Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI

KANKER SERVIKS PADA IBU DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS SINGKIL KABUPATEN SINGKIL
TAHUN 2017

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik

yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

jaringan di dalam organ tubuh, termasuk organ repoduksi wanita yang terdiri dari payudara,

rahim, indung telur, dan vagina (Mangan, 2003). Angka kejadian dan angka kematian akibat

kanker leher rahim di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Sementara itu

di negara berkembang masih menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian akibat

kanker di usia reproduktif (Rasjidi, 2007).

Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar abad ini.

Kanker atau karsinoma adalah penyakit yang disebabkan rusaknya mekanisme pengaturan

dasar sel, khususnya mekanisme pembelahan dan pertumbuhan sel yang diatur oleh gen.

Kanker juga dapat diartikan sebagai kelainan genetik yang merupakan akibat dari peristiwa-

peristiwa mutasi yang akan merubah fungsi normal suatu sel. Kanker dapat menyerang

berbagai jaringan di dalam organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari

payudara, rahim, indung telur, dan vagina (Astana, 2009).

Kanker servik merupakan penyakit yang sangat dapat dihindari karena

perkembangannya yang dinilai relatif lambat yaitu hanya membutuhkan waktu 10 tahun

untuk sel abnormal menjadi kanker juga tidak makan waktu lama, dengan lesi-lesi pre-kanker

yang secara bertahap berkembang melalui beberapa stadium yang dapat dikenali (multistep)

melalui program-program skrining sitologi sebelum akhirnya menjadi kanker invasif.

Penyakit ini memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika dapat didiagnosa sebelum

berkembang menjadi kanker invasif, melalui operasi, radioterapi serta kemoterapi. Oleh
karena itu, untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker serviks perlu upaya-upaya

pencegahan (Aziz, 2000). Kanker dapat disembuhkan bila dijumpai pada tahap awal.

Semakin cepat kanker ditemukan maka semakin mudah penanganannya dan semakin besar

harapan sembuh (Anugerah, 2005).

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa saat ini penyakit

kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang

menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia merupakan negara dengan

jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Pasalnya, kanker ini muncul seperti musuh

dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Setiap

tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8.000 kasus di

antaranya berakhir dengan kematian.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa tahu 2005 terdapat

lebih dari 500.000 kasus kanker serviks, pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan angka

kasus kanker serviks yaitu terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di

dunia dengan angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun. 90%

terdapat di negara berkembang termasuk di Indonesia. Indonesia jumlah wanita penderita

kanker serviks mencapai angka 32.500 jiwa atau sekitar 0.05% dari 65.000 jiwa.

Beberapa faktor yang diduga meningkatkan kejadian kanker serviks yaitu faktor

sosiodemografis yang meliputi usia, status sosial ekonomi, dan faktor aktifitas seksual yang

meliputi usia pertama kali melakukan hubungan seks, pasangan seks yang berganti-ganti,

paritas, kurang menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma

kronis pada serviks, serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama yaitu lebih dari 4

tahun (Diananda, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kanker serviks antara lain: usia >35 tahun, usia

pertama kali berhubungan seksual, wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, sering
berganti-ganti pasangan, penggunaan antiseptik, wanita merokok, riwayat penyakit kelamin,

paritas, penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu yang lama, faktor keturunan (Diananda,

2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks di Kecamatan Ngampel Kabupaten

Kendal Jawa Tengah didapatkan adanya pengaruh faktor pengetahuan, sikap, dukungan

suami dan dukungan sebaya terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks. Sementara itu dari

faktor usia, pendidikan, ekonomi, dan keterjangkauan menunjukkan tidak ada pengaruh

terhadap perilaku deteksi dini yang dilakukan oleh WUS.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik mengambil judul tentang

“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Ibu

Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Singkil Tahun 2017”.

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan sosiodemografis yang meliputi (usia, status ekonomi)

dan faktor aktifitas seksual yang meliputi (paritas, kebersihan genital, riwayat penyakit

kelamin) dengan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas

Singkil Kabupaten Singkil Tahun 2017.

1.3 Tujuan Khusus

1.3.1 Untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi dengan perilaku deteksi dini

kanker serviks pada ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Singkil

Tahun 2017

1.3.2 Untuk mengetahui hubungan faktor aktifitas fisik dengan perilaku deteksi dini kanker

serviks pada ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Singkil Tahun

2017.
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Bagi penulis sebagai tambahan pengetahuan serta dapat memperoleh informasi

tentang kejadian kanker serviks

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Sebagai bahan masukan sumbangan pemikiran tentang kejadian kanker serviks

1.4.2.2 Menambah bahan informasi yang dapat dijadikan bahan refensi bagi pengembangan

ilmu atau penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkan khususnya tentang kejadian

kanker serviks

1.5 Kerangka Teori


Faktor yang mempengaruhi
kejadian kanker serviks
1. Faktor sosiodemografis
yang meliputi (usia,
status sosial ekonomi)
2. Faktor aktifitas seksual
yang meliputi (usia
pertama kali melakukan
hubungan seks, pasangan
seks yang berganti-ganti,
paritas, kurang menjaga
kebersihan genital,
merokok, riwayat
penyakit kelamin, trauma
kronis pada serviks, serta
penggunaan kontrasepsi Perilaku deteksi dini kanker
oral dalam jangka lama) serviks pada ibu

Faktor yang mempengaruhi


kejadian kanker serviks
1. Usia >35 tahun
2. Usia pertama kali
berhubungan seksual
3. Wanita dengan aktivitas
seksual yang tinggi
4. Sering berganti-ganti
pasangan
5. Penggunaan antiseptik
6. Wanita merokok
7. Riwayat penyakit
kelamin
8. Paritas
9. Penggunaan kontrasepsi
oral
10. Faktor keturunan
Sumber: Diananda (2007) dan Diananda (2009)
Gambar 1.1 Kerangka Teoritis
1.6 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis yang dikemukakan oleh Diananda (2007) dan Diananda

(2009) tentang kejadian kanker serviks. Maka gambaran kerangka konsep sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen


Faktor Sosiodemografi
1. Usia
2. Status ekonomi
Perilaku deteksi dini
kanker serviks pada ibu
Faktor aktifitas seksual
1. Paritas
2. Kebersihan genital
3. Riwayat penyakit kelamin
4. Pemeriksaan IVA

1.7 Populasi dan Sampel

1.7.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh ibu-ibu yang ada Di Wilayah

Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Singkil Tahun 2017.

1.7.2 Sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu-ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas

Singkil Kabupaten Singkil Tahun 2017.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional,

dimana variabel bebas dan terikat diteliti pada secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai