Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Ibu Kota

Ibu kota dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah kota tempat kedudukan pusat
pemerintahan suatu negara, tempat dihimpun unsur administratif, yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Definisi tersebut menjelaskan pengertian ibu kota untuk negara. Dalam praktik
pemerintahan, hampir setiap tingkatan administrasi pemerintahan memiliki ibu kota dan pada
kenyataannya, di beberapa negara, pusat pemerintahan tidak berkedudukan di ibu kota. Sehingga, ibu
kota adalah kota atau munisipalitas penting atau utama di sebuah negara, negara bagian, provinsi, atau
wilayah administratif lainnya, yang biasanya menjadi tempat kedudukan pusat administrasi
pemerintahan. Status ibu kota ditetapkan berdasarkan konstitusi atau undang-undang. Di beberapa
wilayah yurisdiksi, termasuk beberapa negara, tempat kedudukan cabang-cabang pemerintahan, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif, berada di lokasi yang berbeda-beda.

Secara historis, pusat ekonomi besar suatu negara atau suatu wilayah sering menjadi titik
perhatian kekuasaan politik, dan menjadi ibu kota melalui penaklukan atau penggabungan. Contohnya
adalah Babilonia Kuno, Bagdad Abbasiyah, Athena Kuno, Roma, Konstantinopel, Cusco
Kuno, Madrid, Paris, London, Moskwa, Beijing, Tokyo, Wina, dan Berlin. Beberapa dari kota itu juga
merupakan pusat keagamaan, seperti Konstantinopel (lebih dari satu agama), Roma (Gereja Katolik
Roma), Yerusalem (lebih dari satu agama), Babilonia Kuno, Moskwa (Gereja Ortodoks
Rusia), Belgrad (Gereja Ortodoks Serbia), Paris, dan Peking.

Konvergensi kekuatan politik dan ekonomi atau budaya juga mempengaruhi penentuan ibu
kota. Reputasi ibu kota lama dapat pudar oleh saingannya, seperti Nanking oleh Shanghai, Kota
Quebec oleh Montreal, dan sejumlah ibu kota negara bagian Amerika Serikat. Runtuhnya suatu
dinasti atau budaya juga berarti hilangnya ibu kotanya, seperti yang terjadi pada Babilonia
dan Cahokia.

Meskipun banyak ibu kota ditetapkan berdasarkan konstitusi atau undang-undang, banyak ibu
kota yang telah berdiri lama tidak memiliki dasar hukum seperti itu,
contohnya Bern, Edinburgh, Lisbon, London, Paris, dan Wellington. Kota-kota tersebut diakui
sebagai ibu kota berdasarkan konvensi dan karena semua atau hampir semua lembaga politik pusat
negara, seperti departemen pemerintah (kementerian), mahkamah agung, badan legislatif, kedutaan
besar, dan lain-lain berada di dalam atau di dekatnya.

Secara konstitusional, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia melalui Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1964. Jakarta telah menjadi pusat pemerintahan sejak masih
bernama Batavia pada masa Hindia Belanda. Pada awal abad ke-20 ada upaya oleh Pemerintahan
Hindia Belanda untuk mengubah lokasi ibu kota dari Batavia ke Bandung, walaupun gagal
karena Depresi Besar dan Perang Dunia II.Setelah menjadi wacana selama puluhan tahun,
Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur pada tahun
2019.
2. Pentingnya Ibu Kota suatu Negara

Ibukota dalam suatu negara memegang peranan yang sangat strategis. Hal ini disebabkan karena
ibukota dalam suatu negara bisa bersifat multifungsi yakni sebagai pusat politik dan pemerintahan,
pusat kegiatan bisnis dan ekonomi, serta pusat segala yang mencirikan karakter secara menyeluruh
dari sebuah negara. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran sebuah negara dapat
dilihat dari bagaimana ibukotanya.

Setiap negara diwajibkan memiliki ibu kota negara agar kegiatan pemerintahan dapat terpusat di
suatu kota. Jika suatu negara tidak mempunyai ibu kota dapat dipastikan negara tersebut tidak
mempunya keteraturan dalam segala bidang terutama pemerintahandan ekonomi. Kegiatan penting
dari suatu negara menjadi kacau karena tidak adanya pusat yang jelas dari negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai