TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alkohol
Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi
satu hidrogennya diganti oleh satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus
hidroksil, -OH. Nama umum alkohol diturunkan dari alkol yang melekat pada OH
dan kemudian ditambahkan kata alkohol. Dalam sistem IUPAC, akhiran ol
menunjukkan adanya gugus hidroksil. Contoh-contoh berikut penggunaan kaidah
IUPAC (nama umum dinyatakan dalam tanda kurung (Hart, 1998).
CH3OH
metanol
(metil alkohol)
CH3CH2OH
CH3CH2CH2OH
etanol
1-propanol
(etil alkohol)
(n-propil alkohol)
CH3CH2CH2OH
2-Propanol
(isopropil alkohol)
Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O- yang dapat dilakukan
dalam air.
Fenol didapat melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan
proses Rasching, fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister
saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama
pada antiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal TCP (trichlorophenol). Fenol juga
merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan
kloraseptik. Fenol juga berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari
produksi aspirin, pembasmi rumput liar dan lainnya) (Kaniawati, 2011).
2.3 Reaksi Alkohol dan Fenol dengan Asam Karboksilat
Reaksi antara asam asetat dan etanol yaitu timbulnya bau harum yang menyengat
seperti bau buah pisang. Sedangkan reaksi antara fenol dan asam asetat tidak
didapatkan timbulnya aroma harum dan menyengat. Pada etanol terjadi reaksi
esterifikasi yaitu pembentukan ester. Dengan reaksi sebagai berikut :
O
CH3-CH2-OH + CH3-C-OH
Etanol
O
CH3-C-O-CH2-CH3 + H2O
Asam Asetat
(Asam Etanoat)
Etil Asetat
Air
(Etil Etanoat)
besi
(III)
klorida
yang
terlarut
dalam
kloroform