Anda di halaman 1dari 13

LEX LIBRUM : JURNAL ILMU HUKUM

http://www.lexlibrum.id
p-issn : 2407-3849 e-issn : 2621-9867
available online at http://lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/147/pdf
Volume 6 Nomor 1 Desember 2019 Page : 11 - 22
doi : http://doi.org/10.5281/zenodo.3598311

EKSEKUSI GADAI TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG BUKAN


MILIK SIPEMBERI GADAI PADA PT. PEGADAIAN
Afdela Yunita
Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Padang afdelayunita21@gmail.com

Abstrak
Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pegadaian menawarkan pinjaman dengan sistem
gadai. Pemberian kredit harus disertai dengan pemberian jaminan. Objek jaminan berupa
barang bergerak yang berasal dari milik si pemberi gadai atau bukan milik sipemberi gadai
Namunyang menjadi masalah Jika si pemberi gadai menjaminkan barang milik orang lain
yang dipinjam kemudian digadaikan tampa sepengetahuan atau izin dari pemilik barang
yang sesungguhnya.Permasalahan yang diangkat adalah : Pertama,tentang bagaimana
prosedur pengikatan jaminan yang objeknya bukan milik sipemberi gadai pada PT.
Pegadaian (Persero). Kedua, Bagaimana pelaksanaan lelang eksekusi gadai terhadap objek
jaminan yang bukan milik si pemberi gadai pada PT. Pegadaian (Persero), Ketiga,
Bagaimana perlindungan hukum terhadap sipemilik objek jaminan gadai dalam
pelaksanaan lelang eksekusi gadai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
yuridis empiris dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan data primer
dan data skunder.Hasil penelitian menunjukan bahwa Ketentuan Pasal 1152 KUHPerdata
yang memberi kemungkinan kalau barang yang digadaikan untuk jaminan hutang tidak
status kebendaan bergerak milik, namun bisa juga kebendaan bergerak milik orang lain.
Prosedur pengikatan jaminan terhadap objek jaminan yang bukan milik sipemberi gadai
adalah sama dengan melakukan pengikatan objek jaminan secara hukum yang dibuktikan
dengan Surat Bukti Kredit (SBK). Maka setiap orang yang datang ke PT.Pegadaian dengan
tujuan untuk meminjam uang harus membawa barang jaminan dengan melampirkan Kartu
Identitas Diri. Pelaksanaan lelang tetap berjalan ketika sipemberi gadai tadi melakukan
wanprestasi terhadap perjanjian yang disepakati sesuai dengan ketentuan dalam Surat
Bukti Kredit (SBK). Perlindungan hukum bagi si pemilik objek jaminan gadai yang
sesunguhnya atas pelelangan objek gadai diberikan oleh hukum yakni apabila terbukti
bahwa pihak penerima gadai menerima gadai secara beritikad tidak baik, maka pihak
penerima gadai wajib mengembalikan barang yang digadaikan kepada pemilik yang
sesungguhnya. Penyelesaian dari kasus ini tuntutan dari pemilik objek jaminan yang
sesungguhnya ke PT. Pegadaian tidak dikabulkan karena dalam kasus ini pemilik
sesungguhnya tidak mendapatkan perlindungan hukum.

Kata kunci : Eksekusi, gadai, jaminan, Prosedur, Pegadaian.

Abstract
Pegadaian is one of the State-Owned Enterprises (BUMN) in Indonesia .In
carrying out its functions and duties pawnshops offer loans with a mortgage
system.Crediting must be accompanied by a guarantee.Objects collateral in the form of
moving goods that come from belonging to the pledgor or an owned sipemberi bip lien,
however, that to be a problem if the pledgor ensure the property of others borrowed
then

11
mortgaged without the knowledge or permission of the owner of the goods that
sesungguhnya.Permasalahan raised was : First about how the guarantee procedure for the
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

object does not belong to the pawn shop at PT.Pegadaian (Persero).Secondly, how is the
auction execution of pawning against the collateral object that does not belong to the
pledge giver at PT. Pegadai an (Persero), Third, How is the legal protection of the pledge
object owner in the auction execution of mortgage.The research method used is an
empirical juridical method with the nature of descriptive analysis.The data used
skunder.Hasil primary data and research indicate that provisions of Article 1152 of the
Civil Code which gives the possibility that the goods pawned for debt collateral material
status is not moveable, but can also b e rgerak material owned by others.The guarantee
procedure for the object of guarantee that is not owned by the pawn shop is the same as
binding the object of legal guarantees as evidenced by the Proof of Credit (SBK). So
everyone who comes to the PT. Personal identity.The auction continues while the pledge
has defaulted on the agreement agreed in accordance with the provisions in the Credit
Proof Letter (SBK).Legal protection for the owner of the collateral pledge object which is
actually on the auction of a pawn object is given by law namely if it is proven that the
pawn recipient receives a pawn in a bad faith, then the pledge recipient is obliged to
return the pawned goods to the real owner.Completion of this case demands from the
owner of the object the real guarantee to PT.Pegadaian is not granted because in this case
the real owner has no legal protection.

Keywords : Execution, pawn, guarantee, procedure, pawnshop.

I. PENDAHULUAN cara cepat dan mudah. Pengaturan tentang


A. Latar Belakang praktek jaminan gadai ini diatur diatur se-
Untuk memenuhi kebutuhan hidup cara khusus dalam Kitab Undang-Undang
uang selalu dibutuhkan untuk membeli dan Hukum Perdata (KUH-Perdata) pada Buku
membayar berbagai keperluan, yang terka- ke II Bab XX Pasal 1150-1160. Baik me-
dang jadi masalah karena tidak mempunyai ngenai pengertian sampai eksekusi jaminan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan gadai diatur dalam pasal-pasal tersebut. Pe-
tersebut dengan uang dimiliki. Sehingga ngertian tentang gadai itu sendiri diatur da-
terpaksa harus meminjam dari berbagai lam Pasal 1150 KUHPerdata yang berbunyi
sumber dana yang ada dengan mengguna- sebagai berikut :2
kan jasa keuangan Salah satu jasa keuangan “gadai adalah suatu hak yang dipe-
keuangan yang memberikan fasilitas kredit roleh kreditur atas suatu barang ber-
kepada masyarakat dengan pemberian kre- gerak, yang diserahkan kepadanya
dit yang cepat dan sederhana dan tidak me- oleh debitur, atau oleh kuasanya, se-
merlukan birokrasi yang panjang dengan bi- bagai jaminan atas utangnya, dan
aya yang kecil adalah PT. Pegadaian.1 memberi wewenang kepada kreditur
Pegadaian merupakan salah satu untuk mengambil pelunasan piutang-
BUMN di Indonesia yang kegiatan utama- nya dari barang itu dengan menda-
nya bidang jasa dengan menyalurkan uang hului kreditur-kreditur lainnya dengan
pinjaman/kredit kepada masyarakat atas da- pengecualian biaya penjualan sebagai
sar hukum gadai dengan prosedur pelaya- pelaksanaan putusan atas tuntutan
nan yang mudah, aman dan cepat atau bisa mengenai pemilikan atau penguasaan
disebut KCA (Kredit Cepat dan Aman). Pe- dan biaya penyelamatan barang itu
gadaian semakin diminati oleh masya-rakat yang dikeluarkan setelah barang itu
karena keberadaanya memang sangat diper-
lukan sebagai tempat untuk pendanaan se-
2
Subekti dan R Tjitrosudibio, Kitab Undang-
1 Undang Hukum Perdata, Burgelijk Wetboek, Prad-
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan
di Indonesia, Raja Grafindo, Jakarta, 2012, hlm 44 nya Paramita, Jakarta, 1996, hlm 270

13
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita

diserahkan sebagai gadai yang harus begitu juga dalam hal pihak yang mem-
didahulukan.” berikan jaminan gadai. Jika debitur sendiri
Gadai itu adalah perjanjian riil di- yang memberikan disebut debitur pemberi
samping ada kata sepakat diperlukan suatu gadai sedangkan jika benda jaminan dibe-
perbuatan nyata yaitu menyerahkan barang rikan oleh pihak ketiga maka disebut pihak
gadai kepada kreditur pemegang gadai. ketiga pemberi gadai.
Prosedur yang diterapkan pegadaian mulai Ketentuan Pasal 1152 KUHPerdata
dari tahap pengajuan pinjaman, pencairan yang memberi kemungkinan bahwa barang
sampai pelunasan. Ketika sudah jatuh tem- yang digadaikan untuk jaminan utang tidak
po tapi nasabah belum melunasi maka pe- harus status kebendaan bergerak milik, na-
gadaian memberi kesempatan lagi kepada mun bisa juga kebendaan bergerak milik
nasabah untuk memperpanjang pinjaman- orang lain yang digadaikan, dengan kata la-
nya agar barang jaminan tidak sampai dile- in seseorang bisa menggadaikan kebenda-
lang. Pegadaian selalu mengingatkan kepa- an bergerak miliknya untuk untuk menja-
da nasabah baik melalui surat maupun tele- min utang orang lain, atau seseorang dapat
pon agar segera melunasi pinjaman sebe- mempuyai utang dengan jaminan benda
lum jatuh tempo. bergerak milik orang lain.
Untuk sahnya suatu perjanjian gadai Prinsip atas jaminan gadai yakni pada
pemberi gadai haruslah seorang yang ber- saat pemberi gadai menyerahkan barang ga-
wenang menguasai bendanya. Hak dari pe- dai kepada PT. Pegadaian maka kekuasaan
megang benda sampai pelunasan. Jaminan atas benda gadai beralih kepada pihak pega-
pada gadai bersifat kebendaan, yang mem- daian yang sebut pihak pemegang gadai.
beri jaminan kepada kreditur bahwa piutang Penguasaan terhadap barang gadai tersebut
pasti dibayar, hak itu disebut hak retensi berlangsung sampai nasabah (debitur) me-
sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal lunasi hutangnya. Akan tetapi hak me-
575 ayat (2) dan 576 KUHPerdata bahwa nguasai barang jaminan itu tidak meliputi
hak retensi adalah hak untuk menahan ke- hak untuk memakai, menikmati atau me-
bendaan milik debitur dengan tujuan agar mungut hasil barang yang dipakai sebagai
debitur memenuhi kewajibannya atau me- jaminan.3
mbayar utangnya atau melaksanakan peri- Secara normatif, setiap orang yang
katannya kepada kreditur. Jadi pada dasar- ingin melakukan perjajian gadai harus me-
nya hak retensi bersifat accessoir yang be- mbawa benda bergerak yang merupakan
rarti melekat pada suatu kewajiban, pres- milik sipemberi gadai (nasabah) itu sendiri.
tasi (hutang) atau perikatan yang harus di- Bukan milik orang lain yang didapat secara
lakukan dibayar atau dipenuhi oleh debi- tidak sah. nasabah menjaminkan barang ya-
tur. ng dipinjam untuk digadaikan harus sepe-
Dalam perjanjian gadai ada bebera-pa ngetahuan atau izin pemilik sesungguhnya.
klausula-klausula yang memuat kesepa- Ketika seseorang menggadaikan barang mi-
katan mengenai utang piutang antara para lik orang lain yang dipinjam tampa seizin
pihak. Dalam hal ini pihak yamg memberi dari pemilik yang sebenarnya, pemilik ob-
jaminan gadai disebut pemberi gadai (debi- jek yang sebenarnya ini melakukan tun-
tur) sedangkan pihak lain yang menerima tutan kepada PT. Pegadaian. Dimana hal ini
jaminan gadai disebut sebagai kreditur. seharusnya tidak dilakukan oleh si pemilik
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan objek jaminan ini. Berdasarkan permasala-
bahwa ataspersetujuan para pihak benda ga- han diatas maka penulis tertarik untuk
dai dipegang oleh pihak ketiga, sebagaima- menggangkat Judul “ EKSEKUSI GADAI
na yang telahdisebutkan dalam Pasal 1152
KUHPerdata maka pihak ketiga tersebut 3
Sri Soedewi Masjchocn Sofwan F, Hukum
yang disebut pihak ketiga pemegang gadai, Perdata Hukum Benda, Liberty, Yokyakarta, 2000,
hlm 98

