Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Nama : IKLIMATUL FAIQOH
NPM/Semester : 18031010017
Praktikum : MATEMATIKA TEKNIK Sesi : A-2
Percobaan : AKAR-AKAR PERSAMAAN, Paralel :A
METODE BISSECTION DAN
INTERPOLASI
Tanggal : 21 FEBRUARI 2020 LAPORAN RESMI
Pembimbing : IR. BAMBANG WAHYUDI, MS

SOAL
1. Jelaskan pengertian, tujuan, manfaat, perbedaan, dan persamaan dari metode
akar persamaan kuadrat, metode setengah interval (bisection), metode
interpolasi linier!
2. Buatlah algoritma penyelesaian dari metode akar persamaan, metode setengah
interval (bisection) dan metode interpolasi linier!
3. Diketahui suatu persamaan kuadrat �2 − � + 3 = 0 memiliki akar α dan β.
Tentukan persamaan kuadrat baru jika akar-akarnya �2 − � dan 2 − �!
4. Sebuah reaksi orde dua pada suatu model reactor mixed flow dengan reaksi
katalitik → , dimana : −𝑟� = 𝑑𝐶� / 𝑑� = − � � 𝐶�� − � � 𝐶� − 𝐾𝐶�2.
Tentukan konsentrasi CA pada saat steady state dengan parameter harga V/F
= 1/menit, CAF = 1 gmol/L dan K = 1 L/gmol menit dengan menggunakan
beberapa metode yaitu :
Kelompok 1,3,5 : Metode Bisection
Kelompok 2,4,6 : Metode Interpolasi Linier
Buatlah program dan sertakan algoritma, flowchart, script program, dan hasil
run di matlab
5. The chemical reaction represent a continuous response to a pulse input into a
clossed vessel which is to be used as a chemical reactor. On the assumption
that the clossed vessel is well represented by the dispersion model, so
calculate the vessel dispersion number (D/uL). The concentration vs t tracer
responses of this vessel is
t, min 0 5 10 15 20 25 30 35
Cpulse,gm/lite 0 3 5 5 4 2 1 0
r
Create a program in matlab to find the dispersion number (D/uL) with
Bisection Method (Group 4,5,6) and Interpolation Method (Group 1,2,3)
2
2 ∑ t i 2 C i 2 ∑ t i2 C i ∑ tiCi ⌋
σ = −t́ = −⌊
∑ Ci ∑ Ci ∑ Ci
σ2
2
σ = θ

For clossed vessel :
2 −uL
D D
2
σ θ =2
uL
−2 ( )
uL
(1−e D
)

6. Buatlah program penyelesaian dengan menggunakan metode setengah


interval (bisection) atau metode interpolasi linier yang terdiri dari
algoritma, script program, flowchart, dan hasil run dari persamaan berikut
ini!! (Program memuat 2 persamaan yang dapat diinputkan untuk dipilih
mana soal yang akan diselesaikan)
a. Kelompok 1,2,3 : Metode Bisection
b. Kelompok 4,5,6 : Metode Interpolasi Linier
Persamaan :
(�) = �3 + 2�2 − 4� + 2 = (5�)(2�2 + 4)
(�) = −�3 + 16�2 = (2�)(2�2 + 4�)
JAWABAN :
1. Pengertian :

a) Metode Akar Persamaan

Merupakan metode untuk mencari nilai dari suatu variabel dalam


sebuah persamaan. Metode ini termasuk salah satu dari beberapa metode
numerik dan biasanya digunakan untuk penyelesaian akar-akar pada
persamaan kuadrat (polinomial derajat 2) dimana nilai x1 dan x2 dapat
dicari dengan rumus:

b) Metode Bisection

Metode Bisection atau disebut juga dengan metode bagi dua


merupakan salah satu jenis metode pencarian instrumental dimana
selang/range selalu dibagi dua atau membagi range menjadi 2 bagian.
Metode ini ideal untuk mencari suatu hasil dengan menggunakan iterasi
atau perhitungan berulang. Prinsip dari metode ini adalah “pemaruhan”
dimana (nilai rata-rata) dari nilai estimasi akar dengan cara ‘menebak’ 2
buah harga awal pada interval [a,b] yang bertempat-kedudukan
‘mengapit’ (di kiri dan kanan) akar atau jawab yang sebenarnya. Metode
ini pada umumnya memerlukan 2 (dua) buah tebakan untuk harga-harga
x-awal (x1 dan x2) .

