Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMERIKSAAN IVA DAN SADARI


PUSKESMAS KARANG REJO
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :

PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANG REJO
TAHUN ANGGARAN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANG REJO
JL. TG. PURA KM. 33,3 KARANG REJO KODE POS. 20811
Email : pkmkrejo@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMERIKSAAN IVA DAN SADARI

I. PENDAHULUAN
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita
dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang
tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inspeksi dan palpasi
pada payudara.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan satu metode pemeriksaan dini
guna mendeteksi adanya kanker pada payudara, dan merupakan metode pemeriksaan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan hanya cukup beberapa menit dengan menggunakan
jari-jari tangan dengan meraba seluruh permukaan payudara yang dilakukan rutin setiap
bulan setelah selesai masa menstruasi.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada
wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun
sangat berisiko terkena penyakit kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar
payudara yaitu dengan cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan
penyakit kanker payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana
yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai masa
menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Jadi para wanita akan
tahu apabila terjadi perubahan pada payudaranya.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara
visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas
setelah pengolesan asam cuka 3-5% (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sankaranarayanan, et. Al tentang
perbandingan pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia pada kelompok yang
dilakukan deteksi dini dengan IVA dan pada kelompok yang tidak dilakukan deteksi dini pada
negara berkembang (India) didapatkan hasil bahwa mereka yang melakukan skrining IVA,
35% lebih sedikit yang meninggal dunia dibanding mereka yang tidak mendapat skrining IVA.
Mayoritas perempuan yang terdiagnosa kanker serviks biasanya tidak melakukan
deteksi dini (skrining) atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukan adanya hasil
abnormal. Tidak melakukan deteksi dini secara teratur merupakan faktor terbesar penyebab
terjangkitnya kanker serviks pada seorang wanita, terutama karena belum menjadi program
wajib pelayanan kesehatan. (Emilia, 2010).
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Tujuan Umum SADARI
Tujuan dilakukannya skrining kanker payudara adalah untuk deteksi dini. Wanita
yang melakukan SADARI menunjukan tumor yang kecil dan masih pada stadium
awal.SADARI hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada
payudara, tidak untuk mencegah kanker payudara.
b. Tujuan IVA Test
Tujuan dilakukannya Iva Test untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari
penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk
mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan khusus SADARI
1) Untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi
perubahan dapat diketahui segera
2) Mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
3) Untuk memastikan ada-tidaknya perubahan pertanda kanker payudara
4) Mengetahui ada tidaknya kanker payudara
b. Tujuan Khusus Iva Test
1) Deteksi dini dan diagnosis kanker serviks
2) Mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim, sampai mengarah
pada pertumbuhan sel kanker sejak dini

III. MANFAAT
1. Manfaat dilakukan SADARI
a. Wanita dapat memahami adanya tanda-tanda ca.mamae
b. Pencegahan dini kanker pada payudara
c. Wanita jadi memahami perawatan payudara sangatlah penting

2. Manfaat dilakukan Iva Test


a. Wanita dapat memahami adanya tanda-tanda ca.servik
b. Pencegahan dini kanker pada servik
c. Wanita jadi memahami perawatan pada daerah vagina sangatlah penting

IV. WAKTU PELAKSANAANNYA


A. SADARI
1. SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun,
karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk
sempurna.
2. Wanita sebaiknya melakukan SADARI sekali dalam satu bulan.
3. Wanita yang belum menopouse sebaiknya melakukan SADARI setelah menstruasi
sebab perubahan hormonal meningkatkan kelembutan dan pembengkakan pada
payudara sebelum menstruasi.
4. SADARI sebaiknya dilakukan sekitar satu minggu setelah menstruasi.
5. Satelah menopouse SADARI sebaiknyadilakukan pada tanggal yang sama setiap
bulan sehingga aktifitas rutin dalam kehidupan wanita tersebut (Burroughs, 1997).

B. IVA TEST
1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho
Taufan, dr. 2010:66)
4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60
tahun.
5. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki
dampak yang cukup signifikan.
6. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun
dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun

V. TATA NILAI PROGRAM


Tata nilai yang diterapkan pada pelayanan KIA / KB adalah TERPADU
a. Tanggung jawab
b. Efektif dan Efisien
c. Ramah dan Responsif
d. Profesional
e. Aman dan akuntabel
f. Disiplin
g. Ulet dan Ulung

VI. TATA HUBUNGAN KERJA


1. Penanggung jawab : Kepala Puskesmas
Mempunyai tugas untuk melakukan koordinasi dengan tim mutu untuk
melaksanankan kegiatan sesuai dengan Program kegiatan KIA mulai dari
perencanaan,pelaksanaan serta pengawasan/ monev kegiatan
2. Tim Managemen Mutu
Memonitor kemajuan setiap pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi Bersama
mengatasi permasalahan
3. Sie penanggung jawab UKM
Membina system komunikasi dengan sasaran ,antar lintas program /sektoral , dan
melakukan upaya pembinaan mulai dari pelayanan s/d pencatatan pelaporan dr
PDCA
4. Pelaksana Kebidanan :
a. Bidan Koordinator
Mempunyai tugas untuk koordinasi tentang pencatatan ,pelaporan, serta
evaluasi program KIA / KB.
b. Penggungjawab program KB ;
koordinasi kegiatan KB dan pencatatan dan pelaporan serta evaluasi
c. Penanggung jawab program anak; koordinasi kegiatan pelayanan program
anak.
d. Penanggungjawab program kesehatan reproduksi remaja ; koordinasi, kegiatan
program KRR
e. Penanggungjawab program kesehatan lansia ; koordinasi kegiatan program lansia

A. LINTAS PROGRAM
1. Promosi Kesehatan
Bekerjasama dalam promosi kesehatan ibu dan anak kepada
masyarakat
2. Gizi
Integrasi peningkatan gizi untuk ibu dan anak ; konseling KEK,PMT
balita,Vitamin A, garam beryodium dll
3. Laboratorium ; skreening kadar Hb,HB,HIV/AIDS, gula darah serta
protein urine.
4. BP ; koordinasi tentang penyakit –penyakit yang mempengaruhi
kehamilan dan tumbuh kembang anak
5. Gigi ; koordinasi pada ibu hamil dan anak dengan keluhan kesehatan
gigi
6. Kesehatan lingkungan ; koordinasi penyakit – penyakit yang menyerang
ibu dan anak ,misal diare ,cara CTPS,PHBS dll
7. Immunisasi : koordinasi pada calon pengantin, ibu ,bayi serta balita.
8. Fisioterapi : koordinasi pada ibu dan anak dengan keluhan tulang serta
otot.
9. P2 : koordinasi terhadap penyakit – penyakit yang berbasis lingkungan
pneomoni,ispa dll.

B. LINTAS SEKTORAL
1. Perangkat desa dan seluruh jajaran,tokoh masyarakat,tokoh
agama ,kader kesehatan dll
2. PKK
3. FKK
4. Dinas terkait diwilayah kerja ; KUA,Dinas Pendidikan dll

VII. CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN


A. SADARI
Pemeriksaan payudara mandiri dapat membantu anda untuk menjadi terbiasa
dengan tubuh anda, jadi anda dapat menemukan perubahan-perubahan yang terjadi,
yakni dengan melakukan :
1. Buka baju sampai ke pinggang dan berdiri di depan cermin (kiri). Dengan
tangan santai di sisi tubuh anda, lihatlah perubahan-perubahan apa saja yang
terjadi pada bentuk, ukuran atau kesimetrisan payudara dan puting susu anda
2. Angkat lengan di atas kepala dan periksa lagi apakah terdapat perubahan.
Berputarlah ke samping untuk melihat payudara anda secara keseluruhan
(kanan)
3. Sekarang taruh tangan anda di pinggang dan tekan ke bawah sehingga otot
dada meregang.
4. Pemeriksaan payudaa mandiri berikutnya lebih baik dilakukan dengan tiduran,
dengan satu tangan di belakang kepala. Gunakan ujung jari untuk merasakan
benjolan-benjolan atau penebalan yang terjadi.
5. Putar tangan membentuk spiral menjangkau semua daerah pada payudara
(kiri), ingat juga untuk memeriksa ketiak anda. Penting sekali bagi dokter untuk
mengikuti langkah-langkah yang sama jika anda datang ke tempat praktek
untuk pemeriksaan kesehatan. Jika anda tidak suka dengan cara memeriksa
anda (Buckman, 2009).
B. IVA TEST
Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat
sebagai berikut:
1. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.
2. Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi
litotomi.
3. Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
4. Spekulum vagina
5. Asam asetat (3-5%)
6. Swab-lidi berkapas
7. Sarung tangan Teknik IVA Dengan spekulum melihat serviks yang dipulas
dengan asam asetat 3-5%. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak
putih yang disebut aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak
putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat
dilakukan biopsi.
VIII.SASARAN
1. Lansia
2. Wanita usia subur
3. Pasangan usia subur

IX. JADWAL KEGIATAN

N Kegiata Jan Pe Ma Apr Mei Ju J Agu Sept Okt No De


o n b r n ul s p s

1 Pemerik
saan
(sasaran
)

2 Rujukan

3 Konseli
ng

4 Evaluasi
hasil
kegitan
program

5 Analisa
masalah

6 Linprog
Linsek

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Setelah pelaksanaan petugas KIA melaporkan data pencapaian hasil dari
pelaksanaan masing masing program/ kegiatan
2. Dibuat kajian tentang kesulitan /masalah , informasi baru sehingga dapat mendukung
kegiatan pemeriksaan IVA dan SADARI
3. Membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan

XI. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. pencatatan di buat dalam bentuk format laporan yang telah terlampir secara tertulis
data kujungan , analisa masalah dan rencana tindak lanjut
2. Pelaporan setelah pelaksanaan kegiatan, diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai