Oleh
Ade Novarini
NPM 131020210038
USULAN RISET
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Nita Arisanti, dr., M.Sc., CMFM
dan Prof. Dr. Tuti Wahmurty Sapi’i, dr. SpKJ(K) atas bimbingan dan pengarahan
Rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga peneliti ucapkan kepada
ayahanda atas dukungan dan senantiasa mendoakan penulis dengan tulus sehingga
tesis ini dapat terselesaikan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada saudara,
semua orang yang telah memberikan segala bantuan, perhatian dan semangat.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan dan
keterbatasan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap dua menit satu Wanita meninggal karena kanker leher rahim, hal ini
Kanker leher rahim merupakan salah satu kanker paling umum dan penyebab
Untuk Penelitian Kanker (IARC) kanker leher rahim adalah kanker keempat yang
paling sering terjadi pada wanita dengan perkiraan 604 127 (6,5%) kasus baru
pada tahun 2020. Dari perkiraan 342.000 kematian akibat kanker leher rahim pada
tahun 2020, sekitar 90% di antaranya terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah.2
kematian di dunia yang disebabkan oleh kanker dalam dekade 5 tahun terakhir
sedangkan Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker leher rahim
Cancer (IARC) tahun 2020 kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah
merupakan penyakit utama penyebab kematian pada wanita dan insiden kanker
pada wanita semakin tidak terkontrol oleh karena itu perlu adanya suatu upaya
secara primordial hingga tersier. Tingginya angka kematian akibat kanker leher
menurunkan angka harapan hidup wanita. Harus ada kesadaran wanita usia subur
untuk skrining kanker leher rahim dengan pemeriksaan IVA. Data menunjukkan
bahwa kesadaran masyarakat khususnya wanita usia subur untuk melakukan IVA
masih rendah, padahal Pemerintah telah mendorong pola hidup sehat dan deteksi
dini.5
Kanker leher rahim merupakan penyakit yang dapat dicegah dan juga
secara memadai tetapi pada kenyataannya kanker leher rahim tetap menjadi salah
satu kanker penyebab kematian terbesar pada wanita di seluruh dunia. Beban
jantung. Pembiayaan penyakit kanker pada tahun 2019 mencapai 4,1 triliun,
sedangkan pada tahun 2020 pembiayaan kanker sebesar 3,6 triliun. Tingginya
angka kesakitan dan kematian yang terjadi, selain karena kurangnya program
pengobatan. Deteksi dini dilakukan untuk menemukan lesi pra kanker serta
stadium dini kanker leher rahim dan kanker payudara serta tindaklanjutnya.
Sasaran deteksi dini adalah perempuan usia 30-50 tahun, khusus untuk kanker
leher rahim dengan riwayat hubungan seksual. Untuk deteksi dini kanker leher
rahim dilakukan dengan metode IVA, papsmear, tes HPV sesuai dengan
dampak yang cukup besar dalam menurunkan insidensi, morbiditas, dan mortalitas
asam asetat (visual inspection with acetic acid – VIA atau Inspeksi Visual Asetat -
IVA) telah dilakukan uji coba di banyak negara ternyata mempunyai sensitifitas
dan spesifitas yang cukup baik dalam menemukan lesi pra kanker leher rhaim.7
rahim secara visual menggunakan asam cuka berarti melihat leher rahim dengan
atau cuka (3-5%), daerah yang tidak normal akan berubah warna dengan batas
yang tegas menjadi putih (acetowhite), yang mengindikasikan bahwa leher rahim
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim yang telah menetapkan bahwa sebagai
bentuk upaya deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan metode Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA). Dalam rangka pelaksanaan deteksi dini
dan lintas program, serta melalui media informasi berupa leaflet, poster, ataupun
Kanker leher Rahim memiliki angka kematian yang tinggi yang disebabkan
terlambatnya deteksi dini. Penyintas kanker payudara dan leher rahim pada
umumya terdeteksi pada stadium lanjut. Kanker leher rahim dapat ditemukan pada
tahap sebelum kanker (lesi prakanker) dengan metoda IVA dan papsmear. Deteksi
dini dapat menekan angka kematian dan pembiayaan kesehatan. Secara nasional,
sebanyak 8,3% perempuan usia 30-50 tahun telah menjalani deteksi dini kanker
leher rahim melalui metode IVA dan kanker leher rahim melalui sadanis. Cakupan
deteksi dini dengan IVA di Sumatera Selatan sebanyak 32,1% pada tahun 2020.10
dan kematian akibat kanker leher rahim serta akan meningkatkan penemuan dini
kanker dalam stadium yang lebih awal, program atau kegiatan deteksi dini yang
dengan pengobatan yang adekuat, terjangkau, aman, dan mampu laksana, serta
Kota Palembang merupakan ibu kota Propinsi Sumatera Selatan yang terdiri
dari delapan belas kecamatan, Puskemas Makrayu berada di Kecamatan Ilir Barat II
dan telah menyediakan pelayanan IVA sejak Tahun 2016. Kebutuhan SDM untuk
Melakukan Pemeriksaan pemeriksaan IVA dapat dilakukan oleh dokter umum atau
bidan terlatih. Di Puskesmas Makrayu untuk Tenaga ahli dokter yang telah
mengikuti pelatihan IVA pada saat ini belum ada sedangkan 2 orang tenaga bidan
telah mengikuti pelatihan IVA., dari data cakupan deteksi dini kanker leher Rahim
dengan metode IVA pada tahun 2019 berjumlah 464 orang yang melaksanakan
pemeriksaan IVA dan mengalami penurunan pada tahun 2020 berjumlah 327 orang
dan pada tahun orang 2021 sebanyak 307 orang (3,14 %) . Puskesmas Makrayu
dirinya, namun hanya sedikit wanita yang datang untuk melakukan tes IVA,
karenanya analisis pelaksanaan program IVA perlu dilakukan agar dapat dilakukan
evaluasi program untuk mengetahui kekurangan apa yang ada didalam program
“Evaluation is the systematic assesment of the worth or merit of some object.” yang
artinya evaluasi adalah sebuah penilaian sistematis yang bermanfaat untuk menilai
proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian
penting dari proses manajemen karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik
(feed back) terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi,
sulit rasanya untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang direncanakan itu
telah mencapai tujuan atau belum.13 Masih rendahnya pencapaian cakupan program
logic model dapat dievaluasi secara menyeluruh dari segi komponen input, proses,
penyelesaian.14
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan tema sentral dalam penelitian
kanker leher rahim menempati urutan kedua penyakit kanker pada Wanita dengan
angka kejadian 36,633 (17.2%). Kanker leher rahim merupakan penyakit yang
dapat dicegah dan juga dapat disembuhkan apabila dilakukan deteksi dini dan
rahim tetap menjadi salah satu kanker penyebab kematian terbesar pada wanita di
seluruh dunia. Pemerintah Indonesia dalam menekan angka penderita kanker leher
Tahun 2017 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
yang telah menetapkan bahwa sebagai bentuk upaya deteksi dini kanker serviks
dapat dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Program atau kegiatan deteksi dini yang dilakukan pada masyarakat hanya akan
terjangkau, aman, dan mampu laksana, serta mencakup 80% populasi perempuan
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, data cakupan deteksi dini kanker leher
Rahim dengan metode IVA di Puskesmas Makrayu pada tahun 2019 berjumlah 464
orang yang melaksanakan pemeriksaan IVA dan mengalami penurunan pada tahun
2020 berjumlah 327 orang dan pada tahun orang 2021 sebanyak 307 orang (3,14
%). Dari berbagai penelitian yang sudah pernah dilakukan cakupan IVA
dipengaruhi oleh berbagai indikator baik dari WUS, tenaga Kesehatan, sarana dan
prasarana serta sosialisasi infomasi tentang kanker leher rahim dan IVA kepada
menggunakan logic model untuk menganalisis hal yang terkait dalam komponen
input, proses dan output agar dapat diketahui permasalahan dan kekurangan dalam
pelaksanaan program IVA untuk mendukung dan meningkatkan program deteksi
penelitian
1.2.1 Bagaimana input (tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dana) dalam
1.3.1 Untuk mengetahui input (tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dana)
IVA?
IVA?
2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan atau sumber data
peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam lingkup yang
sama.
Kanker Serviks atau kanker leher rahim adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim yaitu bagian terendah dari rahim yang melekat
pada puncak vagina yang disebabkan oleh adanya virus Human Papilloma
Virus (HPV). Sebesar 90% kanker serviks berasal dari dari sel skuamosa
(pada jaringan epitel) yang melapisi serviks sedangkan 10% lagi berasal dari
sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam
rahim.15Kanker leher rahim adalah adalah kanker yang terjadi pada serviks
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
senggama (vagina). Kanker ini pada umumnya terjadi pada wanita telah
berumur, tetapi bukti statistik juga menunjukkan bahwa kanker ini juga dapat
1. Hubungan Seksual
2. Karakteristik Partner
seksual dengan aktif. Selain itu, terdapat faktor pria yang memiliki
3. Riwayat Ginekologis
Hamil pada usia muda dan manajemen kehamilan yang tidak baik
4. Agen Infeksius
Ada banyak sekali bukti yang menghasilkan bahwa HPV leher
displasia ringan atau sedang, dan deteksi antigen HPV dan DNA
kuat dengan displasia ringan yang sering regresi. HPV tipe 16 dan
5. Merokok
1. Kontrasespi Oral
studi yang lebih dalam terhadap kontrasepsi oral ini sebagai penyebab
2. Diet
mereka yang berada pada kelas ekonomi tinggi. Hal ini bisa saja terjadi
4. Pekerjaan
terkena oleh debu, bahan kimia, tar, atau minyak mesin yang dapat
1. Kontrasepsi Barier
rahim. Hal ini dapat terjadi, karena serviks akan terlindungi dari
2. Subtipe Histologi
kanker insitu pada perempuan usia 30an, dan kanker invasi pada
dari semua kanker leher rahim 10% lainnya dibagi antara adeno
transformasi.