(Dadang, 2012)

c) Metode Interpolasi Linear

Metode ini juga dikenal dengan metode false position., dimana


mendapatkan hasil yang mendekati nilai eksak diperlukan langkah iterasi
yang cukup panjang. Metode interpolasi linier didasarkan pada
interpolasi antara dua nilai dari fungsi yang mempunyai tanda yang
berlawanan. Rumus umu yang digunakan dalam metode ini yaitu

(Modul II, 2019)


Tujuan :

a) Metode akar persamaan

Untuk mencari akar-akar dari suatu persamaan, khususnya pada persamaan


polinomial derajat 2
b) Metode Bisection

Untuk mencari akar-akar dari suatu persamaan/fungsi, dengan dilakukan


iterasi hingga diperoleh akar persamaan yang mendekati nilai eksak
c) Metode Interpolasi Linier

Untuk mencari akar-akar yang mendekati nilai eksak di antara dua nilai
dari suatu persamaan/fungsi yang mempunyai tanda berlawanan.

Manfaat :

a) Metode akar persamaan

Dapat menghitung akar persamaan dari suatu persamaan kuadrat


(polinomial derajat 2).
b) Metode Bisection

Dapat menghitung akar persamaan yang mendekati nilai eksak pada suatu
persamaan polinomial dengan derajat lebih dari 2
c) Metode Interpolasi Linier

Dapat menghitung akar persamaan yang mendekati nilai eksak di antara


dua nilai dari suatu persamaan/fungsi yang mempunyai tanda
berlawanan dan termasuk persamaan polinomial derajat lebih dari 2
Persamaan Metode Bisection dan Interpolasi Linear :

1. Kedua metode tersebut termasuk kedalam penyelesaian metode numerik,


yang berarti nilai yang diperoleh tidak eksak, melainkan mendekati eksak.

2. Kedua metode tersebut juga menggunakan iterasi, dimana iterasi berhenti


ketika nilai x yang diperoleh mendekati nilai eksak dengan toleransi yang
telah ditentukan.

3. Penyelesaian kedua metode tersebut juga harus memperhatikan tanda dari


nilai fungsi (f(x)) yang hanya dapat bekerja jika tandanya berlawanan.

Perbedaan Metode Akar Persamaan, Metode Bisection dan Metode


Interpolasi Linear

Metode Akar
Metode Bisection Metode Interpolasi Linear
Persamaan
Tidak memerlukan Memerlukan iterasi Memerlukan iterasi dalam
iterasi dalam dalam menyelesaikan menyelesaiakn akar
penyelesaian akar persamaan persamaan
Memerlukan nilai x awal
Tidak memerlukan nilai Memerlukan nilai x awal
(x 1 dan x2) untuk dalam
x awal (x1 dan x2) dalam (x1 dan x2) untuk dalam
menyelesaikan
penyelesaiannya menyelesaikan persamaan
persamaan
Mengunakan nilai
Mengunakan nilai fungsi
Tidak mengunakan fungsi (f(x)) dalam
(f(x)) dalam penyelesaian,
nilai fungsi (f(x)) penyelesaian, dan
dan harus berlawanan
dalam penyelesaian harus berlawanan
tanda
tanda
Tidak memerlukan Penentuan nilai tengah ( Penentuan nilai tengah
nilai tengah dari x t) dilakukan dengan (xt) tidak dilakukan
fungsi (f(x)) dalam cara membagi dua dengan cara membagi dua
penyelesaian range antara x1 dan x2 range antara x1 dan x2
Rumus umum yang Rumus umum untuk Rumus umum untuk
digunakan dalam mencari nilai tengah (xt) mencari nilai tengah (xt) :
penyelesaian : :

(Sudarso, 2019)

2. a) Algoritma Metode Akar Persamaan


a. Memulai program
b. Masukkan nilai a,b dan c
c. Memproses d dengan d=(b2)-(4×a×c);
d. Jika d>0 berarti persamaan akar riil
1. Memproses nilai x1 dan x2 dengan rumus x 1,2 =

−b ± √b 2−4 × a × c
2× a
2. Mendapat nilai x1 dan x2
−b
3. Memproses nilai x1+x2 dengan rumus
a
4. Mendapat nilai x1+x2
c
5. Memproses nilai x1.x2 dengan rumus
a
6. Mendapat nilai x1.x2
7. Program selesai
e. Jika d<0 berarti persamaan imaginer
1. Memproses nilai x1 dan x2 dengan rumus x 1,2 =

