e. Bagaimana tahap – tahap keluarga menurut keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Agar mahasiswa mengetahui apa definisi dari keluarga menurut keperawatan.
b. Agar mahasiswa mengetahui tipe – tipe dari keluarga menurut keperawatan.
c. Agar mahasiswa mengetahui fungsi keluarga menurut keperawatan.
d. Agar mahasiswa mengetahui dimensi dan struktur keluarga menurut keperawatan.
e. Agar mahasiswa mengetahui tahap – tahap keluarga menurut keperawatan.

1
1.4 Manfaat Penulisan
a. Untuk mengetahui defisini keluarga menurut keperawatan.
b. Untuk mengetahui tipe – tipe dari keluarga menurut keperawatan.
c. Untuk mengetahui fungsi dari keluarga menurut keperawatan.
d. Untuk mengetahui dimensi dan struktur keluarga menurut keperawatan.
e. Untuk mengetahui tahap – tahap keluarga menurut keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama
lain. (Harmoko, 2012).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi
dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang
ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama. (Friedman, 2010).

2.2 Tipe – Tipe Keluarga


1. Pengelompokan Secara Tradisional
a. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Merupakan keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga Besar (Extended Family)
Merupakan keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman dan bibi.
2. Pengelompokan Secara Modern
a. Tradisional Nuclear
Merupakan keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.

3
b. Niddle Age/Aging Couple
Merupakan suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri dirumah atau
kedua-duanya bekerja dirumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah/menikah/meniti karieer.
c. `Dyadic Nuclear
Merupakan keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak
yang keduanya atau salah satunya bekerja diluar rumah.
d. Single Parent
Merupakan keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat perceraian
atau kematian pasangannya dan anak-anak dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
e. Dual Cariier
Merupakan keluarga dengan suami-istri yang kedua-duanya orang carrier dan tanpa
memiliki anak.
f. Three Generation
Merupakan keluarga terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu
rumah.
g. Comunal
Merupakan keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suami-istri atau
lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
Merupakan keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
ikatan perkawinan.
i. Composite/Keluarga Berkomposisi
Merupakan sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara
bersama-sama dalam satu rumah.
j. Gay and Lesbian Family
Merupakan keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
k. Reconstituted Nuclear.
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembetukan satu rumah dengan anak-anaknya , baik itu bawaan dari
4
perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat
bekerja di luar rumah.
l. Commuter Married.
Suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
m. Single Adult.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.
n. Institutional.
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti.
o. Group Marriage.
Satu perumhan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang
tua dari anak-anak.
p. Unmarried Parent and Child.
Ibu dan anak di mana perkawinan tidak di kehendaki, anaknya di adopsi.

2.3 Fungsi Keluarga


Berikut merupakan beberapa fungsi – fungsi keluarga dalam keperawatan menurut (Harmoko,
2012) yaitu diantaranya :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapka anggota keluarganya dalam berrhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi Biologis
Fungsi biologis yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
c. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga,
memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota
keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga.

5
d. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi yaitu fungsi membina sosialisasi pada anak, membentuk normanorma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing dan meneruskan nilai-
nilai budaya serta proses interaksi dalam keluarga yang dimulai sejak lahir.
e. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi yaitu fungsi keluarga untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
f. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi yaitu fungsi mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga saat ini dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimana
yang akan datang.
g. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Fungsi pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
h. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan yaitu fungsi menyekolahkan anak untuk memberikaan pengetahuan,
keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya,
mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
perannya sebagai orang dewasa serta mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembanganya.

2.4 Dimensi dan Struktur Keluarga


1. Macam-macam Struktur Keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri atas sanaka saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu di susun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.

