Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB MOW PADA NY.

S P3A0 UMUR 38 TAHUN DI RSU KABUPATEN SRAGEN

DISUSUN OLEH : 1. Ariyanti 2. Desti Agustiara .S 3. Eka Rina .S 4. Ika septi 5. Komsiati 6. Siska Yuduprastika 7. Yuyun Setyowati (10006) (10011) (10017) (10028) (10029) (10048) (10060)

AKADEMI KEBIDANAN YAPPI SRAGEN 2010/2011

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB MOW Ny. S umur 38 tahun G3P3A0 Dengan KB MOW Di RSU KABUPATEN SRAGEN
Tanggal Pengkajian Jam Tempat Pengkajian No. Register I.PENGKAJIAN A.Data Subjektif 1.Identitas Nama Ibu Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat : Ny. S : 38 tahun : SMA : IRT : Islam : Padas, gondang Sragen 2. Keluhan Utama pada Waktu Datang Ibu mengatakan ingin melakukan KB MOW 3.Data Kebidanan a.Riwayat Mensturasi 1) Menarche 2) Siklus 3) Lama 4) Banyaknya Darah 5) Bau 6) Warna : 15 tahun : 28 hari : 7 hari : 2x ganti pembalut : Khas darah : Merah Nama Suami : Tn. M Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat : 40 tahun : SMA : Swasta : Islam : Padas, Gondang Sragen :25 November 2011 : 09.30 WIB : RSU Kabupaten Sragen : 25/11/ 2011

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

7) Konsistensi 8) Dismenorhoe 9) Flour Albus


Hamil KeI Tahun Lahir 1989 Umur Khmln 39 mg Jenis Persalinan Spontan Bidan Bps Penolong Tempat

: Encer ada stolse : Tidak ada : Sebelum dan sesudah haid


Komplikasi JK/BB /PB Tidak ada P/ 3000/ 49 cm Kead Skrng Baik 2 tahun Laktasi Penyakit Nifas Tidak ada

b.Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

II

1992

40mg

Spontan

Bidan

Bps

Tidak ada

L/ 2900/4 9

Baik

2 tahun

Tidak ada

III

2005

40mg

Spontan

Bidan

Bps

Tidak ada

L 3100/5 0

Baik

2 tahun

Tidak ada

c.Riwayat KB Ibu mengatakan pernah memakai KB sunik dari tahun 1993-2004 kemudian tahun 2006-2011 ibu memakai KB suntik lagi dan tidak ada keluhan d. Status Perkawinan 1. Nikah : 1 kali, Syah atau Tidak 2. Umur Istri : 23 tahun 3. Umur Suami : 25 tahun 4. Lama Pernikahan : 15 tahun 4.Riwayat Kesehatan a. Data Kesehatan Sekarang 1) Jantung 2) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak sedang mengalami nyeri dada kiri, jantung berdebar debar, mudah lelah. : Ibu mengatakan tidak sedang mengalami tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, pusing

3) Asma

: Ibu mengatakan tidak sedang mengalami sesak nafas, batuk berdahak dipagi hari, mudah lelah.

4) Tubercolusis : Ibu mengatakan tidak sedang mengalami batuk berkepanjangan (3 bulan) 5) Ginjal : Ibu mengatakan tidak sedang mengalami nyeri pinggang kiri saat kencing 6) Diabetes Militus : Ibu mangatakan tidak sedang mengalami sering kencing pada malam hari, cepat lapar, gairah sexs menurun. 7) Malaria 8) HIV/AIDS : Ibu mengatakan tidak mengalami demam tinggi dan bintik merah. : Ibu mengatakan tidak sedang mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada dan demam, hilangnya nafsu makan dan daya tahan tubuh semakin menurun. 9) Cacat Fisik : Ibu mengaatakan tidak sedang mengalami cacat fisik/ gangguan kejiwaan (cemas, khawatir, stres). 10) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning,saat pengkajian mata , kulit,dan kulit mata tidak berwarna kuning. f. Riwayat Kesehatan Dahulu 1) Jantung 2) Hipertensi 3) Asma 4) Tubercolusis 5) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri, jantung berdebar debar. : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas. : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami batuk berkepanjangan. : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri pinggang kiri pada saat BAK.

6) Diabetes Militus

: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami Sering kencing pada malam hari, cepat lapar.

7) Malaria 8) HIV/AIDS

: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami demam tinggi dan bintik merah. : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada dan demam, hilangnya nafsu makan, daya tahan tubuh semakin menurun .

9) Cacat Fisik

: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami cacat fisik atau gangguan kejiwaan (cemas, khawatir, stres).