2
−b ± √b −4 × a × c −b
+
2× a 2×a
2. Mendapat nilai x1 dan x2
−b
3. Memproses nilai x1+x2 dengan rumus
a
4. Mendapat nilai x1+x2
c
5. Memproses nilai x1.x2 dengan rumus
a
6. Mendapat nilai x1.x2
7. Program selesai
f. Jika d=0 berarti persamaan rasional
−b
1. Memproses nilai x1 dan x2 dengan rumus x 1,2 ¿
2×a
2. Mendapat nilai x1 dan x2
−b
3. Memproses nilai x1+x2 dengan rumus
a
4. Mendapat nilai x1+x2
c
5. Memproses nilai x1.x2 dengan rumus
a
6. Mendapat nilai x1.x2
7. Program selesai
b) Algoritma Metode Setengah Interval
a. Memulai program
b. Memasukkan persamaan
c. Memasukkan batas atas dan batas bawah
d. Mendapat hasil fungsi pada batas atas dan batas bawah
a+b
e. Memproses nilai tengah dengan rumus
2
f. Mendapat hasil fungsi pada nilai tengah
g. Memasukkan nilai toleransi
h. Mendapat hasil berupa matriks nilai fungsi batas atas,fungsi batas
bawah dan fungsi nilai tengah
i. Program selesai

c) Metode Interpolasi Linier


a. Memulai program
b. Memasukkan persamaan
c. Memasukkan batas atas dan batas bawah
d. Mendapat hasil fungsi pada batas atas dan batas bawah
f ( x 2)×(x 2−x 1)
e. Memproses nilai tengah dengan rumus x 2−
f ( x 2 )−f ( x 1)
f. Mendapat hasil fungsi pada nilai tengah
g. Memasukkan nilai toleransi
h. Mendapat hasil berupa matriks nilai fungsi batas atas,fungsi batas
bawah dan fungsi nilai tengah
i. Program selesai
3. Persamaan : x2 – x +3 =0 dengan akar x1 dan x2
Persamaan kuadrat baru yang akarnya (x12- x1)( x22-x2)
b −1
x1+x2= - =- =1
a 1
c 3
(x1 . x2) = =- =3
a 1
(x12 - x1) + ( x22 - x2) ↔ x12 + x22 – x1 – x2

↔ ( x1 + x2)2 - 2 x1. x2 – (x1 + x2)


↔ ( 1 )2 - 2 .3 – (1)
↔ -6
(x12 - x1)( x22 - x2) ↔ ( x1 . x2)2 – x1.x2 (x1 + x2) – (x1 + x2)

↔ 32 – 3(1) +3
↔9
Maka persamaan kuadratan baru ialah
→ x2 – ((x12- x1)+( x22 - x2) ) x +((x12- x1)( x22 – x2)) = 0
→ x2 – 6x +9 = 0
4. a) Algoritma

1. Mulai program

2. Input konsentrasi awal (ca1),konsentrasi akhir (ca2) dan nilai toleransi

3. Menghitung c=(ca1+ca2)/2

4. Apabila perkalian ca1 dengan ca2 lebih dari nol maka


a. Input nilai ca1 dan ca2 yang lain
b. Menghitung c lain

5. Output ca1, ca2, c, fca1, fca2, fc

6. Saat nilai fc lebih dari nol maka,


a. Perkalian antara ca1 lain dan fc kurang dari nol, nilai ca2 lain dan fc
sama, begitu pula ca1 dan fc
b. Selain itu, nilai antara ca1 lain sama dengan c, fca1 sama dengan fc
7. Menghitung nilai c
8. Output ca1,ca2,c,fca1,fca2,fc
b) Flow chart
c) Script
clear all;
clc;
syms ca;
f=input('Masukkan Persamaan = ');
kona1=input('Masukkan nilai konsentrasi awal (Ca1) = ');
kona2=input('Masukkan nilai konsentrasi akhir (Ca2) = ');
tol=input('Toleransi = ');
fkona1=subs(f,ca,kona1);
fkona2=subs(f,ca,kona2);
c=(kona1+kona2)/2;
fc=subs(f,ca,c);
while (fkona1*fkona2)>0;
kona1=input('Masukkan nilai konsentrasi awal yang lain (Ca1) = ');
kona2=input('Masukkan nilai konsentrasi akhir yang lain (Ca2) = ');
fkona1=subs(f,ca,kona1);
fkona2=subs(f,ca,kona2);
c=(kona1+kona2)/2;
fc=subs(f,ca,c);
end
disp('================================================');
disp(' CA1 CA2 C fCA1 fCA2 fC ');
disp('===============================================');
i=1;
fprintf('%6.2f%11.2f%11.2f%11.2f%11.2f
%10.2f\n',kona1,kona2,c,fkona1,fkona2,fc);
while abs(fc)>tol;
i=i+1;
if (fkona1*fc)<0;
kona2=c;
fkona2=fc;
else
kona1=c;
fkona1=fc;
end
c=(kona1+kona2)/2;
fc=subs(f,ca,c);
fprintf('%6.2f%11.2f%11.2f%11.2f%11.2f
%10.2f\n',kona1,kona2,c,fkona1,fkona2,fc);
end