lanjut dari kanker leher rahim ini, tidak merasakan gejala penyakit
yang khusus. Namun ketika tingkat kanker telah berada pada tingkat
stadium lanjut, maka akan muncul rasa sakit dan terjadinya pendarahan
2.1.1.2.5. Skrining
Kasus kanker leher rahim dan kematian akibat kanker leher rahim,
yang telah disampaikan di atas, bahwa kanker leher rahim stadium dini
dengan tujuan menemukan lesi prakanker. Metode yang saat ini sering
danri dokter ahli patologi yang relatif memerlukan waktu dan biaya
yang cukup besar. Selain pap smear terdapat pemeriksaan IVA yang
seperti Indonesia.
3. Pemeriksaan IVA
2.1.1.3.1. Definisi
Tes IVA adalah tes visual yang menggunakan larutana sam cuka
pada bagian leher rahim yang akan menyebabkan epitel pada leher
intraseluler sehingga membran akan kolaps dan jarak antar sel akan
1) Persiapan dan syarat, terdiri dari sabun dan air untuk cuci tangan,
tinggi, meja ginekologi, kapas lidi, asam asetat 3-5%, larutan klorin
pencatatan.
dan forniks.
3) Teknik/ prosedur tindakan dengan melakukan inspeksi genetalia
eksterna dan melihat apakah ada discharge pada mulut uretra dengan
sekitarnya.
lidi yang baru untuk menghilangkan sisa asam asetat dari serviks dan
putih dan permukaannya meninggi dengan batas yang jelas pada zona
transformasi.
4. Evaluasi Program
2.1.1.4.1. Definisi
sebelumnya.
program selanjutnya.
depannya
program yang memberikan hasil kegiatan tapi pada model ini, tidak dapat
4) Logic model. Model yang satu ini digunakan sebagai pendekatan evaluasi
model merupakan suatu suatu model yang dapat menjembatani antara kondisi
yang telah terjadi dan konidisi yang diinginkan. Terdapat 3 poin penting yang
dapat membuat logic model ini bekerja dengan baik, yaitu perencanaan,
1) Perencanaan
saat ini dan kondisi yang diinginkan. Logic model memberikan struktur
hasil akhir yang diharapkan, dan bagaimana investasi dapat dikaitkan dengan
aktivitas sumber daya manusia yang dapat mencapai suatu tujuan program
2) Pelaksanaan program
dan outcome yang berguna sebagai dasar dalam membangun sebuah rencana
evaluasi, menentukan waktu dan apa-apa saja yang harus dievaluasi sehingga
sumber evaluasi digunakan secara efektif dan efisien. Dengan adanya suatu
yang terjadi dari suatu teori program tertentu. Logic model membantu agar
Model ini akan menjelaskan hubungan antara input dan process hingga
1) Input
yang dibutuhkan pada input adalah sumber daya yang digunakan, seperti
sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana waktu, dan pendanaan yang
2) Proses
kegiatan program fisik maupun nonfisik. Output adalah hasil dari yang telah
4) Outcomes
program berhasil dilaksanakan. Outcomes dalam logic model adalah hasil yang
didapat dan berlaku untuk hasil jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
yang disusun sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi program
sebagai kanker yang mudah untuk dicegah dan diobati, sayangnya kanker yang
satu ini tidak dapat dirasakan oleh pasien yang masih berada pada stadium awal,
karena memang tidak ada perubahan pada tubuh mereka yang masih pada fase
stadium awal kanker leher rahim ini. Maka dari itu, banyak sekali pasien yang
baru berobat, ketika kanker leher rahim mereka sudah berada pada titik stadium
diperikrakan terdapat 15.000 kasus kanker leher rahim setiap tahunnya. Dan
hampir sekitar 80% pada Negara berkembang, kanker ini menjangkit wanita yang
sedang berada pada usia produktif. Hal ini salah satunya disebabkan oleh telatnya
mengetahui keadaan leher rahim pada wanita, padahal kanker leher rahim ini
merupakan jenis kanker yang cenderung mudah untuk diobati. Maka dari itu pada
proyek see and treat yang diselenggarakan oleh Female Cancer Programme
(FCP) pada tahun 2004, menemukan lesi pra kanker yang dapat melakukan
deteksi dini pada kanker leher rahim yang menggunakan metode inspeksi visual
1) Semakin baik input pada program pencegahan kanker leher rahim dengan
semakin besar
3) Semakin baik input dan proses pada program pencegahan kanker leher
baik, sehingga dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan apa yang
diharapkan
BAB III
METODE PENELITIAN
leher rahim yang melakukan pemeriksaan Inspekksi Cisual Asam Asetat (IVA)
pada puskesmas Makrayu Palembang yang menggunakan logic model yang terdiri
dari unsur input, process, dan outuput. Model ini merupakan model evaluasi
program yang menganalisa capaian target yang telah ditentukan dari suatu
program yang telah selesai atau sedang berlangsung bahkan juga program yang
masih dalam tahap perencanaan. Dalam model ini, semuanya berawal dari
menentukan hasil yang harus dicapai, kemudian dilanjutkan untuk masuk kepada
kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus yang mana pendekatan ini
masalah sosial yang terjadi pada subjek penelitian. Dalam penelitian ini,
fenomena dan masalah sosial yang akan diangkat adalah mengenai belum
IVA.
dari beberapa ilmu yang terdiri dari ilmu yang mendasari peneilitian ini dan juga
ilmu-ilmu lain yang berasal dari informan agar dapat memahami kasus yang akan
diteliti. Studi kasus ini akan dilakukan pada puskesmas Makrayu Palembang.
Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah pengelola, pelaksana, dan
jawab program IVA pada puskesmas Makrayu Palembang, serta klien program
IVA yang memenuhi kriteria inlusi yang bersedia menjadi informan pada
penelitian ini.
3.1.2. Informan
teknik purposive sampling dan strategy variasi maksimal. Teknik ini digunakan
berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan oleh peneliti yaitu informan yang
digunakan adalah mereka yang terlibat langsung dan yang memahami program
ditemukan, tetapi wawancara akan dihentikan apabila data mencapai taraf jenuh
(saturasi data)
Dalam penelitian ini wawancara dihentikan ketika telah mencapai saturas
jawab program IVA, 2 pelaksana program IVA, dan 2 klien yang telah melakukan
pemeriksaan IVA.
Pada penelitian ini, akan mengumpulkan data primer yang berasal dari
Kemudian ada data sekunder yang didapat dari studi dokumentasi dengan
topik penelitian. Selain itu juga data sekunder didapat dari observasi langsung
pada lokasi peneltian dengan tujuan agar dapat informasi tambahan mengenai
penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Kemudian ada instrument tambahan yang
pedoman wawancara, catatan lapangan, dan lembar observasi yang berisi waktu
data yang didapat dari beberapa subjek penelitian. Re-checking dikerjakan pada
terjadi
3.6.2. Transferbilitas
transferbilitas yang tinggi apabila, gambaran yang diuraikan pada penelitian ini
3.6.3. Dependabilitas
saat penelitian. Depanbilitas yang baik, dapat diperoleh denga analisis data yang
rapi, terstruktur, dan upaya peneliti unruk menginterpretasikan hasil dengan cara
yang menghasilkan jawaban yang sesuai, sedangkan stabilitas diuji dengan cara
menanyakan pertanyaan yang hampir sama pada informan pada waktu yang
berbeda.
3.6.4. Konfirmabilitas
mengklarifikasikan data yang telah ditemukan. Pada penelitian ini, dilakukan peer
checking dengan cara melakukan diskusi dengan para ahli untuk mengreanalysis
3.7.1. Persiapan
Pada tahap pertama ini, peneliti mengirim surat perizinan peneltian yang
sebagai pihak lokasi penelitian. Setelah mendapat izin dari pihak lokasi penelitian,
menyampaikan maksud dan tujuan peneliti kepada informan, selain itu peneliti
juga harus melakukan informed consent dan mencocokan jadwal dengan informan
dan alur penelitian. Data yang didapat dari hasil wawancara selanjutnya disimpan
pengolahan data. Selain itu, peneliti juga melakukan pencatatan lapangan pada
mendapatkan hasil koding yang sama. Kemudian setelah saturasi data telah
kesatuan, proses ini akan dilakukan berulang kali sesuai dengan kejenuhan data.
dilanjutkan atau cukup diselesaikan. Tahap pengolahan dan analisis data meliput
2) Reduksi data
tulisan tersebut dipilah dan disederhanakan sehingga yang tersisa hanyalah catatan
3) Koding
Menginterpretasikan data atau kalimat menjadi beberapa istilah atau
4) Kategorisasi
kategori.
5) Menentukan tema
yang sesuai.
6) Thick description
data primer dan sekunder, berisi uraian dan seluruh kategorisasi terna yang
Informed Consent
Kontrak waktu
Pengumpulan Data
Kesimpulan/ Verivikasi
Pelaporan