Anda di halaman 1dari 14

Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.

2 November 2020

TINJAUAN YURIDIS PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN DALAM PELAYANAN


HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
Oleh :
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni
Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pendaftaran Hak Tanggungan
secara elektronik yang telah diterbitkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2019 tidak semua proses pendaftaran Hak
Tanggungan dilakukan secara elektronik. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian hukum normatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode pendekatan undang-undang, konseptual dan historis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa, pendaftaran Hak Tanggungan secara elektronik dilakukan melalui Sistem Hak
Tanggungan Elektronik oleh PPAT dan Kreditur dengan mengupload dokumen persyaratan
secara elektronik sampai mendapat sertipikat Hak Tanggungan dan catatan Hak Tanggungan
pada buku tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun dalam bentuk elektronik, dan juga pendaftaran Hak Tanggungan secara elektronik
masih memiliki kelemahan antara lain Sertipikat Hak Atas Tanah Atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun harus atasnama debitur dan belum diaturnya mekanisme sindikasi
kredit.

Kata Kunci : Pendaftaran, Sistem Elektronik, Hak Tanggungan

212
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

A. Pendahuluan Peminjaman uang oleh masyarakat


Kementerian Agraria dan Tata sebagai pemilik utang (debitur) dan pihak
Ruang/Badan Pertanahan Nasional bank selaku pemberi pinjaman atau pemilik
mempunyai peranan penting dalam piutang (kreditur) dilakukan melalui
peruntukan tanah, pengurusan hak milik perjanjian kredit. Perjanjian kredit sebagai
tanah pemerintah dan perjanjian pokok, dimana terjadi
individual, penertiban surat-surat yang pemufakatan antara debitur dan
bersangkutan dengan kepemilikan tanah kreditur berupa hubungan hukum. Perjanjian
yang merupakan kunci penghubung antara kredit ini memiliki jangka waktu tertentu,
rakyat dengan pemerintah serta pelayanan dalam batas waktu terakhir tentu saja debitur
pemerintah kepada rakyatnya. selaku peminjam uang harus
Seiring perkembangan ekonomi dalam mengembalikan pinjaman uang tersebut
masyarakat tentu menyebabkan naiknya kepada kreditur berikut dengan bunganya.
kebutuhan bagi masyarakat akan menjadi Dalam proses pengembalian tersebut tentu
meningkat pesat sehingga masyarakat terdapat kekhawatiran dari pihak kreditur
membutuhkan dana berupa uang. akan kemungkinan tidak mampunya debitur
Masyarakat tidak seluruhnya memiliki dana mengembalikan dana yang dipinjam sesuai
berlebih, karena pada dasarnya terdapat dengan perjanjian kredit yang ada. Untuk
beberapa kelompok masyarakat yang belum mengurangi kekhawatiran dan mendapatkan
memiliki ekonomi yang baik. Atas dasar kepercayaan, sebelum terjadi perjanjian
kebutuhan yang tinggi dan ekonomi yang kredit tersebut tentu pihak kreditur harus
belum bisa memenuhi kebutuhan tersebutlah melakukan prinsip kehati-hatian. Prinsip
maka masyarakat banyak melakukan kehati-hatian penting bagi bank sebelum
peminjaman atas uang kepada pihak bank. diberikan pinjaman uang pada debitur,
Bank merupakan lembaga yang perantara karena prinsip ini untuk
bagi pihak-pihak yang mempunyai mengetahui:
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang a. Watak dari debitur apakah
kekurangan atau memerlukan memiliki watak baik dalam
dana yang memiliki fungsi menerima dan berbisnis dan memiliki
menyalurkan dana pada masyarakat. tanggung jawab dalam

213
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

pengembalian pinjaman atau perjanjian pembebanan jaminan, selaku


tidak; perjanjian tambahan karena adanya
b. Kemampuan membayar debitur perjanjian pokok. Penjanjian pembebanan
secara finansial untuk jaminan ini berupa jaminan hak tanggungan.
mengembalikan pinjaman; Pengertian hak tanggungan pada Pasal 1
c. Modal debitur untuk angka 1 Undang-Undang Republik
mengetahui kemampuan Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 Tentang
debitur memikul beban Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
pembiayaan; BendaBenda Yang Berkaitan Dengan Tanah
d. Jaminan harus bernilai lebih (UUHT) menentukan “hak tanggungan
dari pinjaman debitur, yang adalah hak jaminan yang dibebankan pada
mana jika ada masalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam
jaminan ini dapat digunakan UndangUndang Nomor 5 tahun 1960
untuk melunasi utang debitur; tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
e. Kondisi ekonomi untuk tahu Agraria (UUPA), berikut atau tidak berikut
apakah usaha debitur memiliki benda-benda lain yang merupakan satu
prospek kedepan yang kesatuan dengan tanah
bagus atau tidak. itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang
Dari prinsip kehati-hatian yang memberikan kedudukan yang diutamakan
dipaparkan ini dapat diketahui, jaminan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-
merupakan unsur penting dalam perjanjian kreditur lain”. Perjanjian pembebanan hak
kredit guna memberikan kepercayaan tanggungan dituangkan dalam bentuk Akta
kepada kreditur dimana setelah dipenuhi 4 Pemberian Hak Tanggungan (APHT) oleh
unsur lainnya maka perlu adanya jaminan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) selaku
dari debitur bahwa ia pejabat berwenang dalam membentuk
dapat mengembalikan pinjaman tersebut. APHT yang ditentukan Pasal 1 angka 4
Jaminan ini sendiri berfungsi agar kreditur UUHT.
dapat segera mendapatkan pelunasan Dalam APHT agar memiliki kekuatan
utangnya apabila debitur wanprestasi dengan hukum perlu dilakukan suatu pendaftaran
melalui pelelangan atas jaminan tersebut. pada Kantor Pertanahan. Pendaftaran hak
Pemberian jaminan ini harus dengan tanggungan, awalnya dilaksanakan manual,

214
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

dimana pihak pemohon yaitu, PPAT Hak Tanggungan dalam pelaksanaan


mengirim APHT dan warkah lainnya kepada pendaftaran Hak Tanggungan secara
Kantor Pertanahan paling lambat 7 hari elektronik yang diatur dalam Peraturan
setelah penandatanganan akta, sebagaimana Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 2019.
diatur pada Pasal 13 ayat (2) UUHT. Seiring Pendekatan yang digunakan untuk
perkembangan teknologi pendaftaran hak menjawab permasalahan dalam artikel ini
tanggungan pun berubah dimana adalah:
pendaftaran tersebut dilakukan melalui (1) Pendekatan Undang-Undang (statutes
elektronik setelah berlakunya approach), (2) Pendekatan konseptual
Peraturan Menteri Agraria dan Tata (conceptual approach) serta (3) Pendekatan
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional historis (historical approach). Artikel ini
Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pelayanan menggunakan bahan hukum primer yaitu
Hak Tanggungan Terintegrasi secara bahan hukum yang bersifat mengikat yang
elektronik. Akan tetapi berdasarkan mencakup peraturan perundang-undangan
pengamatan sementara tidak semua proses yang terkait dengan permasalahan, dan
pendaftaran hak tanggungan dilakukan bahan hukum sekunder, yang berupa bahan-
secara elektronik, berdasarkan hal tersebut bahan hukum yang menjelaskan lebih lanjut
maka perlu dilakukan penelitian hukum dan memberi keterangan mengenai bahan
terhadap Peraturan Menteri Agararia dan hukum primer. Literatur, berupa buku dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan jurnal hukum dipergunakan sebagai bahan
Nasional Nomor 9 Tahun 2019 tersebut. hukum sekunder. Artikel-artikel dari internet
Berdasarkan uraian sebagaimana diatas, juga dipakai dalam penelitian ini sebagai
permasalahan yang akan dikaji dalam artikel bahan hukum tersier.
ini adalah bagaimana mekanisme pelayanan Teknik studi kepustakaan digunakan
pendaftaran hak tanggungan terintegrasi untuk mengumpulkan bahan hukum primer
secara elektronik dan bagaimana kendala- dan sekunder untuk mencatat kutipan-
kendala pelayanan pendaftaran Hak kutipan dari pelaksanaan studi kepustakaan.
Tanggungan terintegrasi secara elektronik. Metode analisis yang digunakan dalam
B. Metode Penelitian penelitian ini yaitu metode analisis yang
Artikel ini merupakan jenis penelitian menggunakan logika deduktif, artinya
yuridis normatif yang mengkaji pelayanan metode menarik kesimpulan yang bersifat