d) Hasil Run
5. a) Algoritma
1. Memulai Program
2. Memasukan nilai:
 Total konsentrasi
 Waktu
3. Memproses dengan rumus

Waktu rata-rata (TRT) = sigma TC/sigmaC


δ 2=¿ (sigmaT2C/sigmaC) – (TRT)2
2
δ θ = δ 2 /(TRT)2
4. Memasukkan persamaan (f), batas atas (x1), batas bawah (x2)

5. substitusikan batas atas (x1) dan bawah (x2) ke dalam persamaan (f)
6. Memproses batas tengah (xt) dengan rumus xt=(x1+x2)/2
7. substitusikan xt ke dalam persamaan (f)
8. Menampilkan batas atas, bawah, tengah, persamaan x1,(fx1),x2,(fx2),
xt dan (fxt)
9. Membuat perulangan sampai |fc|> δ 2θ
Jika fx1*fxt>0 maka x1 sama dengan xt dan fx1 sama dengan fxt
Jika fxt*fx1<0 maka x2 sama dengan xt dan fx2 sama dengan fxt
Memproses batas tengah (xt) dengan rumus xt=(x1+x2)/2
substitusikan xt ke dalam persamaan (f)
10. Menampilkan batas atas, bawah, tengah, persamaan x1,(fx1),x2,(fx2),
xt dan (fxt)
11. Selesai

b) flowchart
c) script
clear all;
clc;
disp('=================================================
=================');
disp('-------------PROGRAM MENCARI HASIL PERHITUNGAN
VESSEL-------------');
disp('=================================================
=================');
syms x;
ti=input ('masukkan sigma t = ');
ci=input ('masukkan sigma c = ');
tol=input('toleransi = ');
yy=((ti^2*ci)/(ci))-((ti/8)^2);
tt=(yy/(ti/8));
disp('')
fprintf('%5s%10s%13s%15s\n','(jumlah ti)','(jumlah ci)','(nilai
tau^2)','(nilai tau^2/teta)');
fprintf('%5.0f%15.0f%13.4f%15.4f\n',ti,ci,yy,tt);
disp('=================================================
=====================');
disp('');
f=input('Masukkan Persamaan = ');
x1=input('Masukkan Batas bawah (X1) = ');
fx1=subs(f,x,x1);
x2=input('Masukkan Batas atas(X2) = ');
fx2=subs(f,x,x2);
xt=(x2+x1)/2;
fxt=subs(f,x,xt);
i=1;
disp('');
disp('_______________________________________________________
________________');
fprintf('%1s%10s%10s%11s%12s%10s%12s\n','|i|','|x1|','|x2|','|xt|','|fx1|','|
fx2|','|D/uL|');
disp('_______________________________________________________
________________');
fprintf('%2.0f%12.4f%11.4f%11.4f%11.4f%11.4f
%11.4f\n',i,x1,x2,xt,fx1,fx2,fxt);
while abs(fxt)<tol;
if (fx1*fxt)>0;
x1=xt;
fx1=fxt;
elseif (fx1*fxt)<0;
x2=xt;
fx2=fxt;
end;
xt=(x2+x1)/2;
fxt=subs(f,x,xt);
i=i+1;
fprintf('%2.0f%12.4f%11.4f%11.4f%11.4f%11.4f
%11.4f\n',i,x1,x2,xt,fx1,fx2,fxt);
end

d) Hasil Run
3. a) Algoritma
1. Memulai program
2. Memilih pilihan
a) case 1 : Persamaan 1
1.) Memasukkan persamaan
2.) Memasukkan batas atas dan batas bawah
3.) Memasukkan nilai toleransi
4.) Memproses nilai tengah dengan rumus

