FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
SINGAPARNA TASIKMALAYA
2021
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat dzat ilahi rabbi Allah SWT. Yang
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab ”.
Makalah ini dibuat untuk memberikan sedikit penjelasan tentang beberapa
pengertian dari tiga istilah tersebut. Kami mohon maaf segala keterbatasan yang terjadi
atas kesalahan kami. Kritik dan saran dari Dosen pengampu juga kawan kawan
seperjuangan sangat kami perlukan agar dapat membuat makalah yang lebih baik dari
sebelumnya.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
PENDAHULUAN............................................................................................................iv
A. Latar Belakang...................................................................................................iv
B. Rumusan masalah..............................................................................................iv
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................1
B. Dimensi-dimensi Perencanaan............................................................................3
1. Silabus...................................................................................................................4
BAB 3................................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pembelajaran merupakan hal penting yang harus kita pelajari dan
ketahui untuk merencanakan proses pembelajaran selama diruang kelas terhadap siswa-
siswi kita, agar tujuan pembelajaran tercapai. Perencanaan diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran,
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan tidak lepas dari kurikulum yang merupakan program yang tersusun
menggambarkan kegiatan-kegiatan siswa disekolah dengan bimbingan guru yang harus
sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran.
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan dari masa ke masa , maka para ahli
pun mengembangkan dan menciptakan kurikulum terbaru untuk proses pembelajaran
agar lebih aktif, inovatif dan kreatif serta berbudi pekerti yang baik.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ?
3. Bagaimana implementasi perencanaan pembelajaran Bahasa Arab?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam
berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar
belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara
beberapa definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan
bagaimana.
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.1
Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain
instruksional agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada
sumber belajar yang disediakan. Pembelajaran juga bisa dikatakan sebagai “ penguasan
atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan
belajar, pengalam, dan intruksi2.
1
Udin Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), Hal. 4
2
H. Douglas Brown. Principles of Language Learning and Teaching, terj. Noor Cholis dan Yusi
Avianto,( Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008), hal. 8
1
mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah
tugas perencanaan pendidikan.
2. Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston bahwa:
“Functional planning involves the application of a rational system of choices among
feasibel cources of educational invesment and the other development actions based on a
consideration of economic and social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa
perencanaan pembelajaran adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan
biaya serta keuntungan sosial.
3. Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan
yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
para peserta didik dan masyarakatnya.3
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran,
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. konsep perencanaan pengajaran dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan
program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut
dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu
pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan
pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi
acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran, namun kondisi
3
Udin, Op.cit, Hal. 8
2
sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal
penting jangan sampai diabaikan.4
B. Dimensi-dimensi Perencanaan
Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan
cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto
memungkinkan diadakannya komperhensif yang menalar dan efisien yakni:
1. Signifikasi. Signifikan disini bisa dilihat dari tujuan pendidikan yang diajukan.
2. Feasibilitas. Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan
yang realistis baik dengan biaya, maupun implementasinya.
3. Relevansi. Adanya jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian
persoalan secara lebih spesifik.
4. Kepastian. Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-
kejadian buruk yang tidak terduga.
5. Ketelitian.
6. Adaptabilitas. Perencanaan pengajaran harus bersifat dinamis.
7. Waktu.
8. Monitoring.
9. Isi perencanaan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
a) Tujuan yang diinginkan
b) Program dan layanan
c) Tenaga manusia
d) Keuangan
e) Bangunan fisik
f) Struktur organisasi
g) Konteks sosial
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
1. Tujuan :
Menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru(Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 17-18
3
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.
2. Fungsi :
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan
pendidikan.
c. keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang
dipergunakan.
d. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka
mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi
belajar
e. Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
4
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
5
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP
disusun berdasarkan KD atau subtemayang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
5
Permendiknas No. 65 Tahun 2013
6
3. Prinsip Penyusunan RPP
6
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Pemuda Rosda
Karya, 2013), h. 181-188.
7
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011.
H. Douglas Brown. Principles of Language Learning and Teaching, terj. Noor Cholis
dan Yusi Avianto , Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008.