Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Prinsip Dasar Kimia Laut

ASAM BASA

Aulia Monica, M. Boby Renaldo, Salsyabilah Ramadani, Nurmuhammad


Ilham, Yogi Meilana

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Sriwijaya

auliamonica29@gmail.com

ABSTRAK

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kata kunci: Dissolved Oxygen (DO), titrasi winkler, reagen.

I. PENDAHULUAN bunga soka, kulit biji mahoni, daun


rhoedishcolor, bunga pukul empat,
Indikator asam basa alami dapat
kulit manggis, bunga mawar, dan
dibuat dengan memanfaatkan zat
bunga kana. Selain itu, indikator alami
warna yang ada pada bagian tanaman ,
juga dapat dibuat dari daun kubis
seperti berwarna misalnya buah
ungu, batang kayu secang, bunga
strawbery, bunga Jacaranda acutifolia,
rosella, dan bayam merah. Penelitian
telah berhasil mengembangkan Larutan asam dan basa
indikator alami dari ekstrak kayu memberikan warna tertentu apabila
secang, daun puring, rimpang kunyit, direaksikan dengan indicator.
pacar air, rhoediscolor, rimpang Indikator adalah zat yang warnanya
temulawak, bunga cemondelan, bunga berbeda dalam lingkungan asam dan
soka, bunga bugenvile, dan bunga basa. Degan indicator, kita dapat
kamboja. Penelitian ini mempelajari mengetahui tingkat kekuatan suatu
pengaruh pH terhadap perubahan asam dan basa. Beberapa indicator
warna indicator (Padmaningrum, tersebut terbuat dari zat warna alami
2012). tanaman, tetapi ada juga beberapa
Ada beragam jenis indikator asam indicator yang dibuat secara sintesis di
basa biasanya digunakan di laboratorium. Dalam kegiata
laboratorium kimia, diantaranya praktikum lapangan, indicator buatan
adalah lakmus, indikator universal, yang sering digunakan biasanya dalam
larutan indikator (seperti fenolftalein, bentuk kertas, misalnya lakmus
metal merah, brom timol biru), dan merah, dan lakmus biru. Meskipun
indikator alam. Indikator alam dapatmeunjukkan sifat asam dan sifat
merupakan jenis indikator yang dibuat basa suatu larutan, indicator kertas
dari tumbuhan, baik dari bagian daun, lakmus biru dan kertas lakmus merah
bunga, buah, dan batang yang masih tidak dapat menunjukkan seberapa
segar. Berbagai jenis tumbuhan yang kuat sifat asam suatu larutan (Lestari,
telah dimanfaatkan menjadi indikator 2016).
alam diantaranya adalah bunga sepatu, Nilai pH menggambarkan
bougenvil, kunyit, rosella, dan kubis seberapa besar tingkat keasaman atau
ungu. Salah satu jenis tumbuhan yang kebasaan suatu perairan. Derajat
berpotesi untuk dimanfaatkan menjadi keasaman merupakan gambaran
indikator asam basa adalah jumlah atau aktivitas ion hidrogen
karamunting. Tumbuhan ini banyak dalam perairan. Nilai derajat
ditemukan di wilayah Kalimantan, keasaman (pH) suatu perairan
Sumatera, dan Jawa Barat (Indira, mencirikan keseimbangan antara asam
2015). dan basa dalam air dan merupakan
pengukuran konsentrasi ion hidrogen
dalam larutan. Karena pH mempunyai III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh yang besar terhadap
3.1 Hasil
kehidupan tumbuhan dan hewan
Kegiatan I :
akuatik, maka pH suatu perairan
1. Menggerus beberapa helai mahkota
seringkali dipakai sebagai petunjuk
bunga sepatu, jahe, kunyit dan
baik atau buruknya perairan sebagai
lengkuas sampai halus dengan
lingkungan hidup dan mempengaruhi
menggunakan lumping dan alu,
produktivitas perairan.. Sebagian
kemudian tambahkan air ± 6 ml
besar biota akuatik sensitif terhadap
2. Menuangkan kurang lebih 1 ml
perubahan pH dan menyukai nilai pH
masing-masing ekstrak ke dalam
sekitar 7-8,5 (Effendi, 2003 dalam
tabung reaksi yang kering dan
Amri et al. 2018).
bersih
3. Menambahkan cuka pada masing-
masing tabung reaksi dengan
II. METODE
menggunakan pipet tetes
Praktikum ini dilaksanakan 4. Menggoyangkan tabung dan
pada hari Jumat, 22 Maret 2019 di mengamati perubahan warna yang
Laboratorium Oseanografi dan terjadi kemudian catat hasilnya
Instrumentasi Kelautan, Jurusan Ilmu
Kelautan Fakultas Matematika dan Kegiatan II :
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas 1. Beri label setiap larutan dari pH 2
Sriwijaya. Adapun alat dan bahan sampai pH 12, letakkan di tabung
yang digunakan pada praktikum kali reaksi
ini ialah tabung reaksi, gelas kimia, 2. Teteskan satu indicator pada setiap
rak tabung reaksi, kertas lakmus, pipet tabung reaksi sampai terjadi
tetes, lumping dan alu, kembang perubahan warna
sepatu, lengkuas, cuka, air sabun, soda 3. Amati dan catat perubahan warna
kue, NaOH, indikator (Phenolptalein pada setiap pH dan perhatikan pula
dan metylin blue), kunyit, jahe, air di daerah mana di jumpai
kapur, air biasa, HCL, air jeruk. perubahan warna

Kegiatan III :
Demonstrasikan penggunaan pH
meter asisten

3.2 Pembahasan

IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Amri K, Muchlizar, Ma'mun A.


2018. Variasi bulanan salinitas, ph,
dan oksigen terlarut di perairan
estuari Bengkalis. Majalah Ilmiah
Globe. Vol 20(2) : 57-66.

Indira C. 2015. Pembuatan


Indikator asam basa karamunting.
Jurnal Kaunia. Vol 21(1) : 1-10.

Lestari P. 2016. Kertas indikator


bunga belimbing wuluh (Averrhoa
bilimli L) untuk uji larutan asam-
basa. Jurnal Pendidikan Madrasah.
Vol 1(1) : 69- 84.

Padmaningrum RT, Marwati S,


Wiyarsi A. 2012. Karakter ekstrak zat
warna kayu secang (Caesalpinia
sappan l) sebagai indikator titrasi
asam basa. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPA, Fakultas MIPA,
Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta: 2 Juni 2012.

Anda mungkin juga menyukai