6
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagian pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami istri (Harmoko, 2012)..
2. Ciri-Ciri Struktur Keluarga
a. Terorganisasi
Terorganosasi yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b. Ada Keterbatasan
Dimana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Adanya Perbedaan dan Kekhususan
Dimana setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing
(Harmoko, 2012).
Menurut Friedman (2010) struktur keluarga terdiri atas :

a. Pola dan Proses Komunikasi.


b. Struktur Peran.
c. Struktur Kekuatan.
d. Struktur Nilai dan Norma.
Struktur keluarga oleh Friedman (2010) di gambarkan sebagai berikut :

Pola dan Proses Peran

Komunikasi

Nilai dan Norma Kekuatan

7
a. Struktur Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur,
terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan. Komunikasi
keluarga pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesan,
memberikan umpan balik, dan valid.
Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup, adanya
isi atau berita negatif, tidak berfokus sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim
bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas, judgemental ekspresi, dan komunikasi
tidak sesuai. Penerima pesan gagal mendengar, diskualifikasi, ofensif ( bersifat
negatif), terjadi miskomunikasi dan kurang atau tidak valid.
b. Struktur Peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial
yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misal status sebagai istri/suami.
c. Struktur Kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru
(referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa (coercive
power), dan efektif power.
d. Struktur Nilai dan Norma
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar
keluarga.
- Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempesatukan anggota keluarga.
- Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai
dalam keluarga
- Budaya, kumpuan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah (Harmoko, 2012).
8
2.5 Tahap – Tahap Keluarga
1. Tahap Formatif atau Pre-nuptual
Tahap Formatif atau Pre-nuptual yaitu suatu masa persiapan sebelum dilangsungkannya
perkawinan yang ditandai dengan meningkatnya keintiman antara pria dan wanita, dan
disertai dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan sosial. Tahap ini antara lain
meliputi peminangan (pelamaran) dan pertunangan. Dalam tahap ini pihak laki-laki
memberikan bingkisan kepada pihak wanita berupa pengikat.
2. Tahap Perkawinan atau Nuptial-stage
Tahap Perkawinan atau Nuptial-stage yaitu tahap ketika dilangsungkannya pernikahan
dan sesudah tetapi sebelum dilahirkannya anak – anak. Tahap ini merupakan awal dari
sebuah keluarga yang sesungguhnya, yaitu kehidupan bersama laki-laki dan wanita dalam
suatu ikatan perkawinan, penciptaan suasana rumah, pembangkitan pengalaman baru,
penciptaan sikap baru, pendirian tempat tingggal baru dan seterusnya.
3. Tahap Pemeliharaan Anak-Anak atau Child Rearing Stage
Tahap Pemeliharaan Anak-Anak atau Child Rearing Stage yaitu tahap tiingkatan yang
sesungguhnya merupakan sebuah bangunan keluarga. Ikatan yang utama pada taham ini
adalah anak-anak yang merupakan buah ikatan perkawinan.
4. Tahap Keluarga Dewasa atau Maturity Stage
Tahap Keluarga Dewasa atau Maturity Stage yaitu tahap yang tercapai ketika dalam suatu
keluarga anak-anak yang dilahirkan dan dipelihara telah mampu berdiri sendiri dan
membentuk keluarga baru.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pentingnya peran keluarga dalam membangun masyarakat yang berkompeten. Selain itu,
pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam menerapkan setiap perannya secara optimal
agar mencapai kehidupan masyarakat yang harmonis. Beberapa penyebab yang menyebabkan
hilangnya fungsi keluarga secara bertahap dalam kehidupan era globalisasi yang
menyebabkan turunnya kualitas setiap individu dalam sebuah keluarga dalam mencapai
kehidupan masyarakat yang berkompeten. Namun maslah yang mengganggu fungsi keluarga
tentu dapat teratasi sebagaimana anggota keluarga menganggapinya.

3.2 Saran
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan keluarga . Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap bagi
yang membaca makalah ini bisa memberikan masukan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. M. (2010). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing teori and
practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC

Pada hari, tanggal : Minggu, 29 Maret 2020

Pukul : 23.12 Wita

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga . Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Pada hari, tanggal : Minggu, 29 Maret 2020

Pukul : 23.34 Wita

Sukadji, Soetarlinah. 2010. Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta: PT.
Rajafrafindo Persada.
Pada hari, tanggal : Minggu, 29 Maret 2020

Pukul : 23.46 Wita

11

Anda mungkin juga menyukai