10) Operasi/Rawat Inap 11) Hepatitis

: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami Operasi/ rawat inap. : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning,saat pengkajian mata, kulit,dan kulit mata tidak berwarna kuning.

g. Riwayat Kesehatan Keluarga 1) Jantung : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami nyeri dan dada berdebar-debar. 2) Hipertensi : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg 3) Asma 4) Tubercolusis 5) Ginjal : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami sesak nafas. : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami batuk berkepanjangan : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami nyeri pinggang kiri pada saat BAK .

6) Diabetes Militus

: Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami cepat lapar,sering kencing pada malam hari ,luka sulit sembuh

7) Malaria

: Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami demam tinggi dan bintik merah.

8) HIV/AIDS

: Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada, demam, hilangnya nafsu makan dan daya tahan tubuh semakin menurun.

9) Cacat Fisik/psikologis : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami cacat fisik / gangguan kejiwaan (cemas, khawatir, stres). 10) Hepatitis : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit kuning,saat pengkajian mata , kulit,dan kulit mata tidak berwarna kuning.
5. Data Kebiasaan sehari hari

Sekarang Pola Nutrisi Makan Jenis Frekuensi Pantangan Minum Jenis Frekuensi Air Putih, teh 6 8 gelas Nasi, lauk pauk, sayur 3x porsi sedang Tidak ada

Keluhan

Tidak ada

Pola Eliminasi

BAB Konsistensi Warna Frekuensi BAK Warna Bau Frekuensi Aktivitas Pola Istirahat Tidur siang Tidur malam 1 jam 7 8 jam/ hari Tidak ada Kuning jernih Khas urine 4x sehari Memasak bersih ,bersih Tidak ada Lunak Kuning kecoklatan 2x sehari Tidak ada

Personal hygiene Mandi Gosok gigi Ganti pakaian Keramas Ya 2x sehari Ya 2x sehari Ya 2x sehari Ya 2 hari sekali Tidak ada

6. Data Psikososiospiritual a. Hubungan dengan keluarga : Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga baik, suami dan kluarga mendukung ibu melakukan KB b. Pengambilan keputusan : Ibu mengatakan pengambil Keputusan dalam rumah tangga adalah suami. c. Tinggal dengan d. Hewan peliharaan : Ibu mengatakan tinggal dengan Suami dan anak. : Ibu mengatakan tidak memiliki

hewan peliharaan. e. Cara memasak sayur f. Hubungan dengan masyarakat


g. Kegiatan ibadah

: Ibu mengatakan cara memasak sayur dipotong, dicuci, dimasak. : Ibu mengatakan hubungan dengan masyarakat baik. : Ibu mengatakan sholat 5 x sehari

7. Pengetahuan Ibu tentang KB :

Ibu mengatakan KB dapat menunda kehamilan B.Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran umum b. Kesadaran c. Tanda tanda Vital 1) Tekanan darah
2) Suhu

: Baik : Composmetis : 120/80 mmHg : 36,50 C : 24 x/ menit : 84 x/ menit LILA : 30 cm

3) Respirasi
4) Nadi d. BB : 70 kg TB : 160 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala b. Muka c. Mata d. Hidung e. Telinga f. Mulut

: Rambut,tidak ada ketombe,tidak rontok : Tidak pucat, tidak odema : Simetris, conjungtiva, merah muda, sclera putih. : Bersih, tidak ada polip : Bersih, tidak ada serumen : Bersih, tidak ada stomatitis dan tidak ada caries,tidak ada labiopalatokizis : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid : Simetris, Putting susu menonjol : Tidak ada benjolan

g. Leher h. Dada i. Ketiak

j. Abdomen

: Uterus tidak membesar, tidak ada luka bekas operasi : Jari jari lengkap, tidak odema : Tidak ada bekas jahitan,tadak odema : Tidak ada hemoroid Khusus (sesuai dengan jenis alkon yang digunakan

k. Ekstrimitas Atas
m.Genetalia n. Anus 3. Pemeriksaan

l. Ekstrimitas Bawah : Jari jari lengkap, tidak ada odema

pasien)untuk IUD dan AKBK a. Inspeksi b. Palpasi -

C.Data Penunjang 1. Pemeriksaan Lab 2. Pemeriksaan Hb 3. Lain lain II.Interpretasi Data Tanggal : 25 November 2011 1. Diagnosa Kebidanan Ny. S umur 38 tahun P3A0, calon akseptor KB tubektomi. Jam : 02.05 WIB

2. Dasar a. Dasar Subjektif


- Ibu mengatakan ingin mengganti KB suntik dengan KB MOW

- Ibu mengatakan anaknya sudah cukup anak 3x dan belum pernah

keguguran.
- Ibu mengatakan tidak sedang hamil

b. Dasar Obyektif - KU - Kesadaran - TD - S - N - R

: Baik : Composmentis : 120/80 mmHg : 36,50C : 84 x/menit : 24x/menit : 160cm :70kg

- TB
- BB

3. Masalah Tidak ada 4. Kebutuhan Tidak ada III.DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ada IV.ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA Tidak ada V.RENCANA TINDAKAN Tanggal, 25 November 2011 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Jelasan pada ibu tentang pengertian ,cara kerja, keuntungan, kerugian,

Jam : 16.40 WIB

indikasi dan kontraindikasi tubektomi. 3. Anjurkan pasien untuk menyiapkan dirinya (persiapan pasien)
4. Siapkan petugas kesehatan.

