Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGIS PADA NY.

“S”
G3P2A0 HAMIL 33 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA DI
PUSKESMAS PEMBINA KOTA PALEMBANG
TAHUN 2019

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V

Disusun Oleh :

1. Kiki Lesdianti PO.71.24.2.17.020


2. Meilicha Anggraini PO.71.24.2.17.022
3. Nabilah Vista PO.71.24.2.17.024
4. Novita Sari PO.71.24.2.17.025
5. Okta Mayang Sari PO.71.24.2.17.028

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGIS PADA NY.“S”


G3P2A0 HAMIL 33 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA DI
PUSKESMAS PEMBINA KOTA PALEMBANG
TAHUN 2019

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V

Disusun Oleh :

1. Kiki Lesdianti PO.71.24.2.17.020


2. Meilicha Anggraini PO.71.24.2.17.022
3. Nabilah Vista PO.71.24.2.17.024
4. Novita Sari PO.71.24.2.17.025
5. Okta Mayang Sari PO.71.24.2.17.028

Tanggal Pemberian Asuhan : 08 November 2019

Disetujui Oleh :

Pembimbing Institusi
Tanggal …………… ………..2019
Di Poltekkes Kemenkes Palembang ( )

Pembimbing Lapangan
Tanggal ……………………..2019
Di Puskesmas Pembina ( )

Pembimbing Seminar
Tanggal ……………………..2019
Di Dinas Kesehatan Kota Palembang ( )

ii
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat kesehatan kepada kami semua untuk menyelesaikan laporan
ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologis Pada Ny.“S” G3p2a0
Hamil 33 Minggu Dengan Plasenta Previa Di Puskesmas Pembina Kota Palembang
Tahun 2019” tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam tak lupa kami
sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membawa dunia dari
zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu seperti saat ini.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk melengkapi salah satu
syarat dalam Praktek Klinik Kebidanan II Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Palembang. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami sebagai penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si,Apt, MM,M.Kes., selaku Direktur Poltekkes


Kemenkes Palembang
2. Ibu Nesi Novita, S.SiT, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang
3. Ibu Elita Vasra, S.ST, M.Keb., selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang
4. Ibu Yolanita Septriumi, SKM, M.Sc. PH., selaku Pembimbing Dinas
Kesehatan Kota Palembang
5. Ibu dr. Hj. Apriyanti, M.Kes., selaku Kepala Puskesmas Sungai Selincah
Kota Palembang
6. Ibu Azmi Faidatul Khasanah S. SiT , selaku Pembimbing Lahan Praktik
Puskesmas Sungai Selincah Kota Palembang
7. Ibu Hesti Robaliza Amd.Keb , selaku Kepala Ruangan KIA Puskesmas
Sungai Selincah Kota Palembang

iii
8. Ibu Eprila, SST, M.Keb., selaku Pembimbing Institusi Prodi Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang
9. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Sungai Selincah Kota Palembang
10. Seluruh dosen dan staf Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang

Dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini, kami menyadari masih


banyak kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan yang
dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta kekhilafan yang
dimiliki. Oleh karena itu, dengan hati yang ikhlas kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat edukatif dan membangun dari semua pihak demi sempurnanya
penyusunan laporan kegiatan ini dan sebagai perbaikan untuk menyusun laporan
kegiatan yang akan datang.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini berguna
sebagai tambahan informasi dan dapat bermanfaat untuk kita semua, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, November 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............... ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......... ..................................................................................4
1.3 Tujuan .................... .........................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................4
1.4 Manfaat .............................................................................................................5
1.4.1 Bagi Institusi ..........................................................................................5
1.4.2 Bagi Peneliti ...........................................................................................5
1.4.3 Bagi Puskesmas Pembina Palembang....................................................5
1.4.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................5
1.4.5 Tempat Praktik .......................................................................................5
1.4.6 Waktu Pelaksanaan ................................................................................5
1.5 Metode Pelaksanaaan ........................................................................................6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keadaan Umum Puskesmas Pembina Palembang ............................................7
2.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Lahan Praktek ................................7
2.1.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembina .............................................7
2.1.3 Ketenagakerjan ................................................................. .... ..10
2.2 Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan ...................................... 11
2.2.1 Pengumpulan Data Dasar.......................................................................12
2.2.2 Interpretasi Data Dasar .........................................................................12
2.2.3 Identifikasi Masalah ...............................................................................13
2.2.4 Identifikasi Tindakan Segera .................................................................14
2.2.5 Rencana Tindakan..................................................................................15
2.2.6 Rencana Asuhan Menyeluruh...............................................................15
2.2.7 Implementasi ......................................................................................... 15

v
2.2.8 Evaluasi ..................................................................................................16
2.3 Konsep Dasar Teori .......................................................................................16
2.3.1 Definisi Kehamilan ...............................................................................16
2.3.2 Tanda-Tanda Kehamilan........................................................................17
2.3.3 Keluhan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil..................................................19
2.3.4 Plasenta Previa .......................................................................................22
2.3.4.1 Pengertian Plasenta previa ......................................................22
2.3.4.2 DampakPlasenta Previa ..........................................................22
2.3.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Plasenta Previa .............23
2.3.4.4 Hal Yang Dilakukan Pada Penderita Plasenta Previa .............25
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1 Pendokumentasian Metode SOAP ...............................................28
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................37
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................39
5.2 Saran ............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................40
LAMPIRAN .............................................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa kehamilan merupakan suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi
pada wanita dengan didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi pembentukan zigot dan
akhirnya menjadi janin yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan di dalam
uterus. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan sehingga hal ini menjadi
masalah yang besar di Indonesia menurut Survey Data Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu di Indonesia 395 per 100.000. Menurut
Survey Angka Sensus (SUPAS) tahun 2010 angka kematian ibu yaitu 346/100.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2015 angka kematian ibu yaitu 305/ 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu pada tahun 2015 yaitu 4.999, pada tahun 2016 menjadi
4912 kasus dan di tahun 2017 (semester 1) sebanyak 1.712 kasus. ( Depkes RI,2017 )
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998). Ante partum hemorargi adalah perdarahan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu (Mochtar, 1998). Sectio caesaria adalah
suatu cara melahirkan dengan sayatan uterus melalui dinding depan perut atau sectio
caesaria adalah suatu histerektomi untuk melahirkan janin melalui insisi pada dinding
perut dan rahim anterior (Hacker, 2001).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan bulan
Desember 2017 mencapai 107 Kasus. Jumlah Kematian Ibu Maternal tertinggi terjadi
di Kab. Banyuasin (18 kasus), Kab. OKU Timur (11 kasus), dan Kab. OKU (10 kasus),
kemudian diikuti Kab. Musi Banyuasin (9 kasus). Sedangkan jumlah kematian ibu
maternal terendah terjadi di Kab OKI, PALI dan Kota Lubuk Linggau masing- masing
(2 kasus), diikuti Kota Pagar Alam (1 kasus) dan Kab. OKU Selatan (1 kasus), namun

