PENERAPAN KEBIASAAN POLA CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK USIA
DINI DI SPS KENANGA KECAMATAN KESAMBI KELURAHAN SUNYARAGI KOTA
CIREBON
Ditujukan untuk menyelesaikan salah satu tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen
Pengampu : Iin Indra Nuraeni, S.S.Ing., M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Meylan Mariska Safitri (222C0001)
2. Ihda Syifa Sholeha (222C0010)
3. Dhevi Seftianingsih (222C0012)
4. Jesika Maharani (222C0014)
5. Raka Danuwarta (222C0017)
6. Bintang (222C0021)
2022
PENERAPAN KEBIASAAN POLA CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK USIA DINI DI SPS
KENANGA KECAMATAN KESAMBI KELURAHAN SUNYARAGI KOTA CIREBON
ABSTRAK
Pada anak usia dini memiliki kecenderungan kurang memperhatikan perilaku cuci tangan terutama di lingkungan
bermain. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) masih menjadi masalah global karena masih ada masyarakat yang lupa
mencuci tangan. Fokus kegiatan CTPS adalah pada anak usia dini karena mereka akan menjadi agen perubahan di
masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memberi penyuluhan kepada anak- anak di Paud Kenanga agar dapat
menerapkan cuci tangan yang sehat dan bersih. Metode yang dilakukan melalui (1) observasi, (2) sosialisasi, (3)
wawancara. Responden sebanyak 27 orang. Didapatkan hasil responden di SPS Kenanga menunjukkan sebanyak 17
(62,9%) dari 27 responden yang memiliki pengetahuan tentang cara cuci tangan pakai sabun, sedangkan 10 (37,1%)
lainnya masih kurang memahami tentang cara cuci tangan pakai sabun. Sehingga terdapat hubungan yang sangat
berpengaruh antara pengetahuan dengan perilaku kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada murid SPS Kenanga
Kecamatan Kesambi Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon. diharapkan kepada warga SPS Kenanga baik itu tenaga
pengajar, murid, maupun masyarakat sekitar dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
menggunakan fasilitas masing-masing.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat, berkah dan
rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Penerapan Kebiasaan Pola Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Usia Dini di PAUD Kenanga
Kecamatan Kesambi Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon”. Karya Tulis ini disusun untuk
memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia di Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes
Mahardika.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Iin Indra Nuraeni, S.S.Ing., M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Ibu Nuraliyah selaku Kepala Sekolah di SPS Kenanga Kecamatan Kesambi Kelurahan
Sunyaragi Kota Cirebon.
3. Ibu Ade Nurjanah selaku guru pembimbing di SPS Kenanga Kecamatan Kesambi
Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon.
4. Para orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta doa.
5. Teman-teman yang selalu membantu, mendukung, serta memberikan motivasi.
6. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan Karya Tulis ini belum sempurna, baik dalam bidang
penulisan maupun isi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan isi Karya Tulis ini.
Penulis
1.1 Pendahuluan
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun
merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. (Asfandiyar & Yudha, 2007)
Cuci tangan pakai sabun, bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin
sehari-hari. Tapi, bagi sebagian masyarakat lainnya, cuci tangan pakai sabun belum menjadi
kegiatan rutin, terutama bagi anak-anak. Cuci tangan menggunakan sabun dapat
menghilangkan sebagian besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan penyakit infeksi saluran
nafas akut (Asfandiyar & Yudha, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, dengan melakukan cuci tangan pakai sabun dengan bahan
dan cara yang benar, dan saat yang tepat, akan menurunkan angka kejadian diare sebesar
47% dan angka kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebesar 30%. Data WHO
menunjukkan penyebab kematian terbesar bagi bayi dan balita di dunia adalah ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Atas) dan diare. Cuci tangan pakai sabun dapat mengurangi kuman
penyebab infeksi dengan murah dan mudah, sehingga dianggap sebagai salah satu cara yang
efektif dalam mencegah terjadinya penyakit. Bagi Indonesia, cuci tangan pakai sabun ini bisa
menurunkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia, yang saat ini tercatat 24/1000
kelahiran hidup untuk bayi 0-12 bulan dan 32/1000 kelahiran hidup untuk anak balita pada
Tahun 2017. Itu berarti, dengan upaya pencegahan ini, kita sudah dapat menurunkan jumlah
kasus penyakit infeksi menular yang relatif tinggi di Negara kita ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Pengetahuan dan Tindakan Anak Usia Dini tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di
SPS Kenanga Kecamatan Kesambi Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon?
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk Mengetahui Pengetahuan dan Tindakan Anak Usia Dini tentang Cuci Tangan Pakai
Sabun di SPS Kenanga Kecamatan Kesambi Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon.
1.5 Metodologi
a) Jenis Penelitian
Metode pendekatan kulititatif adalah metode yang focus pada pengamatan secara
mendalam. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atau suatu fenomena yang lebih komprehensif (Iryana & kaswati R,
2012).
b) Variabel Penelitian
Variabel dibedakan menjadi variabel dependent dan independent. Variabel dependent
merupakan variabel akibat atau efek. Sedangkan variabel independent merupakan
variabel risiko atau sebab (GINTING, 2019) a. Variabel independent
Pengetahuan pada murid SPS Kenanga Kecamatan Kesambi Kelurahan Sunyaragi
Kota Cirebon.
b. Variabel dependent
Perilaku kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada murid SPS Kenanga Kecamatan
Kesambi Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon.
c) Sampel Penelitian
Sampel menurut (Notoadmojo, 2018) ialah objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah murid SPS Kenanga yang
berjumlah 27 orang.
d) Teknik Penelitian
Teknik dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, sosialisasi, dan
wawancara. Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Wawancara merupakan salah satu teknik
yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa wawancara (Interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi
antara pewawancara (Interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai
(Narasumber) melalui komunikasi langsung. Sosialisasi merupakan proses dimana
seorang individu memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan sifat karakter yang
memungkinkan mereka untuk dapat berpartisipasi secara efektif sebagai bagian dari suatu
kelompok dan komunitas masyarakat (Notoadmojo, 2018).
e) Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut (Notoadmojo, 2018) adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan oleh kelompok
kami berupa poster.
LAMPIRAN
Kehadiran dan Jobdesk
Kehadiran dan Jobdesk