Anda di halaman 1dari 16

UJI KOMPETENSI KEBIDANAN II

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY R CALON AKSEPTOR IUD Cu-T 380 A
Di RB. STIKES YARSIS SURABAYA

Oleh:
RIZA APRIYANTI
250010183

PRODI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RS ISLAM SURABAYA
2012

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan ini dibuat sebagai persyaratan dalam menyelesaikan


UHAP II dengan kompetensi KB IUD yang dilaksanakan tanggal 24 Januari
2012 di RB STIKES YARSIS. Dengan judul Pada Ny. R calon akseptor IUD
Cu-T 380 A.

Surabaya, 31 Januari 2012


Mahasiswa

Riza Apriyanti
250010183

Mengetahui,

Penguji I

Penguji II

Hj. Annif Munjidah,SST

Hinda Novianti, SST

LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah
terjadinya konsepsi, alat, atau obat-obatan.
Keluarga Berencana (family planning, planned parenthood) adalah suatu usaha
untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi.
(Rustam Mochtar, 1998)

B. SYARAT-SYARAT
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metide kontrasepsi yang baik adalah:
1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang merugikan tidak ada
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
5. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaian
6. Cara penggunaannya sederhana
7. Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas
8. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.
(Rustam Mochtar, 1998)
C. MACAM-MACAM
1. Kontrasapsi tanpa alat/alami:
a. Metode Amenore Laktasi
b. Senggama terputus
c. Metode kalender
d. Suhu basal
2. Kontrasepsi dengan alat:
a. Kondom
b. Diafragma
c. Spermisida
3. Kontrasepsi hormonal:
a. Pil
b. Suntikan
c. Implant
4. Kontasepsi intra uterin:
IUD
5. Metode permanen operatif:
a. Tubektomi pada wanita
b. Vasektomi pada pria
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2006)

D. KB IUD
Pengertian
IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rahim.
Macam-macam IUD
1. Unmedicated Devices: Grafenberg ring, otoring, manguiles coil, lippes
loop, saf-T-cal, delta loop.
2. Medicated devices:
a. Mengandung logam: cut-200, tatum T, cu-7 gravigard, MLCU-250,
cut-380A, Paragard, CUT-380Ag, CUT-220C, Nova-T(Novagard),
Delta T.
b. Mengandung hormone: Progestasert= Alza-T, LNG-20.
(Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. 2004)
Cara kerja
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
1. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.
2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
3. Metode jangka panjang (10 th proteksi dari CUT-380A dan tidak perlu
diganti)
4. Sangat efektif karena perlu mengingat-ingat.
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
Kerugian
1. Efek samping yang mungkin terjadi:
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan).
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
Saat haid lebih sakit.
2. Komplikasi lain:
Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid/diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemi.
Perforasi dinding uterus.
3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/ perempuan yang
sering berganti pasangan, karena menyebabkan penyakit radang panggul.

5. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri dan harus dibantu oleh tenaga
kesehatan.
Yang dapat menggunakan AKDR
1. Usia reproduktif
2. Keadaan multipara
3. Memungkinkan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7. Tidak menghendaki metode hormonal
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR
1. Sedang hamil (diketahui hamil/kemungkinan hamil)
2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
3. Sedang menderita alat genital (vaginitis, servisitis)
4. Kelainan bawaan uterus yang abnormal/tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
5. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
6. Menderita penyakit TBC pelvi
7. Kanker alat genital
Waktu penggunaan
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
2. Hari ke 2-7 siklus haid
3. Segera setelah melahirkan, selama 48jam / setelah 4 minggu pasca
persalinan. Setelah 6 bulan apabila menggunakan amenore laktasi. Perlu
diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera/ selama 48 jam
persalinan
4. Setelah menderita abortus (segera / dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi
5. Selama 1-5 hari setelah senggama setelah dilindungi
Petunjuk bagi klien
1. Setiap bulan setelah haid
2. CuT 380 A perlu dilepas setelah 5 tahun pemasangan, tetapi dapat
dilakukan lebih awal bila diinginkan
3. Kembali ke klinik apabila:
- Kram/kejang di perut bagian bawah
- Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
- Tidak dapat meraba benang IUD
- IUD terlepas
- Terjadi infeksi
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2006)

DAFTAR PUSTAKA
~ Affandi, Biran .Baharuddin, Moh .Saifuddin, Abdul Bari .Soekir, Soekaemi

2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo
~ Hartanto,hanafi .2002 .Keluarga Berencana dan Kontrasepsi .Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
~ Mochtar, Rustam .1998 .Sinopsis Obstetri jilid II .Jakarta : EGC

TINJAUAN KASUS
Tanggal : 25 - 01 - 2012
Tempat : RB STIKES YARSIS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Istri
: Ny R
Umur
: 25 th
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Kebraon Gg.3
2.

3.

Status Perkawinan
Kawin ke : 1
Umur kawin
: 23 th
Lama kawin
: 2 th

jam
: 09.00 WIB
No. Reg : 267

Nama Suami
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Tn T
: 28 th
: Islam
: Jwa/Indonesia
: SMA
: Swasta
: Kebraon Gg.3

Kawin ke
:1
Umur kawin : 26 th
Lama kawin : 2 th

Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin melakukan pemasangan KB IUD

4.
a.

Riwayat Kebidanan
Riwayat Haid
Menarche
Siklus/lama
Warna/bau
Banyaknya

: + 12 tahun
: + 28 hari /+ 7 hari
: Merah/anyir
: hari 1-3 ganti pembalut 2-3x/hari,
hari 4-7 ganti pembalut 2x/hari
: tidak ada
: hari pertama haid
: 24-01-2012

Fluor albus
Disminore
HPHT

b.
Kawin
Ke
1

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Hamil

Persalinan

anak

Ke UK jenis Penolong tempat pnylt Sex


1 9 bln Spt B

Bidan

BPS

Nifas

KB

Bb/pb hidup mati ASI pnylt

Lk 3000gr/ 2 bln
50cm

2 bln

5.

Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya, ibu tidak menggunakan
KB apapun

6.

Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kista ovarium, mioma uteri, dan
ibu juga mengatakan tidak pernah menderita radang panggul.

7.

Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (AIDS, TBC,
Hepatitis), menurun (kencing manis, asma), menahun (jantung, hipertensi)

8.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
(AIDS, TBC, Hepatitis), menurun (kencing manis, asma), menahun (jantung,
hipertensi)

9.
a.

Pola Kebiasaan Sehari-hari


Nutrisi
Makan : 3x/hr, porsi sedang (nasi, lauk, sayur)
Minum: 6-7 gelas/hr (air putih, the, susu)

b.
c.

d.
e.
f.

Eliminasi
BAB : 1x/hari (kuning, lembek, tidak ada keluhan)
BAK : 4-5x/hari (kuning, jernih, tidak ada keluhan)
Aktifitas
Ibu sebagai IRT mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mencuci, memasak dan ibu juga merawat keempat anaknya.
Istirahat
Siang : 1-2 jam
Malam : 7-8 jam
Seksual
Ibu mengatakan saat melakukan hubungan seksual tidak ada keluhan
Personal Hygiene
Mandi 2x/hr, gosok gigi 2x/hr, keramas 3x/ mgu, ganti baju 1x/hr,
ganti celana dalam 3x/hr.

10.

Riwayat Psikososial dan Spiritual


Hubungan ibu dengan suami baik ditandai dengan dukungan suami atas KB
yang dipilih ibu dan ibu juga mengatakan, dalam agama tidak ada larangan
untuk memakai alat kontrasepsi juga tidak ada budaya yang menghambat atau
melarang untuk memakai alat kontrasepsi.

11.

Latar Belakang Sosial Budaya


Ibu mengatakan, ibu suami dan keluarga berasal dari suku jawa. Dalam
keluarga tidak ada kepercayaan atau adat yang menghalangi dan menghambat
ibu untuk ber KB.

B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Fisik Umum
a.
Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : tegak
TB/BB
: 155 cm / 58 kg
b.
Tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
N
: 84x/menit
S
: 36,5 C
RR
: 22x/menit
2.
a.

Pemeriksaan Fisik Khusus


Inspeksi
Kepala
: rambut berwarna hitam, bersih, tidak ada ketombe
Muka
: simetris, tidak pucat, tidak odem, tidak ada
hiperpigmentasi cloasma gravidarum
Mata
: simetris, conjungtiva tidak pucat, sclera tidak
ikterus, palpebra tidak odem

Hidung

: lubang hidung simetris, tidak ada PCH, tidak ada


polip
Mulut
: mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi, tidak ada gigi palsu, lidah bersih, tidak
ada tonsilitis
Telinga
: simetris, tidak ada purulen, tidak ada serumen
berlebih, pendengaran baik
Ketiak
: bersih
Dada
: simetris, tidak ada retraksi intercostae
Payudara
: simetris, tidak ada bekas luka operasi, putsul
menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada areola
mammae,
terdapat
pembesaran
kelenjar
monstgomery
Abdomen
: tidak terdapat bekas luka operasi, tidak ada
hyperpigmentasi linea alba dan nigra.
Genetalia
: bersih, tidak ada tanda Chadwick, tidak ada
condiloma talata dan akuminata, tidak ada infeksi,
tidak ada flor albus
Ekstremitas atas : simetris, tidak odem
Ekstremitas bawah: semetris, tidak ada vaises, tidak odem
b.

Palpasi
: tidak ada benjolan massa
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis
Ketiak
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara
: konsistensi kenyal, tidak ada benjolan massa, tidak ada nyeri
tekan, keluar ASI
Abdomen
:tidak teraba fundus uteri, tidak ada nyeri tekan pada adneksa
kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan pada suprapubik..
Genitalia
: tidak ada pembesaran kelenjar skene dan bartolini
Ekstremitas atas : tidak odem, akral hangat
Ekstremitas bawah: tidak odem, akral hangat
Kepala
Leher

3.

c.

Auskultasi
Tidak dilakukan

d.

Perkusi
Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
a.
Pemeriksaan dalam
Suhu hangat, tidak ada benjolan/tumor disekitar porsio, tidak terdapat tanda
kehamilan (tanda goodel dan tanda hegar), posisi uterus antefleksi, tidak ada
nyeri tekan goyang porsio.
b.

Pemeriksaan Inspekulo
Tidak terdapat erosi porsio, tidak terdapat cairan abnormal.

Kesimpulan:
Ny T Calon akseptor IUD Cu-T 380 A tidak ada kontraindikasi, keadaan
umum klien baik
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, KEBUTUHAN, MASALAH
Dx
Ds

: Ny. R calon akseptor IUD Cu-T 380A


: Ibu mengatakan memiliki anak berumur 2 bulan, haid terakhir tanggal 24-012012 dan ingin memasang KB IUD
Do
: - k/u ibu baik
- TB/BB
: 155 cm / 58 kg
- Tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
N
: 84x/menit
S
: 36,5 C
RR
: 22x/menit
-

Tidak ada tanda kehamilan


Tidak ada tanda infeksi
Pemeriksaan inspekulo
tidak terdapat cairan abnormal
Pemeriksaan dalam
Suhu hangat, tidak ada benjolan/tumor disekitar porsio, posisi uterus antefleksi,
tidak terdapat nyeri goyang porsio, tidak terdapat tanda kehamilan (tanda goodel
dan tanda hegar)

Masalah: Tidak ada


Kebutuhan: - dilakukan pemasangan KB IUD sesuai protap
- HE tentang efek samping KB IUD
- HE tentang tanda bahaya
- HE tentang cara pemeriksaan benang IUD secara mandiri
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI
Dx
: Ny. R calon akseptor IUD Cu-T 380A
Tujuan
: setelah dilakukan asehan kebidanan IUD Cu-T 380 A dapat terpasang
sesuai protap, ibu tidak mengalami komplikasi
Kriteria: - IUD terpasang dengan benar
- Posisi benang terlihat berada di depan porsio

-ibu tidak terjadi komplikasi setelah pemasangan IUD


Intervensi
1.
Lakukan pendekatan pada klien dengan komunikasi terapeutik
R/ dapat menimbulkan kepercayaan antara bidan dan klien, sehingga klien
lebih kooperatif
2.
Lakukan konseling khusus tentang KB IUD
R/ memantapkan pilihan klien klien
3.
Lakukan informed consent
R/ sebagai bukti persetujuan tindakan yang akan diberikan kepada klien
4.
Lakukan tindakan pra pemasangan IUD
R/ memperlancar proses pemasangan
5.
Lakukan pemasangan IUD sesuai protap
R/ menjamin keberhasilan alat kontrasepsi dan mencegah terjadinya
komplikasi
6.
Ajarkan pada klien cara memeriksa benang IUD
R/ klien dapat memeriksa sendiri benang IUD dan antisipasi kemungkinan
terlepas
7.
Beritahu klien waktu kunjungan ulang dan He tanda bahaya
R/ mencegah terjadinya komplikasi secara dini
8.
Lakukan dokumentasi
R/ bukti atas asuhan yang diberikan
VI.

IMPLEMENTASI

Tgl
: 18 Desember 2011
Jam : 09.00
Dx
: Ny. R calon akseptor IUD Cu-T 380A
Jam 09.00 WIB : Melakukan pendekatan kepada klien dengan cara menyapa,
memberi salam, memperlihatkan sikap yang baik dan sopan
Jam 09.05 WIB : Melakukan konseling khusus tentang KB IUD, seperti :
* Menjelaskan keuntungan KB IUD :
a.
Efektifitasnya tinggi
b.
IUD dapat segera efektif setelah pemasangan
c.
Memerlukan hanya satu kali motivasi dan
pemasangan
d.
Dapat mencegah kehamilan dalam jangka panjang
e.
Sederhana, ekonomis, mudah dipakai
f.
Tidak mempengaruhi kualitas ASI
* Menjelaskan kerugian KB IUD:
a.
Tidak mencegah IMS
b.
merasakan sakit pada saat haid
c.
haid lebih lama dan banyak
* Cara kerja KB IUD:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
b. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
* Tempat pemasangan KB IUD:

IUD dipasang di dalam rahim


* Menjelaskan efek samping KB IUD dan komplikasinya :
a. Nyeri dan mulas
b. Mengalami bercak bercak
c. Mual dan keringat dingin
* Menjelaskan Indikasi:
a.
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka
panjang
b. Menyusui yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
c.
Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
d. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
* Menjelaskan kontraindikasi:
a.
Sedang hamil (diketahui hamil/kemungkinan
hamil)
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c.
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
d. Infeksi/masalah dengan organ kewanitaan, misalnya:
HIV/AIDS, IMS, kanker serviks
Jam 09.10 WIB : Melakukan inform consent
Jam 09.15 WIB : Menyiapkan alat untuk pemasangan IUD:
a.
Alat steril
Handscoon 2 pasang
Kassa depress, larutan antiseptic pada cucing
Speculum cocor bebek
Tampontang/kogel tang
Tenakulum
Uterus sonde
Gunting siboel
Copper T 380A
Lampu
Bengkok
Sabun
Handuk
Duk
Tempat sampah medis dan non medis
Larutan clorin 0,5 %
b.
c.

d.

Menyiapkan ruangan: menutup pintu, korden dipasang, mematikan


AC jika pasien menghendaki dan penerangan cukup.
Persiapan petugas
Melepas arloji dan cuci tangan tujuh langkah kemudian
mengeringkan dengan tisu atau handuk kering.
Persiapan klien
Meminta klien untuk mengosongkan kandung kemih

Jam 09.25 WIB : Melakukan tindakan pra pemasangan


1. Melakukan seleksi klien secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah
kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR. Riwayat kesehatan reproduksi
seperti: HPHT, lama haid, pola perdarahan, riwayat kelahiran terakhir, nyeri
yang hebat setiap haid, anemia berat, infeksi genetalia, kanker serviks.
2. Menjelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul.
Pemeriksaan panggul sebagai berikut:
a. memastikan kandung kemih klien kosong
b. mencuci tangan & langkah
c. menolong klien naik ke meja ginekologi
d. melakukan palpasi daerah perut dan memeriksa adanya nyeri ,
benjolan dan kelainan lain pada suprapubik
e. mengenakan kain penutup untuk pemeriksaan panggul
f. mengatur lampu
g. memakai handscoon
h. mengatur alat dan melakukan inspeksi genetalia
i. palpasi kelenjar skene dan bartolin
j. membaca basmallah
k. memasukkan speculum vagina dan melakukan pemeriksaan inspeksi
serviks, memeriksa adanya lesi atau keputihan vagina
l. mengeluarkan spekulum dam melakukan pemeriksaan bimanual
untuk memastikan pergerakan serviks bebas, menentukan besar dan
posisi uterus, memastikan tidak ada kehamilan, infeksi atau tumor
pada adneksa.
m. Mencelupkan handscoon ke larutan klorin 0,5 %
n. Menjelaskan proses pemasangan IUD pada klioen
o. Memasukkan lengan Cu-T 380 A dan memastikan kondisinya baik
dan belum kadaluarsa
Jam 09.35 WIB : Melakukan tindakan pemasangan IUD
a. memakai handscoon
b. memasang speculu, vagina untuk melihat serviks
c. mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
d. menjepit serviks dengan tenakulum arah jam 11
e. memasukkan sonde uterus dengan NO TOUCH teknik
f. menentukan posisi dan kedalaman
g. mengangkat tabung Cu-T 380 A dari kemasan tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril
h. memegang tabung dengan leher biru dengan posisi horisontal,
memasukkan tabung insersi ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks hingga terasa ada tahanan
i. memegang serta menahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
j. melepaskan lengan dengan WITH DRAWAL teknik
k. mengeluarkan pendorong kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks kemudian mengeluarkan sebagian tabung inserter,
gunting benang 3-4 cm di depan porsio
l. mengeluarkan seluruh tabung inserter dan membuang ke tempat
sampah

m. melepaskan tenakulum dengan hati hati dan rendam dalam larutan


klorin 0,5 %
n. memeriksa serviks bila ada perdarahan di bekas jepitan tenakulum ,
tekan dengan deppers 30-60 detik
o. mengeluarkan spekulum dan memasukkan dalam larutan klorin 0,5 %
Jam 09.50 WIB
: Mengajarkan pada klien untuk memeriksa benang IUD secara
mandiri dengan cara:
1. pada saat mandi cuci tangan hingga bersih
2. kaki kanan/kiri diletakkan pada tempat yang lebih tinggi dengan
telapak kaki menapak pada bidang datar
3. memeriksa benang IUD dengan memasukkan jari tengah tangan kiri.
Jika teraba benang IUD, maka IUD masih tetap terpasang dengan
benar. Jika tidak teraba benang IUD, klien harus segera memeriksakan
ke pelayanan kesehatan.
Jam 09.55 WIB
: Memberitahukan pada klien tanggal kunjungan ulang yaitu
tanggal 31-01-2012 atau sewaktu waktu mengalami keluhan seperti :
1. nyeri perut yang berlebihan
2. perdarahan yang sangat banyak
3. pada saat melakukan pemeriksaan benang IUD secara mandiri tidak
teraba benang
Jam 10.00 WIB
: Melakukan pendokumentasiaan, catat hasil dan temuan
temuan selama pemasangan, seperti :
1. Tanggal dan waktu pemasangan : 25 Januari 2012 Jam : 09.35 WIB
2. Jenis IUD
: Cu-T 380 A
3. Waktu kunjungan ulang
: 31 01 - 2012
4. hal-hal istimewa
: tidak ada
5. Tulis nama dan tanda tangan petugas : Riza Apriyanti
VII.

EVALUASI
Tgl
: 25-01-2012
Jam : 10.15 WIB
Dx
: Ny R akseptor Cu-T 380 A pasca-pemasangan
S : Ibu merasa lega karena telah dilakukan pemasangan IUD & ibu mengerti
dengan penjelasan petugas
O : - k/u ibu baik
- IUD telah terpasang dalam rahim
- Tidak ada perdarahan
- Benang berada di depan porsio
- Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas kesehatan
A : Ny.R akseptor IUD CuT 380A post pemasangan tujuan tercapai sesuai
protap
P : - k/u klien baik
- ingatkan klien untuk memeriksa benang IUD secara mandiri

- anjurkan klien melakukan kunjungan ulang yaitu tanggal 31-01-2012 dan


apabila sewaktu waktu ada keluhan serta saat ingin melepas IUD

Anda mungkin juga menyukai