Semester 4. T. A. 2019-2020
Percobaan 4
NIM : 10518006
Kelompok : IV (Empat)
PERCOBAAN 5
ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL(II) DAN KLORIDA
I. Tujuan
- Menentukan konsentrasi ion Pb2+ dan ion Cl- dalam smapel menggunakan metode kurva
kalibrasi dan penambahan standar
II. Teori Dasar
Elektroda selektif ion ( ISE ), juga dikenal sebagai elektroda ion spesifik ( SIE ),
adalah transduser (atau sensor ) yang mengubah aktivitas ion spesifik yang dilarutkan
dalam larutan menjadi potensial listrik. Tegangan secara teori tergantung
pada logaritma aktivitas ionik, menurut persamaan Nernst. (Faulkner, 2000)
Ada empat jenis utama membran selektif ion yang digunakan dalam elektroda selektif ion
(ISE): kaca, keadaan padat, berbasis cairan, dan senyawa elektroda.(Lindner,1994)
Elektroda selektif ion (ESI) merupakan salah satu contoh dari sensor yang berfungsi untuk
mendetaksi ion-ion tertentu dalam suatu larutan. Penggunaan ESI untuk analisis mencakup
berbagai bidang dari analisis ion-ion anorganik yang sederhana bermolekul kecil, asam amino
sampai pada molekul organik yang kompleks, selain itu ESI juga digunakan dalam bidang kimia
analisis, pengukuran biomedis, mengontrol polusi, geologi, oseanografi, pertambangan serta
kontrol industri dan lingkungan (Bailey, 1976).
V. Pengolahan data
1. Penentuan konsentrasi larutan ion menggunakan metode kurva kalibrasi
Karena pada pengukuran potensial larutan sampel Cl- memiliki tren yang sesuai
pada konsentrasi, maka dibuat tabel berikut:
Tabel 4. Data potensial sampel Cl-
NO [Cl-] (M) Potensial (mV) log[Cl-]
1 0,000001 267,6545 -6
2 0,00001 266,2818 -5
3 0,0001 265,6 -4
4 0,0003 266,4091 -3,522879
5 0,001 266,3909 -3
6 0,003 265,6455 -2,522879
7 0,01 267,6545 -2
8 0,03 266,709 -1,522879
9 0,1 266,1818 -1
10 sampel 268,044
11 Sampel+standar 269,5182
0
265 265.5 266 266.5 267 267.5 268
-1
-2
-5
-6
-7
300
200
150
100
50
0
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
Linearitas dapat memberikan korelasi (R) tidak memenuhi nilai masih dapat diterima
secara statistik (R > 0,950). Hal ini disebabkan karena sensitivitas metode yang rendah
sehingga alat tidak mampu mendeteksi kadar timbal dan ion kloridayang sangat rendah
secara akurat. Penambahan analit sampel dalam larutan standar timbal menyebabkan
konsentrasi timbal dalam larutan standar bertambah sehingga sinyal yang terukur juga
bertambah. Hal ini menyebabkan sensitivitas metode adisi standar lebih baik daripada
sensitivitas metode kalibrasi. Inilah keunggulan metode adisi standar karena mampu
menentukan kadar analit yang sangat rendah.
VII. Kesimpulan