A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1) Permenkes RI No. 97 tentang Sosialisasi dan Pemeriksaan Kanker Payudara dan Kanker
serviks
2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3) Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Gambaran Umum
Kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan jumlah
kasus tertinggi dibandingkan dengan jumlah kasus kanker yang lainnya.
Perilaku SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) adalah suatu tindakan wanita
dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang
tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inpeksi dan palpasi
pada payudara.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara
visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas
setelah pengolesan asam cuka 3-5 %. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang
perbandingan pasien kanker leher rahim meninggal dunia pada kelompok yang dilakukan
deteksi dini dengan IVA dan pada kelompok yang tidak dilakukan deteksi dini pada
Negara berkembang didapatkan hasil bahwa mereka yang tidak melakukan skrining IVA.
Mayoritas perempuan yang terdiagnosa kanker serviks biasanya tidak melakukan deteksi
dini (skrining) atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukan adanya hasil
abnormal. Tidak melakukan deteksi dini secara teratur merupakan factor terbesar penyebab
terjadinya kanker serviks pada seorang wanita.
B. PENERIMA MANFAAT
Untuk deteksi dini terhadap kasus kanker payudara
Untuk deteksi dini terhadap kasus kanker leher rahim
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Molingkapoto Pelaksanan Kegiatan