f ( x 2)×(x 2−x 1)
x 2+
f (x 2)× f ( x 1)
5.) Mendapat hasil berupa matriks nilai fungsi batas atas,fungsi
batas bawah dan fungsi nilai tengah
6.) Program selesai
b) case 2 : Persamaan 2
2.) Memasukkan persamaan
3.) Memasukkan batas atas dan batas bawah
4.) Memasukkan nilai toleransi
a+b
5.) Memproses nilai tengah dengan rumus
2
6.) Mendapat hasil berupa matriks nilai fungsi batas atas,fungsi
batas bawah dan fungsi nilai tengah
7.) Program selesai
c) Flowchart
c) Script
clear all;
clc;
syms x;
disp('*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*');
disp(' menyelesaikan persamaan di bawah ini dengan metode
interpolasi ');
disp('*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*');
disp('1. persamaan pertama');
disp('2. persamaan kedua');
disp('^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
^^^^^^^^^^^^^^');
pil=input(' persamaan yang akan dikerjakan : ');
disp('^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
^^^^^^^^^^^^^^');
switch pil
case 1
disp('persamaan 1 ');
y=input('masukkan bentuk persamaan : ');
x1=input('masukkan nilai x pertama : ');
x2=input('masukkan nilai x kedua : ');
fx1=subs(y,x,x1);
fx2=subs(y,x,x2);
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
disp('Masukkan besar nilai e : 2.71828');
tol=input('masukkan besar toleransi : ');
while (fx1*fx2)>0
disp('--------------------------------------------------------------------');
x1=input('masukkan nilai x pertama yang lain : ');
x2=input('masukkan nilai x kedua yang lain : ');
fx1=subs(y,x,x1);
fx2=subs(y,x,x2);
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
end
disp('--------------------------------------------------------------------------');
disp(' No x1 x2 xt f(x1) f(x2) f(xt) ');
disp('--------------------------------------------------------------------------');
No=1;
disp([ No' x1' x2' xt' fx1' fx2' fxt' ]);
while abs(fxt)>tol
No=No+1;
if (fx1*fxt)<0
x2=xt;
fx2=fxt;
else
x1=xt;
fx1=fxt;
end
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
disp([ No' x1' x2' xt' fx1' fx2' fxt' ]);
end

case 2
disp('persamaan 2 ');
y=input('masukkan bentuk persamaan : ');
x1=input('masukkan nilai x pertama : ');
x2=input('masukkan nilai x kedua : ');
fx1=subs(y,x,x1);
fx2=subs(y,x,x2);
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
disp('Masukkan besar nilai e : 2.71828');
tol=input('masukkan besar toleransi : ');
while (fx1*fx2)>0
disp('--------------------------------------------------------------------');
x1=input('masukkan nilai x pertama yang lain : ');
x2=input('masukkan nilai x kedua yang lain : ');
fx1=subs(y,x,x1);
fx2=subs(y,x,x2);
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
end
disp('--------------------------------------------------------------------------');
disp(' No x1 x2 xt f(x1) f(x2) f(xt) ');
disp('--------------------------------------------------------------------------');
No=1;
disp([ No' x1' x2' xt' fx1' fx2' fxt' ]);
while abs(fxt)>tol
No=No+1;
if (fx1*fxt)<0
x2=xt;
fx2=fxt;
else
x1=xt;
fx1=fxt;
end
xt=x2-(fx2*(x2-x1))/(fx2-fx1);
fxt=subs(y,x,xt);
disp([ No' x1' x2' xt' fx1' fx2' fxt' ]);
end
end
d) Hasil Run
DAFTAR PUSTAKA

Dadang. 2013.” http://www.dadang.academia/pengertian_akar_akar_persamaan/”.


Diakses pada tanggal 25 Februari 2020, pukul 21.05 WIB
Sudarso, A. 2019. “Akar-akar Persamaan Metode Bisection dan Interpolasi “
(http://www.academia.edu/matematika_teknik_modul_2_akar_akar_pers
amaan_metode_bisection_dan_interpolasi). Diakses pada tanggal 25
Februari 2020, pukul 21.00 WIB
Tim Dosen. 2020. “akar-akar persamaan metode bisection dan metode
interpolasi”. Surabaya: Fakultas Teknik UPN Veteran Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai