Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

USAHA BUDIDAYA BURUNG PUYUH

Disusun oleh :

Nama : Tiara Fauziah N


Kelas : XII MIPA 3

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 TELAGASARI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehandirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya serta anugerah-Nya dan berkat petunjuk-Nya lah saya dapat menyelesaikan Proposal
Usaha Budidaya Burung Puyuh.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penulisan, penggambaran dan pengucapan. Namun berkat bantuan dan arahan dari guru
mata pelajaran sehingga saya dapat menyusuh proposal ini. Maka dari itu saya ucapkan terima
kasih

Karawang, 18 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................................1
1.3 Peluang Pasar...................................................................................................................................1
BAB II ANALISIS BIAYA.......................................................................................................................2
2.1 Investasi Awal..................................................................................................................................2
2.2 Biaya Tetap......................................................................................................................................2
2.3 Biaya Variabel.................................................................................................................................2
2.4 Perhitungan......................................................................................................................................3
BAB III PELAKSANAAN........................................................................................................................4
3.1 Pentuan Lokasi Kandang................................................................................................................4
3.2 Pemilihan Jenis Unggas...................................................................................................................4
3.3 Pelaksanaan Budidaya....................................................................................................................4
BAB IV RENCANA PEMASARAN PRODUK......................................................................................6
HASIL BUDIDAYA..................................................................................................................................6
4.1 Tujuan Pasar....................................................................................................................................6
4.2 Sasaran Pasar...................................................................................................................................6
4.3 Penetapan Harga.............................................................................................................................6
4.4 Cara Pemasaran..............................................................................................................................6
4.5 Hasil Pemasaran..............................................................................................................................6
BAB V PENUTUP.....................................................................................................................................7
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................................7
5.2 Saran.................................................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha
juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu
pemeliharaan burung puyuh, karena banyak orang yang membutuhkannya.
Puyuh sebagai salah satu ternak unggas, cocok diusahakan sebagai usaha sambilan
maupun komersial sebab, telur dan dagingnya semakin popular dan dibutuhkan sebagai salah
satu sumber protein hewani yang cukup penting. Mengonsumsi daging dan telur puyuh sebagai
upaya untuk menjaga kesehatan tubuh bagi masyarakat. Hal ini mendorong beternak puyuh
semakin popular dan banyak penggemarnya oleh kalangan peternak-peternak yang mencari
peluang usaha. Demikian pula penulis, tertarik untuk merencanakan wirausaha beternak puyuh
yang akan diwujudkan nantinya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan wirausaha beternak puyuh ini, adalah:
1. Dapat melakukan wirausaha beternak burung puyuh dengan baik dan memberikan
manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat.
2. Dapat memenuhi pasokan telur dan daging burung puyuh sesuai dengan kebutuhan.
3. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
4. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai
pupuk tanaman.
5. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan untuk orang lain
6. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan mendapatkan
keuntungan
1.3 Peluang Pasar
Ada banyak usaha kuliner yang menggunakan olahan telur puyuh ataupun dagingnya. Hal
ini memang menjadi peluang usaha yang tidak boleh disia-siakan mengingat tingginya
permintaan pasar. Peluang bisnis ternak puyuh petelur memang tergolong sebagai bisnis
sampingan dengan modal yang kecil tetapi bisnis sampingan ini mampu memberikan hasil yang
menguntungkan. Peluang pasar yang bagus menjadikan usaha budidaya burung puyuh dapat
menjadi usaha yang menjanjikan.

