ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY R CALON AKSEPTOR IUD Cu-T 380 A
Di RB. STIKES YARSIS SURABAYA
Oleh:
RIZA APRIYANTI
250010183
LEMBAR PENGESAHAN
Riza Apriyanti
250010183
Mengetahui,
Penguji I
Penguji II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah
terjadinya konsepsi, alat, atau obat-obatan.
Keluarga Berencana (family planning, planned parenthood) adalah suatu usaha
untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi.
(Rustam Mochtar, 1998)
B. SYARAT-SYARAT
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metide kontrasepsi yang baik adalah:
1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang merugikan tidak ada
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
5. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaian
6. Cara penggunaannya sederhana
7. Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas
8. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.
(Rustam Mochtar, 1998)
C. MACAM-MACAM
1. Kontrasapsi tanpa alat/alami:
a. Metode Amenore Laktasi
b. Senggama terputus
c. Metode kalender
d. Suhu basal
2. Kontrasepsi dengan alat:
a. Kondom
b. Diafragma
c. Spermisida
3. Kontrasepsi hormonal:
a. Pil
b. Suntikan
c. Implant
4. Kontasepsi intra uterin:
IUD
5. Metode permanen operatif:
a. Tubektomi pada wanita
b. Vasektomi pada pria
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2006)
D. KB IUD
Pengertian
IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rahim.
Macam-macam IUD
1. Unmedicated Devices: Grafenberg ring, otoring, manguiles coil, lippes
loop, saf-T-cal, delta loop.
2. Medicated devices:
a. Mengandung logam: cut-200, tatum T, cu-7 gravigard, MLCU-250,
cut-380A, Paragard, CUT-380Ag, CUT-220C, Nova-T(Novagard),
Delta T.
b. Mengandung hormone: Progestasert= Alza-T, LNG-20.
(Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. 2004)
Cara kerja
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
1. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.
2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
3. Metode jangka panjang (10 th proteksi dari CUT-380A dan tidak perlu
diganti)
4. Sangat efektif karena perlu mengingat-ingat.
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
Kerugian
1. Efek samping yang mungkin terjadi:
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan).
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
Saat haid lebih sakit.
2. Komplikasi lain:
Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid/diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemi.
Perforasi dinding uterus.
3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/ perempuan yang
sering berganti pasangan, karena menyebabkan penyakit radang panggul.
5. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri dan harus dibantu oleh tenaga
kesehatan.
Yang dapat menggunakan AKDR
1. Usia reproduktif
2. Keadaan multipara
3. Memungkinkan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7. Tidak menghendaki metode hormonal
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR
1. Sedang hamil (diketahui hamil/kemungkinan hamil)
2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
3. Sedang menderita alat genital (vaginitis, servisitis)
4. Kelainan bawaan uterus yang abnormal/tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
5. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
6. Menderita penyakit TBC pelvi
7. Kanker alat genital
Waktu penggunaan
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
2. Hari ke 2-7 siklus haid
3. Segera setelah melahirkan, selama 48jam / setelah 4 minggu pasca
persalinan. Setelah 6 bulan apabila menggunakan amenore laktasi. Perlu
diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera/ selama 48 jam
persalinan
4. Setelah menderita abortus (segera / dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi
5. Selama 1-5 hari setelah senggama setelah dilindungi
Petunjuk bagi klien
1. Setiap bulan setelah haid
2. CuT 380 A perlu dilepas setelah 5 tahun pemasangan, tetapi dapat
dilakukan lebih awal bila diinginkan
3. Kembali ke klinik apabila:
- Kram/kejang di perut bagian bawah
- Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
- Tidak dapat meraba benang IUD
- IUD terlepas
- Terjadi infeksi
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2006)
DAFTAR PUSTAKA
~ Affandi, Biran .Baharuddin, Moh .Saifuddin, Abdul Bari .Soekir, Soekaemi
TINJAUAN KASUS
Tanggal : 25 - 01 - 2012
Tempat : RB STIKES YARSIS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Istri
: Ny R
Umur
: 25 th
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Kebraon Gg.3
2.
3.
Status Perkawinan
Kawin ke : 1
Umur kawin
: 23 th
Lama kawin
: 2 th
jam
: 09.00 WIB
No. Reg : 267
Nama Suami
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn T
: 28 th
: Islam
: Jwa/Indonesia
: SMA
: Swasta
: Kebraon Gg.3
Kawin ke
:1
Umur kawin : 26 th
Lama kawin : 2 th
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin melakukan pemasangan KB IUD
4.
a.
Riwayat Kebidanan
Riwayat Haid
Menarche
Siklus/lama
Warna/bau
Banyaknya
: + 12 tahun
: + 28 hari /+ 7 hari
: Merah/anyir
: hari 1-3 ganti pembalut 2-3x/hari,
hari 4-7 ganti pembalut 2x/hari
: tidak ada
: hari pertama haid
: 24-01-2012
Fluor albus
Disminore
HPHT
b.
Kawin
Ke
1
Hamil
Persalinan
anak
Bidan
BPS
Nifas
KB
Lk 3000gr/ 2 bln
50cm
2 bln
5.
Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya, ibu tidak menggunakan
KB apapun
6.
Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kista ovarium, mioma uteri, dan
ibu juga mengatakan tidak pernah menderita radang panggul.
7.
8.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Eliminasi
BAB : 1x/hari (kuning, lembek, tidak ada keluhan)
BAK : 4-5x/hari (kuning, jernih, tidak ada keluhan)
Aktifitas
Ibu sebagai IRT mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mencuci, memasak dan ibu juga merawat keempat anaknya.
Istirahat
Siang : 1-2 jam
Malam : 7-8 jam
Seksual
Ibu mengatakan saat melakukan hubungan seksual tidak ada keluhan
Personal Hygiene
Mandi 2x/hr, gosok gigi 2x/hr, keramas 3x/ mgu, ganti baju 1x/hr,
ganti celana dalam 3x/hr.
10.
11.
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Fisik Umum
a.
Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : tegak
TB/BB
: 155 cm / 58 kg
b.
Tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
N
: 84x/menit
S
: 36,5 C
RR
: 22x/menit
2.
a.
Hidung
Palpasi
: tidak ada benjolan massa
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis
Ketiak
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara
: konsistensi kenyal, tidak ada benjolan massa, tidak ada nyeri
tekan, keluar ASI
Abdomen
:tidak teraba fundus uteri, tidak ada nyeri tekan pada adneksa
kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan pada suprapubik..
Genitalia
: tidak ada pembesaran kelenjar skene dan bartolini
Ekstremitas atas : tidak odem, akral hangat
Ekstremitas bawah: tidak odem, akral hangat
Kepala
Leher
3.
c.
Auskultasi
Tidak dilakukan
d.
Perkusi
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
a.
Pemeriksaan dalam
Suhu hangat, tidak ada benjolan/tumor disekitar porsio, tidak terdapat tanda
kehamilan (tanda goodel dan tanda hegar), posisi uterus antefleksi, tidak ada
nyeri tekan goyang porsio.
b.
Pemeriksaan Inspekulo
Tidak terdapat erosi porsio, tidak terdapat cairan abnormal.
Kesimpulan:
Ny T Calon akseptor IUD Cu-T 380 A tidak ada kontraindikasi, keadaan
umum klien baik
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, KEBUTUHAN, MASALAH
Dx
Ds
IMPLEMENTASI
Tgl
: 18 Desember 2011
Jam : 09.00
Dx
: Ny. R calon akseptor IUD Cu-T 380A
Jam 09.00 WIB : Melakukan pendekatan kepada klien dengan cara menyapa,
memberi salam, memperlihatkan sikap yang baik dan sopan
Jam 09.05 WIB : Melakukan konseling khusus tentang KB IUD, seperti :
* Menjelaskan keuntungan KB IUD :
a.
Efektifitasnya tinggi
b.
IUD dapat segera efektif setelah pemasangan
c.
Memerlukan hanya satu kali motivasi dan
pemasangan
d.
Dapat mencegah kehamilan dalam jangka panjang
e.
Sederhana, ekonomis, mudah dipakai
f.
Tidak mempengaruhi kualitas ASI
* Menjelaskan kerugian KB IUD:
a.
Tidak mencegah IMS
b.
merasakan sakit pada saat haid
c.
haid lebih lama dan banyak
* Cara kerja KB IUD:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
b. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
* Tempat pemasangan KB IUD:
d.
EVALUASI
Tgl
: 25-01-2012
Jam : 10.15 WIB
Dx
: Ny R akseptor Cu-T 380 A pasca-pemasangan
S : Ibu merasa lega karena telah dilakukan pemasangan IUD & ibu mengerti
dengan penjelasan petugas
O : - k/u ibu baik
- IUD telah terpasang dalam rahim
- Tidak ada perdarahan
- Benang berada di depan porsio
- Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas kesehatan
A : Ny.R akseptor IUD CuT 380A post pemasangan tujuan tercapai sesuai
protap
P : - k/u klien baik
- ingatkan klien untuk memeriksa benang IUD secara mandiri