Disusun Oleh:
ROBIATUL ASLAMIYAH
NIM. 250010184
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. O
Bayi Baru Lahir Normal Hari ke-4 ini disusun sebagai bukti mengikuti Ujian
Tahap Bayi Baru Lahir (BBL) Semester IV Prodi DIII Kebidanan Stikes Yarsi
Surabaya, pada tanggal 09 Juli 2012.
Robiatul Aslamiyah
NIM. 250010184
Mengetahui
Penguji UHAP I
Penguji UHAP II
LANDASAN TEORI
I. DEFINISI
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan 37- 42 minggu
dengan berat badan lahir 2500 - 4000 gram.
(Depkes RI. 1993)
II. CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR NORMAL
1. Berat badan bayi 2500 4000 gram (akan turun 5-10 % pada hari pertama
kehidupan).
2. Panjang badan 48-55 cm.
3. Lingkar dada 30-38 cm (biasanya 2-3 cm lebih kecil dari lingkar kepala).
4. Bunyi jantung 180x/ menit pada menit pertama kemudian menurun 120- 160x/
menit.
5. Pernafasan pada menit pertama 80x/ menit, kemudian menurun 60x/ menit.
6. Warna kulit merah muda dan licin karena diliputi verniks caseosa.
7. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala tumbuh sempurna.
8. UUB belum menutup.
9. Kuku agak panjang, tebal, dan tidak kaku.
10. UUK belum menutup (akan menutup usia 8-12 minggu).
11. Nilai APGAR >7.
12. Gerakan aktif.
13. Bayi lahir langsung menangis cepat.
14. Reflek rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut) sudah terbentuk dengan normal/ baik.
15. Reflek sucking (hisap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
16. Reflek morro (gerakan memeluk apabila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik.
17. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik.
18. Genetalia
Laki-laki: testis turun ke skrotum, meatus urinarius terletak pada ujung
dari
vagina
mungkin
diakibatkan
oleh
hormon
ibu
(psedomenstruasi).
19. Eliminasi baik, urin dan mekonium keluar 24 jam pertama.
(Obstetri Fisiologi Ilmu Kespro. 2010)
III. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR
berusia 3 bulan.
Beberapa BBL menyusu segera bila diletakkan dipayudara dan sebagian
hari pertama.
Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat. Noda kemerahan
ekstra uterine, pada saat BBL menjadi rentan terhadap defisiensi zat besi.
8. Sistem kekebalan tubuh
Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi.
Kekebalan alami yang dimiliki bayi, diantaranya:
Kekebalan juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membunuh
organisme
IV. PERTOLONGAN
PADA
WAKTU
BAYI
BARU
LAHIR/
PENATALAKSANAAN AWAL
1. Pencegahan Infeksi
Tindakan pencegahan infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi.
b. Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan.
c. Pastikan semua peralatan yang akan digunakan didesinfeksi tingkat tinggi.
Jika menggunakan bola, karet penghisap, pakai yang bersih dan baru.
d. Pastikan benda- benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi dalam
keadaan bersih
2. Penilaian Awal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat,
penilaian secara APGAR ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit.
3. Pencegahan kehilangan panas
Bayi baru lahir dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan
dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
a. Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir
puting susu.
Membantu bayi untuk menempelkan mulut bayi pada puting susu di
payudara.
Dagu menyentuh payudara ibu, mulut terbuka lebar dan menutupi
berhenti.
6. Pencegahan infeksi mata
pernafasan sulit.
7. Tunja/ kemih: tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua,
ada lendir atau darah pada tinja.
8. Aktivitas: menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat mudah tersinggung, lemas,
terlalu mengantuk, lunglai, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
(APN. 2000)
DAFTAR PUSTAKA
Prawirahardo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Asuhan Persalinan Normal. 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Wirakhusmah, Firman. 2010. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: EGC
Leveno, Kenneth dkk. 2009. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian
Tempat
: 09 Juli 2012
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identitas bayi
Nama bayi
Tanggal/ jam lahir
Jenis kelamin
Umur bayi
Anak ke
Alamat
: By. N
: 05 Juli 2012/ 23.45 WIB
: Laki- laki
: 4 hari
:4
: Jln. Pulo Tegalasari Gg. Sandiwara
Nama Ayah
Umur
Suku/ bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Alamat
: Tn. A
: 31 tahun
:Jawa/Indonesia
: SMK
: Swasta
: Islam
: Kediri
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
:Composmentis
BB/ PB
: 3500 gram/50 cm
b. Tanda-tanda Vital
S : 37C
RR
: 46 x/menit
N : 126 x/menit
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
tidak kuning.
Simetris, palpebra tidak oedem, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterus, tidak ada perdarahan
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
:
:
lidah bersih.
Tidak ada bullneck (lipatan lemak)
Simetris, tidak ada tarikan intercostae, pada
Genetalia
Anus
penis.
Terdapat lubang anus, bersih, terdapat pengeluaran
feses.
Ekst. atas :
dan bawah
b. Palpasi
Kepala
Leher
Abdomen
Punggung :
Eks. Atas :
dan
dan bawah
c. Auskultasi
Dada
Jantung
d. Perkusi
Abdomen : Tidak ada meteorismus.
3. Pemeriksaan neurologis
a. Reflek morro (+)
Bayi bergerak seperti memeluk saat dikagetkan.
b. Reflek glabella (+)
Bayi mengerutkan dahinya saat pangkal hidungnya disentuh.
c. Reflek conjungtiva mandibularis (+)
Bayi menutup mata kemudian membuka dan mengangkat pipi saat
pangkal kelopak matanya disentuh.
d. Reflek rooting (+)
Bayi membuka mulutnya ketika diberi sentuhan disudut bibir.
e. Reflek menelan/ swallowing (+)
Saat bayi menelan, jakun bayi terlihat naik turun.
f. Reflek shucking (+)
Bayi menghisap saat diberi putting.
g. Reflek tonick neck (+)
Bayi kembali ke posisi semula saat kepala bayi dimiringkan.
h. Reflek menggenggam (+)
Saat tangan bayi disentuh, maka bayi menggenggam.
i. Reflek glands (+)
: 10 cm
: 11,5cm
: 12 cm
12cm)
Diameter Mento Occipitalis
: 13,5 cm
Diameter Sub Mento Bregmatika
: 10,5 cm
g. Ukuran melintang
Diameter Biparietalis
: 8 cm
Diameter Bitemporalis
: 9 cm
h. Ukuran melintang
Circumverensia Sub Occipito Bregmatika: 33 cm
Circumverensia Occipito Frontalis
: 34 cm
Circumverensia Mento Occipitalis
: 35 cm
(N
(N = 11 cm)
(N =
(N = 13,5 cm)
(N = 9,5 cm)
(N = 8 cm)
(N = 9 cm)
(N = 33 cm)
(N = 34 cm)
(N = 35cm)
5. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.
Kesimpulan:
Bayi baru lahir normal hari ke 4, BB/PB = 3500 gram/50cm, reflek neurologis
baik, BAB/BAK (+), tali pusat sudah lepas, tidak ada tanda-tanda infeksi, gerak
aktif, tangis kuat, tidak ada komplikasi.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx
Ds
Do
Masalah
Kebutuhan
III.
Tidak ada.
IV.
Tidak ada.
V. INTERVENSI
Dx
Tujuan
IMPLEMENTASI
Tanggal
: 09 Juli 2012
EVALUASI
Tanggal
: 06 juni 2012
Jam: 11.30 WIB
S
: ibu mengatakan bahwa bayinya masih mengkonsumsi susu formula
O
: K/U bayi baik
Tidak ada kelainan
Reflek baik
Tidak ada perdarahan di sekitar pusar dan tidak ada tanda-tanda infeksi
A
: Bayi baru lahir normal hari ke 4
P
: Pemberian HE tentang :
ASI ekskusif
Perawatan bayi sehari-hari
Pemantauan eliminasi
Lanjutkan observasi