Dalam hal ini, belajar sepanjang hayat merupakan sebuah aspek penting
didalam sebuah proses dalam menjalani hidup dan untuk membentuk
pendidikan yang berkualitas, kita juga harus bisa menganalisis situasi bisa
pendidikan agar tercapainya proses pebelajaran yang efektif dan
berkembangannya professional yang berkepanjangan
Konsep Pengembangan Professional Berkelanjutan
Bukti fisik yang dinilai adalah laporan hasil pengembangan diri baik berupa
diklat fungsional dan kegiatan kolektif disusun dalam bentuk makalah deskripsi
diri terkait dengan kegiatan pengembangan diri yang memuat maksud dan
tujuan kegiatan, siapa penyelenggara kegiatan. Publikasi ilmiah: Presentasi
pada forum ilmiah dengan jenis menjadi pemrasaran/nara sumber pada
seminar atau lokakarya ilmiah atau menjadi pemrasaran /nara sumber pada
coloqium atau diskusi ilmiah.
Karya inovatif kegiatan pengembangan
profesi berkelanjutan adalah :
menemukan teknologi tepat guna.
Jenis karya teknologi:
1. Doppler
2. Breast pump
3. Torniquet
4. Reflek hammer
5. USG
6. Metode Gymball
7. dll
PENTINGNYA BELAJAR SEPANJANG HAYAT
1. Tinjauan Idiologis
2. Tinjauan Ekonomis
3. Tinjauan Sosiologis
4. Tinjauan Politis
5. Tinjauan Teknologis
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tinjauan Ideologis
1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to be
4. Learning to live together
Suprijanto (2007) proses belajar yang terjadi dalam diri
seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam
tahapan:
a. Motivasi
b. Perhatian pada PelajaranMenerima dan
Mengingat
c. Menerima dan Mengingat
d. Reproduksi
e. Generalisasi
f. Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan
serta Umpan Balik
Implikasi Belajar Sepanjang Hayat
Implikasi pada Program
Implikasi pada Sasaran Pendidikan
Pendidikan • Para Petani
• Pendidikan Baca Tulis • Para Remaja yang Putus Sekolah
• Pendidikan Kejuruan • Para Pekerja yang
• Pendidikan Profesional Berketerampilan
• Pendidikan ke Arah Perubahan • Para Teknisi dan Golongan
dan Pengembangan Profesional
• Pendidikan Kewarganegaraan • Para Pemimpin Masyarakat
dan Kedewasaan Politik • Para Anggota Masyarakat yang
• Pendidikan Kultural dan Sudah Tua
Pengisian Waktu Luang
Jika pendidikan sepanjang hayat itu memungkinkan,
maka mulai sekarang dan seterusnya pendidikan
sepanjang hayat merupakan suatu harapan yang
besar. Harapan tersebut terletak pada ketulusan dan
kemampuan manusia untuk menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab atas pemikirannya,
perasaan, dan haknya untuk menyaring, bertindak
dengan anggapan bahwa daya cipta manusia itu
tidak terkikis dari awal, baik karena sifat manusia
yang tidak ramah ataupun karena saling tidak
menghormati antar hakikat manusia dan keinginan
untuk hidup maju.
Daftar Pustaka
Jannah, Fathul. (2013). Pendidikan Seumur Hidup Dan
Implikasinya. Dinamika Ilmu, Vol. 13. No. 1.
Sudarsana, 1 Ketut. Pemikiran Tokoh Pendidikan Dalam
Buku Lifelong Learning: Policies, Practices, And Programs
(Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia).
Jurnal Penjaminan Mutu.
Sutisna, Nia. (2011). Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
Bagi Penyandang Disabilitas. JASSI_Anakku Volume 10 ;
Nomor 2.
Undang Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)
UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1.
Wahyuddin, Wawan. (2016). Pendidikan Sepanjang Hayat
Menurut Perspektif Islam (Kajian Tafsir Tarbawi). Saintifika
Islamica: Jurnal Kajian Keislaman. Volume 3 No. 2
Yuhety, Harina, Dkk. (2008). Indikator Mutuprogram
Pendidikan Sepanjang Hayat. Jurnal Ilmiah Visi Ptk-Pnf -
TERIMA KASIH