Tugas Mata Kuliah Topik : Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Desa pertemuan ke 7

Nama : Farras Arlinda Rachmawati

NIM : I2A022006

Dosen : Prof. Dr. Dwi Sarwani Sri Rejeki,. S.KM,.M.Kes(epid)

Tugas :

• Di suatu wilayah desa program kesehatan (posyandu, PSN dll) tidak berjalan dengan
baik, kader kurang aktif, dan kesadaran masyarakat rendah
• Lakukan analisis faktor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi
• Carilah solusi permasalahan tersebut
Jawaban :
Di suatu desa K , program Kesehatan berupa posyandu balita kurang berjalan maksimal.
Berikut faktor yang dapat menyebabkan suatu program Kesehatan di desa tidak berjalan :
- Jumlah kader yang aktif hanya 1 atau 2 sedangkan jumlah kader yang di butuhkan
bisa sampai 5 orang. Pemilihan kader yang kurang tepat dapat menyebabkan tidak
berjalannya dengan baik suatu program yang sudah di tentukan.
- Tidak semua kader dapat menyerap dengan baik hasil dari pelatihan yang di adakan
oleh pihak puskesmas, dikarenakan adanya kesenjangan background Pendidikan antar
kader.
- Tidak ada penghargaan khusus untuk para kader yang menyebabkan kurang
bersemangat dalam melakukan kegiatan.
- Kader memiliki kesibukan lainnya.
- Lalu jika di lihat dari faktor masyarakat, Kurangnya dukungan dari tokoh masyarakat
yang berpengaruh menyebabkan juga turunnya minat warga lainnya terhadap program
Kesehatan yang diadakan di desa tersebut.
- Faktor kepercayaan adat istiadat setempat yang masih kental , sehingga semakin
menurunkan kesadaran masyarakat serta minat terhadap pelaksaan program
Kesehatan desa.
- Masih sering tersebarnya hal-hal hoax yang beredar di warga desa, yang
menyebabkan semakin enggan untuk berpartisipasi.
- Kurang nya pemerataan informasi yang baik yang di imbangin dengan komunikasi
yang baik yang dapat menyebabkan salah penerimaan informasi.
Solusi untuk permasalahan di atas adalah :
- Harus dengan baik mencari dan seleksi pemilihan kader yang mau berkomitmen
tinggi, dan buat kesepakatan yang sama sama saling menguntungkan satu sama
lainnya.
- Berikan reward pada kader dapat berupa uang yang layak dan pantas agar kader dapat
terpacu dan merasa upaya dan usaha yang di lakukannya agar merasa di hargai dan
 mendapatkan reward dan juga reward dapat berupa bingkisan yang bermanfaat untuk
kader.
- Pendekatan ke tokoh masyarakat desa akan lebih sangat berpengaruh dalam
keminatan warga, rangkul tokoh masyarakat setempat.
- Jika kendalanya ada pada adat istiadat setempat, lakukan ppendekatan dengan cara
menggabungkan metode Kesehatan dengan adat istiadat setempat, berikan pengertian
dengan menggunakan Bahasa yang baik dan bisa di terima oleh warga tanpa harus
menyinggung.
- Usahakan kader dan nakes harus lebih aktif untuk melakukan pemerataan informasi
dengan Bahasa yang persuasive dengan dengan property edukasi yang di buat
semenarik mungkin agar warga dapat tertarik dan mau berpartisipasi.

Tugas Mata Kuliah Topik : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG KESEHATAN pertemuan ke 6
a. Berikan Argumentasi : Kasus di suatu desa, ada 10 kasus ditemukan pernikahan
muda, menikah umur 15-17 tahun. Wilayah desa tersebut Sebagian besar berprofesi
sebagai petani dan buruh pabrik.
- Lakukan analisis penyebab permasalahan pernikahan muda
- Jelaskan model pemberdayaan yang bisa dilakukan bagaimana
- Siapa saja pihak yang terlibat
b. Jelaskan Langkah Langkah advokasi
Jawaban :
a. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan yang
memiliki usia di bawah umur yang biasanya di bawah 17 tahun. Baik pria atau wanita
jika belum cukup umur (17 Tahun) jika melangsungkan pernikahan dapat dikatakan
sebagai pernikahan usia dini. Namun, dalam realitasnya banyak terjadi pernikahan
dini, yaitu pernikahan yang terjadi antara lakilaki dan perempuan yang belum dewasa
dan matang berdasarkan undang-undang maupun dalam perpektif psikologis. Menurut
saya pernikahan dini juga dapat mengganggu Kesehatan mental dan jiwa pelaku
pernikahan dini dikarenakan ketidaksiapan dalam menghadapi berbagi resiko
kedepannya, efek dari pernikahan dini adalah berbagai macam, menikah terlalu muda
dan hamil terlalu muda juga dapat menjadi faktor resiko terjadinya pre-eklamsia dan
juga dilihat dari Kesehatan jiwa mental, tidak semua yang menikah muda siap dengan
segala konsekuensi setelahnya, Hal lainnya yang dapat terjadi karena beberapa faktor
penyebab terjadinya pernikahan dini , antara lain :
- Faktor ekonomi pada kalangan petani ataupun bekerja buruh pabrik : Kesulitan
ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan dini, keluarga
yang mengalami kesulitan ekonomi akan cenderung menikahkan anaknya pada usia
muda untuk melakukan pernikahan dini. Pernikahan ini diharapkan menjadi solusi
bagi kesulitan ekonomi keluarga,dengan menikah diharapkan akan mengurangi beban
ekonomi keluarga, sehingga akan sedikit dapat mengatasi kesulitan ekonomi.
Disamping itu, masalah ekonomi yang rendah dan kemiskinan menyebabkan orang
tua tidak mampu mencukupi kebutuhan anaknya dan tidak mampu membiayai sekolah
 sehingga mereka memutuskan untuk menikahkan anaknya dengan harapan sudah
lepas tanggung jawab untuk membiayai kehidupan anaknya ataupun dengan harapan
anaknya bisa memperoleh penghidupan yang lebh baik.
- Faktor (marride by accident) Terjadinya hamil di luar nikah, karena anak-anak
melakukan hubungan yang melanggar norma, mamaksa mereka untuk melakukan
pernikahan dini, guna memperjelas status anak yang dikandung. Pernikahan ini
memaksa mereka menikah dan bertanggung jawab untuk berperan sebagai suami istri
serta menjadi ayah dan ibu, sehinga hal ini nantinya akan berdampak pada penuaan
dini, karena mereka belum siap lahir dan batin.
- Faktor tradisi dikeluarga (kebiasaan nikah usia dini pada keluarga dikarenakan agar
tidak dikatakan perawan tua). Pada beberapa keluarga tertentu, dapat dilihat ada yang
memiliki tradisi atau kebiasaan menikahkan anaknya pada usia muda, dan hal ini
berlangsung terus menerus, sehingga anak-anak yang ada pada keluarga tersebut
secara otomatis akan mengikuti tradisi tersebut.
Model atau metode pemberdayaan yang cocok untuk kasus pernikahan dini adalah :
- Posyandu Remaja : Posyandu remaja adalah kegiatan berbasis kesehatan yang
diperuntukkan khusus untuk remaja. Kegiatan ini akan membahas mengenai
kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja. Remaja
merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Posyandu remaja bisa di
gunakan untuk Tindakan preventif perniakahn dini, dikarenakan kegiatan yang ada di
posyandu remaja dapat meningkatkan pengetahuan lebih terkait dengan system
reproduksi, Bahasa menikah dini dll. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, remaja
dapat berfikir dan memproses hal hal yang sudah di berikan dan dapat meminimalisisr
kejadian pernikahan dini.
Pihak yang terlibat di dalamnya antara lain :
- Peran nakes
- Peran kepala daerah atau tokoh masyarakat setempat.
- Peran lingkungan tempat tinggal
- Serta peran kuat dari keluarga atau kedua orang tua, karena pada dasarnya peran
penting dalam terlibatnya pernikahan dini adalah dari orang tua.
b. Langkah-langkah advokasi :
- Tahapan kegiatan dalam menyusun strategi advokasi
1. Membentuk kelompok kerja atau jejaring advokasi.
2. Identifikasi sasaran advokasi.atau menetapkan masalah
3. Mengembangkan tujuan advokasi (SMART)
4. Menentukan Rencana Aksi.
5. Menentukan Indikator.
- Merencakan inisiasi advokasi kebijakan :
Melakukan analisis kebijakan – membuat garis besar strategi advokasi -
Memfinalkan strategi advokasi – Membuat kerangka.
a. Melakukan Analisis Kebijakan
1. Identifikasi sebuah masalah kebijakan
2. Identifikasi aktor kunci dan institusinya
3. Analisis lingkungan/konteks kebijakan
4. Ringkas hasil kebijakan
5. Identifikasi opsi untuk perubahan kebijakan
b. Membuat garis besar strategi advokasi
1. Pilih sebuah masalah kebijakan
2. Seleksi target audiens
3. Tetapkan tujuan sebuah kebijakan
4. Identifikasi “jejaring” dan “pihak di seberang”
c. Memfinalkan strategi advokasi
1. Menseleksi peran
2. Identifikasi pesan kunci
3. Menetapkan aktivitas advokasi
d. Membuat Kerangka Rencana
1. Tetapkan waktu
2. Persiapkan anggaran
3. Persiapkan kerangka kerja
4. Rencanakan monitoring dan evaluasi