Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN PEMERIKSAAN IVA

I.

PENDAHULUAN
IVA ( inspeksi visual asam asetat ) merupakan metode sederhana untuk skrining kanker leher
rahim. Pemariksaan IVA diperkenalkan Hinselman tahun1925. Organisasi kesehatan dunia
WHO meneliti pelaksanaan IVA di Muangthai dan Zimbabue.Ternyata efektifitas nya tidak
lebih rendah dari pada tes PAP. Beberapa Negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus
kanker servik baik jumlah maupun stadiumnya.pencapaian tersebut berkat adanya program
skrining masal sep IVA dan PAP.

II.

Latarbelakang:
a. Kanker servik merupakan penyebab kematian ke 2 di dunia (WHO 2005) dank e 5 di
indonesia (SKRT 2001) dan merupakan kanker terbanyak di Indonesia disamping kanker
payudara.Banyaknya kasus kanker servik di Indonesia semakin diperparah disebab kan
lebih dari 70% kasus yang datang kerumah sakit berada pada stadium lanjut.
b. Pengobatan kanker servik pada stadium lebih dini hasilnya lebih baik, mortalitas akan
menurun dengan masalah yang begitu komplek timbul gagasan untuk melakukan
skrining kanker servik dengan metode yang lebih sederhana antara lain dengan IVA
( inspeksi visual asam asetat )
c. IVA adalah pemeriksaan skrining kanker servik dengan cara inspeksi visual pada servik
dengan aplikasi asam asetat. Dengan visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih
mampu terlaksana.maka skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas diharapkan
temuan kanker servik dini akan lebih banyak.

III.

Tujuan umum:
Untuk mendeteksi secara dini kanker servik
Tujuankhusus
1. Mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra kanker sehingga dapat memperoleh
terapy segera untuk memutuskan perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum menjadi
kanker.
2. Dapat menentukan jenis pengobatan secara cepat dan tepat pada fase awal.

IV.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok ; Koordinasi lintas program
2. Rincian kegiatan :
Pelaksanaan pemeriksaan IVA
a. Penilaian klien
b. Persiapan alat dan bahan serta klien
c. Pemeriksaan payudara
d. Pemeriksaan abdomen dan lipat paha
e. Pemeriksaan IVA
f. Konseling Pasca pemeriksaan IVA
g. Perawatan alat dan bahan setelah pelaksanaan pemeriksaan.

h. Mencatat semua temuan pada pemeriksaan.


V.

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


1. Membuat jadwal pemeriksaan klien.
2. Mengkonfirmasi waktu dan tempat pelaksanaan kepada bidan desa.
3. Menyiapkan surat perintah tugas dan daftar hadir.
4. Menyiakan alat dan bahan untuk pemeriksaan yg dibawa dari puskesmas.
5. Meminta kepada petugas pustu untuk ikut menyiapkan peralatan yg tdk bisa di bawa dari
puskesmas.
6. Mendatangi desa tempat pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan hari yang telah di
tentukan.
7. Melaksanakan pemeriksaan langsung kepada klien
8. Mendokumentasikan semua kegiatan yg telah dilaksanakan.

VI.

SASARAN:
Wanita usia subur yang telah pernah melakukan hubungan sexual.

VII.

JADUAL PELAKSANAAN
Terlampir.

VIII.

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Penanggung jawab pelaksana kegiatan melakukan monitoring , evaluasi dan tindak lanjut
kegiatan.
2. Hasil kegiatan disampaikan kepada Kepala Puskesmas.

IX.

