DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MOTOLOHU
JL.TRANS SULAWESI KM. 198 DESA MOTOLOHU
I. Pendahuluan
Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab kematian
terbanyak didunia, dimana kanker sebagai kematian nomor 2 di dunia sebesar 13%
setelah penyakit kardiovaskular. Kanker leher rahim dialami oleh lebih dari 1,4 juta
perempuan diseluruh dunia (Ferlay et. al. 2001). Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus
terjadi dan sekitar 231.000 perempuan meninggal karena penyakit tersebut. (Parkin
2000).
Di Indonesia, berdasarkan data yang diperoleh, kanker leher rahim menempati
urutan kedua setelah kanker payudara. Angka estimasi insiden rate kanker leher rahim
dibeberapa kota : Jakarta 100/100.000 ; Bali 152/100.000 ; Tasikmalaya 360/100.000 ;
Sidoarjo 49/100.000.
Berdasarkan data sistem informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker
payudara 12.014 kasus (28,7%), kanker leher rahim 5.341 kasus (12,8%). Pembiayaan
penanganan kanker di Indonesia cukup tinggi. Pembiayaan kanker pada Jamkesmas
tahun2012, pengobatan kanker menempati urutan kedua setelah hemodialisa yaitu
sebanyak Rp 144,7 miliar. Pembiayaan ini makain meningkat tahun 2014 menjadi Rp 905
miliar. Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara
pasti, namun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti merokok/ terkena paparan asap
rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar UV pada kulit, obesitas dan diet tidak
sehat,kurang aktifitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Para ahli
memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resiko
terjadinya kanker tersebut. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran
masyarakat untuk mencegah faktor resiko tersebut dan peningkatan pencegahan dan
penanggulangan yang tepat. Kebiajakan nasional mengamanatkan bahwa deteksi dini
kanker merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena dapat menekan angka
kesakitan dn angka kematian.
Organaisai aksi solidaritas era kabinet kerja (OASE KK) sebagai penggerak
dalam mendukung program pengendalian kanker khususnya deteksi dini kanker leher
rahim dan payudara dengan metode IVA (inspeksi visual dengan Asam Asetat) bermitra
dengan beberapa kementrian, pemerintah daerah, lembaga-lembaga negara, LSM,
organisasi profesi, lintas program dan lintas sektor serta berbagai pihak lainnya. Gerakan
pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan Indonesia ini dilakukan selama 5
tahun diseluruh Indonesia.
Kanker Payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker perempuan tertinggi di
Indonesia. Kedua kanker diatas menjadi salah satu masalah utama kesehatan pada
perempuan. Maka dilakukan upaya deteksi dini dengan pemeriksaan IVA Test yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat kanker.
Program pemeriksaan IVA merupakan program Kesehatan Ibu dan program
Penyakit Tidak Menular yang bertujuan untuk masyarakat terutama pada kelompok
rawan / resiko tinggi, yang termasuk kelompok rawan tersebut adalah WUS (Wanita
Usia Subur).
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat kanker.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya motivasi masyarakat utuk melakukan pemeriksaan kesehtan
secara rutin.
2. Meningkatnya jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini kanker payudara
dan kanker leher rahim
3. Meningkatnya penemuan lesi pra kanker dan stadium dini kanker leher rahim
4. Meningkatkan penemuan kasus dini kanker payudara
5. Terlaksananya perluasan informasi tentang penyait kanker, faktor resiko kanker
dan upaya pengendaliannya
6. Terselenggaranya kampanye pengendalian kanker melalui media
7. Terselenggaranya koordinasi lintas program, lintas sektor (organisasi profesi,
LSM, dan masyarakat).
IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Leher Rahim menggunakan Asam Asetat
(IVA) dan deteksi dini kanker payudara.
2. Rincian Kegiatan
a. Petugas Mempersiapkan
Maksimal H-7 Membentuk Tim IVA
Maksimal H-1 Penggandaan blanko catatan medis deteksi dini kanker leher
rahim dan kanker payudara.
b. Pelaksana Kegiatan Pada Hari H
a) Petugas menyiapkan
Blanko kartu deteksi kanker payudara dan kanker leher rahim. Serta
blanko catatan medis deteksi dini kanker leher rahim dan kanker
payudara.
Menyiapkan alat pengukur BB, TB, Meteran, dan Tensimeter.
b) Petugas mendaftar klien
VI. Sasaran
Sasaran peserta pemeriksaan IVA dan Sadanis yang dilaksanakan oleh tim IVA
Puskesmas Pangi adalah wanita usia subur dengan klasifikasi umur < 30 tahun, 30-39
tahun, 40-50 tahun dan > 50 tahun dari 5 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Motolohu.