Anda di halaman 1dari 16

BAB II

KAJIAN TEORETIS

1. Pengaruh

A. Pengertian Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045),

pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu seperti

orang, ataupun benda yang turut dalam pembentukan watak,

kepercayaan, atau perbuatan oleh seseorang. Dalam hal ini

pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang dapat membawa

suatu perubahan pada diri seseorang untuk menuju kearah yang

lebih positif, namun pengaruh tidak hanya selalu mengarah pada

hal yang positif, melainan ke hal yang negatif. Bila perilaku ini

adalah pengaruh positif, maka seseorang akan berubah menuju

kearah yang lebih baik

Sedangkan menurut Surakhmad (2012: 1), Pengaruh adalah

kekuatan yang muncul dari sesuatu benda aatau orang dan juga

gejala dalam yang dapat memberikan perubahan yang dapat

membentuk kepercayaan atau perubahan

Lain halnya dengan W.J.S Poewardamirta, menurut dirinya,

pengaruh adalah suatu daya yang ada dalam sesuatu yang sifatnya

dapat memberi perubahan kepada yang sifatnya dapat memberi

perubahan kepada yang lain.


Dapat dianalisis, bahwa pengaruh merupakan suatu

kekuatan yang berasal dari seseorang baik itu dari watak, orang,

benda, kepercayaan dan perbuatan seseorang yang dapat

mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitar

2. Globalisasi

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi, kata yang kerap kali dikenali secara umum

oleh mayoritas penduduk di seluruh dunia. Kata yang

menggambarkan tentang suatu proses mengglobalkan tiap-tiap

pundi landasan kehidupan yang ada di masyarakat di seluruh dunia.

Namun, untuk lebih jelasnya, mari kita simak berikut ini :

Secara Etimologis, kata globalisasi berasal dari kata Global

yang bermakna universal, dan lization, yang berarti proses. Maka

dri itu, dapat diampit dari pengertian diatas, bahwa Globalisasi

adalah sebuah proses penerapan setiap sistem yang akan digunakan

baik itu dari segi sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, secara

mengglobal / menyeluruh.

Selain itu, Globalisasi juga dapat dimaknai sebagai suatu

proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan

informasi menjadi suatu standar diseluruh dunia. Proses tersebut

dapat terjadi diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi


komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang

mencakup ranah pasar dunia.

Meskipun secara umum, globalisasi sudah dijabarkan

dengan cukup jelas, namun hal ini tidak menutup kemungkinan

bahwa pendapat para ahli menjadi sebuah aspek yang sangat

penting bagi kita penulis untuk dapat mengerti lebih dalam

mengenai globalisasi itu sendiri. Berikut merupakan pendapat

beberapa para ahli mengenai globalisasi

Menurut Syarbaini (2015: 262.) globalisasi adalah sebagai

suatu proses kehidupan yang serba luas dan meliputi segala aspek

kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya,ekonomi yang

dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia (tanpa batas)

Menurut Giddens (1991: 64) dia menjelaskan bahwa

globalisasi dianggap sebagai intensifikasi hubungan sosial dunia

yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa

disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di

tempat lain sekian kilometer jauhnya dan sebaliknya.

Menurut Malcolm Waters, Globalisasi adalah proses sosial

yang berakibat pada pembatasan geografis dalam keadaan sosial

budaya menjadi kurang penting, terjelma dalam kesadaran

manusia.
Lain halnya dengan pandangan Selo Soemardjan, Menurut

dirinya, Globalisasi adalah proses terbentuknya sistem organisasi

dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia, bertujuan

mengikuti sistem dan kaidah tertentu yang sama.

Ditinjau dari sisi lain, ada yang mengartikan globalisasi

sebagai proyek sebagaimana negara-negara adikuasa menginginkan

untuk menjalankan perekonomian kapitalis. Negara-negara yang

kuat dan kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-

negara yang kecil, terkhusus pada negara kelas 3, mereka makin

tidak mampu bersaing. Sebab itu globalisasi cenderung

berpengaruh terhadap perekonomian dunia bahkan berpengaruh

terhadap aspek kehidupan lain seperti agama dan budaya. Sehingga

Globalisasi sering diartikan sebagai proses yang menghasilkan

dunia tunggal Robertson dalam Sztompka (2007: 101)

Dapat dianalisis, bahwa globalisasi merupakan suatu

bentuk proses yang dimana bertujuan untuk menerapkan konsep

homogenitas yang bertujuan untuk menyatukan keseluruhan

budaya yang ada di dunia, sehingga terbentuk suatu negara yang

memiliki “kemiripannya” masing-masing.

B. Dampak terjadinya Globalisasi

Meskipun Globalisasi dianggap sebagai suatu hal yang

revolusioner, dimana pandangan globalisasi ini berpedoman pada


penyatuan berbagai macam unsur yang ada di masyarakat di

seluruh dunia, namun globalisasi tak luput pula dari dampak / side

effect dari pelaksanaanya di berbagai penjuru dunia. Berikut

merupakan berbagai dampak positif dan negatif dari globalisasi itu

sendiri.

1. Dampak Positif Globalisasi

a. Adanya perubahan tata nilai dan sikap seperti

perubahan pola fikir masyarakat irasional

menjadi rasional.

b. Berkembanganya IPTEK sehingga masyarakat

menjadi lebih bisa berkreasi, berinovasi dan

mempermudah pekerjaan manusia.

c. Pembukaan industri yang menghasilkan alat-alat

canggih dapat meningkatkan tingkat kehidupan

yang lebih baik.

2. Dampak Negatif Globalisasi

a. Masyarakat menjadi memiliki pola hidup

konsumtif.

b. Sikap individualistik.

c. Gaya hidup kebarat-baratan.


d. Nilai-nilai barat bisa menjadi ancaman bagi

kelestarian nilai-nilai lokal di negara-negara

berkembang, termasuk Indonesia (Safril, 2015:

32).

3. Pembelanjaan Online / Online Shopping

A. Pengertian

Di era globalisasi yang dimana teknologi menjadi suatu kajian

yang mengalami peningkatan secara eksponensial, tentu akan muncul

berbagai macam terobosan-terobosan baru untuk pengaplikasian

teknologi dalam memepengaruhi keseluruhan sendi-sendi kehidupan.

Yang tak lain diantaranya adalah Online Shopping. Terdapat berbagai

macam alasan mengapa Online Shopping terbentuk. Yang diantara lain

karena ide revolusioner yang dimiliki, dimana pembeli dan penjual

hanya ditemukan berdasarkan dunia “Maya”. Berikut merupakan

berbagai macam ulasan yang membahas tentang definisi daripada

Online Shopping .

Internet memang menciptakan suatu lingkungan sebagai lahan

untuk melakukan bisnis. Terdapat banyak cerita mengenai bisnis kecil

dan besar yang berhasil meningkatkan investasi mereka yang relatif

kecil dengan mengeluarkan biaya-hubungan ke internet. Mereka

mencari informasi pada internet, memelihara hubungan dengan para

pelanggan, atau menyediakan layanan online dan membuka toko maya.


Dari segi bahasa, toko online berasal dari dua suku kata, yakni

toko dan online. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toko berarti

sebuah tempat atau bangunan permanen untuk menjual barang-barang

(makanan, minuman, dan sebagainya). Sedangkan online yang

terjemahan bahasa Indonesianya adalah dalam jaringan atau disingkat

daring menurut wikipedia adalah keadaan di saat seseorang terhubung

ke dalam suatu jaringan atau sistem yang lebih besar. Jadi berangkat

dari dua pengertian secara bahasa tersebut kita dapat mengartikan toko

online sebagai tempat terjadinya aktivitas perdangan atau jual beli

barang yang terhubung ke dalam suatu jaringan dalam hal ini jaringan

internet.

Online shop menjadi bisnis yang berpeluang besar karena tidak

adanya batas pasar. Semua orang di seluruh penjuru dunia dapat

mengakses bisnis website kita. Pasar menjadi sangat besar. Bisnis ini juga

buka 24 jam, dan tidak membatasi waktu. Bisnis online memang berbeda

dengan bisnis konvensional, yang membedakan adalah sarana yang

digunakan. Jika dalam bisnis konvensional (offline), para pihak yang berperan

dalam bisnis bertemu dan berinteraksi langsung di suatu tempat di dunia

nyata, maka pada bisnis online para pihak yang berperan dalam dunia bisnis

online bertemu dan berinteraksi di dunia maya melalui internet tanpa

batasan waktu dan wilayah. Salah satu faktor terpenting dalam bisnis online

adalah kepercayaan. Artinya, antara pihak harus memiliki rasa kepercayaan

terhadap satu sama lain. Selama menjalankan bisnis online, antara pihak
memang tidak bertemu secara langsung.3 Untuk pasar Indonesia sendiri

peluang bisnis online sangat menggiurkan. Hal ini dikarenakan pengguna

internet di Indonesia semakin lama semakin bertambah pesat.

B. Macam-Macam bentukPlatform Online Shop

Dalam dunia bisnis pemasaran merupakan hal yang sangat

penting, karena dengan pemasaran inilah produk yang dihasilkan akan

diketahui oleh konsumen. Dalam pemasarannya biasanya online

shopper memanfaatkan beberapa layanan dan aplikasi yang tersedia

dalam komputer ataupun smartphone yang mereka miliki, antara lain

seperti:

1. Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang saat ini

sedang booming di dunia maya. Facebook merupakan karya

dari Mark Elliot Zuckerberg bersama kawannya, Dustin

Moskovitz dan Chris Hughes, saat belajar di Harvard

University pada tahun 2004. Pada Februari 2004, Zuckerberg

meluncurkan program tersebut dan langsung disambut hangat

oleh siswa di Amerika Serikat dengan 3Wikan Pribadi, Blog

Peneur: Menjadi Enterpreneur dan Mengembangkan Bisnis

Lewat Blog, Bukune, Jakarta, 2009, hlm. 31-32. 15 langsung

membuka account facebook.


Pada tahun 2005, Zuckerberg resmi menamakan

perusahaannya yaitu Facebook. Awalnya facebook dikenal dari

mulut ke mulut di antara para siswa di Amerika Serikat,

selanjutnya menyebar ke sekolah lain dan universitas lain di

Amerika Serikat, sampai akhirnya terkenal di seluruh dunia.

Keuntungan menggunakan media ini untuk toko online adalah

sebagai berikut:

a) Tidak mengeluarkan dana tambahan.

b) Toko online pada facebook sangat mudah melakukan

marketing dikarenakan banyaknya pengguna facebook dan

adanya tag function di photo album pada facebook sehingga

kemungkinan toko online dapat ditemui oleh teman atau teman

dari teman.

Sedangkan kelemahan menggunakan media ini antara

lain:

a) Facebook page sangat sukar untuk dimodifikasi

dalam hal design dan page management-nya sehingga toko

online tidak akan mempunyai banyak kreativitas kecuali

apabila menguasai facebook framework. Bahkan orang IT

sendiri belum banyak yang menguasai bahasa ini.

b) Kurangnya keprofesionalan dan keyakinan pembeli

apabila mereka melakukan pembelian pertama.


2. Lazada

Lazada merupakan salah satu marketplace atau biasa

dikenal dengan situs perbelanjaan online yang besar di

Indonesia. Lazada merupakan perusahan yang berdiri sejak 27

Maret 2012 dan sudah berkembang dengan sangat cepat hingga

sekarang di Asia Tenggara. Lazada mencakup enam negara di

Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand,

Vietnam, Filipina dan Singapura. Alibaba Group ialah pemilik

dari Lazada yang dibangun oleh Pierre Poignant dan Rocket

Internet yang merupakan perusahan inkubator teknologi dari

Jerman.

Rocket Internet sebagai perusahaan yang berperanan

besar terkait perkembangan Lazada, dimana perusahaan ini

banyak memberikan bantuan mulai dari perekrutan tenaga ahli,

membantu masalah keuangan dan membantu

mengimplementasikan platform teknologi. Setelah lazada

mampu untuk berkembang sendiri, Rocket Internet saat ini

hanya berperan sebagai pihak yang melakukan investasi dan

pendanaan. Lazada menjual berbagai produk dengan banyak

pilihan toko di dalamnya, mulai dari toko kecil sampai toko

besar serta brand-brand besar yang ada di mall.


Produk yang dijual lazada sangat beragam, mulai dari

produk fashion, elektronik, kesehatan, olahraga, dan

sebagainya yang bisa terakses secara mudah melalui aplikasi

maupun website lazada. Selain menjual berbagai pilihan

produk yang beragam,

Lazada juga memiliki sistem pembayaran yang

memudahkan konsumennya seperti melalui alfamart, indomart,

cash on delivery (COD), kartu 2 kredit maupu debit, dan lain-

lain. Adapun metode pembayaran lainnya seperti melalui

DANA, Akulaku dan Kredivo.

3. Tokopedia

Tokopedia.com adalah salah satu perusahaan jual beli

berbasis digital terbesar di Indonesia. Sejak resmi diluncurkan,

PT. Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet

Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Dengan mengusung

model bisnis marketplace dan mall online,

Tokopedia memungkinkan setiap individu, toko kecil

dan brand untuk membuka dan mengelola toko online. Sejak

diluncurkan sampai hingga akhir 2015, layanan dasar

Tokopedia yang bisa digunakan oleh semua orang secara gratis.

Tokopedia memiliki visi untuk “Membangun Indonesia yang

Lebih Baik Lewat Internet”, Tokopedia mempunyai program


untuk mendukun para pelaku Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan

usaha mereka dengan memasarkan produk secara online.

Sejarah berdirinya Tokopedia.com secara resmi

diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan

PT. Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan

Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Pt. Tokopedia

mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari PT. Indonusa

Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-tahun

berikutnya,

Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari

pemodal ventura global seperti East Ventures (2010), Cyber

Agent Ventures 28 (2011), Netprice (2012), dan SoftBank

Ventures Korea (2013). Lalu pada Oktober 2014, Tokopedia

berhasil mencetak sejarah sebagai perusahaan teknologi

pertama di Asia Tenggara, yang menerima investasi sebeas

USD 100 juta atau sekitar Rp. 1,2 Triliun dari Sequoia Capital

dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI). Pada April 2016,

Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi

sebesar USD 147 juta atau sekitar Rp. 1,9 Triliun

(http://republikpos.com/2016/10/profilperusahaan-tokopedia-

dan-kisah-pendirinya diaksespada 17 Januari 2017, pukul 12:56


WIB). Tokopedia adalah perusahaan internet yang

memungkinkan setiap individu dan pemilik bisnis di Indonesia

untuk mengembangkan dan mengelola bisnis online mereka

secara mudah dan gratis, sekaligus memungkinkan pengalaman

berbelanja online yang lebih aman dan nyaman. Tokopedia

percaya bahwa marketplace adalah bisnis model paling indah di

dunia, karena kesuksesan sebuah marketplace hanya dapat

diraih dengan membuat orang lain menjadi lebih sukses.

(https://www.tokopedia.com/about?lang=id diakses pada 17

Oktober 2023, pukul 12:36).

4. E-Commerce

A. Pengertian

Menurut Kotler & Amstrong (2012) E-commerce adalah

saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer, yang

digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan

digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi dengan

menggunakan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali

dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan

pilihan.

Menurut Wong (2010) e-commerce adalah proses jual beli dan

memasarkan barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio,

televisi dan jaringan komputer atau internet.


Maka dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan

kumpulan dinamis antara teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang

menghubungkan perusahaan dan konsumen serta komunitas tertentu

dimana pertukaran barang antara pengecer dan konsumen dari berbagai

komoditi dalam skala luas dan suatu transaksi elektronik, dan dalam

proses pengiriman barang dari pengecer menggunakan transportasi

dari suatu wilayah ke wilayah lain hingga sampai ke tangan konsumen

dan hubungan yang terjadi adalah hubungan yang saling

menguntungkan kedua belah pihak.

B. Jenis-Jenis E-Commerce

Berikut ini terdapat empat jenis e-commerce berdasarkan

karasteristiknya menurut Kotler (2012) :

1. Business to business (B2B)

a. Mitra bisnis yang sudah saling mengenal dan sudah

menjalin hubungan bisnis yang lama.

b. Pertukaran data yang sudah belangsung berulang dan

telah disepakati bersama.

c. Model yang umum digunakan adalah peer to peer,

dimana processing intelligence dapat didistribusi oleh

kedua pelaku bisnis.

2. Business to consumer (B2C)


a. Terbuka untuk umum dimana informasi dapat

disebarkan untuk umum juga.

b. Servis yang digunakan juga untuk umum sehingga

dapat digunakan oleh banyak orang.

c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan,

sehingga produsen harus mampu merespon dengan baik

permintaan konsumen.

d. Sistem pendekatan adalah client-server.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Yaitu, model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak

hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja,

melainkan juga memberikan 20 fasilitas transaksi uang secara

online. Dalam hal ini terdapat 2 (dua) indikator utama bagi

sebuah website marketplace:

a. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website

yang bersangkutan

b. Bisa digunakan oleh penjual individual. Dimana

kegiatan yang berlangsung harus menggunakan fasilitas

transaksi online seperti rekening pihak ketiga untuk

menjamin keamanan transaksi.


c. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah

barang diterima oleh pembeli. Selama barang tersebut

belum diterima oleh pembeli, maka penjual tidak dapat

mencairkan hasil penjualan dan jika produk gagal

sampai ketangan pembeli maka uang yang telah

dibayarkan akan dikembalikan ke pembeli.

4. Consumer to Business (C2B)

Berkebalikan dengan business to consumer (B2C), pada

consumer to business, konsumen (individu) bertindak sebagai

pencipta nilai dimana perusahaan yang akan menjadi konsumen

yang dilakukan secara elektronis

Anda mungkin juga menyukai