Disusun oleh:
FAKULTAS
HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
I
KATA PENGANTAR
Sarah Syahira
1
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….….I
DAFTAR ISI………………………………………………………….…..II
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….....3
A. Latar Belakang………………………………………………...……..3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………4
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….……5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….…………6
….13
Kesimpulan…………………………………………………………….20
2
Saran…………………………………………………………………...20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………....…….………22
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pinjam meminjam adalah praktik kuno yang telah menjadi
bagian penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Dari
pinjaman antar-individu hingga transaksi keuangan yang melibatkan
perusahaan besar, hukum pinjam meminjam adalah kerangka kerja yang
mengatur perjanjian, hak, dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam
proses ini.
3
B. Rumusan Masalah
Keuangan?
4
C. Tujuan Penulisan
Meminjam
Meminjam
Keuangan
5
14.Memahami dampak perkembangan teknologi dan globalisasi pada hukum
pinjam meminjam.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penerima Pinjaman (Debitur): Pihak yang menerima dana atau aset dari
pemberi pinjaman dan berjanji untuk mengembalikannya sesuai dengan
syarat yang telah disepakati.
3. Suku Bunga: Suku bunga adalah jumlah tambahan yang harus dibayarkan
oleh penerima pinjaman kepada pemberi pinjaman sebagai kompensasi
atas penggunaan dana atau aset tersebut. Suku bunga bisa tetap (fixed)
atau berubah (variable) tergantung pada kesepakatan.
7
8. Peraturan dan Hukum: Konsep ini mencakup peraturan hukum yang
mengatur praktik pinjam meminjam dan memastikan kepatuhan terhadap
hukum yang berlaku dalam suatu yurisdiksi.
3. Tujuan yang Sah: Pinjam meminjam harus memiliki tujuan yang sah
dan tidak boleh bertentangan dengan hukum atau ketertiban umum.
Misalnya, perjanjian yang bertujuan untuk tujuan ilegal tidak sah.
8
8. Jaminan atau Agunan (jika ada): Dalam kasus di mana jaminan atau
agunan diberikan sebagai jaminan keamanan, syarat-syarat dan prosedur
terkait dengan jaminan tersebut harus diatur dalam perjanjian.
9
5. Penawaran Pinjaman: Jika pemohon memenuhi persyaratan, pemberi
pinjaman akan mengajukan penawaran pinjaman yang mencakup suku
bunga, jumlah pinjaman, jangka waktu, dan syarat-syarat lainnya.
10
E. Hak dan Kewajiban Pihak-Pihak dalam Pinjam Meminjam
Hak dan kewajiban pihak-pihak dalam transaksi pinjam
meminjam dapat berbeda tergantung pada perjanjian, jenis pinjaman, dan
hukum yang berlaku. Di bawah ini adalah beberapa hak dan kewajiban
yang umumnya berlaku dalam pinjam meminjam:
11
4. Kewajiban Memberikan Jaminan (jika diperlukan): Jika perjanjian
melibatkan jaminan atau agunan, penerima pinjaman memiliki kewajiban
untuk memberikan jaminan yang telah disepakati.
1. Jaminan (Collateral):
Definisi: Jaminan adalah aset atau properti yang diberikan oleh pihak
penerima pinjaman (debitur) kepada pihak pemberi pinjaman (kreditur)
sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan. Jika debitur gagal
membayar pinjaman sesuai dengan kesepakatan, pihak pemberi pinjaman
memiliki hak atas jaminan tersebut dan dapat menjual atau menggunakan
12
jaminan tersebut untuk melunasi pinjaman.
Contoh: Contoh jaminan meliputi properti seperti rumah, tanah,
kendaraan, saham, atau rekening tabungan. Misalnya, ketika seseorang
mengambil pinjaman hipotek untuk membeli rumah, rumah itu sendiri
seringkali dijadikan jaminan.
13
bunga yang tinggi, terutama dalam pinjaman konsumen. Suku bunga
yang sangat tinggi dapat menyebabkan utang yang sulit untuk dilunasi
oleh peminjam.
