di Taman Kanak-kanak
1. Sebagai guru Taman Kanak-kanak Anda penting memperhatikan
bahwa bagi anak-anak TK bukan hasil karya yang diutamakan
namun pengalaman belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi
yang dibutuhkan anak.
2. Pengalaman ini akan menimbulkan kesan yang mendalam dan
memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Hal ini
dimungkinkan karena program kegiatan seni bersifat fleksibel.
3. Rasa percaya diri adalah faktor utama dalam mencapai kesenangan
dan kesuksesan dalam pengalaman seni anak.
4. Berbagai stimulus yang dapat diberikan untuk anak-anak balita agar
mereka termotivasi berkreasi seni antara lain: menyediakan material
seni yang mudah dikuasai, menyediakan ruang yang nyaman untuk
berkarya, dan memberi kebebasan anak untuk mengeksplorasi materi
seni sesuai keinginannya.
5. Tema yang disenangi anak-anak TK dalam berkarya seni rupa
biasanya bersumber dari realitas dunia anak, misalnya anggota
keluarga, lingkungan bermain, alat permainan, hewan peliharaan
atau kesayangan, dongeng yang diceritakan guru, sirkus, kebun
binatang, kolam renang, taman bermain dan sebagainya.
6. Suatu pengkajian terhadap gambar anak menunjukkan hasil bahwa
gambar anak dapat diklasifikasi dalam 4 kategori yakni:
a. Gambar spontan: yakni gambar yang dibuat atas inisiatif anak
sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.
12. Apresiasi seni adalah kesadaran akan nilai-nilai seni. Kesadaran ini
meliputi pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk
menghargai karya seni.
Apresiasi Seni di TK
Apresiasi seni adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya.
Apresiasi berarti pula penghargaan terhadap sesuatu, dalam hal ini
penghargaan terhadap pelaku seni dan karya seni. Apresiasi seni harus
ditumbuhkan dan dikembangkan pada anak.
Cara menumbuhkan apresiasi
1. Seni musik: mendengarkan, bereksplorasi, bermain musik dan
bernyanyi.
2. Seni tari : mendengar, melihat, melihat dan mendengarkan,
bereksplorasi dan menari.
3. Seni rupa : melihat, eksplorasi, membuat/mencipta.
Pada waktu menonton pagelaran musik dan tari serta pameran seni rupa
diperlukan mematuhi tata tertib. Tata tertib perlu ditanamkan pada anak
dengan beberapa cara, antara lain:
1. memberikan pengertian agar tidak mengganggu pagelaran;
2. berbisik di telinga anak apabila ingin menyampaikan pesan, demikian
sebaliknya;
2.5 / 0 ratings
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk
visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam
kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa
dapat menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki
kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna
tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya, dan
desain. Jenis-jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk
karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan,
dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan,
meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada
keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya
fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan
media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain
menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah
ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar,
benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan
tertentu. Seniman atau kriawan dapat bekerja secara mandiri, sedangkan
desainerbekerja untuk keperluan klien.
Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam
berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan
kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi
karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
Melalui pengalaman berkarya, siswa memperoleh pemahaman tentang berbagai
penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra.
Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan
modern untuk mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, siswa
belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan
dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.
fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu
pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi
pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik
yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain
pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang
latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta maknamakna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.
Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan (ekspresi)
dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan.
Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri-ciri media, proses, dan teknik pembuatan
karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan
antara seni rupa dengan bentuk-bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi yang lain, serta
keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.
Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan
mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran
yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan
seperti menggambar, mengobservasi, mencatat, membuat sketsa, bereskperimen, dan
menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya. Selain itu, siswa juga perlu
dilibatkan dalam proses pengamatan terhadap masalah pribadi, realitas sosial, tema-tema
universal, fantasi, dan imajinasi.
Mengolah media pada dasarnya adalah menggunakan bahan dan alat untuk menyusun
unsur-unsur visual seperti garis, bidang, warna, tekstur, dan bentuk. Dalam mengolah
media, siswa perlu diperkenalkan dengan teknik penggunaan berbagai bahan, dengan
memperhatikan keterbatasan-keterbatasan maupun kelebihan-kelebihannya. Dalam
menyusun bentuk, siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan bentuk sehingga
menjadi gaya yang bersifat pribadi.
Dalam kritik seni, siswa dilibatkan dalam pembahasan karya sendiri maupun karya
teman atau orang lain. Pembahasan karya seni rupa di sini merupakan proses analisis kritis,
meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian. Unsur yang dianalisis adalah gaya,
teknik, tema, dan komposisi karya seni rupa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengasah
keterampilan pengamatan visualnya.