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh penanggung jawab pelaksana kegiatan.
2. Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
3. Hasil evaluasi kegiatan di tindak lanjuti dan di lakukan secara continiu.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Penanggung jawab program KIA-KB

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN P4K

I.PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan rencana pembangunan
jangkah menengah bidang kesehatan (RP JMN-BK) 2004-2009 yaitu AKI 2261100.000 KH
dan target pencapaian MDGs yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu
dilakukan upaya terobosan yang efektif dan berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung ,
II.Latarbelakang:
a. Kanker servik merupakan penyebab kematian ke 2 di dunia (WHO 2005) dank e 5 di
indonesia (SKRT 2001) dan merupakan kanker terbanyak di Indonesia disamping kanker
payudara.Banyaknya kasus kanker servik di Indonesia semakin diperparah disebab kan
lebih dari 70% kasus yang datang kerumah sakit berada pada stadium lanjut.
b. Pengobatan kanker servik pada stadium lebih dini hasilnya lebih baik, mortalitas akan
menurun dengan masalah yang begitu komplek timbul gagasan untuk melakukan
skrining kanker servik dengan metode yang lebih sederhana antara lain dengan IVA
( inspeksi visual asam asetat )
c. IVA adalah pemeriksaan skrining kanker servik dengan cara inspeksi visual pada servik
dengan aplikasi asam asetat. Dengan visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih
mampu terlaksana.maka skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas diharapkan
temuan kanker servik dini akan lebih banyak.

III.Tujuan umum:
Meningkat kan cakupan dan mutu pelayanan bagi ibu hamil dan bayai baru lahir melalui
peningkatan peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga
melahirkan bayi yang sehat.
IV.Tujuankhusus
1. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil yang
memuat informasi tentang :
a. Lokasi tempat tinggal ibu hamil
b. Identitas ibu hamil
c. Taksiran persalinan
d. Penolong persalinan, pendamping dan fasilitas tempat persalinan.
e. Calon donor darah, transfprtasi yang akan digunakan serta pembiayaan.

2. Adanya perencanaan persalinan termasuk KB pasca persalinan yang sesuai dan


disepakati ibu hamil, suami dan bidan.
3. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi
selama kehamilan, persalinan dan nifas.

4. Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,


dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan KB pasca salin sesuai dengan peran nya
masing-masing.

V.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok ; Koordinasi lintas program dan sektoral
2. Rincian kegiatan :
Pelaksanaan Kegiatan P4K
a. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah kerja.
b. Memasang stiker P4K disetiap rumah ibu hamil
c. Membuat perencanaan persalinan melalui penyiapan hal-hal sebagai berikut :
Taksiran persalinan
Penolong persalinan
Tempat persalinan
Pendamping persalinan
Transfortasi / ambulance desa
Calon pendonor darah
Dana / pembiayaan
Penggunaan metode KB pasca salin
d. Melibatkan peran serta aktif kader dan tokoh masyarakat
e. Memberdayakan unsure-unsur di masyarakat termasuk suami, keluarga untuk
terlibat secara aktif dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi ini.
f. Melakukan pencatatan pada buku KIA ,katu ibu dan kohort ibu.
g. Membuat laporan PWS.
VI.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:
1. Membuat jadwal pemeriksaan klien.
Mengkonfirmasi waktu dan tempat pelaksanaan kepada bidan desa.
Menyiapkan surat perintah tugas dan daftar hadir.
Menyiakan alat dan bahan untuk pemeriksaan yg dibawa dari puskesmas.
Meminta kepada petugas pustu untuk ikut menyiapkan peralatan yg tdk bisa di bawa dari
puskesmas.
13. Mendatangi desa tempat pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan hari yang telah di
tentukan.
14. Melaksanakan pemeriksaan langsung kepada klien
15. Mendokumentasikan semua kegiatan yg telah dilaksanakan.
9.
10.
11.
12.

VII.SASARAN:
Bidan desa, ibu hamil, suami, keluarga, kader dan tokoh masyarakat baik formal ataupun
informal.

VIII.JADUAL PELAKSANAAN
Terlampir.
XI.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Penanggung jawab pelaksana kegiatan melakukan monitoring , evaluasi dan tindak lanjut
kegiatan.
2. Hasil kegiatan disampaikan kepada Kepala Puskesmas.

X.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh penanggung jawab pelaksana kegiatan.
2. Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
3. Hasil evaluasi kegiatan di tindak lanjuti dan di lakukan secara kontiniu.

Ditetapkan di
Pada tanggal
Penanggung jawab program KIA-KB

Anda mungkin juga menyukai