215
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

khusus dari pernyataanpernyataan yang 2. Terhadap perseorangan/badan


bersifat umum. hukum sebagaimana dimaksud
sebelumnya harus menjadi
C. Hasil dan Pembahasan
Pengguna Terdaftar pada Sistem
1. Mekanisme Pelayanan Pendaftaran Hak Tanggungan Secara
Hak Tanggungan Terintegrasi Elektronik,
Secara dengan memenuhi persyaratan:
Elektronik a. Mempunyai domisili
Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Peraturan elektronik;
Menteri Agraria dan Tata b. Surat Keterangan Terdaftar di
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional OJK;
Nomor 9 Tahun 2019, yang dapat c. Pernyataan pemenuhan
menggunakan layanan Sistem Hak persyaratan dan kriteria serta
Tanggungan Elektronik disebut pengguna ketentuan sebagai
Hak Tanggungan adalah perseorangan/badan Pengguna Terdaftar; dan
hukum selaku kreditor dan Aparatur Sipil d. Syarat lainnya yang
Negara Kementerian yang bertugas ditentukan oleh Kementerian.
melayani Hak Tanggungan yaitu Kementerian Agraria dan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (Kementerian Pertanahan Nasional yang
ATR/BPN). Pada awal sebelum proses dalam
penjaminan Hak Tanggungan Elektronik hal ini yakni Kantor
dilakukan, pengguna harus terdaftar terlebih Pertanahan melakukan
dahulu dengan ketentuan sebagai berikut: verifikasi atas pendaftaran
1. Pengguna layanan Sistem Hak dan berhak
Tanggungan Secara Elektronik, menolak pendaftaran
terdiri dari perseorangan/badan dimaksud.
hukum selaku kreditur dan Secara garis besar, mekanisme
Aparatur Sipil Negara penjaminan Hak Tanggungan dengan Sistem
Kementerian yang bertugas Hak Tanggungan Elektronik sebagai berikut:
melayani Hak Tanggungan;

216
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

1) Pengguna terdaftar mengajukan sedikit memuat antara lain nomor


permohonan layanan Hak berkas pendaftaran permohonan;
Tanggungan secara elektronik tanggal pendaftaran permohonan;
melalui Sistem Hak Tanggungan nama pemohon; dan kode
Elektronik yang telah disediakan pembayaran biaya layanan;
oleh Kementerian Agraria dan Tata 5) Permohonan diproses setelah data
Ruang/Badan Pertanahan Nasional permohonan dan biaya pendaftaran
serta melengkapi persyaratan permohonan terkonfirmasi oleh
permohonan sesuai dengan sistem elektronik. Berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- Pasal 12 Peraturan Menteri
undangan; Agraria dan Tata Ruang/Kepala
2) Pemohon harus membuat surat Badan Pertanahan Nasional Nomor
pernyataan mengenai 9 Tahun 2019, layanan Hak
pertanggungjawaban keabsahan dan Tanggungan dikenakan biaya sesuai
kebenaran data Dokumen dengan ketentuan peraturan
Elektronik yang diajukan. perundang-undangan mengenai
Persyaratan permohonan berikut Penerimaan Negara Bukan Pajak
dengan surat pernyataan tersebut yang berlaku pada Kementerian
dibuat dalam bentuk Dokumen Agraria dan Tata Ruang/Badan
Elektronik. Pertanahan Nasional.
3) Khusus mengenai persyaratan 6) Setelah mendapatkan bukti
berupa Sertipikat Hak Atas Tanah pendaftaran permohonan, pemohon
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah melakukan pembayaran biaya
Susun harus atas nama Debitur; melalui bank persepsi paling lambat
4) Permohonan layanan yang telah 3 (tiga) hari setelah tanggal
diterima oleh Sistem Hak pendaftaran permohonan.
Tanggungan Elektronik akan 7) Permohonan diproses setelah data
diberikan tanda bukti pendaftaran permohonan dan biaya pendaftaran
permohonan yang diterbitkan oleh permohonan terkonfirmasi oleh
sistem. Bukti pendaftaran sistem elektronik. Dalam hal
permohonan dimaksud paling pembayaran biaya pendaftaran oleh

217
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

pemohon tidak terkonfirmasi oleh Dokumen Elektronik, Sertipikat Hak


sistem, pemohon dapat melakukan Tanggungan yang diterbitkan oleh Sistem
konfirmasi secara langsung ke Hak Tanggungan Elektronik diberikan tanda
Kantor Pertanahan atau Layanan tangan elektronik. Tanda Tangan Elektronik
Pengaduan. Dalam hal jangka adalah tanda tangan yang terdiri atas
waktu berakhir dan Pemohon tidak Informasi Elektronik yang dilekatkan,
melakukan pembayaran maka terasosiasi atau terkait dengan Informasi
permohonan dinyatakan batal. Elektronik lainnya yang digunakan sebagai
8) Penerbitan hasil layanan Hak alat verifikasi dan autentikasi. Tanda Tangan
Tanggungan dilakukan pada hari Elektronik dilakukan sesuai dengan
ke-7 (tujuh) setelah pengajuan ketentuan peraturan perundang-undangan
permohonan terkonfirmasi. yaitu Peraturan Menteri Agraria dan Tata
9) Sistem Hak Tanggungan Elektronik Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasoinal
akan menerbitkan hasil layanan hak Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerapan
tanggungan berupa Sertipikat Hak Tanda Tangan elektronik. Tanda tangan
Tanggungan; dan catatan hak elektronik tersebut dapat digunakan untuk
tanggungan pada buku tanah memberikan persetujuan dan/atau
dan Sertipikat Hak Atas Tanah atau pengesahan suatu dokumen elektronik
Hak Milik Atas Satuan Rumah pertanahan dalam penyelenggaraan tugas
Susun. dan fungsi Kementerian. Adapun hal yang
10) Pencatatan Hak Tanggungan perlu digarisbawahi yaitu tandatangan
pada Sertipikat Hak Atas Tanah elektronik hanya dapat dilakukan setelah
atau Hak Milik Satuan Rumah penandatangan memiliki sertipikat
Susun dapat dilakukan oleh kreditor elektronik.
dengan cara mencetak catatan 2. Kendala-kendala Pelayanan
yang diterbitkan oleh Sistem Hak Pendaftaran Hak Tanggungan
Tanggungan Elektronik dan Terintegrasi Secara
melekatkan hasil cetakan catatan Elektronik
tersebut pada Sertipikat Hak Atas 1) Pengguna sistem Hak Tanggungan
Tanah atau Hak Milik Satuan Secara Elektronik tersebut harus menjadi
Rumah Susun. Pengguna Terdaftar syarat untuk menjadi

