Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ekologi sangat erat kaitannya dengan lingkungan, makhluk hidup dan hubungan diantara
keduanya. Kelahiran, kematian yang silih berganti di suatu kehidupan menandakan
keberadaan ilmu ekologi. Dimulai dari pengabsorsian tumbuhan (biotik) dari dalam tanah
(abiotik) hingga berubah menjadi substansi energi, diikuti dengan perpindahan yang terjadi
hingga kembali lagi ke tanah.
Peristiwa-peristiwa alam dan hubungan-hubungan inilah yang ada didalam kajian ilmu
ekologi. Namun, ekologi tidak dapat berdiri tanpa bantuan dari ilmu-ilmu lainnya seperti
biologi, biofisika, biokimia, seperti ilmu tanah, geologi, geomorfologi, klimatologi ilmu
lingkungan, dsb. Kontribusi ilmu-ilmu lain sangat berperan dalam memahami konsep-konsep
ekologi karena dengan mempelajarinya, seseorang akan lebih mengerti kedudukan ilmu
ekologi itu sendiri.
Ekologi tumbuhan berusaha menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu,
populasi dan komunitas, ketiga tingkatan utama itu membentuk sistem ekologi yang dikaji
dalam ekologi tumbuhan. Setiap tingkatan bersifat nyata dan tidak bersifat hipotetik seperti
spesis, jadi dapat diukur serta diobservasi struktur dan operasionalnya. Individu dan populasi
tidak terpisah-pisah keduanya membentuk asosiasi dan organisasi dalam pemanfaatan energi
dan materi membentuk suatu masyarakat atau komunitas dan berintegrasi dengan faktor
lingkungan disekitarnya membentuk ekosistem.
Berdasarkan tingkatan integrasinya, secara ilmu kajian ekologi tumbuhan dibagi dalam
dua pendekatan, yaitu sinekologi dan autekologi. Sinekologi, falsafah dasarnya adalah
tumbuhan secara keseluruhan merupakan kesatuan yang dinamis. Masyarakat tumbuhan
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu keluar masuknya unsur-unsur tumbuhan dan turun naiknya
berbagai variabel lingkungan hidup. Komunitas tumbuhan (vegetasi) dianggap suatu
organisme utuh yang bisa lahir, tumbuh, matang dan akhirnya mati.
Bidang kajian utamanya adalah klasifikasi komunitas tumbuhan dan analisis ekosistem.
Autekologi, falsafah dasar dasarnya adalah tumbuhan sebagai ukuran yang menggambarkan
kondisi lingkungan sekitarnya.
Menurut Clements setiap tumbuhan merupakan alat pengukur keadaan lingkungan hidup
sekitarnya, khususnya iklim dan tanah. Bidang tersebut melahirkan kajian tentang tumbuhan

1
sebagai indikator alam atau lingkungan hidup dan dikenal dengan ekologi fisiologi
(ekofisiologi).
Berdasarkan penjelasan diatas, telah diketahui bahwa pada umumnya ekologi juga dapat
dibagi  menurut garis-garis taksonomi, misalnya ekologi fisiologi, ekologi tumbuhan, ekologi
hewan, dan ekologi jasad renik.

2. Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu taksonomi
b. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu geonologi
c. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu tanah
d. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu klimatologi
e. Untuk mengetahui dan memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu geografi

3. Manfaat
a. Mahasiswa dapat memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu taksonomi
b. Mahasiswa dapat memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu geonologi
c. Mahasiswa dapat memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu tanah
d. Mahasiswa dapat memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu klimatologi
e. Mahasiswa dapat memahami hubungan ekologi tumbuhan dengan ilmu geografi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekologi
Istilah ekologi diciptakan oleh ahli biologi asal Jerman, yaitu Ernst Haeckel pada tahun
1866. Ketika itu Ernst Haeckel masih menggunakan istilah Oekologi, akan tetapi pada masa
berikutnya ahli ekologi lainnya menghilangkan huruf “o” pada istilah itu sehingga menjadi
ekologi saja.

Menurut Ernest Haeckel (1869), ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang
berarti rumah tangga dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu
tentang rumah tangga mahluk hidup.

Berdasarkan defenisi di atas maka yang dimaksud dengan Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara tumbuhan (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan
lingkungannya.

B. Ekologi Tumbuhan
Secara sederhana, ekologi tumbuhan diartikan sebagai sebuah ilmu yang fokus pada
pembelajaran mengenai hubungan timbal dan balik antara tumbuhan dengan habitat
tumbuhnya. Kajian pokok ekologi tumbuhan ini adalah melihat pengaruh tumbuhan terhadap
lingkungan dan juga pengaruh lingkungan terhadap perkembangan tumbuhan tersebut.
Ekologi tanaman mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai ilmu dan
tanaman sebagai obyek. Tanaman mengandung arti tumbuhan yang telah dibudidayakan
untuk maksud tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang
memiliki nilai ekonomi Secara etimologis, ekologi tanaman berarti ilmu tentang tanaman di
rumah (lingkungan) sendiri.
Ekologi Tanaman yaitu ilmu yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal
balik yang terdapat antara tanaman dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok
tanaman. Dalam hal ini penting disadari bahwa tanaman tidak terdapat sebagai individu atau
kelompok individu yang terisolasi. Semua tanaman berinteraksi satu sama lain dengan
lingkungan sejenisnya, dengan tanaman lain dan dengan lingkungan fisik tempat hidupnya.
Dalam proses interaksi ini, tanaman saling mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan
lingkungan sekitarnya, begitu pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup

3
tanaman. Ciri khas ekologi tanaman (plant ecology) adalah tanaman dapat mengubah energi
kimia menjadi energi potensial dan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
Tujuan utama mempelajari ekologi tumbuhan adalah memperoleh hasil yang optimal dari
teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan
sebagai warisan untuk anak cucu kita. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang
sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang
digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi
sektor pertanian.
Kebijakan mengenai pemeliharaan lingkungan di satu sisi dan peningkatan produksi
di sisi lainnya akan sangat tergantung bagaimana pemahaman mengenai lingkungan.
Pengurangan penggunaan bahan  kimia dalam aktivitas budidaya untuk mencegah terjadinya
degradasi lingkungan menjadikan pengetahuan ekologi tumbuhan semakin penting dalam
merancang bangun sistem budidaya pertanian. Pemanfaatan sumber daya lingkungan secara
optimal dengan dampak seminimum mungkin merupakan sistem pertanian yang menjadi
idaman.

C. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Taksonomi

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan
dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki tertentu.

Ekologi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan yang mempelajari hubungan total


antara organism dan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik. Ekologi sangat
erat kaitannya dengan lingkungan, makhluk hidup dan hubungan antara keduanya. Dalam
ekologi, taksonomi berperan dalam mengidentikasi, menklasifikasi dan memberikan tata
nama, yang objeknya adalah objek kajian ekologi yaitu makhluk hidup. Unsure utama yang
menjadi lingkupnya adalah pengenalan yang didalamnya tercakup pemberian nama dan
penggolongan.

D. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Geoneologi

Genealogi atau ilmu nasab adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari garis keturunan
dan silsilah seseorang termasuk sejarah keluarga. Geneologi sendiri berasal dari dua kata
yang berasal dari bahasa Latin, yaitu genea yang artinya generasi dan logos yang berarti
4
pengetahuan atau ilmu. Dalam ekologi tumbuhan, ilmu Geneologi berperan dalam
menelusuri sejarah keluarga sampai ratusan tahun bahkan ada yang sampai ribuan tahun.

E. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Tanah

Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini


dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai
karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan
pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang
membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan
mendukung kehidupan hewan dan manusia.

Dalam ekologi tumbuhan, ilmu Tanah berperan dalam mengetahui Kesuburan tanah
yang mempengaruhi keadaan tunbuhan-tumbuhan yang tumbuh diatasnya. Kesuburan tanah
akan berpengaruh terhadap tipe vegetasi yang terbentuk serta berpengaruh terhadap
keproduktifan hutan. Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu faktor pembatas alam dan
mempengaruhi pertumbuhan semua spesies tumbuhan, struktur dan komposisi vegetasi
sehingga  bisa memberikan pengaruh pada tipe hutan.

F. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Klimatologi

Klimatologi atau ilmu iklim (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα, klima, "tempat,


wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah
didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang.

Dalam ekologi tumbuhan, ilmu klimatologi berperan dalam mengetahui pengaruh iklim
terhadap kehidupan tumbuhan, terlebih lagi iklim mikro di suatu tempat yang bergantung
kepada keadaan topografi dan kondisi atmosfer karena kondisi atmosfer juga ikut
menentukan sifat iklim setempat dan regional. Adanya perbedaan iklim akan menimbulkan
variasi dalam komunitas hutan.
G. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan


(variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan" atau "menjelaskan").
Ilmu geografi adalah ilmu yang membahas tentang gejala alam dan fenomena geosfer yang
terdapat di muka bumi. Pengertian ilmu geografi menurut para ahli meliputi hal yang
5
berkaitan dengan kehidupan manusia serta alam sekitarnya serta interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.

Dalam ekologi tumbuhan, ilmu Geografi berperan dalam mengkaji fenomena geosfer
dengan memperhatikan antara interaksi organisme dengan lingkungannya. geografi juga
berfokus pada suatu perilaku tumbuhan dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi
dengan mandiri tanpa keterkaitan.

BAB III

PENUTUP

6
A. Kesimpulan
- Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran, hubungan dan interaksi timbal
balik organisme dengan organisme lainnya serta organisme dengan lingkungan sekitarnya.
- Ekologi tumbuhan ialah ilmu yang fokus pada pembelajaran mengenai hubungan timbal
dan balik antara tumbuhan dengan habitat tumbuhnya.

- Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Taksonomi : Dalam ekologi, taksonomi


berperan dalam mengidentikasi, menklasifikasi dan memberikan tata nama, yang
objeknya adalah objek kajian ekologi yaitu makhluk hidup.

- Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Geoneologi : ilmu Geneologi berperan dalam
menelusuri sejarah keluarga sampai ratusan tahun bahkan ada yang sampai ribuan tahun.

- Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Tanah : ilmu Tanah berperan dalam
mengetahui Kesuburan tanah yang mempengaruhi keadaan tunbuhan-tumbuhan yang
tumbuh diatasnya. Kesuburan tanah akan berpengaruh terhadap tipe vegetasi yang
terbentuk serta berpengaruh terhadap keproduktifan hutan.

- Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Klimatologi : ilmu klimatologi berperan


dalam mengetahui pengaruh iklim terhadap kehidupan tumbuhan, terlebih lagi iklim
mikro di suatu tempat yang bergantung kepada keadaan topografi dan kondisi atmosfer
karena kondisi atmosfer juga ikut menentukan sifat iklim setempat dan regional.

- Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Ilmu Geografi : ilmu Geografi berperan dalam
mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan antara interaksi organisme dengan
lingkungannya. geografi juga berfokus pada suatu perilaku tumbuhan dan perubahan
fenomena lingkungan yang terjadi dengan mandiri tanpa keterkaitan.

B. Saran

Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca agar bisa mengambil manfaat
tentang pentingnya mempelajari sejarah dan perkembangan ekologi tumbuhan. Sehingga,
Para pendidik dan peserta didik mampu mengetahui tentang hakekat ekologi tumbuhan secara
diskriptif, prospektif, dan berwawasan global.

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosoemaro, Soendojo. 1983. Materi Pokok Ekologi. Jakarta : Universitas Terbuka.

7
Hadjosuwarno, Synarti. Dasar – Dasar Ekologi Tumbuhan. 1990. Jogjakarta : Universitas
Gajah Mada.

McNaughton, S.J. dan Larry L.  1998. Ekologi Umum. Jogjakarta : Gajah Mada University.

MISRA, K. C. 1980. Manual of Plant Ecology. New Delhi : Oxford & IBH Publishing CO.

Somarwoto, O. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jogjakarta : Universitas


Gajah Mada.

Syafe’i, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : ITB.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekologitumbuhan

https://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi

https://id.wikipedia.org/wiki/Genealogi

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_tanah

https://id.wikipedia.org/wiki/Klimatologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi

Anda mungkin juga menyukai