Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN PROFESIONAL

BERKELANJUTAN DAN PENTINGNYA


BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Yuli Irnawati, S.Si.T., M.Kes


Latar belakang

• Alam semesta yang berkembang, dan seluruh isinya pun


masih terus berkembang dan berubah-ubah. Di sisi itulah
bagian vital dari manusia yang berada didalamnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan teknologi-teknologi
berkembang lainnya ialah pendidikan dan proses belajar.

Dalam hal ini, belajar sepanjang hayat merupakan sebuah aspek penting
didalam sebuah proses dalam menjalani hidup dan untuk membentuk
pendidikan yang berkualitas, kita juga harus bisa menganalisis situasi bisa
pendidikan agar tercapainya proses pebelajaran yang efektif dan
berkembangannya professional yang berkepanjangan
Konsep Pengembangan Professional Berkelanjutan

• Peraturan Menteri Negara dan Pendayagunakan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional dan Angka Kreditnya yang dimaksudkan
pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan
kompetensi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

 Bukti fisik yang dinilai adalah laporan hasil pengembangan diri baik berupa
diklat fungsional dan kegiatan kolektif disusun dalam bentuk makalah deskripsi
diri terkait dengan kegiatan pengembangan diri yang memuat maksud dan
tujuan kegiatan, siapa penyelenggara kegiatan. Publikasi ilmiah: Presentasi
pada forum ilmiah dengan jenis menjadi pemrasaran/nara sumber pada
seminar atau lokakarya ilmiah atau menjadi pemrasaran /nara sumber pada
coloqium atau diskusi ilmiah.
Karya inovatif kegiatan pengembangan
profesi berkelanjutan adalah :
menemukan teknologi tepat guna.
Jenis karya teknologi:

• media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap


standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar,
• program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi,
• alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk
setiap unit alat/mesin,
• bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk
setiap jenis bahan,
• konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang
pendidikan atau kemasyarakatanuntuk setiap konstruksi,
• hasil eksperimen/percobaan sains/teknologi untuk setiap hasil eksperimen,
• hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran.
Contoh TTG dalam bidang kesehatan ibu dan anak

1. Doppler
2. Breast pump
3. Torniquet
4. Reflek hammer
5. USG
6. Metode Gymball
7. dll
PENTINGNYA BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Dasar Pikiran Belajar Sepanjang Hayat

1. Tinjauan Idiologis
2. Tinjauan Ekonomis
3. Tinjauan Sosiologis
4. Tinjauan Politis
5. Tinjauan Teknologis
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tinjauan Ideologis

1. pendidikan seumur hidup akan


memungkinkan seseorang mengembangkan
potensinya dengan terus menerus sepanjang
hidupnya,
2. memberikan skill agar mampu beradaptasi
dengan masyarakat, karena pada dasarnya
manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak
yang sama untuk mendapatkan pendidikan
serta peningkatan pengetahuan dan
keterampilan
Tinjauan ekonomis

1. pendidikan seumur hidup adalah cara paling


efektif untuk keluar dari kebodohan yang
menyebabkan kemelaratan,
2. Pendidikan seumur hidup dapat meningkatkan
produktifitas, memelihara & mengembangkan
sumber-sumber yang dimiliki,
3. Memungkinkan hidup dalam suasana
menyenangkan dan sehat, memiliki motivasi
dalam mengasuh & mendidik anak secara tepat.
Tinjauan Sosiologis

1. Pada umumnya negara-negara berkembang masih


banyak orang tua yang kurang menyadari
pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
2. Pendidikan seumur hidup merupakan solusi bagi
anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan
formal, atau tidak bersekolah sama sekali.
Tinjauan Politis

negara menghendaki seluruh rakyat menyadari


pentingnya hak milik pribadi dan memahami fungsi
pemerintah.
Tinjauan Teknologis

1. Dunia saat ini dilanda oleh eksplotasi ilmu


pengetahuan dan teknologi dengan berbagai
produk yang dihasilkannya,
2. Tuntutan untuk selalu mengembangkan dan
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
agar seperti yang terjadi pada negara-negara maju
agar mampu tidak hanya menjadi penonton di
tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Tinjauan Psikologis

Dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia merupakan


kesatuan kesadaran rohani, baik dari pikir, rasa, karsa, cipta
dan budi dan Kesadaran jasmani ( panca indera.)
Tinjauan Pedagogis

Perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang


besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan
Tujuan untuk pendidikan manusia
seutuhnya dan seumur hidup

• Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan


kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial
keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang
secara wajar.
• Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan
wajar berlangsung selama manusia hidup.
• Mengembangkan kecakapan intelektual.
• Mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis
• Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat
manusia dan masyarakat.
• Untuk membina kepribadian.
Empat Pilar Pendidikan UNESCO mengenai Belajar Sepanjang Hayat

1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to be
4. Learning to live together
Suprijanto (2007) proses belajar yang terjadi dalam diri
seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam
tahapan:

a. Motivasi
b. Perhatian pada PelajaranMenerima dan
Mengingat
c. Menerima dan Mengingat
d. Reproduksi
e. Generalisasi
f. Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan
serta Umpan Balik
Implikasi Belajar Sepanjang Hayat
Implikasi pada Program
Implikasi pada Sasaran Pendidikan
Pendidikan • Para Petani
• Pendidikan Baca Tulis • Para Remaja yang Putus Sekolah
• Pendidikan Kejuruan • Para Pekerja yang
• Pendidikan Profesional Berketerampilan
• Pendidikan ke Arah Perubahan • Para Teknisi dan Golongan
dan Pengembangan Profesional
• Pendidikan Kewarganegaraan • Para Pemimpin Masyarakat
dan Kedewasaan Politik • Para Anggota Masyarakat yang
• Pendidikan Kultural dan Sudah Tua
Pengisian Waktu Luang
Jika pendidikan sepanjang hayat itu memungkinkan,
maka mulai sekarang dan seterusnya pendidikan
sepanjang hayat merupakan suatu harapan yang
besar. Harapan tersebut terletak pada ketulusan dan
kemampuan manusia untuk menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab atas pemikirannya,
perasaan, dan haknya untuk menyaring, bertindak
dengan anggapan bahwa daya cipta manusia itu
tidak terkikis dari awal, baik karena sifat manusia
yang tidak ramah ataupun karena saling tidak
menghormati antar hakikat manusia dan keinginan
untuk hidup maju.
Daftar Pustaka
Jannah, Fathul. (2013). Pendidikan Seumur Hidup Dan
Implikasinya. Dinamika Ilmu, Vol. 13. No. 1.
Sudarsana, 1 Ketut. Pemikiran Tokoh Pendidikan Dalam
Buku Lifelong Learning: Policies, Practices, And Programs
(Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia).
Jurnal Penjaminan Mutu.
Sutisna, Nia. (2011). Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
Bagi Penyandang Disabilitas. JASSI_Anakku Volume 10 ;
Nomor 2.
Undang Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)
UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1.
Wahyuddin, Wawan. (2016). Pendidikan Sepanjang Hayat
Menurut Perspektif Islam (Kajian Tafsir Tarbawi). Saintifika
Islamica: Jurnal Kajian Keislaman. Volume 3 No. 2
Yuhety, Harina, Dkk. (2008). Indikator Mutuprogram
Pendidikan Sepanjang Hayat. Jurnal Ilmiah Visi Ptk-Pnf -
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai