Anda di halaman 1dari 5

GLOBALISASI DAN MODERNISASI

Nama Mahasiswa : Vesticha Marshanda Tamaela


NPM : 12172201210014
Prodi : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Mata kuliah : Strategi Pengembangan Masyarakat Kepulauan
Dosen Pengampu : Drs. C. Sahanaya, M.Si

FAKUTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2021
A. Globalisasi

Istilah globalisasi pertama kali digunakan oleh Theodore Levit pada tahun 1985.
Istilah globalisasi awalnya digunakan dalam bidang ekonomi politik, khususnya politik
perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Berdasarkan sejarah, dasar munculnya
globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi Negara-negara komunis. Kata
“globalisasi” sendiri diambil dari kata global yang memiliki makna universal atau
kesejagatan.

 Definisi Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe dan ization. Globe diartikan sebagai bola bumi
atau peta bumi yang bulat. Kata globe kemudian berubah menjadi global. Artinya, secara
umum dan keseluruhan, secara bulat atau bersangkut paut mengenai dan meliputi seluruh
dunia. Berdasarkan akar kata tersebut globalisasi diartikan sebagai proses mendunia dan
proses masuk ke ruang lingkup dunia.
Secara umum, globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang mengarah
pada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global.
Globalisasi merupakan suatu proses yang terbentuk dari tatanan, aturan, atau sistem
tertentu. Aturan tersebut dberlakukan bagi seluruh bangsa di dunia sehingga batas
wilayah suatu negara semakin bias dan luruh.
Globalisasi dapat dimaknai dengan sudut pandang masing-masing orang atau
pihak yang menggunakannya. Ada pihak yang memandang globalisasi sebagai suatu
proses sosial, proses sejarah, atau proses alami. Ada pula pihak yang menekan globalisasi
pada pengertian keterlibatan seluruh bangsa dan Negara di dunia yang makin terikat satu
dengan yang lain dan mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomis, dan budaya masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 455), globalisasi merupakan
proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi adalah tentang berbagai peristiwa,
keputusan, dan kegitana di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting
bagi individudan masyarakat di belahan dunia lain. Menurut Anthony Giddens,
globalisasi merupakan suatu proses dalam kehidupan sehari-hari yang membawa
berbagai konsekuensi modernitas dan mendorong perubahan kehidupan masyarakat dari
tradisional menuju modern (Wasisto Raharjo Jati, 2013: 2). Jadi dapat disimpulkan
bahwa, globalisasi merupakan kecendrungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia
dalam berbagai bidang kehidupan.
 Pandangan Mengenai Globalisasi
Ada tiga pandangan berbeda mengenai globalisasi, yaitu dari kaum skeptic, hiperglobalis,
dan transformatif. Berikut penjelasannya.

a. Kaum Skeptis
Kaum skeptic berpandangan bahwa kontak antarbangsa saat ini lebih
intensif dibandingkan dengan era sebelumnya. Akan tetapi, kontak
antarbangsa tersebut tidak cukup terintegrasi untuk membentuk
perekonomian global. Oleh karena itu, yang terjadi sekarang bukan
globalisasi ekonomi dunia, melainkan regionalisasi perekonomian dunia.
b. Kaum Hiperglobalis
Menurut kaum hoperglobalis, globalisasi merupakan gejala yang sangat
nyata dan konsekuensinya dapat dirasakan hampir semua Negara di
dunia. Tiap-tiap negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian
mereka karena perkembangan perdagangan dunia yang pesat.
c. Kaum Transformatif
Kaum transformatif berpendapat bahwa tatanan global memang
mengalami perubahan, tetapi banyak pola lama yang masih bertahan.
Perubahan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang
politik dan sosial budaya. Globalisasi bukan proses satu arah, melainkan
dua arah antara gambar, informasi, dan pengaruh.

B. Modernisasi

Salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial adalah modernisasi yaitu perubahan sosial budaya
yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Modernisasi merupakan suatu persoalan yang
harus dihadapi masyarakat, karena proses tersebut mencakup bidang-bidang yang sangat luas yang
menyangkut proses disorganisasi, masalah-masalah sosial, konflik antar kelompok, hambatan-
hambatan terhadap perubahan, dan lain sebagainya.
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu “modernus”. Kata “modernus” juga berasal dari
kata ‘modo’ yaitu cara serta ‘ermus’ yang menunjukan pada periode waktu di masa kini.

Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang
kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai
kehidupan yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Modernisasi tidak sekedar menyangkut aspek
yang meteril saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain
sebagainya. Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional, ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara-negara
barat yang stabil. Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi modernisasi di
tahun 50-an dan tahun 60-an, didefinisikan dalam 3 cara yaitu historis, relatif, dan analisis.

Soerjono Soekanto mengemukakan pendapatnya mengenai modernisasi. Menurut soerjono,


modernisasi merupakan proses perubahan yang mulanya dari cara tradisional berubah ke cara yang
lebih maju. Proses perubahan tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Ogburn dan Nimkoff berpendapat bahwa modernisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk dapat mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan dirinya ke masa depan yang lebih
nyata serta bukan pada angan-angan semu saja.

Berbeda dari ahli lainnya, Neil Smelser beranggapan bahwa modernisasi merupakan
ketidakaturan yang ada dalam struktur masyarakat yang melakukan fungsi berbeda pada saat yang
sama, kemudian akan dibagi menjadi beberapa substruktur untuk dapat menjalankan fungsi yang lebih
khusus tersebut. Smelser juga beranggapan bahwa modernisasi akan selalu melibatkan konsep-konsep
diferensiasi structural.

Dari pengertian menurut pada ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi
merupakan proses perubahan yang hadir di dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat membuat
kehidupan bermasyarakat menjadi lebih maju atau meningkat.
REFERENSI

Suryana, dkk. (2015). Globalisasi. Klaten:

Cempaka putih. Tersedia di iPusnas.

Ellya, R. (2015). Modernisasi dalam perspektif perubahan sosial.

Diakses pada https://media.neliti.com/media/publications/177402-ID-modernisasi-dalam-


perspektif-perubahan-s.pdf.

Anda mungkin juga menyukai