14
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG III. PEMBAHASAN


BUKAN BUKAN MILIK SIPEM-BERI A. Prosedur Pengikatan Objek Ja-
GADAI PADA PT. PEGADAIAN” minan Yang Bukan Milik Si
Pemberi Gadai Pada PT. Pe-
B. Perumusan Masalah gadaian (Persero) Cabang Te-
Berdasarkan uraian diatas maka ma- randam Padang.
salah yang dapat dikemukakan adalah se- Terhadap barang-barang yang diteri-
bagai berikut : ma sebagai jaminan kredit harus dilaksa-
1. Bagaimanakah prosedur pengikat-an ja- nakan pengikatan yang dapat dipertang-
minan yang objeknya bukan milik si- gung jawabkan secara yuridis/hukum. Pe-
pemberi gadai Pada PT. Pegadaian ? ngikatan ini dilakukan menurut ketentuan
2. Bagaimakah eksekusi gadai terhadap ob- hukum yang berlaku. Pengikatan ini dapat
jek jaminan yang bukan milik sipemberi dilakukan setelah perjanjian kredit ditanda
gadai pada PT. Pegadaian ? tangani, mengingat perjanjian kredit meru-
3. Bagaimanakah Perlindungan Hukum ter- pakan perjajian pokok dari perjanjian peri-
hadap pemilik objek jaminan gadai da- katan barang-barang jaminan atau dengan
lam pelaksanaan lelang eksekusi gadai ? kata lain perjanjian pengikatan jaminan
merupakan accesoir dari perjanjian pokok.
II. METODE PENELITIAN Berdasarkan hasil pengamatan pene-
Metode penelitian yang digunakan liti Prosedur pengikatan jaminan pada PT.
dalam penelitian ini adalah metode yuridis Pegadaian (Persero) adalah sama antara ob-
empiris yaitu pendekatan terhadap peratur- jek jaminan milik si pemberi gadai deng-an
an hukum yang sudah ada dengan melihat objek jaminan yang bukan milik sipem-beri
bagaimana aplikasinya atau penerapannya gadai (milik pihak ketiga), jika objek ja-
dilapangan apakah sudah sesuai dengan pe- minan tersebut dikuasakan oleh pemilik ke-
raturan yang berlaku. Penelitian ini bersifat pada pihak ketiga maka harus melampir-
deskriptif analisis yang menggambarkan se- kan surat kuasa. Bentuk perjanjian gadai ini
cara tepat atas suatu keadaan, gejala , sifat dibuat dalam bentuk akta tertulis bawah
dari individu ataupun suatu kelompok ter- tangan yang dibuktikan dengan Surat Bukti
tentu dan menemukan keberadaan hubung- Kredit (SBK). Surat Bukti Kredit (SBK) ini
an antara suatu gejala dengan gejala lainnya adalah suatu surat yang didalamnya berisi-
dalam masyarakat. kan perjanjian utang piutang, dimana be-
Dalam penelitian hukum empiris ini ntuk, isi, dan syarat-syarat ditentukan oleh
penulis menggunakan sumber data yaitu : PT. Pegadaian (Persero) secara sepihak, di-
Data Primer yaitu data yang didapat lang- sini nasabah hanya tinggal menyetujui isi
sung dengan cara mengumpulkan sejumlah dari perjanjian dan menanda tanganinya
keterangan melalui wawancara kepada pi- saja.
hak PT. Pegadaian. Adapun pihak yang di- Surat Bukti Kredit (SBK) ini meru-
wawancara adalah bapak Syawaldi selaku pakan dokumen penting yang dibuat oleh
selaku manager Operasional pad PT. Pega- PT. Pegadaian yang merupakan suatu akta
daian (Persero) Cabang Terandam Padang, perjanjian kredit sederhana dalam bentuk
dan dua orang nasabah yang juga mengga- formulir yang telah disediakan terlebih da-
daikan barang bergeraknya sebagai jaminan hulu oleh PT. Pegadaian. Salah aktifas yang
dan juga data sekunder yang diperoleh me- dilakukan PT. Pegadaiaan adalah pemberi-
lalui penelitian kepustakaan (Library rese- an kredit, yang terjadi pada saat kedua be-
ach) yang menggunakan bahan-bahan hu- lah pihak telah menanda tangani SBK yaitu
kum primer, skunder dan tersier. antara pihak pemberi gadai (debitur) dan
Pihak penerima gadai (PT. Pegadaian). De-
ngan telah ditandatangani SBK oleh pem-

15
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita

beri gadai berarti pihak pemberi gadai (de- but. Ketentuan pasal 1152 KUHPerdata ju-
bitur) telah menyetujui isi perjanjian yang ga menjelaskan bahwa barang yang diga-
ditetapkan oleh PT. Pegadaian. Deng-an de- daikan tidak harus dimiliki oleh debitur
mikian berarti telah terjadi hubungan hu- yang meminjam uang, tetapi tidak milik
kum antara pemberi gadai (debitur) dengan debiturpun bisa juga digadaikan. Analisa
penerima gadai (PT. Pegadaian) yang nan- Pasal 1152 KUHPerdata yang berbunyi :
tinya akan menimbulkan hak dan kewajiban “Hak gadai atas barang bergerak ber-
antara kedua belah pihak. wujud dan atas piutang bawa Timbul
Dalam perjanjian kredit yang terjadi dengan cara menyerahkan gadai itu
antara si pemberi gadai (debitur) dengan si- kepada kekuasaan kreditur atau orang
penerima gadai (PT.Pegadaiaan) Surat Buk- yang memberikan gadai atau yang di-
ti Kredit (SBK) adalah sebagai alat bukti kembalikan kreditur. Hak gadai hapus
untuk mendapatkan kepastian hukum dan bila gadai itu lepas dari kekuasaan
agar mempunyai kekuatan pembuktian ka- pemegang gadai. Namun bila barang
rena perjanjian kredit dengan jaminan ini itu hilang atau diambil dari kekuasa-
sangat penting untuk menjaga keamanan annya, maka ia berhak untuk menun-
dan memberikan kepastian hukum bagi kre- tutnya kembali. Menurut Pasal 1977
ditur penerima gadai untuk mendapatkan alinia kedua, dan bila gadai itu telah
kepastian mengenai pengembalian pinjam- kembali, maka hak gadai dianggap
an yang telah diberikan oleh penerima ga- tidak pernah hilang. Hal tidak adanya
dai kepada si pemberi gadai sesuai dengan wewenang pemberi gadai untuk ber-
ketentuan dan waktu yang telah ditetapkan tindak bebas atas barang itu tidak da-
serta disepakati bersama pada saat penanda pat dipertanggung jawabkan kepada
tanganan SBK. kredi-tur tanpa mengurangi hak orang
Permasalahan yang terjadi pada PT. yang telah kehilangan atau kecuri-an
Pegadaian bahwa sipemberi gadai ternyata barang itu untuk menuntutnya kem-
menjaminkan barang yang bukan miliknya bali.”
melainkan barang milik orang lain yang di- Dalam ketentuan Pasal tersebut dije-
pinjam, tanpa sepengetahuan dan izin dari laskan orang boleh menggadaikan barang
pemilik barang yang sesungguhnya. Setelah milik orang lain. Hak untuk menuntut ter-
objek jaminan tersebut dilelang karena ti- hadap tindakan gadai yang dilakukan oleh
dak melunasi kewajiban hingga jatuh tempo pihak lain yang tidak berhak atas barang
dan juga tidak melakukan perpanjangan, gadai atau atas tindakan tersebut, ditekan
kemudian pemilik barang yang sesungguh- tidak dapat dipertanggung jawabkan kepa-
nya menuntut PT. Pegadaian yang sebenar- da kreditur, namun pada bagian akhir ke-
nya itu tidak harus dilakukan oleh si pemi- tentuan juga ditekankan bahwa adanya tin-
lik yang sesungguhnya karena dalam hal ini dakan tanpa hak tersebut. Menurut keten-
PT. Pegadaian dalam menerima objek jami- tuan Pasal 1152 KUHPerdata tidak men-
nan selalu memegang prinsip dan berpedo- gurangi hak debitur untuk menuntutnya
man pada ketentuan Pasal 1977 ayat (1) kembali. Jelaslah disini Pasal 1152 KUH-
KUHPerdata yang berbunyi : “Barang siapa Perdata ingin menegaskan jika seseorang
yang menguasai barang bergerak yang tidak yang mengaku sebagai pemilik barang yang
berupa bunga atau piutang yang tidak harus digadaikan menuntut pemegang gadai (kre-
dibayar atas tunjuk dianggap sebagai pe- ditur) agar mengembalikan gadai yang tidak
milik sepenuhnya “ berhak/berwenang melakukan pegadaian
Jadi berdasarkan Pasal diatas jelaslah itu, pemegang gadai tidak perlu menghirau-
bahwa siapa saja yang datang ke pegadaian kannya karena dalam hal ini pihak pegadai-
dengan membawa barang bergerak maka an dilindungi oleh hukum.
dia dianggap sebagai pemilik barang terse-

16
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

Menurut Assen/Scholten seperti yang ng yang meminjam benda tersebut seperti


dikutip Tan Thong Kie bahwa arti pasal itu yang dijelaskan dalam Pasal 579 KUHPer-
jelas bahwa untuk sahnya menggadaikan data “Tiap pemegang kedudukan ber-kuasa/
sesuatu, wewenang pemberi gadai tidaklah bezit dengan itikad buruk berkewaji-ban se-
menjadi syarat.4 Tetapi jika barang yang di- bagai berikut :
gadaikan itu ternyata dicuri dari pemilik- 1. Dalam mengembalikan kebendaan itu
nya, maka pemilik dapat menuntut kembali kepada sipemilik, ia harus mengembali-
dari kreditur tanpa mengganti harga pem- kan pula segala hasil kebendaan bahkan
belinya (Pasal 582 dan Pasal 1152 ayat 4 hasi-hasil itulah diantaranya yang mana
KUHPerdata). Jika barang yang digadaikan kendati sebenarnya tidak dinikmati oleh-
digelapkan oleh debitur/peminjam uang pe- nya, namun yang sedianya dapatlah sipe-
milik tidak dapat menuntut kembali barang- milik menikmati .
nya itu, tanpa mengurangi haknya untuk 2. Segala biaya yang dikeluarkan guna me-
menuntut debitur karena penggelapan. nyelamatkan kebendaan selama ini da-
Pasal 1152 KUHPerdata memberi lam kekuasaannya.
kemungkinan bahwa barang yang digadai- 3. Ia harus mengganti segala rugi, biaya
kan untuk jaminan utang tidak status keben- dan bunga
daan bergerak milik, namun bisa juga kebe- 4. Sekiranya ia tak dapat lagi mengem-
ndaan bergerak milik orang lain yang diga- balikan kebendaan itu, baik kiranya ke-
daikan. Dengan kata lain seseorang bisa sa- bendaan telah hilang diluar kesalahan,
ja menggadaikan kebendaan bergerak mi- maupun hilang karena terjadinya suatu
liknya untuk menjamin utang orang lain, malapetaka haruslah ia mengembalikan
atau seseorang dapat mempunyai utang de- harganya, kecuali ia dapat membuktikan
ngan jaminan kebendaan bergerak milik bahwa kebendaan itu akan harus musnah
orang lain. Bila yang memberikan jaminan jika pemi-lik menguasainya.
debitur sendiri dinamakan debitur pemberi Hal yang dapat dilakukan oleh pem-
gadai, atau bila yang memberikan jaminan ilik sebenarnya atas tersebut terhadap pem-
orang lain maka yang bersangkutan dina- injam sewa benda tersebut adalah menuntut
makan pihak ketiga pemberi gadai. Keten- pengembalian atas benda yang dipinjam be-
tuan ini juga dapat dilihat dalam Pasal 1150 serta biayanya, bunga dan kerugian. Apa-
KUH Perdata bahwa gadai dapat diserahkan bila barang tersebut sudah diterima oleh pi-
oleh orang yang berhutang secara langsung hak penerima gadai maka pemilik sesung-
ataupun seorang lain, inilah yang disebut guhnya berhak untuk menerima ganti rugi
pihak ketiga pemberi gadai. Walaupun pada biaya guna mendapatkan kembali benda ter-
dasarnya yang memberi gadai haruslah ora- sebut.
ng yang mempunyai kewenangan untuk Dalam kaitan masalah diatas dengan
melakukan perbuatan hukum terhadap ben- teori kepastian hukum Hans Klsen adanya
da bergerak yang digadaikan. Sebaliknya peraturan hukum harus dijalankan oleh para
ketentuan Pasal 1152 ayat (4) KUHPerdata pihak dalam perjanjian kredit antara sipem-
menjelaskan walaupun yang meletakkan beri gadai (debitur) dengan penerima gadai
gadai itu orang yang tidak berwenang nam- (kreditur), dalam hal ini SBK merupakan
un hal itu tidak mengakibatkan perjajian dokumen penting yang merupakan alat buk-
gadai menjadi cacat hukum karena dapat di- ti untuk mendapatkan kepastian hukum
batalkan atau dituntut pembatalan berdasar- yang memiliki kekuatan pembuktian. Bagi
kan Pasal 1131 KUHPerdata. kreditur sebagai bukti kepastian mengenai
Dalam hal ini pemilik sesungguhnya pengembalian pinjaman oleh debitur, seda-
harus menuntut penegembalian kepada ora- ngkan bagi debitur sebagai bukti telah men-
4
Tan Thong Kie, Serba Serbi Praktek No- yerahkan barang bergerak sebagai jaminan
taris, PT. Ikrar Van Hoeve, Jakarta,2013, hlm 188 atas pinjaman pada PT. Pegadaian.

17
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita

Persyaratan utama yang harus diba- pertanggungjawaban pemakaian wewe-


wa bagi Setiap nasabah yang ingin menga- nang atas pelaksanaan transaksi tersebut.
dakan perjanjian kredit adalah dengan me- 2) Merekam data transaksi penjualan lelang
mbawa barang gadai atau barang jaminan barang jaminan.
dengan disertai KTP, disamping itu ada per- 3) Mengurangi kemungkinan kesalahan de-
syaratan lain yang harus dipenuhi adalah ngan cara menyatakan semua kejadian
surat kuasa dari pemilik barang jika barang dalam bentuk tulisan.
dikuasakan, mengisi formulir FPK, menan- 4) Menyampaikan informasi pokok ke pi-
datangani perjanjian kredit, membayar bia- hak lain.
ya administrasi dan STNK/ BPKB bagi Kewajiban pemberi gadai (debitur)
kendaraan bermotor. adalah membayar pokok pinjaman dan bu-
nga sesuai dengan ketentuan yang tertera
B. Pelaksanaan Eksekusi gadai terha- pada SBK. Dalam Surat Bukti Kredit
dap objek jaminanan yang bukan (SBK) telah ditentukan tanggal mulai kredit
milik sipemberi gadai pada PT. Pe- dan tanggal jatuh tempo (tanggal peluna-
gadaian (Persero) san). Disamping itu dalam SBK ditentukan
Eksekusi gadai ini dilaksanakan apa- syarat yaitu Jika sampai tanggal jatuh tem-
bila debitur wanprestasi karena benda yang po pinjaman tidak dilunasi/ diperpanjang,
dijadikan objek jaminan gadai tidak dite- maka barang jaminan akan dilelang pada
bus sampai jangka waktu yang telah diten- tanggal yang sudah ditentukan sesuai
tukan dalam Surat Bukti Kredit, maka PT. ketentuan Pasal 1155 KUHPerdata yang
Pegadaian harus menjual objek jaminanan menjelaskan :
tersebut melalui lelang.Sebelum pelaksana- “Apabila pihak pemberi gadai tidak
an lelang ada beberapa dokumen terkait melaksanakan kewajiban atau wanp-
yang harus ada dalam pelaksanaan sistem restasi maka pihak penerima gadai
penjualan lelang barang jaminan pada PT. berhak melakukan penjulan atas jami-
Pegadaian. Dokumen yang harus di siapkan nan gadai dengan tujuan untuk meng-
yaitu Daftar Penyerahan Barang Jaminan, ambil pelunasan atas pokok pinjaman
Laporan Daftar Penjualan Lelang dan Be- dan biaya atas penjualan jaminan ter-
rita Acara Lelang. Dokumen ini sangat pen- sebut “
ting artinya untuk menjalankan suatu peru- Dalam lelang melakukan penjualan
sahaan, seperti Berita Acara Serah Terima barang untuk umum dengan penawaran
Barang merupakan salah satu dokumen pe- harga secara tertulis dan atau lisan semakin
nyerahan barang yang cukup penting, surat meningkat atau menurun untuk mencapai
ini sebaiknya dibubuhi tanda tangan saat harga tertinggi yang didahului penjulan ba-
prosesi penyerahan suatu barang dari satu rang jaminan milik pemberi gadai yang
phak ke pihak lain. Sehingga bila terjadi wanprestasi itu dilaksanakan secara lelang
perselisihan maka berita acara ini dapat di- dimuka umum.
jadikan alat pembuktian penyerahan ba- Terkait dengan lelang PT. Pegadaian
rang. Semua dokumen ini harus disiapkan mempunyai wewenang untuk melelang ob-
sebelum lelang dimulai yang bertujuan un- jek jaminan secara langsung atas kekuasaan
tuk merekam terjadinya tran-saksi penjua- sendiri (Parate eksekusi) tampa harus minta
lan lelang barang jaminan. Ada beberapa persetujuan dari pengadilan. Lelang ini di-
manfaat dari dokumen-dokumen penting ini laksanakan melalui pelelangan umum me-
yaitu : nurut kebiasaan setempat serta atas ayarat-
1) Menetapkan tanggung jawab timbulnya syarat lazim yang berlaku bila pemberi ga-
transaksi penjualan lelang barang yang dai tidak melaksanakan kewajibannya un-
berarti bahwa setiap dokumen diotorisasi tuk mengambil pelunasan hutangnya dari
oleh fungsi yang terkait sebagai bukti pendapatan penjualan benda yang diga-

18
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

daikan tersebut, karena melalui pelelangan kad baik dalam penguasaan benda tersebut.
umum diharapkan dapat harga yang paling Indikator kedua asas yang terdapat dalam
tinggi untuk benda gadai tersebut. Dari Pasal 1977 ayat (1) KUHPerdata yang pe-
hasil penjulan objek gadai pemegang gadai nguasaannya harus mempunyai kekuatan
berhak mengambil pelunasan piutangnya sebagai titel yang sah. Asas yang terdapat
tersebut setinggi-tingginya sebesar objek dalam Pasal 1977 KUHPerdata tersebut me-
yang digadaikan sisanya menjadi hak si- nyatakan bahwa dari segi penerima gadai
pemberi gadai (debitur). dianggap sebagai pemilik yang sah dari be-
Jadi terhadap permasalahan yang ter- nda walaupun dikemudian hari ternyata
jadi pada PT. Pegadaian karena pemilik ob- sebaliknya.5
jek jaminan yang sesungguhnya menuntut Menurut ketentuan pasal 1152 ayat
pihak pegadaian setelah barangnya di ekse- (4) KUHPerdata yang menjelaskan : “Tidak
kusi tampa seizinnya, hal ini tidak dapat di- berkuasanya pemberi gadai untuk bertindak
terima oleh PT. Pegadaian karena dalam bebas dengan barang gadai, tidaklah dapat
masalah ini yang harus dituntut adalah dipertanggung jawabkan kepada yang ber-
pihak peminjam pakai (pemberi gadai), bu- piutang yang telah menerima barang terse-
kan PT. Pegadaian (Persero) karena da-lam but dalam gadai. Ketentuan pasal ini me-
hal ini PT. Pegadaian dilindungi oleh hu- nentukan pengecualian terhadap prinsip
kum. orang yang berwenang menggadaikan ba-
rang jaminan, dengan menyatakan bahwa
C. Perlindungan Hukum Terhadap Si penerima gadai tidaklah dapat bertanggung
Pemilik Objek jaminan dalam Pele- jawab atas kebendan gadai yang diterima-
langan Objek gadai nya dari pemberi gadai yang tidak berwena-
Barang yang digadaikan oleh pem- ng menggadaikan barang.6 Sekalipun dalam
beri gadai terkadang memiliki masalah da- pasal 1152 ayat (4) KUHPerdata tidak di-
lam hal kepemilikan dikarenakan pemberi persyaratkan bahwa penerima gadai harus
gadai alas hak sebagai bezitter/ penguasa beritikad baik artinya tidak tahu bahwa
benda yang kedudukannya dilindungi oleh pemberi gadai orang yang tidak berwenang
undang-undang, sehingga penerima gadai atas benda tersebut, tetapi pada umumnya
tidak mempersoalkan siapa yang memiliki yang diterima adanya syarat yang demikian
kewenangan atas benda yang djadikan ob- itu.7
jek jaminan asal benda itu ada ditangan Konsekuensinya kalau seseorang me-
pemeberi gadai azas Animus5 yaitu kesan minjam menggadaikan barang tersebut, ma-
bahwa seseorang yang menguasai dialah ka perjanjian gadai yang terjadi sah dan pe-
yang memiliki tanpa mempersoalkan siapa nerima gadai dilindungi oleh hukum asal
pemilik aslinya dikarenakan hubungan an- penerima gadai tersebut beritikad baik, aki-
tara benda itu memang dikehendaki. bat lebih lanjut pemilik yang sebenarnya
Masalah timbul ketika pemberi gadai tidak dapat menuntut kembali barang milik-
adalah orang yang tidak berwenang, maka nya dengan gugatan revindikasi (hak atas
siapa yang akan diberi perlindungan atas suatu benda pemiliknya dapat menuntut
benda yang digadaikan tersebut, penerima kemanapun benda itu berada).
gadai yang telah beritikad baik atau pemilik
sejati yang memilik hak penuh atas benda 5
tersebut. Frida Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan
Perdata : Hak-Hak yan Memberi Jaminan, Jakarta,
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Ind-Hill Co, 2002, hlm 70
Perdata terdapat dua indikator untuk me- 6
Mariam Darus Badrulzaman, Bab-bab Ten-
nentukan siapa yang akan dilindungi. Indi- tang Creadit Verband gadai dan Fidusia, Citra
kator pertama adalah itikad baik dari pene- Aditya Bakti,1991, hlm 113
7
rima gadai, apakah penerima gadai beriti- Rahmadi Usman, Hukum Jaminan Keperda-
taan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm 118

19
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita

Menurut Kartini Muljadi bahwa pe- kerugian seperti yang telah dijelaskan da-
nerima gadai dilindungi dari gugatannya lam Pasal 579 KUHPerdata.
yang mungkin dimajukan oleh pemilik ke-
bendaan bergerak tersebut, terhadap peneri- IV. PENUTUP
ma gadai dalam hal ini BW hanya menetu- A. Kesimpulan
kan bahwa pemilik kebendaan sejati (sesu- 1. Prosedur pengikatan jaminan
ngguhnya) hanya dapat menuntut pengem- yang objeknya bukan milik si
balian jika benda tersebut hilang atau di- pemberi gadai pada PT. Pegadai-
curi. Tetapi jika benda yang telah dipin- an (Persero) Cabang Terandam
jamkan oleh pemilik sejati, lalu benda ter- bahwa barang yang diterima se-
sebut digadaikan oleh seseorang peminjam bagai objek jaminan harus dilak-
pakai tersebut, maka dapat dikatakan bah- sanakan pengikatan. Prosedur pe-
wa hal itu adalah kesalahan dari pihak pem- ngikatan jaminan ini adalah ben-
ilik sendiri. Meminjamkan kepada orang tuk perjanjian gadai berupa akta
yang tidak dapat dipercaya, karenanya pem- tertulis bawah tangan yang di-
ilik harus memikul resikonya sendiri.8 buktikan dengan Surat Bukti Kre-
Dalam undang-undang penuntutan dit (SBK). Perjanjian gadai ter-
pengembalian atas benda gadai hanya ter- jadi jika Surat Bukti Kredit
jadi apabila penerima gadai beritikad tidak (SBK) telah ditanda tangani oleh
baik dalam hal penguasaan, Perlindungan pihak pemberi gadai (debitur)
untuk pemilik sejati tidak terjadi apabila dan penerima gadai (PT. Pega-
penerima gadai beritikad baik, meskipun daian). Setiap orang yang ingin
itikad baik itu tidak dimunculkan oleh melakukan perjanjian kredit ha-
pihak penerima gadai dengan tindakan hati- rus membawa objek jaminan ser-
hati. ta menunjukan Kartu Identitas
Jadi Perlindungan hukum bagi pem- Diri (KTP). Terhadap masalah
ilik objek jaminan gadai yang sesungguh- objek jaminan bukan milik si-
nya atas pelelangan objek gadai diberikan pemberi gadai dalam hal ini PT.
oleh hukum yakni apabila terbukti bahwa Pegadaian tidak pernahmem pe-
penerima gadai menerima gadainya secara rmasalahkan karena selalu berpe-
secara beritikad baik, maka pihak penerima doman dengan prinsip Pasal 1977
gadai (PT. Pegadaian) wajib mengembali- ayat (1) KUHPerdata. Disamping
kan barang yang telah digadaikan kepada itu ketentuan Pasal 1152 KUH
pemilik yang sesungguhnya. Perdata juga memberi kemung-
Terkait masalah yang terjadi pada PT. kinan bahwa barang yang diga-
Pegadaian (Persero) Cabang Terandam Pa- daikan untuk jaminan utang tidak
dang tidak ada perlindungan hukum ter- status kebendaan bergerak milik,
hadap pemilik objek jaminan, dan tuntutan namun bisa juga kebendaan ber-
dari pemilik terhadap objek jaminan ter- gerak milik orang lain yang di-
sebut tidak dapat dikabulkan karena dalam gadaikan .
hal ini PT. Pegadaiaan dilindungi hukum 2. Pelaksanaan lelang eksekusi ga-
yang berpedoman pada ketentuan Pasal dai terhadap objek jaminan terja-
1977 ayat (1) KUHPerdata dan Pasal 1152 di apabila si pemberi gadai (de-
KUHPerdata. Pemilik sejati hanya bisa me- bitur) tidak memenuhi kewaji-
lakukan tuntutan kepada si peminjam pakai bannya untuk mengembalikan
(pemberi gadai) untuk mengembalikan ben- atau memperpanjang gadai. PT.
da yang dipinjam beserta biaya, bunga dan Pegadaian (Persero) berhak un-
8
J. Satrio, Hukum Jaminan Kebendaan, Citra
tuk menjual barang yang dijadi-
Aditya bakti,Purwokerto,2002, hlm 103 kan objek jaminan tersebut mela-