7
masih perlu perhatian kita karena target tahun 2019 Angka Kematian Ibu 304/100.000
KH. (DinKes Provinsi SumSel, 2017).

Puskesmas Pembina merupakan puskesmas dengan wilayah kerja di kecamatan


Silaberanti, 8 Ulu, dan 9/10 Ulu Kota Palembang. Berdasarkan laporan, kunjungan K1
pada Puskesmas Pembina di kecamatan Silaberanti 303 per 303 ibu hamil (100%)
sedangkan kunjungan K4 297 per 303 ibu hamil (98%), di kecamatan 8 Ulu 211 per
211 ibu hamil (100%) sedangkan kunjungan K4 209 per 211 ibu hamil (99%), di
kecamatan 9/10 Ulu 233 per 233 ibu hamil (100%) sedangkan kunjungan K4 230 per
233 ibu hamil (98,7%), (Profil Puskesmas Pembina, 2018)

Maka dari permasalahan yang terjadi, penulis tertarik untuk mengambil studi
kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologis Pada Ny. “A” G3P2A0
Hamil 33 Minggu Dengan Plasenta Previa Di Puskesmas Pembina Kota Palembang
Tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang peneliti tulis, maka dapat dirumuskan masalah yang
diangkat ialah “Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologis Pada Ny.“S” G3P2A0 Hamil
33 Minggu Dengan Plasenta Previa Di Puskesmas Pembina Kota Palembang Tahun
2019”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan “Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologis Pada


Ny.“S” G3P2A0 Hamil 33 Minggu Dengan Plasenta Previa Di Puskesmas Pembina
Kota Palembang Tahun 2019”.
1.3.2 Tujuan Khusus

8
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan
asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :

S : Mengumpulkan data subjektif secara menyeluruh pada Pada Ny.“S”


G3P2A0 Hamil 33 Minggu Dengan Plasenta Previa Di Puskesmas
Pembina Kota Palembang Tahun 2019.
O : Mengumpulkan data objektif secara menyeluruh sesuai standar
asuhan kebidanan pada Ny. “S” G3P2A0 hamil 33 minggu dengan
Plasenta Previa di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2019.
A : Menegakkan diagnosa berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
sesuai standar asuhan kebidanan pada Ny. “S” G3P2A0 hamil 33
minggu dengan Plasenta Previa di Puskesmas Pembina
Palembang Tahun 2019.
P : Melakukan tatalaksana kasus untuk tindakan segera atau kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi
menyeluruh pada Ny. “S” G3P2A0 hamil 33 minggu dengan
Plasenta Previa di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2019.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi Pendidik

Studi kasus ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan pengajaran yang
berkaitan dengan kehamilan Patologis serta untuk dokumentasi agar dapat digunakan
sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian yang akan datang.

1.4.2 Bagi Pengkaji

Studi kasus ini dilakukan sebagai pengalaman dan sarana untuk dapat
menerapkan ilmu dan teori dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan salah
satunya untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan terhadap kehamilan patologi.

9
1.4.3 Bagi Puskesmas Pembina

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
pelayanan kebidanan dan juga diharapkan dalam rangka meningkatkan pemberian
konseling dan rujukan pada ibu yang mengalami kehamilan patoogis di Puskesmas
Pembina Palembang Tahun 2019.

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1.5.1 Tempat Praktik
Dilakukan di ruang Poli Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) Puskesmas Pembina
di Jalan Jendral Ahmad Yani No.62A, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota
Palembang Sumatera Selatan 30252.
1.5.2 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktik di Puskesmas Sungai Selincah Palembang : 04-
30 November 2019

1.6 Metode Pelaksanaan


a. Informed Concent
b. Referensi (Buku, Internet, Handout, dll)
c. Studi Kasus
d. Beside Teaching
e. Konsultasi

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keadaan Umum

2.1.1 Sejarah Kepemilikan Puskesmas Palembang


Puskesmas Pembina terletak di kecamatan Seberang Ulu 1 tepatnya di kelurahan
Silaberanti. Puskesmas ini terletak di pinggir jalan sehingga masyarakat yang
memerlukannya mudah untuk menjangkaunya.
Puskesmas ini dahulunya adalah sebuah klinik bersalin yang merupakan cabang
dari Rumah Sakit Umum M. Hoesin. Sehingga sampai dengan saat ini Puskesmas
Pembina dikenal sebagai sebuah puskesmas dengan tempat tidur khusus bersalin yang
buka 24 jam dengan berbagai macam kegiatan sebagaimana puskesmas lainnya disertai
dengan adanya Dokter Spesialis Kebidanan, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis
Penyakit Dalam dan para Dokter Muda (calon dokter).

2.1.2 Letak Geografis Puskesmas Pembina Palembang


Puskesmas Pembina terletak di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Silaberanti
Kecamatan Seberang Ulu. Letak Puskesmas ini tepat dipinggir jalan raya yang cukup
strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu juga banyak dilalui oleh
kendaraan umum. Wilayah kerjanya meliputi 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan Silaberanti,
Kelurahan 8 Ulu, dan Kelurahan 9/10 Ulu dengan luas wilayah kerjanya ± 713,5 Ha.

No Nama Kelurahan Luas Wilayah


1 Kelurahan Silaberanti 381 Ha
2 Kelurahan 8 Ulu 297 Ha
3 Kelurahan 9/10 Ulu 35,5 Ha
Total 713,5 Ha

Wilayah kerja Puskesmas Pembina ini berbatasan dengan :

11
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Musi
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan 13 Ulu
3. Sebelah Barat berbatasan dengan 7 Ulu
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Plaju Ilir

Keadaan Demografi Puskesmas Pembina Palembang


Wilayah kerja Puskesmas Pembina meliputi Kelurahan Silaberanti,
Kelurahan 8 Ulu dan Kelurahan 9/10 Ulu dengan jumlah penduduk 37.649 jiwa.
Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata pencarian penduduk Kelurahan
Silaberanti, Kelurahan 8 Ulu, dan Kelurahan 9/10 Ulu hampir sama, yaitu
diantaranya :
a. Buruh kasar
b. Pegawai Negeri
c. Pedagang
d. Pensiunan

2.1.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembina Palembang


Menepati luas tanah ±1997 m² kemudian mengalami rehabilitasi pada tahun
2017 sehingga menjadi bangunan dua lantai. Puskesmas Pembina memiliki satu
puskesmas pembantu di wilayah kerjanya, yaitu Pustu 9/10 Ulu, Puskesmas
Pembina memiliki satu unit mobil Puskesmas keliling.
a. Puskesmas Pembina memiliki fasilitas fisik berupa bangunan permanen.
b. Loket pendaftaran.
c. Ruang pelayanan kesehatan umum.
Ruang ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum atau dewasa dan
kegawatdaruratan, pada pelaksanaannya klinik ini juga dilayani oleh seorang
dokter umum yang dibantu oleh para Petugas kesehatan terlatih.
d. Ruang pelayanan kesehatan ibu (KIA/KB).
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini, meliputi pelayanan kebidanan terhadap
ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin), dan ibu yang telah bersalin (bufas), ibu

12
menyusui (buteki) di klinik laktasi, selain tersedianya klinik bersalin 24 jam
bagi persalinan fisiologis, pemeriksaan IVA (Skrining Ca Cerviks). Untuk
kegiatan KB Puskesmas Pembina melayani kebutuhan masyarakat dalam KB
berupa IUD, Implan, Pil, Suntik, Kondom, dan KB Pasca partus. Klinik ini
dalam pelaksanaannya dilayani oleh para Bidan terlatih dan juga diawasi oleh
Dokter Spesialis Kebidanan.
e. Ruang Pelayanan Kesehatan Anak dan Remaja
Klinik ini melayani kesehatan bayi, balita, dan remaja dalam pelaksanaannya
klinik ini dilayani oleh seorang Dokter, dan Perawat terlatih dibidang anak,
sistem pelayanan dengan teknik MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
f. Ruang Pelayanan Penyakit Tidak Menular
Klinik ini melayani seluruh pasien dengan diagnosa tidak menular (Hepatitis,
DM, Osteoporosis, Arthtritis Remtoid, Dll) dengan dilayani oleh tenaga medis
profesional. Dapat melakukan pemeriksaan EKG, Body Mass Indeks (BMI).
g. Ruang Pelayanan TB Paru
h. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
Melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan dan
penambalan gigi.
i. Ruang Pelayanan Dokter Spesialis Kandungan.
Dilayani oleh Dokter Spesialis Kebidanan dengan dibantu oleh para Bidan
yang berpengalaman dan terlatih. Dalam pelayanannya klinik ini dilengkapi
dengan alat Ultrasonografi (USG).
j. Ruang Pelayanan Santun Lansia
Pada klinik ini melayani pasien lansia (lebih dari 60 tahun).
k. Ruang Gizi, Ruang Promosi Kesehatan, dan Sanitasi Lingkungan
Melayani :
i. Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi gigi masyarakat dan gizi perorangan, baik di dalam
maupun di ruang gedung.

13
ii. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi)
Memberikan konsultasi mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan,
rumah sehat, jamban sehat, sarana air bersih, pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)
l. Ruang Imunisasi
Melayani Imunisasi Dasar, yaitu BCG, DPT, Polio, Hepatitis, dan Campak.
Dan Imunisasi Lanjutan, yaitu imunsasi TT pada bumil/caten dan MR.
Dilaksanakan setiap hari kamis oleh Petugas terlatih.
m. Ruang Menyusui
n. Laboratorium
Melayani pemeriksaan melayani test urin rutin, darah rutin, test kehamilan, test
trombosit, test typhoid, DDR, BTA sputum, golongan darah, gula darah,
kolestrol, asam urat, SGOT/PT, ureum, creatinin, HBsAg test, HIV test, dan
syfhilis test. Dilayani setiap hari oleh dua orang analis yang terlatih.
Berikut adalah 8 program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas Pembina,
yaitu :
1. Ruangan Kesehatan Reproduksi (Kespro)
2. Ruangan Gilingan Mas
3. Ruangan Gawat Darurat
4. uangan PTM (Penyakit Tidak Menular)
5. Ruangan Kesehatan Remaja
6. Ruangan Santunan Lansia
7. Klinik Haji
Seluruh program kegiatan tersebut didalam gedung di fasilitasi dengan ruangan
dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu
ditingkatkan kemampuannya, dan protap-protap sebagai standar
pelayanannya.

14
No. Ruang Kegiatan
a. Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil
b. Melakukan tindakan pelayanan KB suntik dan pil
KB
c. Membantu proses persalinan, BBL, dan nifas
1. KIA d. Membantu memberikan imunisasi pada ibu
hamil, dan bayi
e. Membuat dokumentasi ANC, Bersalin, BBL,
Nifas, dan KB
f. Membuat surat rujukan
PTM (Penyakit a. Melakukan pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital)
2.
Tidak Menular) b. Membantu membuat surat rujukan
a. Melakukan pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital)
b. Membantu membuat surat keterangan sehat
BP Dewasa
3. (KIR)
c. Membantu membuat keterangan sakit
d. Membantu membuat surat rujukan
a. Melakukan pemeriksaan pada bayi, balita dan
anak (berat badan dan tinggi badan)
4. BP Anak b. Membantu melakukan asuhan Bina Imunisasi
Anak Sekolah (BIAS)
c. Membantu membuat surat rujukan
Sumber : Profil Puskesmas Pembina Palembang
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan sehari-harinya, Puskesmas Pembina
dipimpin oleh seorang pimpinan puskesmas yang sejak April 2009 dijabat oleh dr. Hj.
Erfiana Umar M. Kes., yang dibantu oleh 4 orang dokter umum, 1 orang dokter
spesialis kandungan, 1 orang dokter gigi, 5 sarjana kesehatan masyarakat, 4 orang
perawat, 5 orang perawat gigi, 10 bidan, 1 orang apoteker, 2 orang asisten apoteker, 2
orang sanitarian, 2 orang petugas gizi, dan 2 orang petugas laboratorium.

15
Sesuai dengan komitmen yang telah disepakati bersama antara pimpinan dan
seluruh staf Puskesmas Pembina maka diadakan jadwal pembelajaran dan pelatihan
baik di dalam maupun diluar Puskesmas Pembina, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia yang ada di Puskesmas.
2.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Pembina

KEPALA PUSKESMAS
Dr.Hj.ErfianaUmar,M.Kes

Kepala Tata Usaha:


DesnaRiansari,SKM
BendaharaPenerima :Ropiah, SKM
BendaharaPengeluaran :
RiniRusmiati,AM.Kep,SKM
BendaharaBOK :Ropiah,SKM
Inventaris :Hj. Nurnaningsih

Koordinator Pelayanan KoordinatorPelayanan


Kesehatan Masyarakat KesehatanPerorangan
a. Dr. Rogaya
dr.Ria Damaiyanti

YANKES YANKES
YANKES YANKES WAJIB PENGEMBAN
WAJIB PENGEMBAN
A
PETUGAS KIA/KB N KEPERAWATAN
PROMKES KEPERAWATAN Susnaini, Am.Keb K
Ropiah, SKM KESEHATAN
KESEHATAN EH.Kms.FahrulRozi,Am.Kep
H.Kms.FahrulRozi,Am.Kep S
W
GIZI A
KESLING UKS MASYARAKAT J KESEHATAN MATA
Adawiyah Hj.DianAnggraeni,Am.Kep Yusraningsih, AMG I Hj. Lailawati, Am.Kep
B
P2M/PTM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
RiniRusmiati, SKM PENGOBATAN
OLAHRAGA dr. RiaDamaiYanti drg.Willy
Magrena Agustin Nairi,S.Psi

KIA/KB P2M/PTM KESEHATAN JIWA


Hj.Rosawalelly, SKM TRADISIONAL Meliana, Am.Kep Kms. FahrulRozi
Hj.DianAnggeraini, Am.Kep

GIZI MASYARAKAT KESEHATAN USIA LANJUT


Yusraningsih, AMG KESEHATAN KERJA EviAntika, AM.Kep
Hj.Lailawati, Am.Kep

16
Sumber : Profil Puskesmas Pembina Palembang

Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan

2.2 Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan


Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai ( getting things done ).
Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya dan menentukan dahulu secara pasti ( yakni menyatakan
dengan rinci apa yang hendak dituju ) dan mencapainya.

Manajemen asuhan kebidananmerupakan suatu proses pemecahan masalah


yang digunakan sebagai metoda untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

17
berdasarkan teori ilmiah, penemuan – penemuan keterampilan dalam rangkaian
atau tahapan yang lagis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada
klien.

Proses – proses Manajemen Kebidanan

2.2.1 Pengumpulan data dasar

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat da lengkap


dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh
data dilakukan dengan cara :
1) Anamnesa
a. Biodata
b. Riwayat menstruasi
c. Riwayat kesehatan
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
e. Pola kegiatan sehari – hari
f. Data bio psikososio kultural dan spritual
g. Pengetahuan klien

2) Pemeriksaan umum
3) Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
4) Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium

b. Catatan terbaru dan sebelumnya

2.2.2 Interprestasi Data Dasar


Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data – data yang telah dikumpulkan,

18
diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang
spesifik.
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang telah ditegakkan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standat
nomenulatus tersebut antara lain :
a) Diakui dan disahkan oleh profesi
b) Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
c) Memiliki ciri khas kebidanan
d) Didukung oleh Clintca 1 Judgement dalam praktik kebidanan.
e) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2) Masalah

Hal – hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang


ditemukan dari hasil pengkajian atau yang mengerti diagnosa.
3) Kebidanan
Hal – hal yang dibutuhkan klien dan belum terindentifikasi
dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan
analisa data.

2.2.3 Identifikasi Masalah


Kekurangan Energi Kronis ditandai dengan lingkar lengan atas (LiLA) ibu
hamil kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LiLA, artinya wanita tersebut
mempunyai resiko Kekurangan Energi Kronis (Supariasa, dkk, 2002; h. 46-49).
Data Riskesda (2007), prevalensi KEK secara nasional sebesar 13,6% dan
prevalensi KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2% dan data Dinas Kesehatan
Kabupaten Klaten bulan Desember 2010 menunjukan bahwa ibu hamil yang
mengalami KEK sebanyak 800 ibu hamil.
Menurut Depkes (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro, Kurang
Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan

19
yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin
meningkat tidak terpenuhi. Menurut Arisman (2007; h. 8) terdapat beberapa
penyebab yang mempengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi tidak terpenuhi yaitu
disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi, ibu hamil
yang asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit maka akan mengalami gizi
kurang dan ibu hamil yang asupan makanannya kurang maka daya tahan tubuh
akan melemah dan akan mudah terserang penyakit, tingkat pendidikan yang
rendah, pengetahuan ibu tentang gizi kurang, pendapatan keluarga yang tidak
memadahi, usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun sehingga
berpengaruh pada kebutuhan gizinya, paritas ibu yang tinggi atau terlalu sering
hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh, jarak kelahiran yang terlalu dekat
menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuh
setelah melahirkan, ibu hamil yang bekerja membutuhkan lebih banyak energi
karena cadangan energinya dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan bekerja.
Pendapat ini didukung hasil penelitianpendapatan keluarga mempengaruhi status
gizi ibu hamil. Bahwa pengetahuan mempengaruhi kejadian Kekurangan Energi
kronis.
Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu
hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (Atika dan Siti, 2009; h. 177).
Hal ini terjadi karena di dalam masa awal kehamilan ibu hamil mengalami
malnutrisi sehingga mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio. Nutrisi
yang buruk pada kehamilan lanjut akan mempengaruhi pertumbuhan janin
sehingga pertumbuhan janin tidak akan maksimal karena asupan nutrisi janin yang
berasal dari ibu kurang (Atika dan Siti, 2009; h. 36-37). Berat Bayi Lahir Rendah
mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan anak (Supariasa, dkk, 2002) .

20
2.2.4 Identifikasi tindakan segera
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan
diharapkan dapat waspada dan bersiap – siap mencegah diagnosa atau masalah
potensial ini menjadi benar – benar terjadi.

2.2.5 Rencana Tindakan


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen kebidanan
bukan hanya selama asuhan kunjungan antenaral saja, tetapi juga selama wanita
tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita – wanita
tersebut dalam persalinan. Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan
prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi klien. Setelah melakukan
rumusan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa atau
masalah potensial pada langkah sebelumnya, juga harus merumuskan tindakan
segera untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam hal ini termasuk tindakan
segera yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

2.2.6 Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh


Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang
ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasikan atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang sudah teridentifikasi dari
kondisi klien atau dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan
dengan hal yang diidentifikasi tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,

21
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila
ada masalah – masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural atau
masalah psikologis.

2.2.7 Implementasi/ Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman


Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah dilakukan atau diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya. Manajemen yang efisien akan
menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.

2.2.8 Mengevaluasi
Pada tingkat atau langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar – benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap
efektif juga memang efektif dalam pelaksanaannya.

2.3 Konsep Dasar Teori


2.3.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015: 81)

Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa


dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari
(40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, 11 trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4

22
sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Agustin,
2012: 12).

Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai


yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,pembentukan
placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholic hah, Nanik,
2017: 79-80).

2.3.2 Tanda – Tanda Kehamilan


Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti.
Tanda tidak pasti dibagi menjadi dua, pertama tanda subjektif
(presumtif) yaitu dugaan atau perkiraan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, kedua tanda objektif (probability) atau kemungkinan hamil.
a. Tanda Pasti
1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ) Denyut jantung janin dapat
didengarkan dengan stetoskop Laennec/ stetoskop Pinard pada minggu
ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler)
sekitar minggu ke 12. Auskultasijanin dilakukan dengan
mengidentifikasi bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising tali pusat,
bising uterus, nadi ibu (Kumalasari, 2015: 3).
2) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan
pemeriksaan,
3) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti, 2013:
60).
b. Tanda – Tanda Tidak Pasti 1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)
a) Aminorhea (Terlambat datang bulan) Yaitu kondisi dimana wanita yang
sudah mampu hamil, mengalami terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi
dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan
ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid 22 dan diduga hamil, perlu

23
ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung
dengan menggunakan rumus Naegele yaitu TTP : (hari pertama HT + 7),
(bulan - 3) dan (tahun + 1) (Kumalasari, 2015: 12).
b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting) Pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan
dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang
disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu
makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat
diatasi Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya
ibu dapat diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau
menyengat (Kumalasari, 2015: 2).
c) Mengidam Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan
yang demikian disebut dengan mengidam, seringkali keinginan makan
dan minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan.
Namun hal ini 23 akan berkurang dengan sendirinya seiring
bertambahnya usia kehamilan.

d) Syncope (pingsan) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala


(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
syncope atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai yang sesak
dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu
(Kumalasari, 2015: 2).

e) Perubahan Payudara Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara


mensekresi kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu
(Sartika, 2016: 8). Pengaruh estrogen – progesteron dan somatotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang, ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama (Kumalasari, 2015: 2). Selain itu,
perubahan lain seperti pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan

24
pembesaran vena yang semakin bertambah seiring perkembangan
kehamilan.
f) Sering miksi Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin (Prawirohardjo, 2008:
100).
g) Konstipasi atau obstipasi Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB
(Sunarsih, 2011: 111).
h) Pigmentasi kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat
berikut ini :

1. Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi,


hidung, pipi, dan leher)
2. Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam
3. Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda yang dibentuk
akibat serabut-serabut elastis lapisan kulit terdalam terpisah dan
putus/ merenggang, bewarna kebiruan, kadang dapat menyebabkan
rasa gatal (pruritus), linea alba atau garis keputihan di 25 perut
menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis gelap vertikal mengikuti
garis perut (dari pusatsimpisis) (Sunarti, 2013: 45)..
i) Epulis Hipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada trimester
pertama.

j) Varises (penampakan pembuluh darah vena) Pengaruh estrogen dan


progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita
yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna,

25
kaki dan betis serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah peralinan (Hani, 2011: 79).

2.3.3 Keluhan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil

1. Mual dan muntah pagi hari (Morning sickness)

Meskipun tidak semua wanita hamil mengalami morning sickness


tetapi tidak jarang juga wanita mengeluhkan ini ketika dirinya sedang hamil
bahkan morning sickness juga kerap kali dijadikan tanda umum adanya
janin di dalam perut seorang wanita.

Morning sickness sebenarnya adalah istilah untuk perasaan mual dan


muntah terutama pada pagi hari dan dialami pada masa trimester pertama
kehamilan. Meskipun belum dapat dipastikan dengan pasti apa penyebab
dari munculnya morning sickness ini tetapi ada beberapa hal yang diduga
menjadi penyebab timbulnya rasa mual dan muntah pada pagi hari ini.

Perubahan hormonal yang terjadi pada masa kehamilan memicu


peningkatan aktivitas dari hormon kehamilan. Meningkatnya aktivitas
hormon progesteron dan munculnya hormon HCG (Human Choroinic
Gonadotrophin) diduga menjadi penyebab terjadinya morning sickness.
Aktivitas dari hormon progesteron ini dapat menyebabkan gangguan
pencernaan pada wanita hamil sehingga fungsi saluran pencernaan tidak
berjalan dengan lancar sehingga menyebabkan rasa mual sedangkan
pelepasan hormon HCG pada aliran darah dapat memicu timbulnya rasa
mual dan muntah. Biasanya untuk mengatasi morning sickness ini wanita
hamil menyiasatinya dengan memakan biskuit pada pagi hari sesudah
bangun tidur.

26
2. Susah Buang Air Besar (Sembelit)

Sulit BAB atau sembelit adalah kelainan sistem pencernaan


sehingga feses sulit untuk dikeluarkan. Susah BAB pada ibu hamil terjadi
karena peningkatan hormon progesteron. Fungsi hormon progesteron
sendiri berfungsi untuk mengedurkan otot-otot pada rahim sang ibu. Namun
hormon progesteron juga terkadang mengendurkan otot pada dinding usus
sehingga terjadi pengerasan pada feses sehingga mengakibatkan sembelit.
Tentu saja susah BAB yang terus-menerus bisa menyebabkan wasir dan
kenyamanan Ibu hamil pun menjadi terganggu.

Cara mengatasi susah buang air besar (BAB) pada ibu hamil yaitu
dengan memperbanyak asupan air. Selain itu makanan berserat seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran pun jangan dilupakan. Anda juga bisa
melakukan olahraga khusus ibu hamil untuk mencegah sembelit menjadi
lebih parah.

3. Sakit Kepala dan migrain

Sakit kepala dan migrain menjadi salah satu keluhan-kelihan yang


dirasakan oleh ibu hamil. Penyebab Sakit kepala ibu hamil bisa disebabkan
oleh kelelahan dan perubahan hormon.

Untuk itu beristirahatlah yang cukup dan jangan terlalu memaksakan


diri melakukan aktivitas yang menuntut energi ekstra. Melakukan aktivitas
yang menyenangkan seperti membaca atau mendengarkan musik klasik
bisa untuk membuat pikiran anda menjadi rileks. Ibu hamil hendaknya tidak
bergerak secara cepat dan tiba-tiba karena bisa menyebabkan pusing.

4. Sakit Punggung

27
Sakit punggung pada masa kehamilan merupakan keluhan yang
sering dialami oleh wanita hamil. Menurut penelitian sebanyak tiga
perempat wanita hamil mengalami keluhan sakit punggung, jadi anda tidak
usah khawatir karena itu adala hal normal yang terjadi. Adanya
pertumbuhan janin di dalam rahim, menyebabkan rahim menjadi semakin
besar dan memberikan pengaruh pada melemahnya otot-otot perut,
mengubah postur serta memberikan tekanan pada punggung anda. selain itu
perubahan hormon kehamilna dapat menyebabkan kelongaran yang terjadi
pada sendi dan ligamen pada tulang panggul anda ke tulang belakang, hal
tersebut dapat membuat anda merasa kurang stabil dan menyebabkan rasa
sakit terutama pada bagian punggung.

2.3.4. Plasenta Previa

a. Etiologi

Penyebab dari placenta previa belum jelas diketahui menurut Mochtar


(1998) ada beberapa faktor penyebab terjadinya plasenta previa yaitu: umur,
hipoplasia endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-
ulang, bekas operasi, kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti
mioma uteri, malnutrisi.

Menurut Mochtar (1998) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan


terjadinya antepartum hemorargi yaitu : kelainan plasenta (plasenta previa, solusio
plasenta, perdarahan antepartum seperti insersio velamentosa, ruptura sinus
marginalis, plasenta sirkum valata) bukan dari kelainan plasenta biasanya kelainan
servik dan vagina, trauma. Indikasi dilakukannya SC menurut Cunningham (1995)
adalah : disproporsi sefalo pelvik, plasenta previa, letak lintang, tumor jalan lahir,
perut bekas sectio caesaria yang tidak baik, solusio plasenta.

28
b. Macam-Macam Plasenta Previa (Manuta, Ida Bagus)
1 Plasenta previa totalis adalah plasenta previa yang menutupi jalan lahir
pada pembukaan 4 cm.
2 Placenta Previa Parsialis Apabila placenta menutupi sebagian osteum
uteri internum.
3 Placenta previa marginalis Placenta previa yang berada disekitar
pinggir osteum uteri internum

29
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Judul Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny.I UMUR 31 TAHUN G4P3A0


UMUR KEHAMILAN 24 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI
KRONIS

DI PUSKESMAS SEI SELINCAH PALEMBANG TAHUN 2019

3.2 Pendokumentasian Metode SOAP

3.2.1 Data Subjektif

A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

1. Nama : Ny”I” 1. Nama : Tn “P”


2. Umur : 31 tahun 2. Umur : 31 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : SMP
5. Suku/Bangsa : Indonesia 5. Suku/Bangsa: Indnesia
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjan : Buruh
7. Alamat : Jalan Mayor Zen ,lorong lama laut RT 18/RW 04, Kelurahan Sei
Lais, Kecamatan Kalidoni , Palembang.

B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

Tanggal : 20 september 2019 Pukul 10.30 WIB

1. Keluhan utama : ibu datang ke PKM Sei Selincah Palembang tanggal 20


september 2019 pukul 10.30 WIB, ingin memeriksakan kandunganya
mengaku hamil 6 bulan anak ke 4
2. Riwata Menstruasi:

30
a. Menarche : 15 tahun
b. Banyaknya: 3x ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 7 hari
d. Warna : merah kehitaman
e. Amenorhae : 11 maret 2019
3. Riwayat perkawinan :
a. Kawin/tidak kawin : kawin
b. Usia kawin : 25 tahun
c. Lama perkawinan : 6 tahun
d. Perkawinan : pertama

4. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu


no KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS BBL
Hami UK Kom Peno- jenis kom laktasi komp JK Bb
l ke- p long p lahir
1 1 aterm - Bidan Spontan - Iya - Lk 2900
2. 2 aterm - Bidan Spontan - Iya - PR 3000
3. 3 aterm - Bidan Spontan - Iya - PR 3200
4. 4 INI

5. Riwayat Keluarga Berencana


no jenis mulai berhenti keluhan Alasan berhenti
1 Suntik 2018 2019 - Ingin punya anak
3 bulan
2

6. Riwayat kehamilan sekarang


a. HPHT : 4-3-2019
b. HPL : 11-12-2019
c. UK : 24 Minggu

31
d. ANC
1) TM 1: 1x di PKM Sei Selincah
2) TM 2: 1 x di PKM Sei Selincah
3) TM 3:
Skrining Imunisasi TT:
1) TT 1:
2) TT 2:
3) TT3:
4) TT 4:
5) TT 5:
e. Keluhan
1. TM 1:
2. TM 2:
3. TM 3:

D. Pengetahuan / KIE yang pernah didapat :


Istirahat yang ukup. Makan-makanan yang bergizi, kurangi pekerjaan
yang berat.
E. Data Kesehatan
1. Data kesehatan sekarang : Sehat
2. Data kesehatan keluarga : Tidak ada
3. Data kesehatan yang lalu : Tidak ada
4. Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada riwayat penyakit keturunan
5. Riwayat keturunan kembar : Tidak ada riwayat keturunan kembar
F. Data Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Frekuensi
Sebelum hamil :3x/ hari
Selama hamil : 3x/ hari
A. Porsi

32
Sebelum hamil : 1 centong nasi,semangkuk sayur , 1 potong
ikan laut,1 potong buah pisang
Selama hamil : 2 centong nasi,semangkuk sayur , 1 potong
tempe dan ikan laut, 1 potong bebaya
B. Jenis
Sebelum hamil : nasi,sayur, ikan laut, buah
Selama hamil : nasi,sayur, tempe ,ikan ,buah
C. Keluhan makan
Sebelum hamil :Tidak ada
Selama hamil : tidak ada
` D. Pantangan makan
Sebelum hamil :Tidak ada
Selama hamil : Tidak ada
E.Suplemen
Sebelum hamil : Tidak ada
Selama hamil : Tidak ada
F.Jamu
Sebelum hamil : tidak minum jamu
Selama hamil : tidak minum jamu
G. Merokok
Sebelum hamil : tidak merokok
Selama hamil : tidak merokok
H. Alkohol
Sebelum hamil : tidak mengkonsumsi alkohol
Selama hamil : tidak mengkonsumsi alkohol
I. Minum dalam 1 hari
Sebelum hamil :7x/hari
Selama hamil : 8x/hari
2. Eliminasi
A. Frekuensi BAK

33
Sebelum hamil : 7x/hari
Selama hamil :8x/hari
B. Frekuensi BAB
Sebelum hamil : 1x/hari
Selama hamil : 1x/hari
Keluhan : Tidak ada
3. Pola Tidur
A. Tidur Siang
Sebelum hamil : 1 jam
Selama hamil : 2jam
Keluhan : Tidak ada
B. Tidur malam
Sebelum hamil : 8 jam
Selama hamil : 8 jam
Keluhan : Tidak ada
C. Keluhan
Selama Hamil :Tidak ada
Keluhan :Tidak ada

J. Aktivitas
Sebelum hamil : aktivitas rumah tangga
Selama hamil : aktivitas rumah tangga
Keluhan :
K. Pola seksual
Selama hamil, keluhan : 2 minggu sekali, tidak ada keluhan
L. Personal hygine
1. Mandi
Sebelum hamil :2x/hari
Selama hamil :2x/hari
2. Keramas :

34
Sebelum hamil : 2x/hari
Selama hamil : 2x/hari
3. Sikat gigi
Sebelum hamil : 3x/hari
Selama hamil : 3x/hari
4. Ganti pakaian
Sebelum hamil : 2x/hari
Selama hamil : 2x/hari
5. Ganti pakaian dalam : 2x/hari
M. Data psikologis
1. Respon ibu terhdap kehamilan ini : ibu merasa senang dan antusias
dengan kehamilan ini
2. Kehamilan ini direncanakan atau tidak : kehamilan ini direncanakan
3. Jenis keamilan yang diharapkan : normal, janin sehat
4. Kekhawatiran : tidak mampu membiayai

N. Data psikososial
1. Respon suami terhadap kehamilan ini : suami senang dan mendukung
kehamilan
2. Rencana melahirkan : Bidan
3. Rencana menyusui : ASI Eksklusif
O. Data social budaya
2. hubungan dengan keluarga/lingkungan : baik, silturahmi terjaga
3. Budaya : Budaya asli palembang

3.2.2 Data Objektif


A. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum
A. Kesadaran : Compos mentis
B. Keadaan emosional : stabil

35
C. Tinggi badan :150 cm
D. Berat badan
- Sebelum hamil : 45 kg
- Kujungan lalu : 49 kg
- Kunjungan sekarang : 50 kg
E. Lila : 22 cm
2. Vital sign
A. Suhu badan : 36c
B. Tekanan darah :100/60 mmhg
C. Nadi : 80x/menit
D. Pernafasan :24x/menit
B.Pemeriksaan fisik
1. Rambut :bersih,rambut lebat dan kuat, tidak ada pembengkakan
2. Muka : pucat, tidak ada nyeri tekan,tidak ada oedem
3. Mata : simetris,konjugtiva pucat, sklera putih tidak ikterik
4. Hidung : bersih,simetris, tidak ada polip
5. Telinga : simetris, bersih, tidak ada infeksi,tidak adanyeri tekan
6. Mulut : bibir lembab,tidak ada stomatis, tidak ada karies, langit-
langit utuh
7. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid dan kelenjar
limfe
8. Dada : simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
9. Mamae : simetris, tidak ada massa,puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi
10. Perut :
A. Inspeksi
Pembersaran abdomen :Normal
Bentuk :Simetris
Bekas luka operasi :Tidak ada
Hiperpigmentasi :Ada

36
Striae gravidarum :ada
Linea :ada
Gerakan janin :ada
B. Palpasi
1. TFU Mc Donald
-Leopold I : pada fundus teraba bokong, TFU : 26 cm
-Leopold II : punggung disebelah kanan perut ibu,
bagian kecil disebelah kiri perut ibu
-Leopold III : presentasi kepala
-Leopold IV
2. TBj:
C. Auskultasi
1. Punctum Maximum :
2. DJJ : 152x/menit
3. Irama :teratur dan kuat
11. Genetalia/vulva : tidak oedem, tidak varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini
12. Ekstremitas
a. Atas :simetris,ujung jari pucat,tidak oedem
b. Bawah :simetris,ujung jari pucat,tidak oedem
c. Perkusi (Refleks patella) : (+)
C.Pemeriksaan penunjang
-Darah -Urine
HB : 9gr% Protein Urin : (-)

Goldar : O Glukosa Urin : (-)

HbSAg : (-) Lakmus test :

WR/VDRL :
3.2.3.Analisa Diagnosa dan Masalah

37
A. Diagnosa kebidanan : G4P3A0 hamil 24 minggu dengan kek,jth, preskep
B. Masalah : KEK

3.2.4 Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu:
- Tekanan darah : 100/60mmhg
-Suhu : 36c
-Nadi :80x/m
-Pernafasan :24x/m
Didapatkan bawa keadaan ibu baik dan janin sehat.
(Ibu mengetahui hasil pemeriksaan)
2. Memberikan KIE mengenai pola makan dan asupan gizi yang seimbang , yakni
dengan memperbanyak konsumsi sayurhijau dan buah-buaan, makanan yang
kaya akan protein dan vitamin c.
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)

3. Memberi tahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti; pendarahan,ketuban


pecah,kejang-kjang,neri perut bagian bawh dan sakit kepala hebat
(ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan)
4. Menganjukan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi pekerjaan berat.
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)
5. Memberikan tablet tambah darah (fe) kepada ibu untuk diminum 1xsehari,
anjurkan ibu saat meminum tablet fe untuk menghidari kopi dan teh.
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)
6. Menganjurkan ibu untuk konseling ke gizi agar mendapatkan diet sehat.
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)
7. Memberikan afirmasi kepada ibu jika ibu melihat nasi maka ibu akan merasa
sangat lapar dan akan menambah nafsu makan
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)

38
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang satu bulan lagi tanggal 21 oktober
2019.
(ibu mengerti dan bersedia melakukan yang dianjurkan)

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Bab ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai asuhan


kebidanan kehamilan fisiologis pada Ny. “I” di Puskesmas Sungai Selincah Tahun
2019. Pembahasan ini di buat agar didapatkan pemecahan dari masalah yang ada.
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan pada Ny. ”I” di Puskesmas Sungai Selincah
Jumat, 20 September 2019.

Ibu datang mengaku hamil dan ingin memeriksakan kandungannya, ketika ibu
datang ibu diperiksa secara umum (TB, BB, TD, LILA) kemudian ibu di anamnesa.
Hasil yang di dapat pada anamnesa, yaitu ibu sedang hamil anak ke empat dan belum

39
pernah keguguran. Dan dari pemeriksaan hasil yang didapat bahwa ibu mengalami
Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia ringan

Dari data yang didapatkan dapat ditegakkan diagnosa: G4P3A0 , usia kehamilan
24 minggu.

Pada penatalaksanaan dilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu, agar tercipta suasana yang


nyaman serta untuk membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dan
Bidan.
2. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu dan janin.
3. Tanda-Tanda Vital
TD : 100/60 mmHg
TB : 150 cm
BB : 50 kg
Suhu : 36℃
N : 80x/menit
RR : 24x/menit
HPHT : 04-03-2019
TP : 11-12-2019
LILA : 22 cm
Hb : 9 gr%
Palpasi
TFU dua jari atas pusat fundus teraba bokong, punggung janin disebelah kanan
perut ibu, presentasi kepala.
TBJ : 20 – 13 (155) : 1085 gr
DJJ : 152x / menit, kuat dan teratur
4. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini setelah dilakukan
pengukuran LILA ibu mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK)
5. Memberitahu ibu batas normal LILA pada saat hamil yakni 23,5 cm.

40
6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan resiko tinggi
Kekurangan Energi Kronik (KEK).
7. Memberikan makanan tambahan ibu hamil berupa roti (PMT)
8. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi untuk hamil dengan
KEK
9. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki sumber-
sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi,
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Bila tidak ada diganti dengan
sayuran, tempe, dan tahu.
10. Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu hamil.
11. Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola istirahat dengan beristirahat
ketika merasa lelah, tidak bekerja terlalu berat, tidur siang 1-2 jam sehari, dan
tidur malam 7-8 jam sehari.
12. Beritahu ibu tanda bahaya dalam kehamilan, yaitu :
 Pecah ketuban sebelum waktunya
 Terjadi perdarahan
 Demam tinggi
 Gerakan janin berkurang
 Anemia
 Nyeri kepala hebat
13. Anjurkan ibu untuk secara rutin memeriksakan kehamilannya ke petugas
kesehatan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil pengkajian yang didapatkan yaitu : KU= baik, kesadaran = CM, T :
100/60 mmHg, N : 80 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36℃, HPHT : 04-03-2019, HPL :

41
11-12-2019, UK : 20 minggu, TFU : 18cm, TBJ : 1085 gram. Dalam keadaan normal
ibu tidak mempunyai penyakit menurun (DM), menular (hepatitis), menahun (jantung),
perencanaan : berikan informasi kepada ibu tentang kondisi kehamilannya, anjurkan
ibu untuk makan-makanan yang bergizi untuk gizi ibu hamil, anjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup, anjurkan ibu untuk minum obat sesuai terapi, anjurkan ibu untuk
periksa kehamilan 1 bulan lagi, ibu sudah mengerti bahwa janinya masih dalam kondisi
baik dan tumbuh normal, sesuai dengan umur kehamilan, ibu sudah mengerti tentang
makanan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil KEK, ibu bersedia untuk istirahat
yang cukup, ibu bersedia untuk minum obat sesuai dengan terapi.
Selama melaksanakan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.

5.2 Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Bidan lebih teliti dalam pemeriksaan ibu hamil untuk penemuan deteksi
dini kelainan / gangguan pada kehamilan.
2. Bagi ibu hamil
a. Ibu rutin untuk memeriksakan kehamilannya sampai menjelang
persalinan.
b. Ibu makan sesuai dengan diet ibu hamil KEK.

DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM


Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press

42
Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Jogyakarta : Fitramaya
Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Jogyakarta : Muha Medika
Depkes RI. 1996. Pedoman Penaggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Proverawati. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogyakarta : Muha Medika
www.dinkes.sumselprov.go.id ( diakses pada 6 Oktober 2019)
www.dinkes.sumselprov.go.id - ( diakses pada 6 Oktober 2019)
www.depkes.go.id (diakses pada 6 Oktober 2019)

43

Anda mungkin juga menyukai