1
BAB II

ANALISIS BIAYA

2.1 Investasi Awal


Banyakny
Harga satuan Jumlah
Uraian a
Puyuh betina siap bertelur 1.500 Rp. 7.500 Rp. 11.250.000
Sangkar 3 tingkat 12 Rp. 500.000 Rp. 6.000.000
Pembuatan Pagar 38 m2 Rp. 75.000 Rp. 2.850.000
Tempat Makan 36 Rp. 5.000 Rp.180.000
Tempat Minum 36 Rp. 2.000 Rp. 72.000
Pakan selama 1 Bulan 1 Rp.2.250.000 Rp.2.250.000
Peralatan lainnya     Rp. 1.000.000
Jumlah Investasi     Rp.23.602.000

2.2 Biaya Tetap


Uraian Jumlah
Sangkar Rp. 6.000.000/6 tahun Rp. 1.000.000
Tempat pakan 36 buah Rp.180.000/3 tahun Rp. 60.000
Tempat minum 36 buah Rp.72.000 /3 tahun Rp. 24.000
Pembuatan pagar Rp. 2.850.000/5 tahun Rp. 570.000
Peralatan lain – lain Rp. 1.000.000/2 tahun Rp. 500.000
Jumlah biaya tetap Rp. 2.154.000

2.3 Biaya Variabel


Uraian Jumlah
Pakan Puyuh Rp. 2.250.000
Listrik Rp. 500.000
Obat-obatan Rp. 310.000
Jumlah biaya variabel Rp. 3.060.000

Total Biaya Operasional


Biaya tetap + Biaya variabel = Rp. 2.154.000 + Rp. 3.060.000
= Rp. 5.214.000

2
2.4 Perhitungan
1 butir telur puyuh berharga Rp 220, maka :
1500 ekor puyuh = 1500 butir telur x Rp 220
= Rp. 330.000/hari
Pendapatan 1 bulan, yaitu :
Rp. 330.000 x 30 hari = Rp. 9.900.000
Keuntungan per bulan, yaitu
Pendapatan – total biaya operasional = Rp. 9.900.000 – Rp. 5.214.000
= Rp. 4.686.000

3
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Pentuan Lokasi Kandang


Lokasi beternak harus nyaman untuk usaha beternak puyuh dan tidak mengganggu
lingkungan pemukiman masyarakat setempat. Selain itu, transportasi juga harus
lancar, jadi mempermudah pemasaran produk kepada pelanggan.
3.2 Pemilihan Jenis Unggas
Calon bibit yang baik dan unggul berumur sekitar 3 minggu. Jangan memilih bibit
yang terlalu tua atau terlalu muda. Umur bibit ini akan mempengaruhi kualitas telur
yang dihasilkan nanti. Jadi, jangan menganggap remeh umur bibit burung puyuh
yang akan kamu beli agar bisnis kamu berjalan maksimal.
Beberapa ciri-ciri fisik bibit burung puyuh yang unggul antara lain:
1. Lincah dan aktif bergerak. Jika bibit yang akan kamu beli diam saja,
kemungkinan sedang terserang penyakit.
2. Bentuk tubuh si burung sempurna, simetris dan anggota tubuhnya lengkap.
3. Warna bulunya cerah dan tidak kusam.
3.3 Pelaksanaan Budidaya
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka dalam kegiatan ini dibutuhkan
tahapan-tahapan penyelesaian pada usaha, sasaran secara operasional adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Sarana dan Peralatan
1) Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur  kandang
yang ideal atau normal berkisar 20-25oC, kelembaban kandang berkisar 30-80%,
penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60
watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya
diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Ukuran kandang untuk 1
m2 dapat diisi 40 ekor/m2 berumur 5 minggu sampai masa bertelur.

2) Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur,
lampu dan  tempat obat-obatan.

B. Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan untuk usaha ini adalah bibit untuk produksi telur konsumsi, dipilih
bibit puyuh jenis kelamin betina berumur 5 minggu yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
Jumlah puyuh yang akan dipelihara adalah 1540 ekor.

C. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif

4
Untuk mencegah timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh, kebersihan
lingkungan kandang perlu diperhatikan. Sebelum ternak dimasukkan ke dalam kandang,
perlu dilakukan sanitasi dan desinfeksi, kemudian kandang dibiarkan selama satu
minggu untuk memutus rantai penyakit.
2) Pengontrolan Penyakit dan Vaksinasi
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang
kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk
dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shop.
3) Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk,
yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Pemberian ransum puyuh diberikan 2
(dua) kali sehari pagi dan siang.
4) Pemanenan
Pemanenan meliputi pengambilan telur yang siap untuk dipasarkan. Sebelumnya,
telur dipilih berdasarkan tampilannya. Telur yang bagus akan dipasarkan sedangkan
telur yang jelek akan dibuang. Telur diambil setiap hari setelah jam 16.40 WIB.
D. Pengangkutan
Setiap pembelian dan penjualan ternak burung puyuh maupun telur menggunakan jasa
pengangkutan milik usaha. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pengangkutan dan
menghindari berbagai macam kendala lainnya. Direncanakan alat pengangkutan untuk wirausaha
beternak puyuh petelur adalah sepeda motor dan mobil. Sepeda motor untuk pengangkutan
produk dalam jumlah yang sedikit, sedangkan mobil untuk jumlah yang banyak dan lokasi yang
cukup jauh.

5
BAB IV

RENCANA PEMASARAN PRODUK

HASIL BUDIDAYA

4.1 Tujuan Pasar


Tujuan pemasaran yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari beternak puyuh petelur,
memenuhi kebutuhan pasar akan telur puyuh. Strategi pemasaran produk burung puyuh adalah
melibatkan peran aktif konsumen untuk melakukan promosi, kerja sama dengan toko/agen dan
tengkulak. Untuk memenuhi kebutuhan telur puyuh di pasar dan untuk memenuhi permintaan
konsumen yang terus meningkat.
4.2 Sasaran Pasar
Telur puyuh akan di jual di dalam pasar dan akan dipasarkan di rumah makan sekitar.
Apabila produksi terus meningkat maka akan di lakukan pengembangan sasaran pasar seperti
pasar-pasar yang ada diluar Kabupaten Karawang maupun diluar Provinsi Jawa Barat.
4.3 Penetapan Harga
Penetapan harga yang dilakukan dengan melihat faktor lingkungan, terutama elemen
pesaing. Selain itu, harga jual juga bisa ditentukan dari jumlah biaya yang sudah dikeluarkan.
Harga jual telur mengikuti harga kebutuhan yang ada di pasaran, jika harga kebutuhan di pasaran
meningkat maka harga jual telur puyuh juga akan meningkat.
4.4 Cara Pemasaran
Kami menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan
mengunjungi pembeli ke pasar atau rumah makan. Karena usaha kami yang belum banyak
dikenal masyarakat, dengan menggunakan metode distribusi langsung akan dengan mudah bagi
kami untuk menjaring pembeli di sekitar tempat transaksi.
4.5 Hasil Pemasaran
Hasil pemasaran yaiyu keuntungan yang lumayan besar, karena banyaknya
kebutuh dan minat akan telur.

6
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
 Beternak Burung Puyuh sangat cocok untuk usaha kecil, menengah hingga
peternak besar Dan hasilnya untuk para peternak dapat mencukupi kebutuhan
dapur. Dalam penjualan telur maupun dagingnya.
 Dalam daging dan telur burung puyuh mengandung gizi yang cukup tinggi,
bahkan sebanding dengan daging dan telur ayam, itik dan hewan unggas lainnya.
Sehingga, masyarakat akhir-akhir ini, mulai menggemari daging dan telur puyuh.
Sebab daging puyuh dan telur puyuh selain enak dan lezat rasanya, juga dapat
diolah menjadi berbagai jenis masakan, terutama telurnya.
5.2 Saran
Saran dari pada penutup ini adalah mulailah dengan beternak burung puyuh jika ingin usaha.
karena beternak burung puyuh sangat cocok untuk usaha kecil , menengah maupun besar.

Anda mungkin juga menyukai