Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI

PERMASALAHAN SOSIAL AKIBAT PENGARUH

GLOBALISASI

Disusun Oleh:

1. Risma Ariani

2. Nuzlul Maghfirah Abdul Mutholib

3. Novarsha Dwi Asma Tawainella

4. Ibtisam Lessy

5. Wanda Fatimah Parry

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MALUKU TENGAH

TAHUN AJARAN 2023


BAB I

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tulehu, 10 September 2023

Penulis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi secara umum adalah proses integrasi internasional yang


terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses mendunia atau
menyeluruh dimana setiap orang tidak mengenal atau terikat oleh batas-batas
wilayah negara, artinya setiap individu dapat berhubungan dan bertukar
informasi kapan pun dan dimana pun melalui media cetak maupun elektronik.
Adapun pengertian globalisasi menurut para ahli sebagai berikut.
a. Menurut Selo Soemardjan

menurut Selo Soemardjan merupakan sebuah suatu proses


terbentuknya sistem komunikasi dan organisasi antar masyarakat yang ada di
seluruh dunia.
b. Menurut John Huckle

Pengertian globalisasi menurut John Huckle merupakan suatu proses


dengan kejadian, kegiatan dan keputusan di salah satu belahan dunia yang
berubah menjadi suatu konsekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat
di daerah yang jauh sekalipun.
c. Menurut Emanuel Ritcher

Definisi globalisasi berdasarkan pendapat Emanuel Ritcher adalah


jaringan kerja global secara bersamaan dalam menyatukan masyarakat yang
sebelumnya terpencar-pencar dan tertutup dalam saling kebergantungan dan
adanya persatuan dunia.
d. Menurut Achmad Suparman

Menurut pendapat Achmad Suparman, arti globalisasi adalah suatu


proses untuk menjadikan benda atau perilaku sebagai penanda atau ciri-ciri
dan setiap individu dalam dunia ini tanpa dibatasi oleh suatu wilayah.
e. Menurut Thomas L. Friedman

Globalisasi menurut Thomas L. Friedman mempunyai dimensi


teknologi dan ideologi. Dalam dimensi teknologi berupa teknologi informasi
yang sudah menyatukan dunia. Sementara dalam dimensi ideologi berupa
pasar bebas dan kapitalisme.
f. Menurut Malcom Waters

Pengertian globalisasi menurut Malcom Waters merupakan sebuah


proses sosial yang memiliki akibat karena pembatasan geografis pada kondisi
sosial budaya sudah tidak atau kurang penting lagi dan tidak menjadi dalam
kesadaran orang.
g. Menurut Scholte

Menurut pendapat dari Scholte, pengertian globalisasi adalah suatu


proses meningkatnya jalinan internasional. Dalam hal ini semua negara
mempertahankan identitas kenegarannya, namun tetap bergantung pada
antara satu dengan yang lainnya.
h. Menurut Lodge

Pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan


masyarakat dunia dapat menjangkau satu dengan yang lain atau saling
terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam aspek
budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
i. Menurut Peter Drucker

Peter Drucker pernah menyebutkan bahwa terjadinya globalisasi


merupakan bagian dari zaman transformasi sosial di era modern.
j. Menurut Edison A. Jamli

Pengertian globalisasi adalah sebuah proses yang muncul dari


sebuah gagasan yang kemudian ditawarkan agar diikuti oleh bangsa lain.
Pada akhirnya akan sampai pada sebuah titik kesepakatan bersama dan
menjadi panutan bersama bagi bangsa-bangsa yang berada di seluruh dunia.
k. Menurut Anthony Giddens

Globalisasi adalah intensifikasi hubungan masyarakat di seluruh


dunia yang mengaitkan seluruh daerah sehingga kejadian lokal dapat
terbentuk dari peristiwa yang terjadi bermil-mil jaraknya dan sebaliknya.
l. Menurut Beerkens

Menurut Beerkens, globalisasi merupakan proses keterkaitan seluruh


dunia antara negara-bangsa sebagai sebuah proses yang mempengaruhi
pengaturan sosial dasar seperti kekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai,
norma, ideologi, identitas, kewarganegaraan dan solidaritas.
m. Menurut Martin Albrow

Pengertian globalisasi menurut Martin Albrow adalah seluruh proses


dimana penduduk dunia akan terhubung dalam sebuah komunitas global dan
dunia tunggal.

2. Konsep Globalisasi

Konsep globalisasi berkaitan dengan unsur-unsur yang mendunia.


Dalam sudut pandang sosiolog globalisasi merupakan bagian gejala
perubahan sosial Sosiologi berupaya memberikan penjehsan pemahaman,
dan solusi atas perubahan-perubahan sosial yang dipengaruhi oleh
dampak globalisasi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat mampu
bersikap bijak dalam menghadapi pengaruh globalisasi.

Globalisasi berkaitan dengan konsep transnasionalisme, yaitu proses


yang menghubungkan individu dan kelompok sosial melintasi batasan
geopolitik. Artinya, jarak dan birokrasi antarnegara bukan menjadi hambatan
untuk menjalin interaksi. Menurut Anthony Giddens, globalisasi merupakan
cara hidup masyarakat pada masa kini. Globalisasi tidak hanya berbicara
aspek besar seperti liberalisasi, ekonomi, dan politik. Globalisasi juga
berbicara tentang fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hart
Sebagai contoh, menguatnya ruang ekspresi pribadi dengan semakin
intensifnya dan ideologi antarbangsa. Artinya, globalisasi menimbulkan
berbagal konsekuensi modernitas yang membawa masyarakat
bertransformasi dari kehidupan tradisional menuju modern (Jati, 2013, 2).
Selain Anthony Giddens, beberapa ahli menyatakan pendapatnya terkait
globalisasi.

Globalisasi dapat disimpulkan sebagai proses perubahan


mendunia tanpa mengenal batas wilayah. Adapun ciri-ciri globalisasi
antara bin meningkatnya interaksi yang melintasi batas-batas negara,
terdapat persepsi diri yang bersifat transnasional komunitas, tenaga kerja,
dan modal semakin tidak terikat dalam satu wilayah meningkatnya
kepedulian terhadap permasalahan global industrialisasi berkembang
pesat, seru meningkatnya kekuasaan institusi dan kesepakatan
transnasional

Globalisasi dapat dipandang sebagai suatu tantangan atau peluang.


Kedua pandangan tersebut tergantung cara setiap Individu menyikapi
fenomena globalisasi. Sebagai peluang, globalisasi membawa kemudahan
bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan, mengakses informasi, dan
memasarkan hasil produksi secara global. Sementara itu, globalisasi
menjadi tantangan apabila mendorong masyarakat mengembangkan
kemampuan diri dalam bersaing menghadapi kompetisi pasar bebas,
pengaruh budaya negara lain, dan tantangan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan yang berjalan dengan pesat.

Globalisasi berkembang seiring perkembangan teknologi dan


informasi. Salah satu peluang sekaligus tantangan globalisasi terjadi
melalui bidang teknologi dan informasi. Setiap orang dapat berbagi
informasi serta melakukan aktivitas secara global tanpa harus dibatasi
oleh jarak dan waktu. Pemanfaatan teknologi dan internet menandai
berkembangnya tren digital dalam masyarakat. Realitas tersebut
menciptakan masyarakat cyber. Masyarakat cyber tidak diwujudkan
dalam bentuk fisik, tetapi terbentuk melalui internet. Kemunculan
masyarakat cyber semakin menunjukkan fenomena globalisasi ketika
terbentuknya "global village". Artinya, masyarakat dunia tergabung
dalam satu wadah yang tidak lagi mengenal batasan wilayah. Selain
informasi dan budaya, gejala globalisasi dapat terjadi di bidang lain
seperti ekonomi, politik, sosial dan pertahanan. Gejala globalisasi yang
terjadi di berbagai bidang tersebut dapat Anda temui dalam kehidupan
sehari-hari

3. Perkembangan Globalisasi

Banyak teori tentang sejarah globalisasi. Menurut Luke Martell


dalam bukunya The Sociology of Globalization, globalisasi sudah dimulai
sejak periode pramodern, yaitu awal mula peradaban yang disebut sebagai
globalisasi awal. Ditemukannya jalur sutra sebagai jalur perdagangan
internasional sejak abad III sebelum Masehi merupakan bukti autentik
bahwa pada zaman dahulu telah terjadi proses globalisasi.

Dalam buku Before European Hegemony, Abu-Lughod


menyimpulkan pada abad XIII sistem perdagangan internasional telah
berkembang lebih kompleks. Akibatnya, kegiatan perdagangan dilakukan
dengan menggunakan peralatan navigasi, organisasi produksi dan
pemasaran, pengaturan lembaga perdagangan, mekanisme modal, serta
teknik pertukaran. Dalam kegiatan perdagangan telah terjalin kerja sama
lintas negara. Kerja sama tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi juga
mencakup budaya, sosial, agama, dan politik. Kerja sama tersebut
menyebabkan terjadinya. pertukaran kebudayaan negara-negara Timur
dan Barat Hubungan negara-negara Timur dan Barat pada periode ini
menunjukkan berlangsungnya proses globalisasi.

Globalisasi semakin berkembang pada masa modern awal,


tepatnya abad XVI. Masa praindustri hingga terjadi Revolusi Industri
mendorong kegiatan perdagangan bangsa-bangsa Eropa seperti Spanyol,
Portugis, Inggris, dan Belanda mengalami kemajuan pesat. Pada masa ini
berkembang kapitalisme. Paham ini turut memengaruhi terjadinya
penjelajahan samudra untuk mencari tanah jajahan dan daerah pemasaran
hasil industri.

Pada abad XX globalisasi tidak hanya sebatas pada bidang


ekonomi. Meskipun pada masa globalisasi sebelumnya, bidang budaya,
agama, dan ideologi ikut tersebar, namun bukan menjadi prioritas. Pada
abad XX pengaruh budaya turut diperhitungkan. Globalisasi dalam
bidang budaya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi
komunikasi, dan transportasi. Melalui penemuan teknologi tersebut,
interaksi antarbangsa semakin mudah dilakukan. Akibatnya, pertukaran
budaya dapat terjadi dengan mudah. Pertukaran budaya ini tampak dalam
perkembangan budaya populer seperti mode pakaian, makanan, gaya
hidup, tren, dan pola interaksi antarindividu.

4. Reaksi Masyarakat terhadap Globalisasi

Setiap individu atau kelompok memiliki reaksi berbeda dalam


menanggapi globalisasi. Secara umum, reaksi masyarakat terhadap
globalisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu proglobalisasi dan
antiglobalisasi.
a. Proglobalisasi

Kelompok yang mendukung globalisasi disebut proglobalisasi.


Kelompok ini meyakini globalisasi dapat mendorong peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran perekonomian dunia. Kelompok Ini
berpijak pada pemikiran David Ricardo mengenal teori komparatif.
Teori ini menyatakan suatu negara dapat bergantung pada negara lain
dan saling menguntungkan melalui pertukaran sesual keunggulan
barang ekspor yang dimilikinya. Sebagal contoh, Indonesia)
mengekspor hasil pertanian, perikanan, dan kerajinan daerah.
Sementara itu, Indonesia) mehkukan impor dalam sektor industri
seperti otomotif dan peralatan elektronik.

Dukungan terhadap globalisasi mendorong munculnya


gerakan proglobalisasi yang cenderung menentang
perlindungan/proteksi barang suatu negara. Proteksi barang-barang
Impor dalam suatu negara dapat menghambat pertukaran atau proses
globalisasi. Di satu sist proteksi barang impor dapat melindungi
produksi dalam negeri. Di sisi hin kebijakan tersebut dapat
meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus
pasar negara yang dituju. Gerakan proglobalisasi menginginkan
adanya sistem perdagangan bebas. Setiap negara bersaing
menciptakan barang dengan harga murah sehingga dapat
meningkatkan permintaan dan kemakmuran.

b. Antiglobalisasi

Kelompok yang menentang globalisasi disebut kelompok


antiglobalisasi. Kelompok ini menentang perjanjian perdagangan
global seperti menentang keberadaan organisasi perdagangan dunia
yaitu Work! Trade Organiza- tion (WTO). Kelompok antiglobalisasi
meyakini globalisasi hanya akan mengubah pola pikir masyarakat
yang berorientasi pada modal Masyarakat terus berupaya
mengeksploitasi alam dan menjadikannya sebagai objek. Orientasi
utama yang dikejar adalah menghasilkan dan menjual barang demi
keuntungan pribadi. Selain sumber daya alam, globalisasi berpotensi
mengeksploitasi manusia. Manusia cenderung dinilai dan dihargai
sebatas pekerjaan tanpa memandang hakikat manusia sebagai
manusia. Fenomena tersebut dapat dilihat pada fenomena buruh
pabrik, tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, dan kasus
perdagangan manusia (human trafficking).

Penjelasan tersebut menunjukkan reaksi masyarakat pro dan


anti terhadap globalisasi. Globalisasi tidak hanya menimbulkan
dampak pada aspek ekonomi masyarakat, tetapi dalam berbagai aspek
kehidupan. Dalam konteks budaya globalisasi berdampak pada
pergeseran pola pikir/ide masyarakat, gaya hidup, tradisi atau adat
istiadat, kesenian, dan peralatan tradisional.

5. Dampak Globalisasi bagi Kehidupan Masyarakat

a. Bidang Sosial Budaya

Perkembangan arus informasi dankomunikasi pada era


globalisasi mengakibatkan terjadinya pertukaran budaya baik lokal,
nasional, maupun internasional.

