Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penyusunan Laporan Kegiatan
Kelompok Kerja Peduli Deteski Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara
Kecamatan Kotabaru dapat diselesaikan dengan baik.
Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Tim Kelompok Kerja Peduli Deteki
Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara melalui program kerjanya. Dalam
perjalanannya Tim ini telah mendapatkan respon dan dapat dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat. Hal ini tak lepas dari kerja keras Tim di semua jenjang tingkatan
dan para kader PKK, dengan dedikasi dan loyalitas tinggi dengan sepenuh hati
melaksanakan pemberdayaan keluarga.
Laporan ini merupakan Laporan Pelaksanaan Tim Kelompok Peduli Deteksi
Dini Kanker Serviks Dan Kanker Payudara Kecamatan Kotabaru tahun 2017
sampai dengan tahun 2019, sebagai penjabaran dari Program kerja Tim. Laporan ini
juga disampaikan sebagai bahan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam rangka
mengikuti Lomba Pelaksana IVA Test Tingkat Nasional pada tahun 2020.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna . Demikian disampaikan, kami mohon maaf atas segala kekurangan.
A. Latar Belakang
Berdasarkan data Globocan (IARC) 2012, Kanker Payudara menempati
urutan pertama seluruh kanker pada perempuan (incidence rate 40 per 100.000
perempuan), kasus baru yang ditemukan 30,5% dengan jumlah kematian 21,5% per
tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia. Kanker Leher Rahim
menempati urutan kedua dengan incidence rate 17 per 100.000 perempuan, kasus
baru yang ditemukan 13,0% dengan jumlah kematian 10,3% per tahun dari seluruh
kasus kanker pada perempuan di dunia.
Insidens kanker di Indonesia masih belum dapat diketahui secara pasti,
karena belum ada registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan.
Berdasarkan data hasil registrasi kanker berbasis populasi di DKI Jakarta tahun
2005-2007, Kanker Payudara menduduki peringkat pertama dari seluruh kasus
kanker (insidens 18,6 per 100.000) dan Kanker Leher Rahim menempati urutan ke 2
(insidens 9,25 per 100.000).
Sedangkan dari Sistim Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun
2010 diketahui bahwa Kanker Payudara menempati urutan pertama pasien rawat
inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia dengan jumlah pasien sebanyak
12.014 orang (28,7%) dan Kanker Leher Rahim berada di urutan 2 yaitu sebanyak
5.349 orang (12,8%).
Kanker Leher Rahim menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan
perempuan di dunia, terutama pada negara bekembang yang mempunyai sumber
daya terbatas seperti di Indonesia.
Alasan utama meningkatnya kanker tersebut di negara berkembang adalah
karena kurangnya program skrining yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi
keadaan sebelum kanker maupun kanker pada stadium dini termasuk pengobatannya
sebelum proses invasif yang lebih lanjut.
Kematian pada kasus kanker diatas pada negara berkembang 2 (dua) kali
lebih besar dibandingkan negara maju, hal ini terjadi selain karena kurangnya
program skrining, juga diperparah dengan rendahnya kemampuan dan aksesibilitas
untuk pengobatan. Penanggulangan terpadu harus dilaksanakan sejak dari
Puskesmas. Kunci keberhasilan program pengendalian Kanker Leher Rahim adalah
skrining (screening) yang diikuti dengan pengobatan yang adekuat. Hal ini
berdasarkan fakta bahwa lebih dari 50% perempuan yang terdiagnosa kanker tidak
pernah melakukan skrining (WHO,2004).
Untuk mencapai hasil yang memuaskan, skrining harus berfokus pada
perempuan dengan golongan umur yang sudah ditargetkan. Walaupun dengan
kemajuan saat ini pencegahan primer Kanker Leher Rahim berupa vaksinasi HPV
telah tersedia, namun belum dapat menjadi imunisasi massal untuk saat ini, karena
mahalnya biaya dan keterbatasan vaksin yang tersedia.
Salah satu penyebab utama tingginya angka kejadian kanker serviks
disebabkan oleh kesadaran perempuan yang sudah menikah masih rendah
untukmelakukan skrinng kanker serviks baik dengan IVA maupun paps smear.
Setiapperempuan yang telah melakukan hubungan seksual mempunyai
risiko menderitakanker serviks. Sehingga diperlukan pemeriksaan skrining secara
berkala hinggaperempuan berusia 70 tahun. Bila penyakit kanker diketahui dalam
stadium lanjut,maka akan semakin rendah harapan untuk dapat sembuh. Selain itu
perawatandan pengobatan juga memerlukan waktu yang lama. IVA Test adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam halini dokter atau bidan di
puskesmas dengan menggunakan reagen asam asetatyang dapat mendeteksi awal
adanya peubahan di leher Rahim
Penyakit yang menjadi momok mengerikan ini toh menurut para ahli
diperkirakan dapat dicegah hingga 40% kanker, dengan mengurangi faktor risiko
terjadinya kanker tersebut. Untuk mencapainya, memang diperlukan upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan
peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat. Salah satu
kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah adalah Program pengendalian kanker
khususnya deteksi dini kanker Rahim dan payudara dengan metoda IVA (Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat).
Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Jambi pada tahun 2018 jumlah WUS
517964 dengan target IVA 40 % (207.186 WUS), jumlah yang sudah diperiksa 6306
WUS , IVA test positip 661 WUS. Dalam kurun waktu tahun 2016, 2017 terdapat
284 yang terdeteksi kanker leher Rahim.
Di Kota Jambi pelaksanaan IVA Test dan sadanis pada tahun 2016-2019 dari
target 50 % berjumlah 46.379 pada tahun 2017 di targetkan sebanyak 1995 wanita
menikah usia 30-50 Tahun dilaksanakan pemeriksaan terhadap IVA Test dengan
hasil yang positif didapatkan hanya 1,35 % dari jumlah yang diperiksa. Menyikapi
hal tersebut Pemerintah Kota Jambi berusaha untuk meningkatkan cakupan deteksi
dini Kanker Rahim melalui IVA Test. Berbagai Upaya dilakukan untuk mencapai
target sesuai dengan yang telah ditentukan. Salah Satu bentuk upaya yang di
laksanakan pada tahun 2017 diadakan Lomba IVA Test Tingkat Kota Jambi. Upaya
Pemerintah secara vertical diikuti oleh jenjang Pemerintahan Kecamatan, sebagai
bentuk demi terwujutnya Kesehatan Masyarakat secara umum, dan secara khusus
deteksi dini Kanker Serviks melalui Pemeriksaan IVA Test.
Pada Tahun 2017 Cakupan pemeriksaan IVA Test di Kecamatan Kotabaru
hanya sebesar 10 %, angka ini menggambarkan bahwa tingkat partisipasi kelompok
berisiko dinyatakan rendah. Untuk itu Pemerintah Kecamatan Kotabaru berinisiasi,
berkolaborasi, bekerja sama dengan lintas sektor terkait, organisasi wanita, dan
organisasi lainnya agar upaya yang telah diamanatkan oleh Bapak Walikota Jambi
terlaksana secara ter-struktur untuk pencapaian target secara umum dan secara
khusus untuk meningkatkan angka partisipasi kelompok berisiko (wanita usia subur
30-50 tahun) terhadap deteksi dini penyakit kanker Rahim melalui pemeriksaan
IVA Test. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Kecamatan Kotabaru
dalam hal ini Camat Kotabaru membentuk Kelompok Kerja Peduli Deteksi Dini
Kanker Serviks dan Payudara di Kecamatan Kotabaru yang bertugas sebagai upaya
untuk meningkatkan peran Kelompok berisiko untuk mendeteki secara dini penyakit
kanker serviks dan kanker payudara.
Berdasarkan PMK No 27 tahun 2017 tentang Perubahan atas PMK no 34
tahun 2015 tentang penanggulang kanker payudara dan kanker leher rahim, pasal 13
ayat (1) masyarakat berperan aktif baik secara perorangan, berkelompok maupun
terorganisasi melalui kelembagaan dalam penyelenggaraan penanggulangan kanker
payudara dan kanker leher Rahim dan pada Bab V ayat (2) kader PKK mempunyai
peran penting untuk melakukan sosialisasi deteksi dini kanker leher Rahim dan
mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini.
Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia ini
dilaksanakan selama 5 tahun di seluruh Indonesia, dimana pencanangan dilakukan
oleh Ibu Negara pada tanggal 21 April 2015 di Puskesmas Nanggulan
Kabupaten/kota Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta. Rangkaian kegiatan meliputi
kegiatan promotif, preventif , deteksi dini, dan tindak lanjut. Melalui kegiatan ini
diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam mengendalikan
faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker sehingga diharapkan angka kesakitan
dan kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan.
Dalam rangka memotivasi TP PKK untuk ikut mendukung program
pemerintah dalam menurunkan mordalitas dan mortalitas pada perempuan karena
penyakit yang berkaitan dengan kanker leher Rahim perlu dilakukan penilaian
pelaksana terbaik IVA test.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka disusunlah berbagai data
penunjang dan dokumen kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK
Kelurahan se- Kecamatan Kotabaru yang di rangkup menjadi Laporan Kegiatan
Pelaksanaan IVA Test di Kecamatan Kotabaru Kota Jambi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya gambaran tentang kebijakan dan dukungan yang ada baik itu
Peran Pemerintah dan peran PKK dalam memberikan motivasi dan inovasi yang
bermanfaat bagi masyarakat untuk senantiasa peduli akan kesehatan khususnya
kesehatan mulut rahim dan meminimalisir jumlah perempuan yang positif pra
kanker atau terkena kanker dengan mendeteksi sedini munkin melalui IVA test.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran tentang kebijakan dan dukungan yang ada untuk
pelaksanaan program pemeriksaan IVA test dari pemerintah daerah, Tim
penggerak PKK, Tokoh masyarakat/Tokoh agama dan tokoh adat setempat
secara berjenjang.
b. Diperolehnya gambaran pelaksanaan aspek-aspek kegiatan berjalan
inovasi/terobosan yang ada dan kegiatan yang dilakukan.
c. Diperolehnya gambaran hasil yang dicapai dari masing-masing kegiatan
dalam pelaksanaan IVA test
3. Sasaran
Laporan Tim Penggerak TP. PKK Kelurahan dan Kelompok Kerja, Kelompok
Kerja Peduli Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara di Kelurahan dan
Kelurahan se- Kecamatan Kotabaru.
C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaandan
Kesejahteraan Keluarga
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang
PemberdayaanMasyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga.
3. Peraturan Menteri Kesejahteraan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2015tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Rahim.
4. Peraturan Menteri Kesejahteraan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2017tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nasional Nomor
34Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Rahim.
5. Keputusan Camat Kotabaru Nomor 34 Tahun 2017 Tentang Kelompok Kerja
Deteksi Dini Kanker Rahim Dan Kanker Payudara
6. Surat Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kotabaru
Nomor 18 Tahun 2018 tentang Tim Penyuluhan Kesehatan Puskesmas
Kecamatan Kotabaru
7. Surat Keputusan Ketua TP PKK Kota Jambi Nomor.
/KEP/PKK-Kota/VIII/2019 tentang Penetapan Pemenang Lomba 10 Program
PKK dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Kota Jambi
Tahun 2019
D. GAMBARAN UMUM KECAMATAN KOTABARU
VISI
Terwujudnya Keluarga Yang Peduli Terhadap Kanker Rahim Dan Kanker Payudara
Dengan Mengembangkan Rasa Kebersamaan Dan Memberdayakan Komponen
Masyarakat Dalam Penanggulangan Kanker Secara Terpadu, Sehat Sejahtera, Lahir
Dan Batin
MISI
TUJUAN
Umum :
Meningkatkan Peran TP PKK Dalam Memberikan Motivasi Dan Inovasi
Yang Bermanfaat Bagi Masyarakat Untuk Senantiasa Peduli Akan Kesehatan
Khususnya Kesehatan Mulut Rahim Dan Meminimalisir Jumlah Perempuan Yang
Positif Pra Kanker Atau Terkena Kanker Dengan Mendeteksi Sedini Mungkin
Melalui Iva Test.
Tujuan Khusus :
1. Diperolehnya gambaran tentang kebijakan dan dukungan yang ada untuk
pelaksanaan program pemeriksaan IVA test dari pemerintah daerah, Tim
penggerak PKK, Tokoh masyarakat/Tokoh agama dan tokoh adat setempat
secara berjenjang.
2. Diperolehnya gambaran pelaksanaan aspek-aspek kegiatan berjalan
inovasi/terobosan yang ada dan kegiatan yang dilakukan.
3. Diperolehnya gambaran hasil yang dicapai dari masing-masing kegiatan dalam
pelaksanaan IVA test
4. Mensosialisasikan program deteksi dini Kanker Payudara dan Kanker Leher
Rahim.
5. Meningkatkan akses deteksi dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
6. Meningkatkan cakupan deteksi dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
7. Meningkatkan penemuan kasus lesi pra Kanker Leher Rahim.
8. Meningkatkan penemuan suspek Kanker Payudara.
9. Meningkatkan penemuan dini Kanker Payudara.
10. Menurunkan angka kejadian Kanker Leher Rahim.
11. Menurunkan angka kesakitan Kanker Payudara.
12. Menurunkan angka kematian akibat Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
a. SASARAN KEGIATAN
1. Pengelola program PTM di PUSKESMAS
2. Pemerintah Daerah
3. Petugas Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
4. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Lintas program dan lintas sektor terkait
6. Organisasi Profesi terkait
7. Lembaga Swadaya Masyarakat
8. Kelompok berisiko
b. SASARAN KERJA
1. Wanita usia subur pada rentang usia 30-50 tahun yang rentan terhadappenyakit
kanker mulut rahim dan kanker payudara. Deteksi dini melalui metodaInspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau papsmear untuk kanker leherrahim dan
pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) untuk kanker payudara.Sesuai Renstra
PPTM Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 - 2019,ditetapkan bahwa target
dari indikator tersebut adalah sebesar 40 %.
2. Organisasi Profesi terkait
3. Lembaga Swadaya Masyarakat
4. Ketua RT
5. Kader Kesehatan
6. Kelompok berisiko (WUS usia 30-50 Tahun0
7. Kelompok Kerja di Wilayah kerja
d. Program Kerja
Kelompok Kerja Deteksi Dini Kanker serviks dan kanker payudara
Kecamatan Kotabaru mempunyai program kerja di bidang Kelembagaan,
administrasi, dan pokja –pokja yang berfungsi sebagai pelaksana pada kelancaran
baik secara administrasi maupun secara tekhnis demi tercapainya maksud dan tujuan
dari organisasi ini berdiri.
Kelompok Kerja I : Bidang Promosi, Sosial dan Keagamaan. Kegiatan IVA
Tes merupakan sinergitas PKK dengan pemerintah dalam membangun partisipasi
masyarakat untuk turut serta secara aktif memotivasi kaum ibu, terutama yang
berusia 30-50 tahun untuk mau melakukan IVA Tes. Semakin banyak kaum ibu
yang periksa IVA, maka semakin tinggi pula kesadaran masyarakat untuk
melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit kanker. Kelompok Kerja 1 ini
berfungsi sebagai motifasi, pemberi informasi kegiatan kepada masyarakat melalui
bidan- bidan, kader- kader kesehatan, dan perangkat kelurahan maupun organisasi
perkumpulan kemasyarakatan dan lain-lainnya.
Kelompok Kerja II : mensosialisasikan kegiatan deteksi dini Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim Pemberian informasi/sosialisasi melalui
beberapa cara, yaitu kegiatan rutin Puskesmas, pertemuan-pertemuan lintas sektor
dan lintas program, serta media informasi berupa leaflet, poster, atau spanduk dan
media elektronik serta tulis lokal. Melakukan sosialisasi tentang deteksi dini berupa:
1) pentingnya deteksi dini untuk pencegahan kanker;
2) manfaat melakukan deteksi dini kanker;
3) kerugian akibat kanker yang harus ditanggung oleh Pasien dan keluarganya,
baik secara moril dan materiil;
4) meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut melalui pola hidup
sehat bebas dari kanker; dan menyampaikan informasi fasilitas kesehatan yang
dapat melakukan pelayanan deteksi dini. Identifikasi sasaran yang akan
dilakukan deteksi dini; mengedukasi sasaran untuk bersedia melakukan deteksi
dini. pelatihan kepada kader kesehatan yang akan membantu untuk
menyebarkan informasi kepada masyarakat serta memotivasi Klien agar mau
datang untuk mendapatkan pelayanan skrining
Kelompok Kerja 3 : Bidang Pelayanan Ksehatan Penetapan Target : adalah
sebagai beriku:. Target adalah persentase dari jumlah populasi perempuan yang
seharusnya menerima pelayanan skrining dalam kurun waktu yang ditentukan.
Populasi sasaran yang akan ditapis adalah perempuan berusia 30-50 (tiga puluh
sampai dengan lima puluh) tahun. Sehingga Karena program menetapkan minimal
melakukan pemeriksaan setiap 5 (lima) tahun sekali maka jumlah target dapat dibagi
dalam 5 (lima) tahun untuk menetapkan target per tahun. Lalu target per tahun
dibagi dengan 12 (dua belas) untuk target setiap bulannya. Melakukan Pemeriksaan
Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks Pelaksanaan Deteksi Dini.
pemberian konseling dan permintaan pernyataan persetujuan Klien/Pasien dan/atau
suaminya untuk dilakukan tindakan (informed consent); pemeriksaan payudara
dengan cara SADANIS oleh bidan dengan dikonfirmasi oleh dokter umum terlatih
Puskesmas bila ditemukan kelainan; tindakan krioterapi oleh dokter umum terlatih
Puskesmas untuk IVA positif; penjelasan rencana tindak lanjut/followup, baik pada
kasus positif maupun negatif; pencatatan dan pelaporan pada form yang telah
tersedia.
Kelompok Kerja 4 : Pendataan PUS dan WUS, menetapkan target sesuai
dengan tujuan kegiatan, Mengikuti Kegiatan Monitoring dan Bimbingan di
Kecamatan dan di Kota, Mendorong mengaktifkan kelompok PKK RT dan
Kelompok Dasa Wisma.
TotalYangDiperiksaTahun
%YangDiperiksaTahun
Yang Dperiksa % Yang Yang Dperiksa IVA % % Yang Dperiksa % %
JUMLAH
2017s/d2019
2017s/d2019
PUS J J J
NO KELURAHAN USIA U U U
30-50 M ( +) ( - ) M ( +) ( - ) (+) ( -) M ( +) ( - ) (+) ( - )
( +)
TAHUN L L L
A A A
H H H
1 KENALI ASAM ATAS 869 89 0 89 0 295 4 291 1.36 98.6 435 2 433 0 100 819 94
2 KENALI ASAM BAWAH 2,685 356 0 446 0 537 2 535 0.37 99.6 785 6 779 1 99 1678 62
3 PAAL V 1,879 187 0 400 0 378 0 378 0.00 100 689 2 687 0 100 1254 67
4 SIMPANG III SIPIN 2,219 178 0 284 0 478 1 477 0.21 99.8 875 3 872 0 100 1531 69
5 SUKA KARYA 1,055 78 0 78 0 245 3 242 1.22 98.8 447 1 446 0 100 770 73
6 KECAMATAN KOTABARU 8,707 888 0 1297 0 1933 10 1923 0.52 99.5 3231 14 3217 0 100 6052 70
I. Media Penyuluhan
Untuk mewujudkan tercapainya target IVA Test di Kecamatan Kotabaru
berbagai kegiatan penyuluhan dilakukan, baik penyuluhan langsung maupun tidak
langsung, serta penyebarluasan informasi tentang IVA melalui media cetak, media
sosial, pembuatan Leaflet, Spanduk, Kartu IVA dan Stiker. Pembuatan media
penyuluhan ini dananya didukung sepenuhnya oleh : keluarga, Instansi terkait,
Dunia Usaha dan TP-PKK Kecamatan Kotabaru.
J. Tenaga Penyuluh
Tenaga Penyuluh IVA tes di Kecamatan Kotabaru sebanyak 34 orang yang
terdiri dari tenaga Promosi Keseharan Puskemas Paal X dan Puskesmas Paal V,
tenaga medis dan paramedic yang telah dilatih IVA Test 13 orang telah mengikuti
TOT Deteksi Dini Kanker Payudara dan Leher Rahim Tk. Kota Jambi dan 21 orang
telah mengikuti pelatihan IVA Test.
Penyuluhan juga dilaksanakan oleh Kader Peduli IVA Test yang tersebar di
Kelurahan se-Kecamatan Kotabaru sebagai berikut :
Kader
KADER
Suami
NO KELURAHAN PEDULI Terlatih Belum dilatih
Peduli
IVA TEST
IVA Test
1 KENALI ASAM ATAS 25 18 10 33
2 KENALI ASAM BAWAH 30 22 20 32
3 PAAL V 48 25 10 63
4 SIMPANG III SIPIN 30 18 15 33
5 SUKA KARYA 30 30 10 50
6 KECAMATAN KOTABARU 47 15 32
Jumlah 210 113 80 243
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Pembentukan Kader IVA Test dan Pelatihan IVA Test bagi Kader IVA
Kelurahan
Untuk menyebarluaskan informasi tentang resiko penyakit kanker rahim dan upaya
pencegahannya diperlukan tenaga penyuluh yang handal. Tenaga penyuluh inilah
yang nantinya mensosialisasikan berbagai hal tentang IVA Test kepada masyarakat.
Mengingat luasnya wilayah Kecamatan Kotabaru dan keterbatasan SDM maka
dibutuhkan Kader IVA Test yang tersebar disetiap Kelurahan sebagai perpanjangan
tangan tenaga penyuluh dan berperan sebagai motivator kepada pasangan usia subur
untuk memeriksakan secara mandiri. Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan
Kader IVA Test dilakukan orientasi tentang mekanisme tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawabnya. Tahapan orientasi bagi Kader IVA adalah sebagai berikut :
1. Orientasi Kader IVA tes bagi (10 orang/kelurahan) dan Pokja IV PKK di setiap
kelurahan telah dilaksanakan beberapa kali seperti di Kantor Lurah, kediaman Rt
dan saat pelaksanaan kegiatan Posyandu.
2. Orientasi dan Pembekalan bagi Tenaga Penyuluh IVA Tes di Puskesmas Paal X
dan Puskesmas Paal V yang dilakukan oleh dokter dan bidan yang telah
mengikuti ToT IVA Test.
Pembekalan dan orientasi ini terselenggara dengan Dukungan Pihak Swasta yang
berupa dukungan fasilitas (Ruang Sosialisasi, Snack, finansial, leaflet dan fasilitas)
dalam rangka orientasi IVA kepada masyarakat dan Dukungan Finansial APBD
Kota Jambi
B. Pemetaan Pasangan Usia Subur
Pelaksanaan pemetaan Pasangan Usia Subur sebagai Kelompok sasaran yang
pemeriksaan IVA Test di Kecamatan Kotabaru dilasanakan secara berjenjang.
Kader Kelompok Peduli IVA Test Kelurahan melaksanakan pemantauan lapangan
terhadap kelompok Dasa wisma dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah
bekerja sama dengan tim penggerak PKK Kelurahan. Data secara berjenjang di
laporkan kepada Ketua Kader Peduli IVA Test Kelurahan diteruskan ke Ketua
Kelompok Kerja Penyelenggara Peduli Deteksi Dini Kanker serviks dan Kanker
Payudara Kecamatan Kotabaru.
Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan merupakan hasil kreatifitas dan
sumbangan dari Lurah dan Ketua TP.PKK Kelurahan Se-Kecamatan Kotabaru,
Puskesmas , instnasi / Perusahaan di wilayah kerja, perorangan maupun
kelompok masyarakat.
1. media yang dibuat dan dipasang ditempat-tempat fasilitas umum atau
tempat strategis seperti adalah yaitu spanduk, banner, baliho
2. Dibagikan kepada perorangan seperti maupun kartu IVA , leaflet yang
dibagikan perorangan dan stiker yang dipasang di rumah warga.
3. Media Centre Pemko Jambi
A. Umum
Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan pemahaman pasangan usia
subur untuk periksa IVA secara mandiri selama tahun 2017 sampai dengan Tahun
2019 telah terjadi peningkatan yang signifikan. Sinergitas, koordinasi, integrasi
program dan kegiatan dapat dilalui dengan baik diantara pemangku kebijakan,
diantaranya Camat Kotabaru beserta Forkopimka, Ketua TP. PKK Kecamatan dan
Kelurahan, Pimpinan Puskesmas Paal X, Pukemas Paal V, Forum Peduli IVA Test
beserta tenaga penyuluhnya,Kelompok BKMT, Kader IVA Test Kelurahan Se-
Kecamatan Kotabaru Kota Jambi serta Pihak-pihak Pengusaha yang berdomisili di
Kota Jambi.
B. Indikator Keluaran
1. Pasangan Usia Subur Yang Mengikuti IVA Test Sebelum Penyuluhan
Tabel
PUS 30 – 50 TH Kecamatan Kotabaru
Sebelum Penyuluhan Tahun 2017
Jumlah
diperiksa dirujuk
N PUS
KELURAHAN jumlah %
o 30-50
jml %
tahun
total (+) (-) (+) (-)
1 Kenali Asam Atas 869 89 0 89 0 100 0 0
2 Kenali Asam Bawah 2,685 446 0 446 0 100 0 0
3 Paal V 1,879 400 0 400 0 100 0 0
4 Simpang Iii Sipin 2,219 284 0 284 0 100 0 0
5 Suka Karya 1,055 78 0 78 0 100 0 0
6 Kecamatan Kotabaru 8,707 1297 0 1297 0 100 0 0
Berdasarkan tabel tersebut di atas Pasangan usia subur 30 – 50 tahun di
Kecamatan Kotabaru sebanyak 8.707 orang. Sebelum dilakukan sosialisasi
dan penyuluhan Pasangan Usia Subur yang telah mengikuti IVA Test
sejumlah 1297 orang (15%).
2. Pasangan Usia Subur Yang Mengikuti IVA Test Setelah Penyuluhan
Setelah dilakukan penyuluhan yang intensif kepada kelompok sasaran
IVA Test ternyata ada peningkatan dari jumlah Pasangan Usia Subur secara
Keseluruhan yang ikut periksa. Hal ini menunjukan semakin meningkatnya
kesadaran kelompok sasaran untuk turut andil mengikuti pemeriksaan IVA test
seperti tergambar pada tabel dibawah ini :
Tabel
Jumlah diperiksa IVA Test Tahun 2018
Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dari
8.707 pasangan usia subur 30 – 50 tahun setelah dilakukan penyuluhan, yang
melakukan pemeriksaan IVA Test jumlahnya meningkat sebanyak 4317 orang
Dengan demikian jumlah pasangan usia subur yang telah melakukan pemeriksaan
IVA Test di Kecamatan Kotabaru berjumlah orang atau 65% dari Jumlah PUS di
Kecamatan Kotabaru.
Tabel
PUS 30 – 50 TH Kecamatan Kotabaru
Setelah Penyuluhan Tahun 2019
dan upaya yang keras untuk mengatasi hambatan dan dicarikan solusi atau alternatif
dari pemecahan masalahnya sehingga tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan
dapat terwujud. Demikian halnya dengan upaya meningkatkan deteksi dini penyakit
kanker serviks melalui IVA Test di Kecamatan Kotabaru yang memiliki hambatan
dan jika tidak ditangani dengan serius bukan tidak mungkin akan mempengaruhi
hasil yang diharapkan. Akan tetapi dengan semangat kebersamaan dan rasa saling
A. Hambatan
Beberapa Hambatan atau permaalahan yang dihadapi oleh pengurus TP. PKK
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa IVA test akan
semakin efektif dalam menekan prevelensi kanker serviks apabila didukung dengan
pembentukan jaringan pelayanan kesehatan yang baik, Informasi Komprehensif
tentang tahapan tahapan pengobatan setelah deteksi kanker serviks harus
disampaikan kepada pasien agar uji medis tersebut membuahkan hasil serta adanya
keinginan individu dari masyarakat untuk datang dan mau memeriksakan diri dan
mengikuti IVA test. Untuk meningkatkan kualitas layanan, penyebarluasan
informasi dan menarik minat masyarakat untuk memeriksakan diri diperlukan
inovasi atau terobosan baru agar tujuan pencegahan dan deteksi penyebarluasan
penyakit kanker serviks dapat tercapai dengan baik.
A. Inovasi
Adapun beberapa Inovasi yang telah dilakukan diantaranya sebagai
berikut
1. Pembentukan Kelompok –Kelompok Peduli IVA Test secara berjenjang
mulai dari Kelurahan se-Kecamatan Kotabaru sampai ke Kecamatan.
Tujuannya agar pelaksanaan pendataan, pemantauan, monitoring maupun
evaluasi dapat terselenggara secara maksimal, terorganisir dengan baik.
Sehingga baik data maupun pelaksanaannya pemeriksaandapat dilaksanakan
dengan baik.
2. Pembentukan Kelompok Suami Peduli IVA Test
3. Suami Peduli IVA Test
Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa untuk lebih
meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang penyakit kanker leher rahim
dan upaya pencegahannya perlu dilakukan upaya yang intesnif. Salah satu
tantangan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan jumlah tenaga
penyuluh. Keterbatasan inilah yang coba diatasi dengan merekrut “Suami
Peduli IVA Test” ditiap kelurahan. Suami Peduli IVA Test ini berasal dari
para suami yang berdomisili di setiap Kelurahan. Suami Peduli IVA Test
yang dimiliki Kecamatan Kotabaru saat ini berjumlah 81 orang, dimana
setiap kelurahan memiliki 22 orang penguru. Sebelum Kelompok Suami
Peduli IVA Tet ini ditugaskan, mereka dilatih dan dididik berbagai ilmu
pengetahuan tentang kanker serviks dan upaya pencegahannya serta
kemampuan berkomunikasi. Tugas utama IVA ini adalah mengedukasi,
memotivasi serta mendampingi pasangan usia subur untuk ikut periksa IVA
Test.
4. Pengadaan Stiker IVA
Pemasangan stiker dilakukan dirumah sasaran yang telah melakukan
pemeriksaan IVA test sehingga memudahkan untuk melakukan pemantauan
dan evaluasi kegiatan. Selain itu dapat memotivasi kelompok sasaran lainnya
untuk melakukan pemeriksaan IVA.
5. Sistem Rekrutmen peserta IVA Test dilakukan bekerja sama dengan
Kelompok- Kelompok Dasawisma
Kepada setiap kader harus mampu memotivasi kelompok sasaran di setiap
kelompok untuk mau mengikuti pemeriksaan IVA Test. Dan kepada setiap
ibu-ibu yang telah melakukan pemeriksaan IVA Test pun diharapkan mampu
memotivasi ibu-ibu lainnya untuk mau melakukan IVA Test.
6. Himbauan Wajib Mengikuti Pemeriksaan IVA Test Bagi Penerima
bantuan Keluaga Harapan
Adanya himbauan dari Camat dan Lurah kepada seluruh masyarakat
penerima Bantuan Keluarga Harapan agar mengikuti IVA test sebagai bentuk
kepedulian dari peserta dalam kesadaran hidup sehat dan mencegah terserang
penyakit terutama untuk mencegah penyakit kanker rahim dan Kanker
Payudara
7. Rumah IVA Test
Menyediakan sebuah rumah, yang dimanaatkan sebagai tempat untuk
pemeriksaan IVA Test dan Sosialisasi. Rumah ini akan dijadikan tempat
sebagai tempat konseling dan konsultasi dibidang kesehatan seperti
Konsultasi Ibu Hamil, sebagai tempat menyusui, PHBS, IVA Test,
Keagamaan, KDRT dan lain sebagainya
8. Pencanangan Bulan Bhakti IVA Test
Kegiatan ini merupakan sebuah upaya maksimalitas upaya dari Pemerintah
Kecamatan Kotabaru selama sebulan penuh guna meningkatkan keinginan
pasangan usia subur untuk ikut periksa IVA Test dengan mengerahkan
segenap potensi yang dimiliki Kecamatan Kotabaru seperti Forkopimka
Kecamatan Kotabaru, Pimpinan Puskesmas Paal V, Pukesmas Paal X beserta
jajarannya, Kepala KUA beserta jajarannya, UPTD KB, Ketua TP.PKK
Kecamatan dan Kelurahan beserta seluruh pengurus dan anggotanya, para
Forum Komunikasi Kader Peduli IVA Test, Seluruh ASN Kecamatan
Kotabaru, Majelis Taqlim, Alim Ulama, Oragnisasi wanita dan kepemudaan,
pengurus LPM, Kelompok PKK RT, Kelompok Dasawima dan RT Se-
Kecamatan Kotabaru. Kegiatan ini dimaksudkan.
Puncak kegiatan pencanangan Bulan Bhakti IVA Test ini dilakukan apel
kesiapsiagaan para penggiat IVA Test dengan rangkaian kegiatan sebagai
berikut :
a. Penandatangan kesepakatan bersama untuk mensukseskan IVA Test oleh
Forkopimka Kecamatan Kotabaru, Ketua TP.PKK Kecamatan Kotabaru,
Pimpinan Puskesmas Paal X, Pukesmas Paal V, Kepala KUA dan
Majelis Taqlim.
b. Penyerahan Reward kepada Kelurahan yang terbanyak membawa
pasangan usia subur ikut periksa IVA Test.
B. Kreativitas
1. Penampilan Drama IVA Test oleh kader- kader di Kecamatan
2. Yel-Yel IVA Test
Yel-Yel ini dalam bentuk lagu yang selalu ditampilkan dalam setiap kegiatan
seremonial Kecamatan Kotabaru
3. Forum Komunikasi IVA Test
Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IT) dalam pengembangan sosialisasi
dan informasi sangat dirasakan manfaatnya. Untuk memudahkan koordinasi,
Komunikasi dan Informasi Kecamatan Kotabaru telah membentuk Whatsapp
Group (WAG) “Kdr IVA Kec Kotabaru” Ketua TP.PKK Kecamatan dan
Kelurahan beserta pengurus dan anggota, Lurah Se-Kecamatan Kotabaru,
Kepala Puskesmas Paal V, Puskesmas Paal X beserta jajarannya. Salah satu
Adminnya adalah Bidan Sri Amizar, AM.Keb. Selain itu untuk menghadapi
penilaian Lomba IVA Test Tingkat Nasional inipun memiliki WAG dengan
nama “Lomba IVA Test TK Nasional” yang beranggotakan 25 orang yang
terdiri dari Ketua TP. PKK Kota Jambi beserta pengurus, Ketua Pokja IV
TP.PKK Kota Jambi, Kadinas Kesehatan, Kadinas DPMPPA, TP.PKK
Propinsi Jambi, Camat Kotabaru beserta Ketua TP.PKK Kec. Kotabaru,
Kepala Puskesmas Paal X, Puskesmas Paal V beserta Jajaran.
B. SARAN
Melihat efisiensi serta manfaat dari kegiatan ini, tentunya upaya-upaya
yang sudah berjalan terus ditingkatkan agar masyarakat dapat menolong diri dan
keluarganya dibidang kesehatan untuk Deteksi Dini Faktor Risiko Kanker
Serviks dan Sosialisasi, untuk itu diharapkan:
1. Pada Pelaksanaan kegiatan Pemetaan keterlibatan dari Tim-tim pokja untuk
melaksanakan monitoring dan evaluai Melanjutkan kegiatan Inovasi yang
sudah ada dan berupaya untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi lain
yang berasal dan sesuai dengan keinginan dari masyarakat sebagai upaya
membantu suksesnya kegiatan IVA Test di Kecamatan Kotabaru
2. Perlu Peningkatan SDM Kader Peduli IVA Test agar lebih profesional dalam
melaksanakan fungsi dan tugas di lapangan serta mampu membangun
kemitraan dengan Tokoh-tokoh masyarakat untuk mendapatkan dukungan
3. Meningkatkan swadaya masyarakat dan pihak Swasta untuk mendukung
pelaksaan Program IVA Test Ini.
4. Mengingat resiko yang besar, kiranya upaya pencegahan berjangkitnya
penyakit kanker serviks dapat dijadikan program dan kegiatan spesifik di
SKPD terkait sehingga kegiatan deteksi dini kanker serviks melalui IVA Test
dan Pap Smear ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.
PENUTUP