5. Berikan informed consent. 6. Persiapkan alat yang di gunakan.


7. Persilahkan ibu berbaring di tempat tidur. 8. Laksanakan langkah langkah pembadahan atau tubektomi.

9. Lakukan perawatan post operasi VI.IMPLEMENTASI Tanggal, 29 November 2011 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu KU : Baik Jam : 16.45 WIB

Kesadaran : composmentis
TD S

: 120/80 mmHg : 36,50C : 24x/menit :84x/menit : 70kg Pengertian MOW atau tubektomi : yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.

R TB
BB

2. Memberi penjelasan pada ibu tentang

Cara kerja telur tertutup Keuntungan

: Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel : -

Sangat efektif dan permanen Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99% Tidak ada efek samping dalam jangka panjang Tidak mempengaruhi proses menyusui Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal Tidak menggangu hubungan seksual

Kerugian Tubektomi (MOW)


o

Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat diputuskan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi.

o o

Klien dapat menyesal dikemudian hari Risiko komplikasi kecil (meningkat bila digunakan anestesi umum) Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan Dilakukan oleh dokter yang terlatih

o Tidak melindungi diri dari Infeksi Menular Seksual (IMS) Indikasi o Usia lebih dari 26 tahun o Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun o Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya o Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius o Ibu pascapersalinan o Ibu pasca keguguran Kontraindikasi o Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai) o Menderita tekanan darh tinggi o Kencing manis (diabetes) o Penyakit jantung o Penyakit paru-paru o Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)

o Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol) o Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan o Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan o Belum memberikan persetujuan tertulis

3. Mengajurkan pasien untuk mempersiapkan diri, antara lain : a. Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa b. Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga daerah perut bagian bawah c. Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll d. Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol e. Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu f. Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya suami 4. Menyiapkan petugas kesehatan :
a.

Semua petugas kamar operasi memakai baju yang bersih Masker harus menutupi mulut dan hidung, bila basah dan lembab Topi harus menutupi rambut. Mencuci tangan sebelum tindakan dengan memakai sabun selama

(berpakaian operasi) ,tutup kepala dan masker. b. c.


d.

harus diganti.

10menit atau dengan larutan antiseptik selama 2 menit, kemudian bilas di bawah air mengalir.

e.

Mengenakan sarung tangan steril ,diganti setiap akan melakukan Jaga sikap dan perilaku aseptik selama tindakan. Sepatu luar harus di lepas, ganti dengan sepatu atau sandal yang

tindakan berikutnya f. g.

tertutup yang khusus dipergunakan untuk ruang operasi.


5.

Melakukan inform consent dengan menyuruh ibu dan suami tanda tangan Menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk operasi : a.Steril AKBK Larutan Antiseptik Zat anastesi lokal Sepasang handscoon Kasa Toniquet Skalpel Trokar b.Non steril Clemek Pengalas Bengkok Topi Masker Pakaian operasi

sehubungan dengan akan dilakukan operasi.


6.

5. Mempersiapkan pasien untuk berbaring di tempat tidur.

6. Melaksanakan langkah langkah operasi. a. Persiapan Prabedah

1) Periksa kelengkapan peralatan bedah dan obat anastesi. 2) Pasang tensimeter, periksa dan catat tensi, nadi, pernapasan setiap 15

menit.
3) Pasang wing needle.

4) Jika klien memerlukan tambahan sedasi setelah mendapat diazepam per oral, berikan Pethidin 1mg/kg BB intramuskuler dan tunggu 30-45 menit. b. Asepsis dan Antisepsis 1) Pakai pakaian kamar operasi, topi dan masker 2) Cuci dan sikat tangan dengan larutan antiseptic selama 3 menit. 3) Pakai sarung tangan steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) c. Pemeriksaan Pelvik dan Fiksasi Uterus 1) Usap genetalia eksterna dan perineum dengan kasa berantiseptik dan lakukan kateterisasi. 2) Lakukan pemeriksaan pelvic seecara bimanual, nilai posisi dan besar uterus serta kelainan dalam pelvic. 3) Pasang speculum dan nilai servik dan vagina kemudian lakukan tindakan asepsis pada portio dan vagina 4) Pasang tenakulum pada jam 12 dan lakukan sondase 5) Pasang elevator uterus 6) Ikatkan gagang elevator pada gagang tenakulum untuk mempertahankan posisi uterus. 7) Lepas sarung tangan, pakai gaun operasi dan sarung tangan steril d) Persiapan lapangan operasi dan penentuan tempat insisi a. Menyuntik diazepam 0,1 mg/kg BB intra vena dan tunggu 3 menit kemudian suntikkan ketalar 0,5mg/kg BB intra vena tunggu 3 menit b. Tentukan tempat insisi pada dinding perut dengan jalan menggerakkan elevator uterus kebawah sehingga fundus uteri menyentuh dinding perut kurang lebih 2-3 cm di atas simfisis pubis

c. Lakuakan tindakan asepsis (betadin atau jodium alcohol) pada tempat insisi dengan gerakan melingkar dari tengah keluar, tutup dengan kain steril berlubang di tengah e) Membuka dinding abdomen f) Suntikkan secara infiltrasi 3-4 cc anastesi local (lignokain 2%) di bawah kulit pada tempat insisi (aspirasi sebelumnya) tunggu 2 menit dan nilai efek anestesi dengan menjepit kulit pakai pinset sirurgis 7. Lakukan insisi melintang pada kulit dan jaringan subcutan sepanjang 3cm pada tempat yang telah di tentukan (gunakan perut pisau atau posisi pisau, horizontal) 8. Sisakan jaringan subcutan secara tumpul (dalam retractor) sampai terlihat fasia. 9. Suntikkan jarum ke vasia dan lakukan infiltrasi anastesi local 3cc sambil menarik jarum. 10. Jepit fasia (dengan kocher) pada 2 tempat dalam arah vertical dengan jarak 2cm, lakukan insisi dalam arah horizontal, perlebar kekiri dan kekanan. 11. Pisahkan jaringan otot secara tumpul pada garis tengah dengan jari telunjuk atau klem arteri sehingga tampak peritoneum dan lakukan infiltrasi anastesi local 3cc sambil menarik jarum.
12. Jepit peritoneum dengan 2 klem, transiluminasi untuk identifikasi, sisihkan

omentum dan usus dari peritoneum dengan menggunakan sisi luar gunting (bagian tumpul).

13. Gunting peritoneum arah vertical 2cm kea rah atas dan 1cm kearah bawah (sampai batas peritoneum-vesika urinaria). 14. Masukkan 2 buah bak (retractor) pada tempat insisi peritoneum dan regangkan untuk menampakkan uterus pada lapangan operasi.

15. Bila omentum atau usus menghalangi lapang pandang, gunakan kasa gulung, jepit ujung kasa dengan klem. Mencapai tuba Gerakkan elevator uterus sampai fundus uteri tampak pada lapangan operasi (bila perlu ubah posisi klien ke posisi trendelenberg). Tampakkan salah satu kornu uteri dan ligament rotundum pada lapangn operasi dengan menggerakkan elevator dan identifikasi tuba.

6.

Melakukan perawatan post operasi :

a. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari. b. Kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai terkena

air selama 1 minggu (sampai benar -benar kering).


c. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk. d. Senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi

kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakan setelah melahirkan atau kegugurang, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari.

VII.EVALUASI Tanggal, 29 November 2011 1. Ibu mengatahui keadaanya. 2. Ibu mengetahui penjelasan bidan tentang MOW. 3. Inform consent telah dilakukan. 4. Operasi telah dilakukan.
5. Penkes tentang post operasi telah dilakukan (istirahat, personal hygiene,

Jam : 18.35 WIB

pola seksual). 6. Ibu akan meminum obat secara teratur.

Mengetahui

PEMBIMBING LAHAN

MAHASISWA

(.)

(..) NIM.

PEMBIMBING AKADEMIK

()

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada NyH umur 36 tahun dengan akseptor KB implant. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan asuhan kebidanan dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengkaji data, diagnosa, dan masalah yang dialami klien, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus, sehingga tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan, karena ibu dan janin baik-baik saja. Tidak ditemukan kelainan atau penyulit pada keduanya serta tidak ada komplikasi. B. Saran Sebagai institusi sebaiknya menyediakan buku-buku yang lebih banyak tentang KB implant. Pada lahan praktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan yang dilakukan didokumentasikan. Para mahasiswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik antara petugas kesehatan, pasien sehingga terjalin kepercayaan dalam melakuakan tindakan. Sebagai pasien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi dan mengungkapkan keluhan yang dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA Prawirihardjo,sarwono.2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo Sarwono

http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/58?&show_interstitial=1&u= %2Fjournal%2Fitem

Anda mungkin juga menyukai