Pertukaran budaya akibat globalisasi tidak hanya berlaku pada


budaya-budaya positif. Budaya bersifat negatif pun dapat mudah
masuk dan diadaptasi masyarakat. Masuknya budaya asing bersifat
negatif tersebut dapat menimbulkan guncangan budaya (culture
shock) dan ketimpangan budaya (cultural lag). Oleh karena itu,
masuknya nilai-nilai budaya asing harus disaring agar tidak
menimbulkan dampak negatif bagi bangsa Indonesia.
1) Dampak positif globalisasi sosial budaya

a) Budaya lokal/daerah mulai dikenal dunia.

b) Masyarakat dapat mengenal berbagai kebudayaan asing.

c) Kehidupan masyarakat semakin maju

2) Dampak negatif globalisasi sosial budaya

a) Culture shock atau gegar budaya.

Culture shock atau gegar budaya adalah perasaan di


mana seseorang merasa tertekan serta terkejut ketika
berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru.
b) Cultural lag/ketimpangan budaya

yaitu perbedaan taraf kemajuan di antara berbagai


bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat sehingga
menyebabkan ketertinggalan beberapa unsur kebudayaan
masyarakat satu dengan lainnya.
c) Etnosentrisme

yaitu sikap memandang budaya sendiri lebih baik


(superior) dibanding budaya lain.
b. Bidang Ekonomi

Di bidang ekonomi, kegiatan perdagangan lintas negara


sering disebut perdagangan bebas (free trade). Globalisasi
mendorong interaksi ekonomi dan perdagangan serta investasi
(Budi Winarno, 2008: 56). Kegiatan perdagangan bebas
mendorong masuknya investasi asing. Globalisasi turut
mendorong perusahaan asing mencari daerah baru untuk
memindahkan lokasi produksi untuk mencari keuntungan lebih
besar. Kegiatan perdagangan bebas berdampak positif yaitu
produksi dalam negeri semakin berkembang dan menambah
pemasukan negara. Meskipun demikian, perlu diwaspadai bahwa
globalisasi dalam bidang ekonomi juga membawa dampak negatif.
1) Dampak positif globalisasi ekonomi

a) Negara dapat memenuhi kebutuhan hidup rakyat melalui

perdagangan internasional.

b) Terjadi transfer teknologi produksi dari negara maju.

c) Memperluas pangsa pasar bagi produksi dalam negeri.

d) Menambah sumber devisa.

2) Dampak negatif globalisasi ekonomi

a) Industri kecil yang lemah tidak mampu bersaing dengan

industri besar (dominasi produk asing semakin kuat).

b) Terjadi pembagian kerja dunia. Negara-negara maju

menjadi investor, sementara negara berkembang menjadi

penyedia tenaga kerja.

c) Banyak pilihan barang sehingga mendorong masyarakat

bersifat konsumtif.

d) Negara berkembang cenderung bergantung pada investasi

asing dan Bank Dunia.

c. Bidang Politik

Globalisasi di bidang politik ditandai dengan meningkatnya


kerja sama antarnegara, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
politik, maupun pendidikan. Akibat globalisasi, beberapa negara
bergabung membentuk organisasi guna menghadapi arus globalisasi.
Dengan demikian, kesadaran masyarakat dalam menghadapi pengaruh
globalisasi semakin meningkat
Akibat globalisasi di bidang politik, masyarakat menuntut
pemerintahan yang bebas, terbuka, dan demokratis. Masyarakat dapat
menyampaikan aspirasinya secara terbuka kepada pemerintah. Selain
itu, campur tangan pemerintah asing dapat memengaruhi kondisi
politik suatu negara. Sebagai contoh, pelaksanaan demokrasi di
Indonesia saat ini mengikuti pola demokrasi negara-negara maju.
Selain menggunakan lembaga resmi pemerintahan, masyarakat lebih
terbuka dan berani menyuarakan aspirasi melalui media massa cetak
dan elektronik, serta melakukan aksi demonstrasi di jalan-jalan utama
atau depan gedung pemerintahan.

1) Dampak positif globalisasi politik


a) Mendorong pemerintah mewujudkan good governance atau
pemerintahan yang baik.
b) Meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara.
c) Meningkatkan dukungan/ partisipasi aktif untuk menciptakan
perdamaian dunia.
2) Dampak negatif globalisasi politik
a) Negara berkembang cenderung mengikuti ke- mauan negara
maju.
b) Kebijakan yang telah disepakati secara inter- nasional sering
tidak sesuai kehidupan/ideologi negara berkembang.
c) Konflik antarnegara terkait kepentingan politik.

Anda mungkin juga menyukai