Anda di halaman 1dari 14

SETENGAH REVOLUSI: PENGAMATAM RINGKAS

BELAJAR SEPANJANG HAYAT DI NEW ZEALAND

 Peter Methven holds an Honours Degree


in Economics from the London School of
Economics. His career has been eclectic,
including employment in accounting,
secondary school teaching, community
education organizing, polytechnic
management, computer programming
and government policy analysis.
Currently, he is manager of the
Qualifications Evaluation Service, a
component within the New Zealand
Qualifications Authority.
 Jens J. Hansen holds a Ph.D. in Adult
Learning from the University of New
England in Armidale. Australia. As an
educator, sociologist and distance
education specialist, he has worked in
communi­ty and adult education, and has
a special passion for rural education and
the use of simple technologies as they
can be applied to adult learning.
SETENGAH REVOLUSI: PENGAMATAM RINGKAS
BELAJAR SEPANJANG HAYAT DI NEW ZEALAND
 Seiring dengan tuntutan perkembangan Ilmu dan teknologi,
serta ekonomi, sistem pendidikan tersebut dipandang tidak
lagi sesuai. Untuk dapat menyeleraskan dengan perubahan
dan perkembangan yang terjadi begitu pesat pada abad 20
an, angota masyarakat harus selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya. Maka diperlukan
pendidikan yang berkelanjutan.
 Di New Zealand, pada awalnya sistem pendidikan juga
sangat elitis, hanya untuk kepentingan intelektual dan
ekonomi. dan hirarkis berjenjang.
 Tahun 1914 perkembangan pendidikan sepanjang hayat
dimulai. dibentuknya asosiasi pendidikan pekerja (Worker's
Educational Association) yang merupakan gabungan dari
serikat pengusaha, empat universitas. Pemerintah telah
memberi anggaran terhadap WEAs dan delapan betas tahun
kemudian Organisasi Pendidikan untuk Orang Dewasa
dibentuk.
Lanjutan …

 Gerakan pendidikan orang dewasa ini terus


berkembang. berjalan pasang surut seiring dengan
perkembangan ekonomi dan poiltik.
 Tahun 1970 an perkembangannya semakin
mengembirakan. Peserta didiknya meliputi hampir
semua segmen masyarakat : penganggur, wanita,
penyandang cacat, kelompok minoritas.
 Pada saat pertumbuhan ekonomi rendah, pemerintah
melakukan pemotongan anggaran untuk pendidikan
orang dewasa, tetapi berkat desakan dari komunitas
pendidikan masyarakat ( Rural Education Activities
Programs ) yang bergerak dari pendidikan anak usia
dini sampai dengan pendidikan orang dewasa.
 Pada tahun 1980 an, iklim perkembangan ekonomi
tidak menggembirakan. Hal ini telah melahirkan
reformasi di bidang pendidikan, dengan naskah
kebijakan Learnins for Life.
Beberapa kebijakan POD
 Penggantian standar kualifikasi tradisional
dengan standar kualifikasi yang ditentukan
oleh stakeholders.
 Pendidikan sepanjang hayat dan pelatihan
dapat diperoleh melalui berbagai
lembaga yang ada di lingkunghan
masyarakat
 Pelatihan industri bagi kelompok
masyarakat tidak beruntung dan
penganggur
 Pemberian bantuan dan pinjaman bagi
siswa
PENGEMBANGAN SDM DI TEMPAT KERJA MULTI
KULTURAL KEBUTUHAN AKAN BELAJAR SEPANJANG
HAYAT
 Motoyo Ogisu-Kamiya
 Motoyo Ogisu-Kamiya holds a
Master of Social Science degree
from Meji Gakuin Graduate School
(Japan) and a Ph.D. from the
University of Toronto (Canada).
Currently, she is Corporate
Secretary and Senior Manager,
Head Office Administration &
Human Resources at Marubeni
Canada Ltd. Dr. Kamiya 'worked
in the non-governmental and
govern­mental sectors, as well as
academia, prior to moving into the
private sector. Outside the office.
Dr. Kamiya especially enjoys
travelling and reading.
PENGEMBANGAN SDM DI TEMPAT KERJA MULTI
KULTURAL KEBUTUHAN AKAN BELAJAR SEPANJANG
HAYAT

 Untuk mengantisipasi era globalisasi dan percepatan


perkembangan teknologi serta untuk mempertinggi
persaingan perdagangan bebas mulai tahun 2000, khusus di
negara-negara APEC diperkenalkan suatu konsep belajar
sepanjang hayat yang dilakukan di tempat kerja.
 Ada dua hal yang dikemukakan mengenai pentingnya
belajar sepanjang hayat yaitu:
 Kebutuhan sepenjang hayat dan menajemen pembelajarannya
 Pembentukan struktur pengembangan sumber daya manusia
di tempat kerja secara terus menerus
 Belajar sepanjang hayat diartikan sebagai suatu proses
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru melalui
jalur pendidikan in formal dan non formal
Tiga fokus pembelajaran
 penilaian terhadap kapasitas dan
kemampuan untuk belajar pada semua
jenis pekerjaan selama calon pekerja
dalam proses penerimaan.
 belajar difokuskan untuk mempelajari
isu-isu khusus tentang penyewaan staf
baru.
 memahami isu-isu hubungan belajar
terhadap keberadaan staf
Tiga program percobaan yang diujicobakan dalam
konteks SDM dan organisasi dengan pusat tradisi Jepang
yang sangat kuat.
 Pertama penilaian belajar selama penerimaan, hal ini
mencakup penilaian berkas-berkas aktivitas belajar
para pencari kerja serta inisiatimya untuk melakukan
proses belajar.
 Kedua orientasi program dan bimbingan proyek
belajar mandiri, langkah berikutnya setelah proses
penerimaan terhadap para pegawai baru, adalah
melakukan orientasi.
 Ketiga program pengembangan profesional , dalam
program ini terdapat dua jenis program yang
dilakukan, yaitu:
 program yang sepenuhnya disponsori oleh
perusahaan, dan
 para pekerja untuk mengembangkan sikap mandiri.
BELAJAR SEPANJANG HAYAT :
PERSPEKTIF SINGAPURA
Daphne Yuen Pan

Daphne Pan holds degrees from the


University of Singapore (B.A.), the University
of Surrey (M.Sc-), andYork University (M.A.
and Ph.D.). She is a Senior Lecturer in the
Department of English Language and
Literature at the University of Singapore,
currently seconded as Director to the
university's Centre for Development of
Teaching and Learning. Dr. Pan's research
interests include the teaching of licerarure,
teaching methods and educational objectives,
and "cyber-assisted" learning. She has
delivered a wide variety of conference papers
including "Education for All: The Singapore
Experience" in the Philippines, "Helping
Students Learn" in Hong Kong, "Access and
Quality in Higher Education" in Brunei,
'Assessing Quality in Higher Education" in
Finland, and "
BELAJAR SEPANJANG HAYAT :
PERSPEKTIF SINGAPURA
 Empat faktor mewujudan belajar sepanjang

hayat
 Keinginan, yaitu karena dipaksa oleh lingkungan,
atau keinginan dari diri sendiri.
 Kemampuan, seseorang dalam proses pendidikan
adalah dengan mengakumulasi informasi,
memorisasi.
 Kebutuhan, akselerasi perkembangan dan
keusangan informasi menuntut individu memiliki
keterampilan baru.
 Alat untuk mendukung proses belajar sepanjang
hayat berupa perangkat lunak maupun keras
seperti, internet, CD room, video, dll.
MEMAJUKAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI
KEBIJAKAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA DI CHINA
TAIPEI

Cheng-Yen Wang
Cheng-Yen Wang earned his first Ph.D. in
education at National Chengchi University in
Taipei. Currently, he is •working on a second
doctorate at the University of London's
Institute of Education. In 1994, Dr. Wang
joined the faculty of the Graduate Institute of
Adult Education, established at the National
Kaohsiung Normal University, where he
serves as the Chair of the Institute and
Director of the Research Center for Adult
Education. With specific research interests in
community education, distance education,
and adult education policy and
administration, he has published more than
fifty papers in English and Chinese.
MEMAJUKAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI
KEBIJAKAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA DI
CHINA TAIPEI
 Belajar sepanjang hayat = "belajarlah selama hidup"
dan "belajar tidak mengenal batas". seperti lifetime
learning, life-wide learning dan lifespan
learning.
 Dua paket kebijakan utama yaitu:
 Five Year Scheme -> Rencana Lima Tahun
Pengembangan dan Perbaikan Pendidikan Orang
Dewasa (1992 s/d Juni 1996).
 Lifelong Learning Development Scheme (LLDS) -
>Rencana Pengembangan POD.
 Kebijakan lainnya : The Whole Construction of
Community (WCC) diimplementasikan melalui "The
Council for Cultural Affairs". WCC adalah kebijakan
berinspirasi komunitas, programnya berbentuk POD
berbasiskan komunitas
Perubahan Sosial
THE END

THANK YOU FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai