http://www.lexlibrum.id
p-issn : 2407-3849 e-issn : 2621-9867
available online at http://lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/147/pdf
Volume 6 Nomor 1 Desember 2019 Page : 11 - 22
doi : http://doi.org/10.5281/zenodo.3598311
Abstrak
Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pegadaian menawarkan pinjaman dengan sistem
gadai. Pemberian kredit harus disertai dengan pemberian jaminan. Objek jaminan berupa
barang bergerak yang berasal dari milik si pemberi gadai atau bukan milik sipemberi gadai
Namunyang menjadi masalah Jika si pemberi gadai menjaminkan barang milik orang lain
yang dipinjam kemudian digadaikan tampa sepengetahuan atau izin dari pemilik barang
yang sesungguhnya.Permasalahan yang diangkat adalah : Pertama,tentang bagaimana
prosedur pengikatan jaminan yang objeknya bukan milik sipemberi gadai pada PT.
Pegadaian (Persero). Kedua, Bagaimana pelaksanaan lelang eksekusi gadai terhadap objek
jaminan yang bukan milik si pemberi gadai pada PT. Pegadaian (Persero), Ketiga,
Bagaimana perlindungan hukum terhadap sipemilik objek jaminan gadai dalam
pelaksanaan lelang eksekusi gadai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
yuridis empiris dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan data primer
dan data skunder.Hasil penelitian menunjukan bahwa Ketentuan Pasal 1152 KUHPerdata
yang memberi kemungkinan kalau barang yang digadaikan untuk jaminan hutang tidak
status kebendaan bergerak milik, namun bisa juga kebendaan bergerak milik orang lain.
Prosedur pengikatan jaminan terhadap objek jaminan yang bukan milik sipemberi gadai
adalah sama dengan melakukan pengikatan objek jaminan secara hukum yang dibuktikan
dengan Surat Bukti Kredit (SBK). Maka setiap orang yang datang ke PT.Pegadaian dengan
tujuan untuk meminjam uang harus membawa barang jaminan dengan melampirkan Kartu
Identitas Diri. Pelaksanaan lelang tetap berjalan ketika sipemberi gadai tadi melakukan
wanprestasi terhadap perjanjian yang disepakati sesuai dengan ketentuan dalam Surat
Bukti Kredit (SBK). Perlindungan hukum bagi si pemilik objek jaminan gadai yang
sesunguhnya atas pelelangan objek gadai diberikan oleh hukum yakni apabila terbukti
bahwa pihak penerima gadai menerima gadai secara beritikad tidak baik, maka pihak
penerima gadai wajib mengembalikan barang yang digadaikan kepada pemilik yang
sesungguhnya. Penyelesaian dari kasus ini tuntutan dari pemilik objek jaminan yang
sesungguhnya ke PT. Pegadaian tidak dikabulkan karena dalam kasus ini pemilik
sesungguhnya tidak mendapatkan perlindungan hukum.
Abstract
Pegadaian is one of the State-Owned Enterprises (BUMN) in Indonesia .In
carrying out its functions and duties pawnshops offer loans with a mortgage
system.Crediting must be accompanied by a guarantee.Objects collateral in the form of
moving goods that come from belonging to the pledgor or an owned sipemberi bip lien,
however, that to be a problem if the pledgor ensure the property of others borrowed
then
11
mortgaged without the knowledge or permission of the owner of the goods that
sesungguhnya.Permasalahan raised was : First about how the guarantee procedure for the
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
object does not belong to the pawn shop at PT.Pegadaian (Persero).Secondly, how is the
auction execution of pawning against the collateral object that does not belong to the
pledge giver at PT. Pegadai an (Persero), Third, How is the legal protection of the pledge
object owner in the auction execution of mortgage.The research method used is an
empirical juridical method with the nature of descriptive analysis.The data used
skunder.Hasil primary data and research indicate that provisions of Article 1152 of the
Civil Code which gives the possibility that the goods pawned for debt collateral material
status is not moveable, but can also b e rgerak material owned by others.The guarantee
procedure for the object of guarantee that is not owned by the pawn shop is the same as
binding the object of legal guarantees as evidenced by the Proof of Credit (SBK). So
everyone who comes to the PT. Personal identity.The auction continues while the pledge
has defaulted on the agreement agreed in accordance with the provisions in the Credit
Proof Letter (SBK).Legal protection for the owner of the collateral pledge object which is
actually on the auction of a pawn object is given by law namely if it is proven that the
pawn recipient receives a pawn in a bad faith, then the pledge recipient is obliged to
return the pawned goods to the real owner.Completion of this case demands from the
owner of the object the real guarantee to PT.Pegadaian is not granted because in this case
the real owner has no legal protection.
13
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita
diserahkan sebagai gadai yang harus begitu juga dalam hal pihak yang mem-
didahulukan.” berikan jaminan gadai. Jika debitur sendiri
Gadai itu adalah perjanjian riil di- yang memberikan disebut debitur pemberi
samping ada kata sepakat diperlukan suatu gadai sedangkan jika benda jaminan dibe-
perbuatan nyata yaitu menyerahkan barang rikan oleh pihak ketiga maka disebut pihak
gadai kepada kreditur pemegang gadai. ketiga pemberi gadai.
Prosedur yang diterapkan pegadaian mulai Ketentuan Pasal 1152 KUHPerdata
dari tahap pengajuan pinjaman, pencairan yang memberi kemungkinan bahwa barang
sampai pelunasan. Ketika sudah jatuh tem- yang digadaikan untuk jaminan utang tidak
po tapi nasabah belum melunasi maka pe- harus status kebendaan bergerak milik, na-
gadaian memberi kesempatan lagi kepada mun bisa juga kebendaan bergerak milik
nasabah untuk memperpanjang pinjaman- orang lain yang digadaikan, dengan kata la-
nya agar barang jaminan tidak sampai dile- in seseorang bisa menggadaikan kebenda-
lang. Pegadaian selalu mengingatkan kepa- an bergerak miliknya untuk untuk menja-
da nasabah baik melalui surat maupun tele- min utang orang lain, atau seseorang dapat
pon agar segera melunasi pinjaman sebe- mempuyai utang dengan jaminan benda
lum jatuh tempo. bergerak milik orang lain.
Untuk sahnya suatu perjanjian gadai Prinsip atas jaminan gadai yakni pada
pemberi gadai haruslah seorang yang ber- saat pemberi gadai menyerahkan barang ga-
wenang menguasai bendanya. Hak dari pe- dai kepada PT. Pegadaian maka kekuasaan
megang benda sampai pelunasan. Jaminan atas benda gadai beralih kepada pihak pega-
pada gadai bersifat kebendaan, yang mem- daian yang sebut pihak pemegang gadai.
beri jaminan kepada kreditur bahwa piutang Penguasaan terhadap barang gadai tersebut
pasti dibayar, hak itu disebut hak retensi berlangsung sampai nasabah (debitur) me-
sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal lunasi hutangnya. Akan tetapi hak me-
575 ayat (2) dan 576 KUHPerdata bahwa nguasai barang jaminan itu tidak meliputi
hak retensi adalah hak untuk menahan ke- hak untuk memakai, menikmati atau me-
bendaan milik debitur dengan tujuan agar mungut hasil barang yang dipakai sebagai
debitur memenuhi kewajibannya atau me- jaminan.3
mbayar utangnya atau melaksanakan peri- Secara normatif, setiap orang yang
katannya kepada kreditur. Jadi pada dasar- ingin melakukan perjajian gadai harus me-
nya hak retensi bersifat accessoir yang be- mbawa benda bergerak yang merupakan
rarti melekat pada suatu kewajiban, pres- milik sipemberi gadai (nasabah) itu sendiri.
tasi (hutang) atau perikatan yang harus di- Bukan milik orang lain yang didapat secara
lakukan dibayar atau dipenuhi oleh debi- tidak sah. nasabah menjaminkan barang ya-
tur. ng dipinjam untuk digadaikan harus sepe-
Dalam perjanjian gadai ada bebera-pa ngetahuan atau izin pemilik sesungguhnya.
klausula-klausula yang memuat kesepa- Ketika seseorang menggadaikan barang mi-
katan mengenai utang piutang antara para lik orang lain yang dipinjam tampa seizin
pihak. Dalam hal ini pihak yamg memberi dari pemilik yang sebenarnya, pemilik ob-
jaminan gadai disebut pemberi gadai (debi- jek yang sebenarnya ini melakukan tun-
tur) sedangkan pihak lain yang menerima tutan kepada PT. Pegadaian. Dimana hal ini
jaminan gadai disebut sebagai kreditur. seharusnya tidak dilakukan oleh si pemilik
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan objek jaminan ini. Berdasarkan permasala-
bahwa ataspersetujuan para pihak benda ga- han diatas maka penulis tertarik untuk
dai dipegang oleh pihak ketiga, sebagaima- menggangkat Judul “ EKSEKUSI GADAI
na yang telahdisebutkan dalam Pasal 1152
KUHPerdata maka pihak ketiga tersebut 3
Sri Soedewi Masjchocn Sofwan F, Hukum
yang disebut pihak ketiga pemegang gadai, Perdata Hukum Benda, Liberty, Yokyakarta, 2000,
hlm 98
14
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
15
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita
beri gadai berarti pihak pemberi gadai (de- but. Ketentuan pasal 1152 KUHPerdata ju-
bitur) telah menyetujui isi perjanjian yang ga menjelaskan bahwa barang yang diga-
ditetapkan oleh PT. Pegadaian. Deng-an de- daikan tidak harus dimiliki oleh debitur
mikian berarti telah terjadi hubungan hu- yang meminjam uang, tetapi tidak milik
kum antara pemberi gadai (debitur) dengan debiturpun bisa juga digadaikan. Analisa
penerima gadai (PT. Pegadaian) yang nan- Pasal 1152 KUHPerdata yang berbunyi :
tinya akan menimbulkan hak dan kewajiban “Hak gadai atas barang bergerak ber-
antara kedua belah pihak. wujud dan atas piutang bawa Timbul
Dalam perjanjian kredit yang terjadi dengan cara menyerahkan gadai itu
antara si pemberi gadai (debitur) dengan si- kepada kekuasaan kreditur atau orang
penerima gadai (PT.Pegadaiaan) Surat Buk- yang memberikan gadai atau yang di-
ti Kredit (SBK) adalah sebagai alat bukti kembalikan kreditur. Hak gadai hapus
untuk mendapatkan kepastian hukum dan bila gadai itu lepas dari kekuasaan
agar mempunyai kekuatan pembuktian ka- pemegang gadai. Namun bila barang
rena perjanjian kredit dengan jaminan ini itu hilang atau diambil dari kekuasa-
sangat penting untuk menjaga keamanan annya, maka ia berhak untuk menun-
dan memberikan kepastian hukum bagi kre- tutnya kembali. Menurut Pasal 1977
ditur penerima gadai untuk mendapatkan alinia kedua, dan bila gadai itu telah
kepastian mengenai pengembalian pinjam- kembali, maka hak gadai dianggap
an yang telah diberikan oleh penerima ga- tidak pernah hilang. Hal tidak adanya
dai kepada si pemberi gadai sesuai dengan wewenang pemberi gadai untuk ber-
ketentuan dan waktu yang telah ditetapkan tindak bebas atas barang itu tidak da-
serta disepakati bersama pada saat penanda pat dipertanggung jawabkan kepada
tanganan SBK. kredi-tur tanpa mengurangi hak orang
Permasalahan yang terjadi pada PT. yang telah kehilangan atau kecuri-an
Pegadaian bahwa sipemberi gadai ternyata barang itu untuk menuntutnya kem-
menjaminkan barang yang bukan miliknya bali.”
melainkan barang milik orang lain yang di- Dalam ketentuan Pasal tersebut dije-
pinjam, tanpa sepengetahuan dan izin dari laskan orang boleh menggadaikan barang
pemilik barang yang sesungguhnya. Setelah milik orang lain. Hak untuk menuntut ter-
objek jaminan tersebut dilelang karena ti- hadap tindakan gadai yang dilakukan oleh
dak melunasi kewajiban hingga jatuh tempo pihak lain yang tidak berhak atas barang
dan juga tidak melakukan perpanjangan, gadai atau atas tindakan tersebut, ditekan
kemudian pemilik barang yang sesungguh- tidak dapat dipertanggung jawabkan kepa-
nya menuntut PT. Pegadaian yang sebenar- da kreditur, namun pada bagian akhir ke-
nya itu tidak harus dilakukan oleh si pemi- tentuan juga ditekankan bahwa adanya tin-
lik yang sesungguhnya karena dalam hal ini dakan tanpa hak tersebut. Menurut keten-
PT. Pegadaian dalam menerima objek jami- tuan Pasal 1152 KUHPerdata tidak men-
nan selalu memegang prinsip dan berpedo- gurangi hak debitur untuk menuntutnya
man pada ketentuan Pasal 1977 ayat (1) kembali. Jelaslah disini Pasal 1152 KUH-
KUHPerdata yang berbunyi : “Barang siapa Perdata ingin menegaskan jika seseorang
yang menguasai barang bergerak yang tidak yang mengaku sebagai pemilik barang yang
berupa bunga atau piutang yang tidak harus digadaikan menuntut pemegang gadai (kre-
dibayar atas tunjuk dianggap sebagai pe- ditur) agar mengembalikan gadai yang tidak
milik sepenuhnya “ berhak/berwenang melakukan pegadaian
Jadi berdasarkan Pasal diatas jelaslah itu, pemegang gadai tidak perlu menghirau-
bahwa siapa saja yang datang ke pegadaian kannya karena dalam hal ini pihak pegadai-
dengan membawa barang bergerak maka an dilindungi oleh hukum.
dia dianggap sebagai pemilik barang terse-
16
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
17
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita
18
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
daikan tersebut, karena melalui pelelangan kad baik dalam penguasaan benda tersebut.
umum diharapkan dapat harga yang paling Indikator kedua asas yang terdapat dalam
tinggi untuk benda gadai tersebut. Dari Pasal 1977 ayat (1) KUHPerdata yang pe-
hasil penjulan objek gadai pemegang gadai nguasaannya harus mempunyai kekuatan
berhak mengambil pelunasan piutangnya sebagai titel yang sah. Asas yang terdapat
tersebut setinggi-tingginya sebesar objek dalam Pasal 1977 KUHPerdata tersebut me-
yang digadaikan sisanya menjadi hak si- nyatakan bahwa dari segi penerima gadai
pemberi gadai (debitur). dianggap sebagai pemilik yang sah dari be-
Jadi terhadap permasalahan yang ter- nda walaupun dikemudian hari ternyata
jadi pada PT. Pegadaian karena pemilik ob- sebaliknya.5
jek jaminan yang sesungguhnya menuntut Menurut ketentuan pasal 1152 ayat
pihak pegadaian setelah barangnya di ekse- (4) KUHPerdata yang menjelaskan : “Tidak
kusi tampa seizinnya, hal ini tidak dapat di- berkuasanya pemberi gadai untuk bertindak
terima oleh PT. Pegadaian karena dalam bebas dengan barang gadai, tidaklah dapat
masalah ini yang harus dituntut adalah dipertanggung jawabkan kepada yang ber-
pihak peminjam pakai (pemberi gadai), bu- piutang yang telah menerima barang terse-
kan PT. Pegadaian (Persero) karena da-lam but dalam gadai. Ketentuan pasal ini me-
hal ini PT. Pegadaian dilindungi oleh hu- nentukan pengecualian terhadap prinsip
kum. orang yang berwenang menggadaikan ba-
rang jaminan, dengan menyatakan bahwa
C. Perlindungan Hukum Terhadap Si penerima gadai tidaklah dapat bertanggung
Pemilik Objek jaminan dalam Pele- jawab atas kebendan gadai yang diterima-
langan Objek gadai nya dari pemberi gadai yang tidak berwena-
Barang yang digadaikan oleh pem- ng menggadaikan barang.6 Sekalipun dalam
beri gadai terkadang memiliki masalah da- pasal 1152 ayat (4) KUHPerdata tidak di-
lam hal kepemilikan dikarenakan pemberi persyaratkan bahwa penerima gadai harus
gadai alas hak sebagai bezitter/ penguasa beritikad baik artinya tidak tahu bahwa
benda yang kedudukannya dilindungi oleh pemberi gadai orang yang tidak berwenang
undang-undang, sehingga penerima gadai atas benda tersebut, tetapi pada umumnya
tidak mempersoalkan siapa yang memiliki yang diterima adanya syarat yang demikian
kewenangan atas benda yang djadikan ob- itu.7
jek jaminan asal benda itu ada ditangan Konsekuensinya kalau seseorang me-
pemeberi gadai azas Animus5 yaitu kesan minjam menggadaikan barang tersebut, ma-
bahwa seseorang yang menguasai dialah ka perjanjian gadai yang terjadi sah dan pe-
yang memiliki tanpa mempersoalkan siapa nerima gadai dilindungi oleh hukum asal
pemilik aslinya dikarenakan hubungan an- penerima gadai tersebut beritikad baik, aki-
tara benda itu memang dikehendaki. bat lebih lanjut pemilik yang sebenarnya
Masalah timbul ketika pemberi gadai tidak dapat menuntut kembali barang milik-
adalah orang yang tidak berwenang, maka nya dengan gugatan revindikasi (hak atas
siapa yang akan diberi perlindungan atas suatu benda pemiliknya dapat menuntut
benda yang digadaikan tersebut, penerima kemanapun benda itu berada).
gadai yang telah beritikad baik atau pemilik
sejati yang memilik hak penuh atas benda 5
tersebut. Frida Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan
Perdata : Hak-Hak yan Memberi Jaminan, Jakarta,
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Ind-Hill Co, 2002, hlm 70
Perdata terdapat dua indikator untuk me- 6
Mariam Darus Badrulzaman, Bab-bab Ten-
nentukan siapa yang akan dilindungi. Indi- tang Creadit Verband gadai dan Fidusia, Citra
kator pertama adalah itikad baik dari pene- Aditya Bakti,1991, hlm 113
7
rima gadai, apakah penerima gadai beriti- Rahmadi Usman, Hukum Jaminan Keperda-
taan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm 118
19
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita
Menurut Kartini Muljadi bahwa pe- kerugian seperti yang telah dijelaskan da-
nerima gadai dilindungi dari gugatannya lam Pasal 579 KUHPerdata.
yang mungkin dimajukan oleh pemilik ke-
bendaan bergerak tersebut, terhadap peneri- IV. PENUTUP
ma gadai dalam hal ini BW hanya menetu- A. Kesimpulan
kan bahwa pemilik kebendaan sejati (sesu- 1. Prosedur pengikatan jaminan
ngguhnya) hanya dapat menuntut pengem- yang objeknya bukan milik si
balian jika benda tersebut hilang atau di- pemberi gadai pada PT. Pegadai-
curi. Tetapi jika benda yang telah dipin- an (Persero) Cabang Terandam
jamkan oleh pemilik sejati, lalu benda ter- bahwa barang yang diterima se-
sebut digadaikan oleh seseorang peminjam bagai objek jaminan harus dilak-
pakai tersebut, maka dapat dikatakan bah- sanakan pengikatan. Prosedur pe-
wa hal itu adalah kesalahan dari pihak pem- ngikatan jaminan ini adalah ben-
ilik sendiri. Meminjamkan kepada orang tuk perjanjian gadai berupa akta
yang tidak dapat dipercaya, karenanya pem- tertulis bawah tangan yang di-
ilik harus memikul resikonya sendiri.8 buktikan dengan Surat Bukti Kre-
Dalam undang-undang penuntutan dit (SBK). Perjanjian gadai ter-
pengembalian atas benda gadai hanya ter- jadi jika Surat Bukti Kredit
jadi apabila penerima gadai beritikad tidak (SBK) telah ditanda tangani oleh
baik dalam hal penguasaan, Perlindungan pihak pemberi gadai (debitur)
untuk pemilik sejati tidak terjadi apabila dan penerima gadai (PT. Pega-
penerima gadai beritikad baik, meskipun daian). Setiap orang yang ingin
itikad baik itu tidak dimunculkan oleh melakukan perjanjian kredit ha-
pihak penerima gadai dengan tindakan hati- rus membawa objek jaminan ser-
hati. ta menunjukan Kartu Identitas
Jadi Perlindungan hukum bagi pem- Diri (KTP). Terhadap masalah
ilik objek jaminan gadai yang sesungguh- objek jaminan bukan milik si-
nya atas pelelangan objek gadai diberikan pemberi gadai dalam hal ini PT.
oleh hukum yakni apabila terbukti bahwa Pegadaian tidak pernahmem pe-
penerima gadai menerima gadainya secara rmasalahkan karena selalu berpe-
secara beritikad baik, maka pihak penerima doman dengan prinsip Pasal 1977
gadai (PT. Pegadaian) wajib mengembali- ayat (1) KUHPerdata. Disamping
kan barang yang telah digadaikan kepada itu ketentuan Pasal 1152 KUH
pemilik yang sesungguhnya. Perdata juga memberi kemung-
Terkait masalah yang terjadi pada PT. kinan bahwa barang yang diga-
Pegadaian (Persero) Cabang Terandam Pa- daikan untuk jaminan utang tidak
dang tidak ada perlindungan hukum ter- status kebendaan bergerak milik,
hadap pemilik objek jaminan, dan tuntutan namun bisa juga kebendaan ber-
dari pemilik terhadap objek jaminan ter- gerak milik orang lain yang di-
sebut tidak dapat dikabulkan karena dalam gadaikan .
