Anda di halaman 1dari 8

Evaluasi Program Skrining Kanker Servik dengan IVA

Systematic Review
(Dwi Ediningtyas)

ABSTRAK
Abstrak : Tingginya prevalensi kanker serviks di Indonesia perlu dicermati dengan tindakan
pencegahan dan deteksi dini yang dilakukan oleh penyedia pelayanan kesehatan. Berdasarkan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 161 ayat 3 manajemen pelayanan kesehatan
penyakit tidak menular meliputi keseluruhan spektrum pelayanan baik promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif, yang dititik beratkan pada deteksi dini dan pengobatan penyakit tidak menular.
(7) Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 796 Tahun 2010 tentang
Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di Indonesia telah
menetapkan bahwa sebagai bentuk upaya deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan metode
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif untuk kanker serviks.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji atau me review Evaluasi Program Skrining
Kanker Servik dengan IVA .
Metode : Proses yang digunakan untuk melakukan tinjauan sistematis melibatkan peninjau yang mencari
banyak ulasan penelitian yang dipublikasikan dalam database elektronik.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program IVA oleh puskesmas induk di
wilayah Kota Surabaya 57,7% kurang baik dalam pemetaan sasaran, penyuluhan
dan cakupan pemeriksaan. Komunikasi sebesar 51,9% kurang khususnya tentang kejelasan.
Sikap responden 55,8% positif/mendukung program IVA. Karakter dukungan puskesmas
sebesar 53,8% kurang mendukung dalam implementasi program IVA, pemahaman tentang
standar dan sasaran 51,9% kurang memahami status dan SPM dari program IVA
Kesimpulan : Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah berdasarkan beberapa jurnal yang
sudah di baca, dapat dilihat bahwa program skrining yang optimal untuk kanker serviks dan
untuk meningkatkan tingkat cakupan skrining mereka, sejalan dengan kondisi dan tuntutan
nasional masing-masing negara dan juga seperti yang sudah di ketahui bahwa pada kegiatan
promosi dan edukasi melalui media dan sosialisasi program deteksi dini kanker serviks
melalui metode IVA serta konseling belum berjalan optimal.

PENDAHULUAN Diperkirakan pada tahun 2030 kejadian


tersebut dapat mencapai hingga 26 juta
Penyakit kanker adalah penyakit
orang dan dimana 17 juta di antaranya
yang timbul akibat pertumbuhan sel-sel
meninggal akibat kanker, terlebih untuk
baru secara abnormal yang tumbuh
negara miskin dan berkembang
melampaui batas normal, dan yang
kejadiannya akan lebih cepat.(2)
kemudian dapat menyerang bagian sebelah
Berdasarkan Laporan Global Burden
tubuh dan menyebar ke organ lain. Kanker
Cancer, International Agency for Research
merupakan penyebab kematian terbanyak
on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada
kedua setelah penyakit kardiovaskular di
tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru
dunia.(1) Setiap tahun, 12 juta orang di
kanker dan 8.201.575 kematian akibat
dunia menderita kanker dan 7,6 juta
kanker di seluruh dunia.(3) Secara
diantaranya meninggal dunia.
nasional, prevalensi kanker di Indonesia pelayanan baik promotif, preventif,
adalah sebesar 1,4 per 1.000 penduduk, kuratif dan rehabilitatif, yang dititik
serta merupakan penyebab kematian beratkan pada deteksi dini dan
nomor 7 (5,7%) dari seluruh penyebab pengobatan penyakit tidak menular.(7)
kematian. Provinsi Jawa Tengah Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
merupakan provinsi terbesar kedua setelah Republik Indonesia Nomor 796 Tahun
Provinsi DI Yogyakarta dengan prevalensi 2010 tentang Pedoman Teknis
kanker tertinggi di Indonesia yaitu sebesar Pengendalian Kanker Payudara dan
2,1%.(4) Kanker Leher Rahim di Indonesia telah
menetapkan bahwa sebagai bentuk upaya
Berdasarkan Laporan Global
deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan
Burden Cancer, International Agency for
dengan metode Inspeksi Visual dengan
Research on Cancer (IARC), angka
Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk
kematian kanker serviks di Indonesia
IVA positif untuk kanker serviks.(8) Hal
adalah 8,2 kematian per 100.000
tersebut juga tercantum dalam Peraturan
penduduk.(3) Penyakit kanker serviks
Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015
merupakan penyakit kanker dengan
tentang Penanggulangan Kanker Payudara
prevalensi tertinggi di Indonesia pada
dan Kanker Leher Rahim yang
tahun 2013 yaitu sebesar 0,8%.
menyatakan bahwa upaya penanggulangan
Provinsi Jawa Tengah memiliki estimasi
kanker serviks diwujudkan dengan
jumlah penderita kanker serviks terbesar di
kegiatan skrining atau program deteksi
Indonesia yaitu sejumlah 19.734 kasus.(5)
dini kanker serviks.(9) Sampai pada tahun
Pada tahun 2013, Kota Semarang
2014 dari 35 kabupaten/kota di Provinsi
merupakan wilayah dengan kasus kanker
Jawa Tengah, terdapat 19 kabupaten/kota
serviks tertinggi di Provinsi Jawa Tengah
yang telah menyelenggarakan
yaitu sebesar 529 kasus. Meskipun pada
program IVA dengan sasaran perempuan
tahun 2014 mengalami sedikit penurunan
usia 30-50 tahun.(10) Pemeriksaan metode
jumlah kasus dari tahun sebelumnya,
IVA mulai dikenal di masyarakat
namun terdapat peningkatan proporsi
semenjak ditetapkannya program
kasus kanker serviks pada tahun 2015
pemerintah tentang deteksi dini kanker
yaitu sebesar 0,64%. Kasus kanker
serviks yang bekerja sama dengan jaminan
serviks di Kota Semarang masih
kesehatan, seperti Badan penyelenggara
menunjukan angka yang cukup tinggi
jaminan sosial (BPJS).
yaitu sebagai kanker terbesar kedua setelah
kanker payudara.(6) TUJUAN PENELITIAN
Tingginya prevalensi kanker Tujuan dari tinjauan sistematik ini
serviks di Indonesia perlu dicermati adalah untuk lebih memahami tentang
dengan tindakan pencegahan dan deteksi evaluasi program skrining kanker servik
dini yang dilakukan oleh penyedia dengan metode Inspeksi Visual dengan
pelayanan kesehatan. Berdasarkan Asam Asetat (IVA), apakah berjalan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 dengan efektif atau tidak.
tahun 2009 pasal 161 ayat 3 manajemen
METODE PENELITIAN
pelayanan kesehatan penyakit tidak
menular meliputi keseluruhan spektrum
Proses yang digunakan untuk penelitian yang dipublikasikan dalam
melakukan tinjauan sistematis melibatkan database elektronik. Basis data elektronik
peninjau yang mencari banyak ulasan yang digunakan meliputi:
ProQuest, PUBMED, Elsevier dan dipublikasikan dari tahun 2015 hingga
Google scholar. Istilah pencarian dalam 2022. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
jurnal berbahasa Inggris adalah “cervic model penelitian kuantitatif dan jurnal
cancer program” atau “Evaluation about dengan konten yang tidak relevan untuk
cervix cancer program” atau “Program program IVA test.
IVA Test”.Kriteria inklusi yang digunakan
HASIL PENELITIAN
dalam pemilihan jurnal penelitian adalah:
1) Artikel dengan desain kualitatif, 2) Sampel dari 5 ulasan, peninjau
Artikel yang diterbitkan dalam bahasa menyaringnya berdasarkan asal penelitian
Inggris dan Bahasa indonesia 3) Artikel dan topik yang tercakup dalam setiap
dengan konten utama yang relevan dengan formulir penilaian.
evaluasi program IVA test, 4) Artikel yang
A. Tabel Hasil Penelitian

Peneliti Judul Tujuan Hasil


Meytri Analisis Implementasi Untuk pada kegiatan
Saraswati, Program Deteksi Dini Kanker menganalisis promosi dan
et al. 2017. Serviks Melalui Metode program edukasi melalui
Inspeksi Visual Asam Asetat deteksi dini media dan
(IVA) Di Puskesmas Kota kanker serviks sosialisasi
Semarang. dengan metode program deteksi
IVA . dini kanker serviks
melalui metode
IVA serta
konseling belum
berjalan optimal.
Pada puskesmas
yang mengalami
peningkatan
cakupan
cenderung
memiliki upaya
lebih dengan
memberdayakan
mahasiswa
praktek untuk
melakukan
penyuluhan IVA
ke masyarakat dan
juga bekerja sama
dengan kader
untuk
menyelenggarakan
sosialisasi
sekaligus
pemeriksaan IVA
di masyarakat
atau pelayanan di
luar gedung. Hal
tersebut
dipengaruhi oleh
variabel
komunikasi,
disposisi (sikap
dan komitmen,
motivasi), sumber
daya (manusia,
peralatan,
informasi), dan
struktur birokrasi
(pembagian kerja
dan supervisi).
Niresh Accuracy of Visual Tests for The objective Cervical cancer
Thapa, Primary Cervical Cancer of this study is screening by co-
Muna Screening in Rural to evaluate the testing ‘Either
Maharjan. Nepal. cytology, positive VIA or
et al. 2018 Visual VILI’ is more
Inspection with useful than
Acetic Acid cytology; VIA and
and with or VILI are easy,
Lugol’s Iodine safe, feasible and
alone or in well-accepted tests
combination to in a low resource
detect a pre- setting, Nepal.
cancerous
lesion in rural
Nepal.
Abigail K. Cervical cancer screeninga& The aim of this The Namibia
Korn. et al. treatment, HIV infection, and study was to Cervical Cancer
2022 age: Program assess Screening and
implementation in seven differences in Treatment
regions of Namibia cervical cancer Programme
screening and successfully
treatment provided, as part
outcomes by of routine HIV
HIV status in a service delivery,
routine 14,786 screenings
programmatic in the first 18
setting with a months of
high implementa- tion.
generalized The program
HIV prev- continues to
alence. expand,
supporting
Namibia’s
progress towards
the WHO cer-
vical cancer
elimination
targets. These
results support the
use of VIA
programs in high
HIV burden
settings until
widespread HPV
testing to triage
clients is feasible.
Eiko Saitoh National screening programs To knowing The Asian
Aoki, et al. for cervical cancer in Asian National countries included
2020. countries screening here are trying to
programs for establish optimal
cervical cancer screening
in Asian programs for
countries cervical cancer
and to improve
their coverage
rates of screening,
in alignment with
the national
conditions and
demands of each
country
Fritria Dwi Faktor Yang Mempengaruhi Tujuan Hasil penelitian
Anggraini, Implementasi Program penelitian menunjukkan
2015 Deteksi Dini Kanker Serviks menganalisis pelaksanaan
Melalui Pemeriksaan IVA faktor yang program IVA oleh
(INSPEKSI VISUAL ASAM mempengaruhi puskesmas induk
ASETAT) Di puskesmas implementasi di wilayah Kota
Wilayah Kota Surabaya program IVA di Surabaya 57,7%
puskesmas kurang baik
wilayah Kota dalam pemetaan
Surabaya sasaran,
penyuluhan dan
cakupan
pemeriksaan.
Komunikasi
sebesar 51,9%
kurang khususnya
tentang kejelasan.
Sikap responden
55,8%
positif/mendukung
program IVA.
Karakter
dukungan
puskesmas sebesar
53,8% kurang
mendukung dalam
implementasi
program IVA,
pemahaman
tentang standar
dan sasaran 51,9%
kurang memahami
status dan SPM
dari program IVA.

PEMBAHASAN dan rehabilitatif, yang dititik


beratkan pada deteksi dini dan
Tingginya prevalensi
pengobatan penyakit tidak menular.
kanker serviks di Indonesia perlu
(7) Menurut Keputusan Menteri
dicermati dengan tindakan
Kesehatan Republik Indonesia
pencegahan dan deteksi dini yang
Nomor 796 Tahun 2010 tentang
dilakukan oleh penyedia pelayanan
Pedoman Teknis Pengendalian
kesehatan. Berdasarkan Undang-
Kanker Payudara dan Kanker
Undang Kesehatan Nomor 36
Leher Rahim di Indonesia telah
tahun 2009 pasal 161 ayat 3
menetapkan bahwa sebagai bentuk
manajemen pelayanan kesehatan
upaya deteksi dini kanker serviks
penyakit tidak menular meliputi
dapat dilakukan dengan metode
keseluruhan spektrum pelayanan
Inspeksi Visual dengan Asam
baik promotif, preventif, kuratif
Asetat (IVA) dan krioterapi untuk program IVA, pemahaman tentang
IVA positif untuk kanker serviks. standar dan sasaran 51,9% kurang
(8) memahami status dan SPM dari
program IVA. Sedangkan jika di
Hal tersebut juga
lihat dari penelitian laiinya di
tercantum dalam Peraturan Menteri
Nambia Program Skrining dan
Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015
Pengobatan Kanker Serviks
tentang Penanggulangan Kanker
Namibia berhasil menyediakan,
Payudara dan Kanker Leher Rahim
sebagai bagian dari pemberian
yang menyatakan bahwa upaya
layanan HIV rutin, 14.786 skrining
penanggulangan kanker serviks
dalam 18 bulan pertama
diwujudkan dengan kegiatan
implementasi. Program ini terus
skrining atau program deteksi dini
berkembang, mendukung kemajuan
kanker serviks.(9) Sampai pada
Namibia menuju target eliminasi
tahun 2014 dari 35 kabupaten/kota
kanker serviks WHO. Hasil ini
di Provinsi Jawa Tengah, terdapat
mendukung penggunaan program
19 kabupaten/kota yang telah
IVA di rangkaian beban HIV tinggi
menyelenggarakan program IVA
sampai tes HPV luas untuk klien
dengan sasaran perempuan usia 30-
triase layak dilakukan.
50 tahun.(10) Pemeriksaan metode
IVA mulai dikenal di masyarakat Pada negara-negara Asia
semenjak ditetapkannya program yang termasuk sedang berusaha
pemerintah tentang deteksi dini untuk membuat program skrining
kanker serviks yang bekerja sama yang optimal untuk kanker serviks
dengan jaminan kesehatan, seperti dan untuk meningkatkan tingkat
Badan penyelenggara jaminan cakupan skrining mereka, sejalan
sosial (BPJS). dengan kondisi dan tuntutan
nasional masing-masing negara dan
Dari beberapa penelitian
juga seperti yang sudah di ketahui
menunjukan bahwa skrining kanker
bahwa pada kegiatan promosi dan
serviks dengan metode Inspeksi
edukasi melalui media dan
Visual dengan Asam Asetat (IVA)
sosialisasi program deteksi dini
adalah Hasil penelitian
kanker serviks melalui metode IVA
menunjukkan pelaksanaan program
serta konseling belum berjalan
IVA oleh puskesmas induk di
optimal. Pada puskesmas yang
wilayah Kota Surabaya 57,7%
mengalami peningkatan cakupan
kurang baik dalam pemetaan
cenderung memiliki upaya lebih
sasaran, penyuluhan dan
dengan memberdayakan
cakupan pemeriksaan. Komunikasi
mahasiswa praktek untuk
sebesar 51,9% kurang khususnya
melakukan penyuluhan IVA ke
tentang kejelasan. Sikap responden
masyarakat dan juga bekerja sama
55,8% positif/mendukung program
dengan kader untuk
IVA. Karakter dukungan
menyelenggarakan sosialisasi
puskesmas sebesar 53,8% kurang
sekaligus pemeriksaan IVA di
mendukung dalam implementasi
masyarakat atau pelayanan di Edition. 2015; 1–64.
luar gedung.. 3. IARC. Globocan 2012 :
Estimated Cancer
KESIMPULAN Incidence,
Mortality and
Kesimpulan dari hasil Prevalence Worldwide in 2012.
penelitian ini adalah berdasarkan 4. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
beberapa jurnal yang sudah di baca, Riset Kesehatan Dasar
dapat dilihat bahwa program (RISKESDAS) 2013.
skrining yang optimal untuk kanker 5. Kementrian Kesehatan RI
serviks dan untuk meningkatkan Pusat Data dan Informasi
Kesehatan. Data dan Informasi
tingkat cakupan skrining mereka, Kesehatan Situasi Penyakit
sejalan dengan kondisi dan tuntutan Kanker..2014;(1):1–5.
nasional masing-masing negara dan 6. Profil Kesehatan Provinsi
Jawa
juga seperti yang sudah di ketahui
Tengah Tahun 2013. Semarang:
bahwa pada kegiatan promosi dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
edukasi melalui media dan Tengah. Undang-undang
sosialisasi program deteksi dini Republik
kanker serviks melalui metode IVA
7. Undang-undang
serta konseling belum berjalan
Republik Indonesia No. 36 Tahun
optimal. Pada puskesmas yang
2009 Tentang Kesehatan.
mengalami peningkatan cakupan
Undang Republik Indones. 2009;1–
cenderung memiliki upaya lebih
48.
dengan memberdayakan
8. Keputusan Menteri
mahasiswa praktek untuk
Kesehatan Republik Indonesia
melakukan penyuluhan IVA ke
Nomor 796 Tahun 2010 tentang
masyarakat dan juga bekerja sama
Pedoman. Teknis Pengendalian
dengan kader untuk
Kanker Payudara dan Kanker
menyelenggarakan sosialisasi
Leher rahim.
sekaligus pemeriksaan IVA di
9. Peraturan Menteri
masyarakat atau pelayanan di
Kesehatan Republik Indonesia
luar gedung. Hal tersebut
Nomor 34 Tahun 2015
dipengaruhi oleh variabel
Tentang Penanggulangan Kanker
komunikasi, disposisi (sikap dan
Payudara dan Kanker Leher
komitmen, motivasi), sumber daya
Rahim.
(manusia, peralatan, informasi),
10. Profil Kesehatan
dan struktur birokrasi (pembagian
Provinsi Jawa Tengah Tahun
kerja dan supervisi).
2014. Vol. 3511351.
DAFTAR PUSTAKA Semarang: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa
1. Kementrian Kesehatan RI Pusat
Data dan Informasi Kesehatan. tengah.
Stop Kanker. Infodatin-
Kanker.2015;hal 3.
2. American Cancer Society. Global
Cancer Facts & Figures 3rd

Anda mungkin juga menyukai