Anda di halaman 1dari 14

GLOBALISASI

Pengertian :
Secara etimologis globalisasi diambil dari kata globe yang
berarti bola dunia. Kemudian berubah menjadi global yang
diartikan sebagai universal atau keseluruhan yang saling
berkaitan. Dari kata itu muncul istilah globalisasi. Kata ini
ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses
sejarah, atau proses alamiah yang membawa seluruh bangsa
dan negara di dunia makin terikat satu sama lain. Keterkaitan
inilah yang akan mewujudkan satu tatanan kehidupan baru.
Berdasarkan hal itu dapat kita katakan bahwa globalisasi
sebagai suati gejala terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama
antara masyarakat di seluruh dunia.
Definisi globalisasi dari para pakar
Sebuah buku yang berjudul Globalization ( Alex Mac Gillvray, 2006 ) menerangkan ada
sekitar 3.300 buku berbahasa Inggris, 700 buku berbahasa Perancis, 670 buku berbahasa
Jerman dan ratusan buku lain yang berbahasa lainnya yang membahas berbagai masalah
di seputar globalisasi. Di samping buku-buku tersebut tentu ada ribuan artikel, koran,
majalah dan media lainnya yang membahas tentang globalisasi tersebut sehingga wajar
terdapat banyak pendapat atau definisi tentang apa itu globalisasi. ( Amien Rais, 2008 )
Beberapa pendapat tentang apa itu globalisasi diantaranya :
1. George Ritzer . Menurut Ritzer globalisasi adalah suatu proses yang melibatkan
peningkatan likuiditas dan pertumbuhan arus manusia, objek, tempat dan informasi
sebagaimana struktur yang ditemukan akan memperlambat atau mempercepat arus
tersebut.
2. Lodge. Menurut lodge globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan
masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan
dalam semua aspek kehidupan mereka baik dalam budaya, ekonomi, politik,
teknologi maupun lingkungan,
3. Ichlasul Amal. Globalisasi adalah proses munculnya masyarakat global, yaitu suatu
dunia yang terintegrasi secara fisik dengan melampaui batas-batas negara baik
ideologis maupun lembaga-lembaga politik
4. Petras dan Vekmeyer. Globalisasi adalah suatu deskripsi dan sekaligus preskripsi.
Sebagai deskripsi globalisasi mengacu kepada perluasan dan penguatan arus
perdagangan, modal, teknologi dan arus informasi internasional dalam sebuah pasar
global. Konsep globalisasi sebagai preskripsi merujuk kepada pandangan kaum-kaum
neoliberal yang menginginkan adanya pasar bebas dan meyakini bahwa dengan
merujuk kepada sistem inilah maka perdamaian dan kemakmuran akan terwjud.

5. Anthony Giddens. Globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial tingkat dunia


yang mempertemukan berbagai tempat sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian
yang terjadi di suatu daerah dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang berlangsung di
tempat-tempat yang sangat jauhdan demikian pula sebaliknya.

6. Jan Art Scholte. Globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara


aktor negara dan non negara pada skala global, sehingga hubungan sosial dalam suatu
masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang
lebih luas pada skala dunia.

7. Amien Rais. Pada pokoknya globalisasi diartikan sebagai proses interkoneksi yang
terus meningkat diantara berbagai masyarakat sehingga kejadian-kejadian yang
berlangsung disebuah negara mempengaruhi negara dan masyarakat lainnya.
Jan Art Scholte menggambarkan secara garis besar ada 5 definisi luas
tentang globalisasi yaitu :
1. Globalisasi sebagai internasionalisasi yakni dilihat sebagai kegiatan
antar negarav yang melampaui batas wilayah masing-masing sehingga
terjadi saling tukar dan ketergantungan internasional terutama
menyangkut modal dan perdagangan.
2. Globalisasi sebagai liberalisasi yaitu merujuk pada proses pemusnahan
berbagai restriksi politik sehingga ekonomi dunia menjadi lebih terbuka
dan tanpa batas.
3. Globalissi sebagai universalisasi informasi, komunikasi dan transportasi
dan berbagai kegiatan masyarakat dunia lainnya.
4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi yaitu merebaknya kr
seluruh dunia struktur modernitas barat yang menyangkut kapitalisme,
rasionalisme, industrialisme, birokratisme dan lain sebagainya yang
cenderung merusak budaya lokal yang sudah lebih dulu ada.
5. Globalisasi sebagai deteritorialisasi dimana terjadi rekonfigurasi
geografi, sehingga ruang sosial tidak lagi dipetakan berdasarkan peta
teritorial, jarak dan batas teritorial.
B. Teori tentang Globalisasi
1. Teori dari Cohrane dan Pain
Teori globalisasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya adalah Cohrane dan
Pain yang menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi terdapat tiga posisi
teoritis yang dapat dilihat, yaitu sbb :
1. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang membawa
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia
berjalan.
2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebyah mitos semata, atau jika memang
ada terlalu dibesar-besarkan.
3. Para transformalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju
bahwa pengaruh globalisasi telah dilebih-lebihkan oleh para globalis. Menurut
pandangan mereka globalisasi seharusnya dipahami sebagai “ seperangkat
hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui kekuatan yang sebagian
besar tidak terjadi secara langsung.”
C. Latar Belakang

Fenomena proses globalisasi sudah dimulai sejak zaman kuno dulu terutama
zaman ketika manusia sudah mengenal perdagangan . Misalnya jalur
perdagangan yang dikenal sebagai jalur sutera ( jalur darat ) dan jalur laut yang
dilakukan oleh bangsa Tiongkok dan India. Pada masa itu terjadi interaksi yang
meilbatkan bangsa-bangsa asing terutama untuk bangsa Indonesia yang pada
akhirnya melakukan difusi kebudayaan.
Proses globalisasi selanjutnya ditandai oleh zaman eksplorasi dunia besar-
besaran oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol Inggris dan Belanda.
Selanjutnya disebut sebagai kegiatan imperialisme dan kolonialsme yang
melahirkan kapitalisme dan sosialisme.
Pelaksanaan Imperialisme terbagi ke dalam dua ( 2 ) periode yaitu periode
lama dan periode baru. Periode lama memiliki tujuan yang dikenal dengan
semangat Gold, Glory dan Gospel atau mencari kekayaan dengan cara berdagang,
mengembangkan kejayaan bangsa dan menyebarkan agama ( Nasrani ) periode
ini berhasil dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugis.
Selanjutnya periode ini diteruskan oleh fenomena ditemukannya peralatan yang
memudahkan manusia untuk memproduksi barang ( terutama kain ) yaitu terjadinya
revolusi industri ( 1750-1850 ) di negara Inggris yang akhrnya mendorong tumbuhnya
orientasi baru dalam hal pelaksanaan imperialisme dan kolonialisme yaitu
kapitalisme modern.
Revolusi industri telah mengubah sistem produksi menjadi lebih cepat, lebih
baik kredibilitasnya dan lebih murah namun membutuhkan bahan mentah yang lebih
banyak. Kejadian ini mengakibatkan kelebihan produksi dan harus mencari wilayah-
wilayah lain sebagai tempat konsumsi.
Selain menguntungkan bagi negeri produsen tetapi bahan mentah yang menjadi
salah satu faktor penting dalam kegiatan produksi tidak banyak didapatkan di
negerinya maka perlu mengadakan pencarian wilayah baru untuk mencari bahan
mentah bahkan dengan cara-cara kekerasan dan akhirnya terjadilah kolonialisme
bahkan negeri-negeri Eropa seolah berlomba untuk mendapatkan wilayah baru
tersebut. Periode ini dikuasai oleh bangsa Inggris yang menguasai hegemoni dunia.
Tidak lama kemudian tanah Amerika khususnya bagian utara mulai didatangi
dan ditempati oleh para imigran Eropa Barat khususnya yang berasal dari wilayah
Inggris Raya sampai pada akhirnya Amerika tumbuh menjadi negara multietnis yang
kuat yang mendasarkan pandangan hidupnya kepada kebebasan ( Liberalisme ).
Bahkan pada akhirnya bangsa Amerikalah yang menjadi negara adi kuasa dimana
proses Globalisasi di zaman modern ini mereka yang memulainya.
Tiga institusi pilar yang menopang globalisasi sejak tahun 1980an yaitu :
1. IMF
2. World Bank
3. WTO

Menurut John Williamson ada 10 rekomendasi ekonom yang terkenal


dengan sebutan Konsensus Washington yaitu :
4. Perdagangan bebas
5. Liberalisasi pasar modal
6. Nilai tukar mengambang
7. Angka bunga ditentukan pasar
8. Deregulasi pasar
9. Transfer aset dari sektor publik ke sektor swasta
10.Fokus ketat dalam pengeluaran publik pada berbagai target
pembangunan sosial
11. Anggaran berimbang
12.Reformasi pajak
13.Perlindungan atas hak milik dan hak cipta.
D. Saluran-saluran proses Globalisasi

1.Globalisasi melalui individu


2.Globalisasi melalui kelompok
3.Globalisasi melalui Media Massa
4.Globalisasi melalui Lembaga Sosial
E. Faktor-faktor pendorong Globalisasi
1.Kemajuan IPTEK

2.Terbukanya sistem perekonomian


negara
F. Aspek-aspek Globalisasi

1. Globalisasi Ekonomi
Adalah proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar. Kekuatan tersebut terintegerasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial negara. Menurut Tanri Abeng perwujudan nyata dari
globalisasi ekonomi terjadi antara lain gloablisasi produksi, globalisasi pembiayaan,
globalisasi tenaga kerja, globalisasi jaringan informasi dan globalisasi perdagangan.
2. Globalisasi Politik
Semakin pudarnya nilai-nilai kedaulatan nasional bagi negara-negara nasional karena
harus mau meleburkan kedaulatan nasional kepada kerjasama trans nasional ( antar
bangsa ). Walaupun demikian ada dampak positifnya misalnya : adanya jaminan
penegakan HAM, semakin tegaknya perdamaian dunia, tumbuhnya kesadaran
bangsa-bangsa di dunia untuk mempertahankan kelangsungan hidup di dunia dan
memberikan dorongan besar bagi konsolidasi demokrasi banyak negara.
3. Globalisasi Sosial Budaya
Era globalisasi menyebabkan masuknya berbagai budaya luar, baik yang bersifat
positif maupun negartif. Globalisasi telah menyebarkan berbagai nilai sosial dan
budaya suatu negara ke seluruh dunia seperti berkembangnya pertukaran
kebudayaan internasional, penyebaran prinsip multikulturalisme, berkembangnya
turisme dan pariwisata, semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain,
berkembangnya mode dan bertambahnya event-event besar seperti Olimpiade dan
Piala Dunia misalnya sepakbola.
G. Pengaruh Globalisasi terhadap Komunitas Lokal
Pengaruh Positif
1. Aspek Politik : Demokratisasi, keterbukaan dan kebebasan berpendapat
menjadikan bangsa Indonesia memiliki kekuatan pola untuk mencegah
terjadinya praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
2. Aspek ekonomi :
a. Meningkatnya investasi di negara kita
b. Terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri
c. Para pengusaha dapat meningkatkan efisiensi produksi.
d. Banyak tercipta kesempatan kerja
e. Kemakmuran masyarakat relatif meningkat.
f. Tersedianya dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
3. Aspek Sosial Budaya : terjadinya difusi kebudayaan misalnya pemanfaatan
kemajuan IPTEK dalam bidang Informasi dan komunikasi.
4. Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan :
a. Menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan penegakan HAM
b. Menguatnya regulasi hukum untuk kepentingan rakyat
c. Menguatnya tutntutan birokrasi yang profesional
d. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan Polisi sebatas
penjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara.
Pengaruh Negatif Globalisasi
1. Aspek Politik : kebebasan dan demokratisasi sering disalah artikan
sehingga yang terjadi adalah perbuatan anarkis.
2. Aspek ekonomi
a. Perdagangan bebas menyebabkan persaingan yang ketat antara
barang-barang produk lokal dengan produk luar.
b. Jika kalah dalam persaingan, cepat atau lambat perekonomian
negara akan dikuasai oleh pihak asing.
c. Kesenjangan sosial akan semakin tajam.
d. Pemerintah hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang
mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
e. Semakin berkurangnya subsidi dan berkurangnya penyerapan
tenaga kerja dengan pola padat karya.
f. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
3. Aspek Sosial Budaya
a. Munculnya gaya hidup konsumtif
b. Munculnya sifat hidup hedonisme
c. Sikap Individualisme
d. Kesenjangan sosial yang semakin tajam
e. Gejala westernisasi
f. Akan semakin memudarnya sikap hidup tolong
menolong
g. Lunturnya nilai-nilai keagamaan
h. Guncangan budaya ( Cultural Shock )
i. Ketimpangan budaya ( cultural lag )

4. Aspek Hukum, pertahanan dan Kemanan


Jika tujuan-tujuan positif dari globalisasi tidak terwujud
akan menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat

Anda mungkin juga menyukai