Dampak: Ini dapat mengakibatkan peminjam terjebak dalam utang yang
tumbuh cepat dan kesulitan untuk keluar dari utang tersebut.
14
Isu: Regulasi pinjam meminjam dapat bervariasi dari satu yurisdiksi ke
yurisdiksi lainnya, dan pemberi pinjaman harus mematuhi peraturan yang
berlaku.
Dampak: Pelanggaran regulasi dapat mengakibatkan tindakan hukum
dan sanksi, sehingga pemberi pinjaman perlu mematuhi peraturan secara
ketat.
15
Negosiasi: Langkah pertama dalam penyelesaian sengketa adalah upaya
negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam banyak kasus, pihak-
pihak dapat mencapai kesepakatan dengan berunding.
16
1. Pemberi Pinjaman (Kreditur):
Definisi: Pemberi pinjaman dalam konteks perbankan adalah lembaga
keuangan yang memberikan pinjaman kepada peminjam. Pemberi
pinjaman ini dapat berupa bank komersial, bank investasi, lembaga kredit
konsumen, atau institusi keuangan non-bank.
Tujuan: Pemberi pinjaman menyediakan pinjaman dengan tujuan
menghasilkan pendapatan bunga atau keuntungan dari pinjaman tersebut.
Mereka juga dapat memberikan berbagai jenis pinjaman, termasuk
pinjaman konsumen, pinjaman bisnis, hipotek, dan banyak lainnya.
17
Hak Tanggung (Guarantee): Hak tanggung adalah jaminan pribadi yang
diberikan oleh seorang individu atau entitas lain untuk mendukung
pinjaman. Mereka bertanggung jawab untuk membayar jika penerima
pinjaman tidak dapat melakukannya.
18
pemantauan yang ketat diperlukan untuk memastikan kepatuhan.
8. Perlindungan Konsumen:
Isu: Perlindungan konsumen tetap menjadi isu kunci. Pemerintah dan
regulator harus memastikan bahwa konsumen dilindungi dari praktik
pemberian pinjaman yang merugikan.
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pinjam meminjam adalah praktik yang umum dalam kehidupan sehari-
hari di berbagai bidang, termasuk perbankan, keuangan, dan bisnis. Transaksi
ini melibatkan pemberi pinjaman (kreditur) yang menyediakan dana kepada
penerima pinjaman (debitur) dengan harapan untuk menerima pembayaran
kembali dengan bunga. Di era digital, fintech telah mengubah cara pinjam
meminjam dilakukan dan memberikan akses yang lebih mudah ke pinjaman,
namun juga menghadirkan isu-isu baru terkait dengan regulasi, perlindungan
konsumen, dan privasi data.
Terlepas dari isu-isu yang ada, praktik pinjam meminjam tetap menjadi
alat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat individu
maupun bisnis. Namun, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pinjam
20
meminjam untuk memahami hak dan kewajiban mereka, serta mematuhi
regulasi yang berlaku guna memastikan bahwa praktik pinjam meminjam
berjalan dengan adil, transparan, dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin menyarankan beberapa
tindakan yang dapat diambil untuk meningkatkan praktik pinjam
meminjam:
21
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/19859/2/2.%20bab%201.pdf
https://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/25490/1652949738253_SKRIPSI%20Mustahdi%20Untuk%20E
%20campus-.pdf?sequence=1
https://academia.edu/38334979/makalah_ARIYAH_pinjam_meminjam_
https://eprints.ums.ac.id/54937/3/BAB%20I.pdf
Al- Asqalani. Ibn Hajar, 2013, Bulughul Maram, Bandung: PT Mizan Pustaka
Arianti, Farida, 2015, Fikih Muamalah I, Batusangkar: STAIN Batusangkar
Press
22
Fiqh Islam). Jakarta: Sinar Grafika
Rifa‟i, Moh, 2009, Fiqih Islam Lengkap, Semarang: PT Karya Toha Putra
Muslich, 2015. Fiqh Muamalat. Edisi Satu. Cetakan Ketiga. Amzah. Jakarta
Rasjid. Sulaiman, 2012, Fikih Islam (Hukum Fiqih Islam), Bandung: Sinar Baru
Algensindo
23