hal ini PT. Pegadaiaan dilindungi hukum 2. Pelaksanaan lelang eksekusi ga-
yang berpedoman pada ketentuan Pasal dai terhadap objek jaminan terja-
1977 ayat (1) KUHPerdata dan Pasal 1152 di apabila si pemberi gadai (de-
KUHPerdata. Pemilik sejati hanya bisa me- bitur) tidak memenuhi kewaji-
lakukan tuntutan kepada si peminjam pakai bannya untuk mengembalikan
(pemberi gadai) untuk mengembalikan ben- atau memperpanjang gadai. PT.
da yang dipinjam beserta biaya, bunga dan Pegadaian (Persero) berhak un-
8
J. Satrio, Hukum Jaminan Kebendaan, Citra
tuk menjual barang yang dijadi-
Aditya bakti,Purwokerto,2002, hlm 103 kan objek jaminan tersebut mela-
20
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
Daftar Pustaka
Buku-buku
Acmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologi), Toko Gunung Agung,
Jakarta, 2002.
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitia Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafind Persada,
Jakarta, 2008.
Biro Lelang Negara, Pengetahuan Tentang Penjualan Barang Secara Lelang, Jakarta, 2002.
Buku Pedoman Operasional , Kantor Cabang, Prihal Lelang.
Dominikus Rato, Filsafat Hukum, Memahami Hukum, Laksbank Presindo, Yokyakarta, 2010.
21
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita
FX Ngadiarno dan Nunung Eko Laksito, Badan Lelang Teori dan Praktek, Departemen Keuangan
Republik Indonesia, Badan Pendidikan Pelatihan Keuangan, Jakarta, 2008.
Gunawan Wijaya dan Ahmad Yani, Hukum Bisnis Jaminan, PT Raja Grafindo, Persada, Jakarta,
2001.
Hadi Soeprapto, Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Jaminan, Liberty, Yokyakarta, 2004.
Harahap, M Yahya, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Gramedia, Jakarta,
1989.
Herlen Budiono, Hukum Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2016 , Jilid 2, Ind-Hill Co, 2002.
J. Satrio, Hukum Jaminan dan Hak-Hak Kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung,1993.
Lili Rasjidi dan I.B Putra Wyasa, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Rosdakarya, Bandung, 2002.
Mariam Darus Badrulzaman, Bab-Bab Tentang Creadit Verband gadai dan Fidusia, CitraAditya
Bakti, Bandung, 1991.
Munir Fuady, Hukum Jaminan Hutang, Erlangga, Jakarta, 2013.
M. Bahsan, Penilaian Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Rejeki Agung, Jakarta, 2002.
Nasution, Bismar, Hukum Kegiatan Ekonomi , Books & Terrace , Library, Bandung,2009.
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Pranata Media Group, Jakarta, 2010.
Philipus M Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987.
Rachmadi Usman, Hukum jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
Ridwan Syahrani, Rangkuman Ini Sari Ilmu Hukum, Citra Adiya Bakti, Bandung, 1999.
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Setiono, Rule Of Law (Supremasi Hukum), Magister Ilmu Hukum Pasca sarjana, Univ.Sebelas
Maret, Surakarta, 2004.
Sianaturi Tioria Purnama, Perlindungan Hukum Terhadap Barang Jaminan Tidak Mandar
Maju, Bandung, 2002.
Tan Thong Kie, Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta,
2013.
Totok Budi santoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat,
Jakarta, 2006.
Trisadani Prasastinah Usanti, Lahirnya Hak Kebendaan, Perspektif Vol XVII No.I.
Wildan Sayuti Mustofa, Praktek Kerjasama Pengadilan, Mahkamah Agung RI, Jakarta, 2004 .
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang perubahan Bentuk Badan HukumPerusahaan
Umum(Perum) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksana Lelang,.
R.Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), Cet 21, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1978.
Undang-Undang Dasar 1945.
Vendu Reglement (Peraturan Lelang Stb 1908 Nomor 189).
Vendu Instruksi (Instruksi Lelang Stb 1908 Nomor 190).
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
22
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22
23