218
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

pengguna Hak Tanggungan Secara apabila subjek hukumnya berupa badan


Elektronik tersebut diatur dalam Pasal 7 ayat hukum, maka tidak hanya dilihat pada
(3) yaitu meliputi: person/orangnya saja karena selain cakap
a. Domisili elektronik; hukum tetapi harus dilihat pula pada
b. Surat keterangan terdaftar di kewenangannya sebagaimana diatur dalam
OJK; anggaran dasar yang menjadi aturan main
c. Pernyataan pemenuhan atau konstitusi dari badan hukum
persyaratan dan kriteria serta tersebut seperti misalnya pada badan hukum
persetujuan ketentuan PT, dimana berdasarkan ketentuan
sebagai pengguna terdaftar; anggaran dasar Direktur/2 (dua) orang
dan Direktur berwenang mewakili Direksi PT,
d. Syarat lainnya yang ditentukan selain itu Direktur yang bersangkutan harus
oleh Kementerian. pula cakap hukum, dan juga dalam
Dalam ketentuan umum Pasal 1 angka melakukan perbuatan hukum tertentu tetap
2 Peraturan Menteri Agraria dan Tata harus memperhatikan ketentuan
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional anggaran dasar yang lain seperti misalnya
Nomor 9 Tahun 2019 disebutkan bahwa diperlukannya persetujuan dari organ
kreditur adalah pihak yang berpiutang dalam lain dari PT tersebut yaitu Dewan Komisaris
hubungan utang-piutang tertentu. ataupun RUPS tergantung dari
Kreditur bisa berbentuk perorangan ataupun perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh
badan hukum. Kreditur yang berbentuk Direksi seperti misalnya mengambil
perorangan dalam melakukan perjanjian uang di bank ataukah menjaminkan asset.
maka haruslah seorang yang cakap hukum Salah satu syarat sebagai pengguna
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13291 Hak Tanggungan Secara Elektronik ini
juncto 13302 KUHPerdata. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan
1
Pasal 1329 Setiap orang adalah cakap untuk
membuat perikatan-perikatan, jika ia oleh Nasional Nomor 9 Tahun 2019 yaitu Surat
undangundang tidak dinyatakan tak cakap. Keterangan Terdaftar di OJK.
2
Pasal 1330 Tak cakap untuk membuat suatu
perjanjian adalah: 1. Orang-orang yang belum Berdasarkan hasil penelitian syarat ini
dewasa; 2.
Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan; 3.orang-
orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan oleh
undang-undang, dan pada umumnya semua orang membuat
kepada siapa undang-undang telah melarang prejanjian-perjanjian tertentu.

219
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

merupakan syarat memberatkan dan dan pengawasan tersebut, OJK


menghalangi, dikarenakan: mengeluarkan regulasi-regulasi
a. Dalam Pasal 9 UUHT disebutkan diantaranya yaitu berupa
bahwa Pemegang Hak Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Tanggungan adalah orang atau yang sering disebut POJK.
perseorangan atau badan hukum POJK ini ditujukan kepada Pelaku
yang berkedudukan sebagai pihak Usaha Jasa Keuangan (PUJK)
yang berpiutang, dengan demikian yang berbentuk badan hukum dan
yang dapat menjadi pemegang terdaftar serta diawasi oleh
Hak Tanggungan adalah siapapun OJK seperti Bank Umum, Bank
juga yang berwenang melakukan Perkreditan Rakyat, Perusahaan
perbuatan perdata untuk Efek, Penasihat Investasi, Bank
memberikan utang, yaitu baik itu Kustodian, Dana Pensiun,
perseorangan warga Negara Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Indonesia ataupun asing, baik itu Reasuransi, Lembaga
badan hukum Indonesia ataupun Pembiayaan, Perusahaan Gadai,
badan hukum asing. dan Perusahaan Penjaminan, baik
b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melaksanakan kegiatan
merupakan lembaga independen usahanya secara konvensional
dan bebas dari campur tangan maupun secara syariah. POJK ini
pihak lain, yang mempunyai tidak ditujukan kepada
fungsi, tugas, dan wewenang perseorangan ataupun badan
pengaturan, pengawasan, hukum yang bukan merupakan
pemeriksaan dan penyidikan, dan PUJK terdaftar di OJK, Sehingga
mempunyai ruang lingkup tugas syarat Surat Keterangan Terdaftar
pengaturan dan pengawasan pada Otoritas Jasa Keuangan
kepada Sektor Perbankan, Sektor merupakan syarat yang
Pasar Modal, Sektor menjadi kendala, karena jika
Perasuransian, Sektor Dana memang syarat tersebut dipenuhi,
Pensiun, Sektor Lembaga maka bagi masyarakat baik
Pembiayaan. Dalam pengaturan perseorangan ataupun badan

220
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

hukum yang tidak bergerak di dengan ketentuan tersebut akan


industri keuangan dan tidak menghambat praktek perkreditan,
terdaftar di OJK tidak dapat dimana dalam dunia
mendapatkan Surat Keterangan perkreditan, jaminan yang diberikan
Terdaftar di OJK, sehingga tidak debitur belum tentu atasnama debitur
dapat memanfaatkan pelayanan sendiri, bisa atasnama suami atau
Hak Tanggungan Secara istri, atau orang tua, adik atau kakek,
Elektronik tersebut. Mungkin atau siapapun juga
salah satu tujuan yang termasuk juga atasnama badan
ingin dicapai pembentuk hukum. Pemberian jaminan atasnama
Peraturan Menteri Agraria dan orang lain itu tidak dilarang oleh
Tata Ruang/Kepala Badan undang–undang, dalam ruang
Pertanahan Nasional Nomor 9 lingkup hukum perdata tidak
Tahun 2019 tersebut, yaitu agar mempermasalahkan siapa yang
masyarakat dalam meminjam memberikan jaminan apakah debitur
uang hanya kepada PUJK yang itu sendiri ataukah pihak ketiga,
terdaftar dan diawasi oleh OJK tetapi yang dipermasalahkan apakah
dan tidak menggunakan rentenir- pemberi jaminan tersebut cakap dan
rentenir baik itu perorangan berwenang. Terlibatnya Pihak ketiga
maupun yang berbentuk badan ini dapat diartikan bahwa
hukum. pihak ketiga menanggung pelunasan
2) Dalam Pasal 9 ayat (5) Peraturan atas kredit yang diberikan kepada
Menteri Agraria dan Tata debitur, sebagaimana diatur dalam
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Pasal 1820 KUHPerdata, dimana
Nasional Nomor 9 Tahun 2019 disebutkan bahwa:
disebutkan bahwa persyaratan “Penanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang
berupa sertipikat hak atas tanah atau
pihak ketiga, guna kepentingan
hak milik atas satuan rumah susun siberpiutang, mengikatkan diri untuk
memenuhi perikatan si berhutang,
harus nama debitur.
manakala orang ini sendiri tidak
Pasal 9 ayat (5) tersebut memenuhinya”.
bertentangan dengan UUHT, karena

221
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

Dalam UUHT Pasal 8 disebutkan memberikan batasan yang luas


bahwa Pemberi Hak Tanggungan mengenai kepemilikan tanah yang
adalah orang perserorangan atau dapat dijaminkan serta
badan hukum yang mempunyai dimungkinkannya subyek Hak
kewenangan untuk melakukan Tanggungan atau Pemberi Hak
perbuatan hukum terhadap obyek Tanggungan adalah pihak ketiga dan
Hak Tanggungan yang bersangkutan. obyek Hak Tanggungan adalah tanah
Ketentuan Pasal 8 tersebut tidak yang dibawah kepemilikan pihak
mempermasalahkan kalau yang ketiga, yang terpenting Pemberi Hak
berhak memberi jaminan harus Tanggungan cakap dan mempunyai
debitur, disini yang ditekankan yaitu kewenangan pada saat perjanjian
orang atau badan hukum yang Hak Tanggungan dilakukan.
memberikan jaminan haruslah pihak 3) Dalam Peraturan Menteri Agraria dan
yang berwenang dalam melakukan Tata Ruang/Kepala Badan
perbuatan hukum dalam hal ini PertanahanNasional Nomor 9 Tahun
pemberian jaminan Hak 2019 tidak diatur mengenai
Tanggungan, dan juga mengingat mekanisme pendaftaran Hak
ketentuan dalam Pasal 4 UUHT Tanggungan dimana kreditur terdiri
dimana disebutkan mengenai dari beberapa kreditur yang
macam-macam obyek Hak merupakan sindikasi kredit. Dalam
Tanggungan, dimana dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
penjelasan Pasal 4 UUHT tersebut Ruang/Kepala Badan Pertanahan
juga tidak disebutkan mengenai Nasional Nomor 9 Tahun 2019 tidak
obyek Hak Tanggungan tersebut diatur mengenai kreditur dalam hal
harus milik atau terdaftar atasnama sindikasi kredit, dimana dalam
siapa, jadi dapatlah dikatakan bahwa sindikasi kredit sertipikat hak atas
obyek Hak Tanggungan tanah pada umumnya
bisa merupakan milik pihak ketiga tercantum nama dari kreditur-
baik milik perorangan ataupun milik kreditur tersebut pada sertipikat Hak
Badan Hukum. Subyek dan obyek Tanggungan dan pada sertipikat hak
Hak Tanggungan dalam UUHT atas tanah tersebut.

222
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

4) Permohonan pendaftaran Hak hak- hak istimewa yang diberikan


Tanggungan Secara Elektronik oleh UUHT.
menjadi kewajiban kreditur. Dalam D. Penutup
Peraturan Menteri Agraria dan Tata 1. Kesimpulan
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Mekanisme pendaftaran Hak
Nasional Nomor 9 Tahun 2019 Tanggungan Elektronik secara elektronik
tersebut, kewajiban untuk memohon merupakan layanan terobosan yang berbasis
pendaftaran Hak Tanggungan digital atau elektronik yang diluncurkan
elektronik menjadi tanggung jawab oleh Kementerian Agraria dan Tata
dari kreditur, sedangkan pada Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk
Pasal 13 ayat (2) UUHT ditentukan : memudahkan pengurusan pertanahan
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari berdasarkan asas keterbukaan, ketepatan
kerja setelah penandatangan Akta waktu, kecepatan, kemudahan dan
Pemberian Hak Tanggungan keterjangkauan dalam rangka pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal publik, serta untuk menyesuaikan
10 ayat (2), PPAT wajib perkembangan hukum, teknologi informasi
mengirimkan Akta Pemberian Hak agar prosedur pelayanan Hak
Tanggungan yang bersangkutan dan Tanggungan sehingga menjadi lebih efektif
warkah lain yang diperlukan kepada dan efisien sehingga cita-cita untuk
Kantor Pertanahan dapat dikatakan meningkatkan peringkat kemudahan
bahwa perbuatan penyampaian Akta berusaha atau ease of doing business (eodb).
Pemberian Hak Tanggungan dan
2. Saran
pendaftaran Akta Pemberian Hak
Tanggungan dilakukan oleh Sebagai sistem baru yang masih
PPAT. Dan apabila kreditur lalai memiliki kelemahan agar dapat terciptanya
dalam pendaftarannya/tidak kepastian hukum mengenai pemberian
mendaftarkannya, maka segala risiko jaminan Hak Tanggungan bagi para pihak
dan akibat hukumnya terhadap yang berkepentingan, maka agar direvisi
jaminan yang diberikan oleh sesuai prinsip-prinsip dunia perkreditan dan
debitur tersebut tidak memberikan prinsip prinsip hukum jaminan agar
mekanisme pendaftaran Hak Tanggungan

223
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

secara elektronik tidak menghambat Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan


Perdata Hak-Hak yang memberi
aktivitas perkreditan sehingga para pihak
Jaminan Jilid 2, Ind Hill-Co, Jakarta,
yang berkepentingan dapat memaksimalkan 2009.
pelayanan Hak Tanggungan secara
Hartono Hadisaputro, Pokok-pokok Hukum
elektronik. Agar pelayanan pendaftaran Hak Perikatan dan Hukum Jaminan,
Liberty, Yogyakarta, 1984.
Tanggungan secara manual tetap
dimungkinkan sampaikan dengan Hardijan Rusli, Metode Penelitian Hukum
Normatif, (Law Review, Volume V
adanya perbaikan dari segi sistem teknologi
Nomor.3), Fakultas Hukum
maupun aturan. Universitas Pelita Harapan,
Karawaci, 2006.
DAFTAR PUSTAKA
Hermanes R, Pendaftaran Tanah di
Buku Indonesia, Yayasan Karya Dharma
Institut Ilmu Pemerintahan, Jakarta,
Alvin S. Johnson, Sosiologi Hukum, 1994.
Cetakan ke 3, Asdi Mahastya, 2006.
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar
Indonesia, Kencana, Jakarta, 2008.
Metode Penelitian Hukum, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Lili Rasjidi, H. dan Ira Thania Rasjidi,
Pengantar Filsafat Hukum, Mandar
Arba, H.M, Hukum Agraria Indonesia, Sinar
Maju, Bandung, 2011.
Grafika, Jakarta, 2015.
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian
A Zainuddin, Metode penelitian hukum,
Baku (Standard), Perkembangannya
Sinar Grafika, Jakarta, 2009. di Indonesia, Alumni, Bandung,
1980.
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia,
Himpunan Peraturan-Peraturan
Salim HS, Pengantar Hukum Perdata
Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta,
2008. Tertulis (BW), Sinar Grafika,
Jakarta, 2014.
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia-
Sejarah Pembentukan UUPA, isi dan Satrio, J, Hukum Jaminan Hak Jaminan
pelaksanaannya, Universitas Trisakti,
Kebendaan, PT. Citra Aditya Bakti,
Jakarta, 2013.
Bandung, 2007.
Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan
Setiawan, R., Hukum Perikatan-Perikatan
di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2012. Pada Umumnya, Bina Cipta,
Bandung, 1987.

224
Jefri Guntoro, Emelia Kontesa, Herawan Sauni Bengkoelen Justice, Vol. 10 No.2 November 2020

Soemarno Partodihardjo, Tanya Jawab Tentang Informasi dan Transaksi


Sekitar Undang-Undang No.11 Elektronik.
Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik, PT Gramedia Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Pustaka Utama, Jakarta, 2009. Tentang Pendaftaran Tanah.

Subekti, R., Jaminan-Jaminan untuk


Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan
Pemberian Kredit Menurut Hukum
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
Indonesia, PT. Cipta Aditya Bakti,
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Jakarta, 1991.
Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah sebagimana diubah dengan
Tan Thong Kie, Studi Notariat dan Serba-
Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Serbi Praktek Notaris, PT. Ichtiar
Nasional Nomor 8 Tahun 2012
Baru Van Hoeve, Jakarta, 2007.
tentang Perubahan atas Peraturan
Peraturan Perundang-undangan Menteri Negara Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata /
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Burgerlijk Wetbook (BW). Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata
Tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor
Agraria.
7 Tahun 2019 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Negara Agraria /Kepala Badan
Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
Beserta Bendabenda yang berkaitan 1997 Tentang Ketentuan
dengan Tanah. Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
Pendaftaran Tanah
Tentang Rumah Susun.
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016
Nasional Republik Indonesia Nomor
Tentang Perubahan atas Undang-
3 Tahun 2019 Tentang Penerapan
Undang Nomor 11 Tahun 2008
Tanda Tangan Elektroni

225

Anda mungkin juga menyukai