I. PENDAHULUAN
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita
dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang
tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inspeksi dan palpasi
pada payudara.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan satu metode pemeriksaan dini
guna mendeteksi adanya kanker pada payudara, dan merupakan metode pemeriksaan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan hanya cukup beberapa menit dengan menggunakan
jari-jari tangan dengan meraba seluruh permukaan payudara yang dilakukan rutin setiap
bulan setelah selesai masa menstruasi.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada
wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun
sangat berisiko terkena penyakit kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar
payudara yaitu dengan cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan
penyakit kanker payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana
yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai masa
menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Jadi para wanita akan
tahu apabila terjadi perubahan pada payudaranya.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara
visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas
setelah pengolesan asam cuka 3-5% (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sankaranarayanan, et. Al tentang
perbandingan pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia pada kelompok yang
dilakukan deteksi dini dengan IVA dan pada kelompok yang tidak dilakukan deteksi dini pada
negara berkembang (India) didapatkan hasil bahwa mereka yang melakukan skrining IVA,
35% lebih sedikit yang meninggal dunia dibanding mereka yang tidak mendapat skrining IVA.
Mayoritas perempuan yang terdiagnosa kanker serviks biasanya tidak melakukan
deteksi dini (skrining) atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukan adanya hasil
abnormal. Tidak melakukan deteksi dini secara teratur merupakan faktor terbesar penyebab
terjangkitnya kanker serviks pada seorang wanita, terutama karena belum menjadi program
wajib pelayanan kesehatan. (Emilia, 2010).
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Tujuan Umum SADARI
Tujuan dilakukannya skrining kanker payudara adalah untuk deteksi dini. Wanita
yang melakukan SADARI menunjukan tumor yang kecil dan masih pada stadium
awal.SADARI hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada
payudara, tidak untuk mencegah kanker payudara.
b. Tujuan IVA Test
Tujuan dilakukannya Iva Test untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari
penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk
mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan khusus SADARI
1) Untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi
perubahan dapat diketahui segera
2) Mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
3) Untuk memastikan ada-tidaknya perubahan pertanda kanker payudara
4) Mengetahui ada tidaknya kanker payudara
b. Tujuan Khusus Iva Test
1) Deteksi dini dan diagnosis kanker serviks
2) Mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim, sampai mengarah
pada pertumbuhan sel kanker sejak dini
III. MANFAAT
1. Manfaat dilakukan SADARI
a. Wanita dapat memahami adanya tanda-tanda ca.mamae
b. Pencegahan dini kanker pada payudara
c. Wanita jadi memahami perawatan payudara sangatlah penting
B. IVA TEST
1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho
Taufan, dr. 2010:66)
4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60
tahun.
5. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki
dampak yang cukup signifikan.
6. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun
dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
A. LINTAS PROGRAM
1. Promosi Kesehatan
Bekerjasama dalam promosi kesehatan ibu dan anak kepada
masyarakat
2. Gizi
Integrasi peningkatan gizi untuk ibu dan anak ; konseling KEK,PMT
balita,Vitamin A, garam beryodium dll
3. Laboratorium ; skreening kadar Hb,HB,HIV/AIDS, gula darah serta
protein urine.
4. BP ; koordinasi tentang penyakit –penyakit yang mempengaruhi
kehamilan dan tumbuh kembang anak
5. Gigi ; koordinasi pada ibu hamil dan anak dengan keluhan kesehatan
gigi
6. Kesehatan lingkungan ; koordinasi penyakit – penyakit yang menyerang
ibu dan anak ,misal diare ,cara CTPS,PHBS dll
7. Immunisasi : koordinasi pada calon pengantin, ibu ,bayi serta balita.
8. Fisioterapi : koordinasi pada ibu dan anak dengan keluhan tulang serta
otot.
9. P2 : koordinasi terhadap penyakit – penyakit yang berbasis lingkungan
pneomoni,ispa dll.
B. LINTAS SEKTORAL
1. Perangkat desa dan seluruh jajaran,tokoh masyarakat,tokoh
agama ,kader kesehatan dll
2. PKK
3. FKK
4. Dinas terkait diwilayah kerja ; KUA,Dinas Pendidikan dll
1 Pemerik
saan
(sasaran
)
2 Rujukan
3 Konseli
ng
4 Evaluasi
hasil
kegitan
program
5 Analisa
masalah
6 Linprog
Linsek