Anda di halaman 1dari 15

Pengertian globalisasi - Dewasa ini kita sering mendengar kata globalisasi yang erat

hubungannya dengan teknologi dan perkembangan pengetahuan.. Apa sebenarnya arti kata
globalisasi ini, mari kita melihat pendapat para pakar yang ahli di bidangnya mengenai
pengertian den definisi globalisasi...

Pengertian globalisasi menurut para ahli

Thomas L. Friedman. Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi


teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.

Merriam Webster Dictionary. perkembangan ekonomi global yang semakin terintegrasi


ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas, dan menekan lebih murah
pasar tenaga kerja asing.

Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan. Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan
konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.

Anthony Giddens. globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia yang
menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehingga kejadian lokal dibentuk
oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dan sebaliknya’.

Princenton N. Lyman : Pengertian Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas
saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan
dan keuangan.

Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan
geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam
kesadaran orang.

Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan
dan persatuan dunia

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal
bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa
Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Globalisasi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi
komunikasi. Kontak budaya tidak perlu melalui kontak fisik karena kontak melalui media
telah memungkinkan. Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat
massal yang melibatkan sejumlah besar orang (Josep Klapper, 1990)

Scholte. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini
masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi
semakin tergantung satu sama lain.

Emanuel Ritcher. Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan
dan persatuan dunia.

Beerkens. Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapi dengan


globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (seperti kekuasaan,
budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas, kewarganegaraan, solidaritas)
menjadidisembedded dari spasial mereka konteks (terutama negara-bangsa)
karena,massification percepatan, difusi flexibilisation, dan perluasan arus transnasional
orang,produk, gambar dan informasi keuangan

Kenneth N. Waltz : berpendapat bahwa kita memandang globalisasi saling ketergantungan,


dan itu saling ketergantungan [yang] pula terkait dengan perdamaian dan kedamaian semakin
terbangun dengan adanya demokrasi. ” SDM, perusahaan, pasar menjadi bagian terpenting,
bahkan lebih penting; Sehingga jelas bahwa pengertian globalisasi dari Waltz pun berkaitan
dengan ekonomi, ‘karena baginya ekonomi yang mendorong negara untuk membuat
keputusan. Ketika dunia menjadi lebih saling bergantung satu sama lain, keputusan dibuat
secara keseluruhan kolektif di bidang ekonomi, bukan secara independen dari pihak politik
negara..

Thomas L. Friedman : Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi


teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
Tom G. Palmer . globalisasi sebagai “penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan
pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakin terintegrasi dan
kompleksproduksi dan pertukaran yang telah muncul sebagai akibat.

Scholte. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

Leonor Briones. Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga
mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia,
dan pergerakan wanita.

Scholte. Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh
dunia.

Steger. kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya,
dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasan saat ini sudah ada dan
batas-batas tidak relevan.

Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia


dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara
masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas
hidup dari pertanian).

Lucian W. Pye. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture).

Wikipedia Ensiklopedia. Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Princenton N. Lyman. Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan
keuangan.

A.G. McGrew. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan, dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai
individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.

Menurut Afdjani (2007) bahwa: Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa
nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui
media yang kian terbuka dan kian terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi
tenteng peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari
belum semua warga degara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada.
Begitulah, misalnya banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat
asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi dimana
sekarang wanita–wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan
Eropa yang dalam berbusana cenderung minim,yang kemudian ditiru habis-habisan.

LAURENCE E. ROTHENBERG. Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasi interaksi


dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negara yang berbeda.

Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti
sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI

Achmad Suparman. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah

Albrow. Globalisasi mengacu pada semua proses dimana masyarakat dunia dimasukkan ke
dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat global.

Takis Fotopoulos. globalisasi ekonomi “sebagai pembukaan dan deregulasi pasar komoditas,
modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini.” globalisasi politik
“bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapan dari negara-bangsa.”
globalisasibudaya “adalah homogenisasi budaya di seluruh dunia.

Joseph Stiglitz. Globalisasi “adalah integrasi lebih dekat dari negara dan penduduk dunia …
dibawa oleh pengurangan besar biaya transportasi dan komunikasi, dan dipatahkannya
rintangan buatan untuk arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di seluruh
perbatasan.

Pengertian Globalisasi

Pengertian Globalisasi secara bahasa, para ahli dan singkat .


Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi, Global adalah mendunia, dan
Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian Globalisasi menurut ahasa ini di gabungkan
menjadi "Proses sesuatu yang mendunia"

Adapun pengertian Globalisasi menurut para ahli, antara lain :

 Thomas L. Friedman : Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi.


Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi
adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia .
 Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang
terjelma didalam kesadaran orang .
 Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar dan terisolasi kedalam
saling ketergantungan dan persatuan dunia .
 Achmad Suparman : Globalisasi adalah sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia ini tampa dibatasi oleh wilayah .
 Martin Albrown : Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia
terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global .

Dari keterangan di atas, dapat di simpulkan bahwa pengertian Globalisasi secara singkat
adalah " Sebuah proses dimana antar individu / kelompok menghasilkan suatu pengaruh
terhadap dunia "

Tahapan proses terjadinya globalisasi antara lain :

1. Diri sendiri
2. Keluarga
3. Masyarakat, diantaranya RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Kabupaten, Provinsi,
Pulau, Negara tersebut, dan Antar negara .
4. Sehingga mendunia .

Sebab - sebab terjadinya Globalisasi, diantaranya :

1. Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan .


2. kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi .
3. Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih .
4. Perkembangan HAM .
5. Adanya informasi - informasi baru .

Alasan Globalisasi tidak bisa di hindari .


Globalisasi tidak bisa di hindari karena hidup itu terus berkembang tidak mungkin diam saja,
dan pasti menghasilkan suatu pengaruh / perubahan . Mau tidak mau Globalisasi pun akan
terus berkembang mengikuti Zaman tersebut .

MATERI PKn KELAS 9: Globalisasi

STANDAR KOMPETENSI : GLOBALISASI

Beberapa pengertian globalisasi :


1. Suatu proses yang dimana batas-batas negara tidak ada dan tidak penting lagi dalam
kehidupan social (Michael Haralambas dan Martin Holborn)
2. Terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dan kaidah yang sama.

Faktor pendorong utama globalisasi yaitu kemajuan iptek dan komunikasi yang cepat.

Arti penting globalisasi bagi Indonesia :


1. Sebagai negara berkembang membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
2. Globalisasi dapat meningkatkan kehidupan masyarakat
3. Meningkatkan kemajuan iptek di Indonesia.

Indonesia dalam pergaulan internasioan bersikap terbuka terhadap pergaulan


internasional. Karena itu sikap Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas
artinya bebas menentukan nasib sendiri, tidak memihak. Aktif berarti ikut serta mewujudkan
perdamaian dunia.

Landasan politik luar negeri Indonesia termuat dalam :


1. Pembukaan UUD 1945 alinea I dan IV.
2. Pasal 11, 12, dan 13 UUD 1945
3. UU No 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri

Tujuan politik luar negeri Indonesia diabdikan kepada kepentingan nasional Indonesia.

Klasifikasi kerjasama antar bangsa dikelompokkan berdasarkan :


a. Jumlah Negara, yaitu :
1. Bilateral, yaitu kerjasama dua negara
2. Multilateral, yaitu kerjasama lebih dari dua negara
b. Wilayah Negara, yaitu :
1. Regional, yaitu kerjasama beberapa Negara dalam satu wilayah tertentu seperti ASEAN,
Uni Eropa
2. Internasional, yaitu kerjasama beberapa Negara tanpa dibatasi wilayah tertentu
c. Bidang kerjasama, yaitu :
1. Ekonomi, seperti APEC, Bank Dunia
2. Social budaya, seperti WHO, UNESCO
3. Pertahanan keamanan, seperti NATO

Dampak positif glibalisasi dalam berbagai bidang seperti :


a. Bidang Politik antara lain:
1. Berkembang paham demokrasi, hak asasi manusia, persamaan derajat
2. Penerapan prinsip-prinsip negara hukum
b. Bidang Ekonomi antara lain :
1. Peningkatan eksport dan import barang
2. Penanaman modal bagi investasi di Indonesia
c. Bidang Sosial Budaya antara lain :
1. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Sikap disiplin, etos kerja, profesional, dan sebagainya
d. Bidang Pertahanan dan Keamanan antara lain :
1. Penggunaan teknologi pertahanan
2. Radar pertahanan dan keamanan

Dampak negatif globalisasi dalam berbagai bidang seperti :


a. Bidang Politik, antara lain :
1. Berkembang paham liberalisme, komunisme
2. Campur tangan negara lain dalam urusan dalam negeri
b. Bidang Ekonomi, antara lain :
1. Kekuatan ekonomi kapitalisme mendesak ekonomi nasional
2. Meningkatnya kesenjangan ekonomi
3. Produksi dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produksi negara lain
c. Bidang Sosial Budaya antara lain :
1. Muncul budaya pergaulan bebas
2. Penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang
3. Budaya minuman keras
4. Sikap hedonisme, konsumtif
5. Nilai kepribadian dan budaya bangsa hilang
d. Bidang Pertahanan dan Keamanan, antara lain :
1. Kejahatan internasional
2. Tindakan terorisme
3. Pencurian kekayaan laut oleh nelayan asing

Sikap yang dibutuhkan dalam menghadapi globalisasi antara lain :


1. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli (daerah) yang terdapat sebagai puncak-
puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia merupakan kebudayaan
nasional. Kebudayaan asing yang dapat memperkaya kebudayaan bangsa serta mempertinggi
derajat kemanusiaan kita terima apabila tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa dan
Pancasila.
2. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
3. Bangga terhadap produksi dalam negari
4. Cinta tanah air dan bangsa
5. Rela berkorban demi bangsa dan negara
6. Menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa
7. Melestarikan budaya nasional, waspada terhadap pengaruh budaya luar
1. teknologi. buktinya : dgn internet kita dpt mencari info dgn cepat, dgn facebook kita dpt
berkomunikasi dgn lancar. lalu, transportasi sperti mobil, peswat terbang. kta dapat bepergian
kmana sja.
2. sikap. skrang msyarkt sudah terbuka pikiranny dgn hal-hal baru. contoh saja sdh banyak yg
mmbeli barang secara online seperti buku, dll.
3. ekonomi. semua org butuh uang dan barang/ jasa utk memnuhi kbutuhanny. lihat sj bnyak
brg2 luar negeri yg masuk ke negara kita. motif ny adalah ekonomi.
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI ERA
GLOBAL

Mempelajari bab ini akan mengajak kalian kembali mengingat pada pelajaran di semester
satu, yaitu tentang perubahan sosial budaya. Cobalah buka kembali materi pelajaran tersebut.
Pada pembahasan lalu telah dijelaskan bahwa perubahan sosial budaya meliputi perubahan
fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari suatu keadaan tertentu ke
keadaan lain. Hal ini mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi tersebut meliputi
perubahan sosial dan budaya, terjadi di masyarakat, serta menghasilkan suatu keadaan baru
bagi manusia. Pada dasarnya, semua bangsa di dunia ini mengalami proses perubahan. Proses
perubahan itu didorong oleh berbagai usaha masyarakat dalam memperjuangkan harapan dan
cita-citanya, yaitu perubahan kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. Perubahan yang
terjadi di era global saat ini lazim disebut dengan modernisasi dan globalisasi.

A. Modernisasi

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju
atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat
dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara
baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai
suatu bentuk perubahan sosial, modernisasi biasanya merupakan bentuk perubahan sosial
yang terarah dan terencana. Perencanaan sosial (social planning) dewasa ini menjadi ciri
umum bagi masyarakat atau negara yang sedang mengalami perkembangan. Suatu
perencanaan sosial haruslah didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana
suatu kebudayaan dapat berkembang dari taraf yang lebih rendah ke taraf yang lebih maju
atau modern. Di Indonesia, bentuk-bentuk modernisasi banyak kita jumpai di berbagai aspek
kehidupan masyarakatnya, baik dari segi pertanian, industri, perdagangan, maupun sosial
budayanya. Salah satu bentuk modernisasi di bidang pertanian adalah dengan adanya teknik-
teknik pengolahan lahan yang baru dengan menggunakan mesin-mesin, pupuk dan obat-
obatan, irigasi teknis, varietas-varietas unggulan baru, pemanenan serta penanganannya, dan
sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari adanya modernisasi. Pada gambar berikut
terlihat adanya kemajuan atau modernisasi dalam hal pemanenan hasil pertanian. Pada
gambar (a) terlihat bahwa pengolahan hasil panen masih dilakukan secara manual; pada
gambar (b) terlihat bahwa petani setempat mulai menggunakan teknologi sederhana dalam
pengolahan hasil panennya; dan pada gambar (c) terlihat bahwa proses pemanenan dan
pengolahan hasil panen dilakukan dengan menggunakan alat pertanian yang canggih
sehingga proses pemanenan dan pengolahannya dapat dilakukan sekaligus.

Berbagai bidang tersebut dapat berkembang melalui serangkaian proses yang panjang
sehingga mencapai pola-pola perilaku baru yang berwujud pada kehidupan masyarakat
modern. Sayangnya, penggunaan istilah modernisasi banyak disalahartikan sehingga sisi
moralnya terlupakan. Banyak orang yang menganggap modernisasi hanya sebatas pada suatu
kebebasan yang bersifat keduniawian. Tidak mengherankan juga bila banyak anggota
masyarakat yang salah melangkah dalam menyikapi atau memahami tentang konsep
modernisasi.
Untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian dan kesalahan pemahaman tentang
modernisasi, maka secara garis besar istilah modern dapat diartikan berikut ini.
1. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup.
Agar modernisasi (sebagai suatu proses) tidak mengarah ke angan-angan belaka, maka
modernisasi harus mampu memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat
sekarang ke arah waktu-waktu yang akan datang.

Proses modernisasi tidak serta merta terjadi dengan sendirinya. Modernisasi dapat terjadi
apabila ada syarat-syarat berikut ini.

1. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur.
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

Hal yang harus kalian pahami adalah bahwa modernisasi berbeda dengan westernisasi. Jika
modernisasi adalah suatu bentuk proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara
yang lebih maju; westernisasi adalah proses peniruan oleh suatu masyarakat atau negara
terhadap kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih baik dari budaya
daerahnya. Berdasarkan hal tersebut, pengertian modernisasi lebih baik daripada westernisasi.
Akan tetapi, bersamaan dengan proses modernisasi biasanya juga terjadi proses westernisasi,
karena perkembangan masyarakat modern itu pada umumnya terjadi di dalam kebudayaan
Barat yang tersaji dalam kemasan Barat pula.

B. Globalisasi

Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global =
mendunia). Berdasarkan akar katanya tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu
proses masuk ke lingkungan dunia. Pada era modern ini harus diakui bahwa peradaban
manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi komunikasi. Dengan
cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan
satelit ini telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam
berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa di dunia. Pemanfaatan jasa satelit
tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara meluas dan digunakan
dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan
untuk survei sumber daya alam. Contoh paling mudah adanya pengaruh globalisasi adalah
adanya siaran langsung televisi antarnegara. Hal-hal yang sedang terjadi di negara lain,
misalnya final Piala Dunia di Jerman dapat kita ketahui pada saat yang bersamaan. Dalam hal
ini definisi berita yang biasanya diartikan sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi berubah
menjadi suatu peristiwa yang sedang terjadi. Contoh lain adalah internet. Internet merupakan
hasil penggabungan kemajuan teknologi komputer dengan kemajuan teknologi komunikasi
yang dianggap sebagai bentuk revolusi di kedua bidang tersebut. Dengan kemampuan
pembaruan data yang cepat, internet berkembang sebagai “jendela dunia” yang up to date.
Melalui internet, banyak kemudahan yang dapat kalian peroleh tanpa harus berurusan dengan
birokrasi antarnegara. Pengiriman surat, data, atau dokumen-dokumen penting ke berbagai
penjuru dunia dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Bebas, terbuka, langsung, dan tanpa mengenal batas negara merupakan ciri era komunikasi
global. Semua kalangan bisa berhubungan dengan jaringan internet, termasuk di dalamnya
jaringan-jaringan yang tidak layak atau menyesatkan yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa kita. Kondisi tersebut hanya sebagian kecil contoh globalisasi. Artinya, hubungan
antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun mulai mengikuti
aturan internasional yang berkembang di dunia. Adanya hubungan yang mendunia ini
dipengaruhi oleh adanya saluran-saluran pendukung proses globalisasi berikut ini.

1. Saluran pergaulan; adanya kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antarwarga negara
akan memudahkan seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing. Bentuk
pertukaran pelajar, home stay, pertukaran misi kebudayaan, penyerapan tenaga kerja asing,
dan sebagainya membuat seseorang tidak hanya tinggal di negara lain, tetapi secara sadar
atau tidak ia akan menyerap kebiasaan dan pola kehidupan masyarakat setempat.
2. Saluran teknologi; berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang
membawa pengaruh yang sangat besar. Seperti telah diungkapkan sedikit pada bagian awal,
saluran teknologi ternyata memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi masyarakat
penggunanya.
3. Saluran ekonomi; produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen.
Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan, saat ini sistem
bisnis melalui multimedia sudah banyak dilaku-kan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia,
misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun internet.
Kekayaan dan utang suatu negara dapat diketahui dan dibandingkan dengan kondisi di negara
lain, sehingga hampir tidak ada rahasia yang dapat tertutup rapat.
4. Saluran media hiburan; produk-produk hiburan seperti film , lagu, dan berbagai jenis
produk permainan/games yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor ini
perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi
moral.

C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi

1. Tanggapan dan Kecenderungan Perilaku Masyarakat terhadap Modernisasi dan


Globalisasi
Saat memasuki era milenium ketiga ini, tampaknya arus modernisasi dan globalisasi tidak
akan dapat dihindari oleh negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupannya.
Menolak dan menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri
dari masyarakat internasional. Kondisi ini tentu akan menyulitkan negara tersebut dalam
menjalin hubungan dengan negara lain. Berbagai tanggapan dan kecenderungan perilaku
masyarakat dalam menghadapi arus modernisasi dan globalisasi. Secara garis besar dapat
dibedakan menjadi sikap positif dan sikap negatif berikut ini.
a. Sikap Positif
Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi dan
globalisasi. Sikap positif mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
1) Penerimaan secara terbuka (open minded); sikap ini merupakan langkah pertama dalam
upaya menerima pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap terbuka akan membuat kita
lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot, dan akan lebih mudah
menerima perubahan dan kemajuan zaman.
2) Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif; sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap
terbuka. Setelah kita dapat membuka diri dari hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah kita
harus memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi
kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap antisipatif dapat menunjukkan
pengaruh yang timbul akibat adanya arus globalisasi dan modernisasi. Setelah kita mampu
menilai pengaruh yang terjadi, maka kita harus mampu memilih (selektif) pengaruh mana
yang baik bagi kita dan pengaruh mana yang tidak baik bagi kita.
3) Adaptif, sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif
merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan
globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif, artinya memiliki
pengaruh positif bagi si pelaku.
4) Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah
perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya
sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka,
kondisi ini harus dapat dihindari. Semaju apa pun dampak modernisasi yang kita lalui, kita
tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan
salah satu negara yang modern dan maju, namun tetap mempertahankan identitas diri mereka
sebagai masyarakat Jepang.
b . Sikap Negatif
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak modernisasi
dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus
modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.

1) Tertutup dan was-was (apatis); sikap ini umumnya dilakukan oleh masyarakat yang telah
merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada, sehingga mereka merasa
was-was, curiga, dan menutup diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap seperti ini
pernah ditunjukkan oleh negara Cina dengan politik Great Wall-nya. Sikap apatis dan
menutup diri ini tentu juga kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan
dan perkembangan dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
2) Acuh tah acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang
memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak
terlalu repot mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi.
Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan
mereka (hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukkan dengan
menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Kondisi ini akan
menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar, padahal tidak
semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya masyarakat kita. Jika seseorang atau
suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif,
maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus
modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri
mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.

2. Akibat Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia

Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Hal ini harus dapat kalian
sadari betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan
dampak positif yang menguntungkan.

a . Akibat Positif Globalisasi


1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa
mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam
kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin
memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila dibandingkan dengan
kebudayaan bangsa-bangsa lain.
2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu
mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun,
seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal
keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi
Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari
Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari
Perang dari suku Nias di Sumatra Utara.

b . Akibat Negatif Globalisasi

1) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock); guncangan budaya umumnya dialami


oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan
oleh para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur
yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya seringkali ditanggapi oleh
masyarakat dengan beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-
perubahan yang terjadi maka akan timbul goncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan

budayanya yang mengakibatkan seorang individu menjadi tertinggal atau frustasi. Kondisi
demikian dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi
dalam kehidupan. Contoh: di era globalisasi ini unsur-unsur budaya asing seperti pola
pergaulan hedonis (memuja kemewahan), pola hidup konsumtif sudah menjadi pola
pergaulan dan gaya hidup para remaja kita. Bagi individu atau remaja yang tidak siap dan
tidak dapat menyesuaikan pada pola pergaulan tersebut, mereka akan menarik diri dari
pergaulan atau bahkan ada yang frustasi sehingga menimbulkan tindakan bunuh diri atau
perilaku penyimpangan yang lain.
2) Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-
unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan
berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan
yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya
perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat yang sedang
berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan
sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga BBM
pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan
tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait
dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka masyarakat kebayakan
menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya
(cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan
kemajuan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai