Oleh:
Nove K. Erliyanti, S.T., M.T
✓ Untuk memprediksi konsentrasi solute dalam tiap fase kesetimbangan, data kesetimbangan
secara ekseprimen harus tersedia.
✓ Jika dua fase tidak dalam kesetimbangan, laju perpindahan massa adalah proporsional
dengan driving force
✓ Dalam semua kasus yang menyangkut kesetimbangan, dua fase harus ada, seperti gas-liquid
atau liquid-liquid. Variabel-variabel penting yang mempengaruhi kesetimbangan dari suatu
solute adalah temperatur, tekanan dan konsentrasi.
✓ Kesetimbangan antara dua fase dalam keadaan tertentu dinyatakan dengan aturan fase:
F=C–P+2
dimana: P = jumlah fase pada kesetimbangan
Aturan fase tidak memberikan tekanan parsial pA yang berkesetimbangan dengan xA. Harga pA
harus ditentukan secara eksperimen.
Untuk sistem biner ethanol-air, C = 2, P = 2 (uap dan liquid), maka F = 2 – 2 + 2 = 2. Bila suhu
dan tekanan ditetapkan, maka semua derajat kebebasan telah terpakai, dan komposisi pada
keadaan kesetimbangan telah tertentu pula dari hasil percobaan
✓ Banyaknya bahan tidak dikontrol oleh aturan fase, hanya variabel intensif saja yang dikontrol,
yaitu temperatur, tekanan dan fraksi mol komponen dalam liquid dan dalam uap.
✓ Variabel ekstensif seperti banyaknya mol, flow rate, volume yang bergantung dari banyaknya
bahan, tidak termasuk dalam derajat kebebasan. Untuk sistem biner dengan dua derajat
kebebasan dapat dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik, dengan satu derajat kebebasan
dibuat konstan (biasanya tekanan).
Uap, P, T, yA dan yB
Liquid, P, T, xA dan xB
❑ Perhatikan uap dan liquid yang berkontak satu sama lain seperti dalam Gambar.
❑ Molekul-molekul liquid secara kontinyu menguap dan bersamaan dengan itu molekul-molekul uap mengembun.
❑ Bila ada dua komponen, pada umumnya mereka akan menguap dan mengembun dengan rate yang berbeda.
❑ Dalam keadaan kesetimbangan, temperatur, tekanan dan fraksi mol dari kedua fase tidak lagi berubah.
❑ Meskipun molekul-molekul itu secara terus menerus menguap dan mengembun, rate penguapan dari suatu
spesies sama dengan rate pengembunannya
❑ Dilihat dari skala molekular proses berjalan terus, namun dilihat secara skala makro, dimana pada umumnya
proses diobservasi, tidak ada perubahan pada temperatur, tekanan dan komposisi.
XA YA
YA = 10 XA
0 0 0,0003
0,0002
1,0 x 10-5 1,0 x 10-4
0,00015
1,5 x 10-5 1,5 x 10-4
0,0001
0
2,5 x 10-5 2,5 x 10-4
0 0,000005 0,00001 0,000015 0,00002 0,000025 0,00003
L0
L1
Proses single-stage :
L0 + VN+1= LN + V1 = M
L0 + VN+1 = LN + V1
L0 x0+ VN+1 yN+1 = LN xN + V1 y1 = M xM
L0 + VN+1 = LN + V1
L0 x0+ VN+1 yN+1 = LN xN + V1 y1 = M xM
Ln xn V1 y1 − L0 x0
y n+1 = + → operating line
Vn+1 Vn+1
Nove K. Erliyanti– Chem. Eng. Dept. UPNVJT
y1 x0 yN+1
1 Garis operasi
y2 x1
y4
2
y3 x2
3
Garis kesetimbangan
y4 x3
N=4
y5 x4
x4
Immiscible stream :
V stream : A + B (no C)
L stream : A + C (no B)
L & V berubah → slope berubah → garis lengkung
L & V konstan → slope konstan → garis lurus
Nove K. Erliyanti– Chem. Eng. Dept. UPNVJT
Hubungan Mol Ratio dan Mol Fraksi
y p x
Y= = X =
1 − y P1 − p 1− x
V L
V ' = V (1 − y ) = L' = L(1 − x) =
1+ Y 1+ X
x0 y N +1 xN y1
L' + V ' = L' + V '
1 − x0 1 − y N +1 1 − xN 1 − y1
Tekanan parsial CO2, 5,6 12,8 29,0 56,0 98,7 155 232
mmHg
Mol CO2/mol larutan 0,050 0,060 0,062 0,064 0,066 0.068 0,07
MOL FRAKSI
pembuatan kurva kesetimbangan didasarkan MOL FRAKSI 0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35
MA MB pA P BM A BM B xA yA
0 0 0 760 17 18 0 0
10 90 60 760 17 18 0,1053 0,0789
12,5 87,5 79,6 760 17 18 0,1314 0,1047
17,5 82,5 124 760 17 18 0,1834 0,1632
22,5 77,5 176 760 17 18 0,2351 0,2316
27,5 72,5 237 760 17 18 0,2865 0,3118
pembuatan kurva kesetimbangan didasarkan MOL RASIO
MOL RASIO
0,5
0,45
0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45
Contoh: Sebuah kolom stripper disajikan sebagai berikut. Persamaan garis kesetimbangan Y = 10 XA
Y = 10 XA mol rasio
MOL RASIO
0,0003
0,00025
0,0002
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,000005 0,00001 0,000015 0,00002 0,000025 0,00003
XA YA = 10 XA
0 0
0,000005 0,00005
0,00001 0,0001
0,000015 0,00015
0,00002 0,0002
0,000025 0,00025
dikerjakan dengan mol fraksi
MOL FRAKSI
XA YA = 10 XA xA yA
0,0003
0 0 0 0
0,000005 0,00005 5E-06 5E-05
0,00025
0,00001 0,0001 1E-05 1E-04
0,000015 0,00015 1,5E-05 0,00015 0,0002
0,00002 0,0002 2E-05 0,0002
0,000025 0,00025 2,5E-05 0,00025 0,00015
0,0001
0,00005
0
0 0,000005 0,00001 0,000015 0,00002 0,000025 0,00003
diketahui: yN+1 = 6% mol = 0,06 MOL FRAKSI
y1 = 0,50% = 0,005
0,07
PA = 803 mmHg
0,06
P = 1 atm
0,05
= 760 mmHg
0,04
0,01
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07