Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN KEJADIAN

DIARE PADA MASYARAKAT DI DESA DI DESA


SIMPANG TIGA KECAMATAN SAWANG KABUPATEN
ACEH SELATAN TAHUN 2017

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia sampai saat ini diare masih menjadi masalah masyarakat. Berdasarkan

data profil kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus diare yang ditemukan sekitar

213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289, dan sebagian besar (70-80%) terjadi pada

bayi dan anak-anak. Menurut kutipan WHO permasalahan diare di Negara-negara

berkembang khususnya Indonesia dapat dikurangai dengan perilaku hidup sehat yaitu Cuci

Tangan Pakai Sabun (CTPS). Namun masih kurangya perhatian dan kesadaran tentang

pentingnya CTPS di masyarakat. Banyak orang yang belum menyadari pentingnya perilaku

cuci tangan pakai sabun (CTPS) bagi kesehatan (Depkes RI, 2011).

Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu

infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan,

imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan

ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan (Departemen

Kesehatan RI, 2011).

Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah

kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang

saja. Ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk

melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun. Dalam mengatasi kuman, dibutuhkan

pengertian akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar

mencuci tangan saja melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang
mengalir karena sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada di tangan

(Syahputri 2011).

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal

ini dikarenakan tangan merupakan pembawa kuman penyebab penyakit. Resiko penularan

penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti

cuci tangan dengan sabun pada waktu penting. Kebiasaan mencuci tangan harus dibiasakan

sejak kecil. Anak-anak merupakan agen perubahan untuk memberikan edukasi baik untuk diri

sendiri dan lingkungannya sekaligus mengajarkan pola hidup bersih dan sehat. (Depkes RI,

2011).

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik mengambil judul tentang

“Hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada masyarakat di desa

di Desa Simpang Tiga Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2017”.

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare

pada masyarakat di desa di Desa Simpang Tiga Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan

Tahun 2017

1.3 Tujuan Khusus

1.3.1 Untuk Mengetahui hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare

pada masyarakat di desa di Desa Simpang Tiga Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

Selatan Tahun 2017

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Bagi penulis sebagai tambahan pengetahuan serta dapat memperoleh informasi

tentang kejadian diare


1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Sebagai bahan masukan sumbangan pemikiran untuk tentang cuci tangan pakai sabun

dan kejadian diare

1.4.2.3 Menambah bahan informasi yang dapat dijadikan bahan refensi bagi pengembangan

ilmu atau penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkan khususnya tentang kejadian

diare

1.5 Kerangka Teori


Perilaku cuci tangan pakai Kejadian Diare
sabun

Gambar 1.1 Kerangka Teoritis

1.6 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan teori yang dikemukakan tentang hubungan perilaku cuci tangan pakai

sabun dengan kejadian diare pada masyarakat.

Variabel Independen Variabel Dependen


Perilaku Cuci
tangan Pakasi sabun Kejadian Diare

1.7 Populasi dan Sampel

1.7.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di desa Simpang

Tiga Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan.

1.7.2 Sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang ada di desa Simpang

Tiga Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional,

dimana variabel bebas dan terikat diteliti pada secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai