Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

UPT PUSKESMAS CIPONDOH


JL.KH.HASYIM ASHARI NO.1,CIPONDOH
Telp. [021] 554 1919

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DAN
KANKER LEHER RAHIM DI LUAR GEDUNG
DI UPT PUSKESMAS CIPONDOH

TAHUN 2020
I. PENDAHULUAN
Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker perempuan tertinggi
di Indonesia. Kedua kanker di atas menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan.
Tujuan untuk menurunkan jutaan kematian dapat dicegah dengan meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan tentang kanker, serta mendorong lintas sektor lainnya di
luar bidang kesehatan serta individu dan masyarakat di seluruh indonesia untuk
berperan dalam mencegah kanker.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab kematian
terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 di dunia
sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun, 12 juta orang di dunia
menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Diperkirakan pada 2030
kejadian tersebut dapat mencapai hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya
meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya
akan lebih cepat.
Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Prevalensi kanker
tertinggi terdapat di DI Yogyakarta (4,1‰), diikuti Jawa Tengah (2,1‰), Bali (2‰),
Bengkulu, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 per mil. Kanker tertinggi di Indonesia pada
perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Sedangkanpada laki-laki
adalah kanker paru dan kanker kolorektal. Berdasarkan estimasi Globocan, International
Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker di Indonesia 134 per
100.000 penduduk dengan insidens tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara
sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim 17 per 100.000 dan kanker
kolorektal 10 per100.000 perempuan. Sedangkan pada laki-laki insidens tertinggi adalah
kanker paru 26 per 100.000, kanker kolorektal 16 per 100.000 dan kanker prostat 15 per
100.00 laki-laki. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap
kanker payudara 12.014 kasus (28,7%), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8%).
Pembiayaan penanganan kanker di Indonesia cukup tinggi. Pembiayaan kanker pada
Jamkesmas tahun 2012, pengobatan kanker menempati urutan ke-2 setelah hemodialisa
yaitu sebanyak Rp. 144,7 miliar. Pembiayaan ini makin meningkat tahun 2014 menjadi
905 milyar rupiah. Biaya penatalaksanaan kanker relatif mahal / tinggi mulai dari
diagnosis hingga pengobatan. Untuk pengobatan pasien kanker harus menyediakan
dana yang cukup besar untuk tindakan kemoterapi, radioterapi, dan lainnya.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan pada akhirnya
menekankan pentingnya meningkatkan cakupan deteksi dini kanker payudara dan
kanker leher rahim. Sehingga dikeluarkanlah Rencana Strategis 2020-2024 yang salah
satu indikatornya adalah “Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini
kanker serviks dan payudara sebesar 80%”, dan untuk wilayah Kota Tangerang, Dinas
Kesehatan menetapkan target pada tahun 2020 adalah sebesar 30%.
Berdasarkan data di atas, maka deteksi dini menjadi sangat penting untuk
menekan angka morbiditas dan mortalitas. Namun ternyata pelaksanaan deteksi dini
yang selama ini berlangsung di dalam gedung tidak adekuat, dikarenakan rendahnya
kunjungan dari masyarakat akibat ketidaktahuan. Maka diperlukan suatu kegiatan yang
bersifat massal dan menjemput sasaran langsung ke wilayahnya untuk meningkatkan
angka cakupan dengan lebih efektif dan efisien.

III. TUJUAN:
A. Tujuan Umum
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker payudara dan kanker
leher rahim.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin.
2. Meningkatnya jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini kanker payudara dan
kanker leher rahim.
3. Meningkatnya penemuan lesi prakanker dan stadium dini kanker leher rahim.
4. Meningkatkan penemuan kasus dini kanker payudara.
5. Terlaksananya perluasan informasi tentang penyakit kanker, faktor risiko kanker dan
upaya pengendaliannya.
6. Terselenggaranya kampanye pengendalian kanker melalui media.
7. Terselenggaranya koordinasi Lintas program , lintas sektor (organisasi profesi, LSM,
dan masyarakat).

IV. VISI MISI


A. Visi Puskesmas Cipondoh
Menjadi Puskesmas unggulan di kota Tangerang

B. Misi Puskesmas Cipondoh


1. Meningkatkan SDM yang unggul,berkarakter dan mampu bersaing.
2. Menyelenggarakan pelayanan prima dan paripurna secara berkesinambungan.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang modern dan tepat guna
4. Menciptakan suasana kerja yang aman,nyaman dan bersahabat
5. Meningkatkan hubungan yang sinergi dengan jejaring dan lintas sektor

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A. Deteksi Dini Kanker Penyuluhan kanker serviks dan kanker payudara


Payudara dan Kanker Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) dan
Leher Rahim pemeriksaan paydara klinis (SADANIS).
Konselling

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Cara melaksanakan kegiatan :
1. IVA test di Luar Gedung
a. Persiapan
1) Penanggung jawab (PJ) pelayanan program PTM Puskesmas Cipondoh
dibantu dengan Pelaksana pelayanan program PTM, berkoordinasi dengan
kader tentang jadwal kegiatan, lokasi, sarana prasarana dan target
sasaran.
b. Pelaksanaan
1) Pembukaan kegiatan
2) Penyuluhan kanker payudara dan kanker serviks
3) Registrasi
4) Wawancara peserta seputar riwayat kesehatan reproduksi
5) Pemeriksaan IVA dan SADANIS
6) Konselling
c. Evaluasi
1) Monitoring kegiatan
2) Membuat laporan penyelenggaraan yang dilaporkan ke PJ pelayanan
program PTM Puskesmas Cipondoh.

B. Sasaran
Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dilakukan
pada wanita usia subur (30 – 50 tahun) atau pada wanita yang sudah
menikah atau pernah menikah.

C. Rincian Kegiatan
Kegiatan Sasaran Rincian Cara Melaksanakan
No Sasaran
Pokok Umum Kegiatan Kegiatan
1 Deteksi Wanita - Penyuluhan Wanita Persiapan :
dini kanker usia kanker usia - Penanggung jawab (PJ)
payudara subur serviks dan subur pelayanan program PTM
dan kanker payudara. usia 30- Puskesmas Cipondoh
leher - 50 tahun dibantu dengan Pelaksana
rahim Pemeriksaan atau pelayanan program PTM,
IVA wanita berkoordinasi dengan
- Konselling yang kader tentang jadwal
pernah kegiatan, lokasi, sarana
atau prasarana dan target
sudah sasaran.
menikah Pelaksanaan :
- Pembukaan
- Penyuluhan
- Registrasi Peserta
- Wawancara kespro
- Pemeriksaan IVA dan
sadanis
- Konselling
Evaluasi :
- Monitoring kegiatan
- Membuat laporan .
VII. JADWAL KEGIATAN
2020
No Kegiatan Ja Fe M Ap M Ju J Ag Se Ok No De
n b ar r ei n ul s p t v s
1. IVA test di Luar            
Gedung

VIII. ANGGARAN KEGIATAN


Sumber anggaran kegiatan berasal dari dana BLUD Puskesmas,untuk pembelian
spekulum disposible. Untuk kegiatan penyuluhan tentang penguatan pengetahuan iva
dan kanker serviks berasal dari dana BOK

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi adalah proses pengumpulan dan analisis data pada jangka waktu
tertentu dan fokus sasarannya. Proses pengumpulan dan analisis data dilakukan setelah
kegiatan dilakukan, dan setiap Triwulan II dan Triwulan IV dilakukan evaluasi rutin dalam
bentuk Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan adalah serangkaian proses yang dimulai dengan pencatatan tentang
kegiatan dan hasil-hasilnya. Pelaksanaan pembinaan dan pelaksanaan PTM dilaporkan
secara berjenjang mulai pelaksana PTM, kemudian diteruskan kepada Penanggung
Jawab PTM . Evaluasi program dilakukan di Triwulan I dan Triwulan IV dalam bentuk
Monitoring Evaluasi Program.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Cipondoh

Dr.Hj.Rizki Adiarti,MKM
NIP.197403112005012007

Anda mungkin juga menyukai