D
I
S
U
S
U
N
oleh :
PENDAHULUAN
Saat ini, warga negara dihadapkan kepada perkembangan jaman yang berjalan
sangat cepat. Terlebih dalam era globalisasi sekarang ini, yang menyentuh berbagai
bidang kehidupan bangsa (politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya) telah
membawa dampak yang sangat dalam terhadap berbagai level kehidupan, baik lokal,
nasional, regional, maupun internasional.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam konteks globalisasi tersebut, warga
negara memainkan peranan penting atau strategis terutama berkaitan dengan upaya
memanfaatkan kemajuan pesat tersebut untuk kepentingan aktualisasi segala
kompetensi yang dimiliki warga negara. Di samping itu, kemampuan warga negara
sangat diperlukan untuk mengantisipasi berbagai masalah global atau isu-isu global
yang muncul dalam eskalasi yang tinggi. Ketergantungan global yang semakin tinggi
dan intens yang melibatkan antarbangsa di seluruh dunia ini, menghendaki keterlibatan
warga negara di seluruh dunia untuk secara aktif mencari alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Globalisasi
Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan
global dengan concerning the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan
dunia internasional atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini
dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian,
keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang
signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow
mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi
ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat
global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam
kemajemukan.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada
pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada
pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi
di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola
perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Sedangkan menurut Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan “global village”
yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari
kesuksesan system komunikasi secara keseluruhan. Saat ini, betapa mudahnya orang
melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang
lokasinya sangat berjauhan. Bahkan, saat ini tidak jarang para petinggi negara
mengadakan pertemuan dengan staf pembantunya (misalnya menteri) melalui
teleconference atau konferensi jarak jauh dengan maksud untuk memantau keadaan
atau situasi dalam negeri, baik keadaan politik maupun ekonomi, dan sebagainya.
Demikian pula, komunikasi dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu
yang relatif singkat, dapat diperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di
belahan penjuru dunia ini. Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba
menglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut
dengan globalisasi (globalization).
Secara etimologis, globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia,
sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang
sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi, secara etimologis, globalisasi mengandung
pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai
bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan
suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke
dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yanglebih besar.
2. Proses Globalisaasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses
globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Globalisasi merupakan
suatu proses untuk meletakkan dunia di bawah satu unit yang sama tanpa dibatasi oleh
batas-batas geografis sebuah negara. Hal ini berimplikasi kepada keterbukaan antar
negara untuk dimasuki berbagai informasi yang disalurkan secara berkesinambungan
melalui teknologi komunikasi dan informasi (information technology), seperti internet
atau media elektronik lainnya.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu
internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya, teknologi komunikasi, teknologi informasi, teknologi kendali, perdagangan
internasional, pendidikan, dan organisasi internasional. Globalisasi secara fisik ditandai
dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-
perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal
generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus
bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai
nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.