20
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

lui pelelangan. Lelang yang di- ada perlindungan hukum terha-


laksanakan oleh PT.Pegadaian dap pemilik barang yang sesung-
adalah pengecualian dari pelak- guhnya dan pemilik benda ter-
sanaan oleh kantor lelang negara sebut tidak bisa menuntut kepada
karena PT. Pegadaian mempu- PT.Pegadaian karena dalam hal
nyai hak atau kekuasaan sendiri ini PT. Pegadaian dilindungi oleh
untuk melaksanakan lelang tanpa hukum.
ada campur tangan dari lelang
negara (Parate eksekusi). Sebe- B. Saran
lum lelang dilaksanakan PT. 1. PT. Pegadaiaan (Persero) harus lebih
Pegadaian wajib memberitahukan berhati-hati lagi dan lebih teliti dalam
terlebih dahulu kepada debitur hal menerima objek jaminan yang di-
yang melakukan wanpres-tasi. berikan oleh sipemberi gadai. Wa-
Terhadap objek jaminan yang bu- laupun penerima gadai beritikad baik
kan milik sipemberi gadai pada tetapi harus tetap diwu-judkan mela-
PT. Pegadaian (Persero) Cabang lui sikap berhati hati dalam meneri-
Terandam Padang dilaksanakan ma objek gadai. Kepada masyarakat
lelang sesuai prosedurnya, kare- juga harus lebih hati-hati lagi dalam
na dalam masalah ini si pemberi meminjamkan sesuatu (barang) kepa-
gadai telah melakukan wanpres- da orang, jangan terlalu mudah per-
tasi terhadap ketentuan yang ter- caya dengan seseorang yang memin-
tuang dalam Surat Bukti Kredit jam sesuatu kepada kita karena hal ini
(SBK). bisa merugikan diri sipemilik barang
3. Perlindungan hukum terhadap tersebut.
pemilik objek jaminan yang se- 2. PT. Pegadaian harus lebih banyak
sungguhnya atas pelelangan ob- mensosialisasikan atau memberikan
jek jaminan gadai diberikan oleh informasi kepada masyarakat yang
hukum yakni apabila terbukti pi- objek jaminannya dilelang karena ma-
hak penerima gadai dalam me- sih banyak masyarakat yang tidak
nerima objek gadai secara beri- mengerti dan tidak paham tentang le-
tikad tidak baik, maka pihak pe- lang itu sendiri.
nerima gadai (PT. Pegadaian) 3. Seharusnya pemilik objek jaminan
wajib mengembalikan barang ya- yang beritikad baik seharusnya selalu
ng digadaikan tersebut kepada mendapatkan payung hukum karena
pemilik sesungguhnya. Namun dalam hal ini pemilik objek jaminan
apabila pihak penerima gadai tersebut tidak mengingikan barangnya
dalam menerima objek jaminan terlepas dari kekuasaannya
secara beritikad baik maka tidak

Daftar Pustaka

Buku-buku
Acmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologi), Toko Gunung Agung,
Jakarta, 2002.
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitia Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafind Persada,
Jakarta, 2008.
Biro Lelang Negara, Pengetahuan Tentang Penjualan Barang Secara Lelang, Jakarta, 2002.
Buku Pedoman Operasional , Kantor Cabang, Prihal Lelang.
Dominikus Rato, Filsafat Hukum, Memahami Hukum, Laksbank Presindo, Yokyakarta, 2010.

21
Eksekusi Gadai Terhadap Objek Jaminan … Afdela Yunita

FX Ngadiarno dan Nunung Eko Laksito, Badan Lelang Teori dan Praktek, Departemen Keuangan
Republik Indonesia, Badan Pendidikan Pelatihan Keuangan, Jakarta, 2008.
Gunawan Wijaya dan Ahmad Yani, Hukum Bisnis Jaminan, PT Raja Grafindo, Persada, Jakarta,
2001.
Hadi Soeprapto, Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Jaminan, Liberty, Yokyakarta, 2004.
Harahap, M Yahya, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Gramedia, Jakarta,
1989.
Herlen Budiono, Hukum Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2016 , Jilid 2, Ind-Hill Co, 2002.
J. Satrio, Hukum Jaminan dan Hak-Hak Kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung,1993.
Lili Rasjidi dan I.B Putra Wyasa, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Rosdakarya, Bandung, 2002.
Mariam Darus Badrulzaman, Bab-Bab Tentang Creadit Verband gadai dan Fidusia, CitraAditya
Bakti, Bandung, 1991.
Munir Fuady, Hukum Jaminan Hutang, Erlangga, Jakarta, 2013.
M. Bahsan, Penilaian Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Rejeki Agung, Jakarta, 2002.
Nasution, Bismar, Hukum Kegiatan Ekonomi , Books & Terrace , Library, Bandung,2009.
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Pranata Media Group, Jakarta, 2010.
Philipus M Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987.
Rachmadi Usman, Hukum jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
Ridwan Syahrani, Rangkuman Ini Sari Ilmu Hukum, Citra Adiya Bakti, Bandung, 1999.
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Setiono, Rule Of Law (Supremasi Hukum), Magister Ilmu Hukum Pasca sarjana, Univ.Sebelas
Maret, Surakarta, 2004.
Sianaturi Tioria Purnama, Perlindungan Hukum Terhadap Barang Jaminan Tidak Mandar
Maju, Bandung, 2002.
Tan Thong Kie, Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta,
2013.
Totok Budi santoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat,
Jakarta, 2006.
Trisadani Prasastinah Usanti, Lahirnya Hak Kebendaan, Perspektif Vol XVII No.I.
Wildan Sayuti Mustofa, Praktek Kerjasama Pengadilan, Mahkamah Agung RI, Jakarta, 2004 .
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.

Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang perubahan Bentuk Badan HukumPerusahaan
Umum(Perum) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksana Lelang,.
R.Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), Cet 21, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1978.
Undang-Undang Dasar 1945.
Vendu Reglement (Peraturan Lelang Stb 1908 Nomor 189).
Vendu Instruksi (Instruksi Lelang Stb 1908 Nomor 190).
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

22
Jurnal Lex Librum, Vol. VI No.1, Desember 2019, hal. 11-22

23

Anda mungkin juga menyukai