Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi Adalah sebuah konsep yang licin dan tidak mudah dipahami. Meskipun
terdapat peningkatan ketertarikan pada fenomena globalisasi sejak 1980-an,istilah tersebut
masih digunakan untuk menunjuk,secara beragam, pada sebuah proses sebuah
kebijakan,sebuah strategi pemasaran,sebuah bahaya,atau bahkan se buah ideologi. Problem
dengan proses globalisasi adalah bahwa ia bukan sebuah proses tunggal,tetapi sebuah jalinan
yang rumit dari proses-proses,terkadang saling tumpang tindih dan saling terkait tapi juga
terkadang saling kodradiktif dan saling berlawanan. Karenanya sulit untuk menyimpan
globalisasi menjadi sebuah tema tunggal. Barangkali usaha terbaik untuk mendefenisikan ini
adalah ide dari kenichi ohme(1989) dalam Andrew Heywood tentang sebuah “dunia tanpa
batas”. Ini tidak hanya menunjuk pada kecendrungan,dimana batas-batas politik tradisional
yang berdasarkan pada batas-batas wilayah nasional dan negara.
Lingkungan Hidup dalah menjelaskan tentang bahwasanya manusia hidup di bumi tidak
sendirian,melainkan bersama makhluk lain,yaitu tumbuhan,hewan dn jasa renik. Makhluk
hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secar netral atau fasif
terhadap manusia,melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka
manusia tidaklah dapat hidup,kenyataan ini dengan mudah dapat kita lihat dengan
mengandaikan dibumi ini tidak ada tumbuhan dan jewan. Dari manakah kita mendapat
oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia,tumbuhan dan hewan dan
jasa renik akan dapat melangsungkan kehidupanya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum
ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia makhluk yang paling berkuasa sebenarnya
tidaklah betul. Sebab faktor penentu kelangsunga hidup kita bukanlah di tangan kita,sehingga
kehidupan kita sebenarnya amat rentan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1).Apa itu Globalisasi ?
2).Bagaimana Paradigma Politik di Era Globalisasi ?
3).Apa itu lingkungan Hidup ?
4).Apa Manfaat Dan resiko lingkungan ?
5).Apa Hubungan Populasi Dengan Linkungan?

1.3 Tujuan Penulisan


1).Mengetahui Apa itu Globalisasi
2).Mengetahui Bagaimana Paradigma Politik di Era Globalisasi
3).Mengetahui Apa itu lingkungan Hidup
4).Mengetahui Apa Manfaat Dan resiko lingkungan
5).Mengetahui Apa Hubungan Populasi Dengan Linkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi
Globalisasi Adalah sebuah konsep yang licin dan tidak mudah dipahami. Meskipun
terdapat peningkatan ketertarikan pada fenomena globalisasi sejak 1980-an,istilah tersebut
masih digunakan untuk menunjuk,secara beragam, pada sebuah proses sebuah
kebijakan,sebuah strategi pemasaran,sebuah bahaya,atau bahkan se buah ideologi. Problem
dengan proses globalisasi adalah bahwa ia bukan sebuah proses tunggal,tetapi sebuah jalinan
yang rumit dari proses-proses,terkadang saling tumpang tindih dan saling terkait tapi juga
terkadang saling kodradiktif dan saling berlawanan. Karenanya sulit untuk menyimpan
globalisasi menjadi sebuah tema tunggal. Barangkali usaha terbaik untuk mendefenisikan ini
adalah ide dari kenichi ohme(1989) dalam Andrew Heywood tentang sebuah “dunia tanpa
batas”. Ini tidak hanya menunjuk pada kecendrungan,dimana batas-batas politik tradisional
yang berdasarkan pada batas-batas wilayah nasional dan negara.
Andrew heywood berpendapat bahwa globalisasi terkait dengan pertumbuhan gubungan-
hubungan”suprateritorial” antara masyarakat di seluruh dunia. Suprateritorialitas adalah
sebuah kondisi dimana batas teritorial dengan semakin meningkatnya komunikasi dan
interaksi Lintas-lintas dan lintas global. Misalnya aliran-aliran uang elektronik sekarang
dapat melintasi seluruh penjuru dunia dalam sekali ketukan pada tombol sebuah
komputer,yang memastikan bahwa mata uang dan pasar-pasar finansial lainya,bereaksi
hampir seketika terhadap peristiwa-peristiwa ekonomi di dunia manapun. Begitu pula
teknologi kabel dan satelit memungkinkan pesan-pesan telepon dan program-program televisi
untuk dikirim ke seluruh penjuru dunia hampir secara insstan.1
A.Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi tercermin dalam ide bahwa tidak ada ekonomi nasional sekarang ini
yang terpisah atau menyendiri semua ekonomi, sedikit atau banyak telah terserap ke dalam
sebuah ekonomi global yang saling terkait. Organisasi kerja sama dan pengembangan
ekonomi oleh karenanya mendefenisikan globalisasi sebagai sebuah pergeseran dari sebuah
dunia ekonomi global,dimana produksi diinternalisasionalkan dan modal finansial mengalir
secara bebas dan instan ke seluruh dunia. Salah satu implikasi dari globalisasi ekonomi
adalah berkurangnya kapasitas pemerintah-pemerintah nasional untuk mengatur dan

1
Jacobus ranjabar,pengantar ilmu politik dari ilmu politik sampai politik di era
globalisasi,Alfabeta,bandung,2016,hlm,339.

3
mengelola ekonomi-ekonomi mereka dan terutama untuk menolak restrukturisasi mereka
selaras dengan garis-garis pasar besar.
B.Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi kebudayaan adalah proses dimana informasi,komuditas dan gambaran yang
telah terproduksi di salah satu wilayah dunia masuk kedalam sebuah aliran global, yang
cenderung menipiskan perbedaan-perbedaan kebudayaan anatar bangsa-bangsa wilayah-
wilayah dan individu-individu. Ini terkadang digambarkan sebagai proses McDonaldisasi. Do
naldisasi yaitu proses dimana komoditas-komoditas global dan praktik-praktik perdagangan
dan pemasaran yang terkait dengan industri makanan cepat saji menjadi mendominasi sektor-
sektor ekonomi. Didorong sebagian oleh pertumbuhan perusahaan-perusahaan transisional
dan munculnya komoditas-komoditas global. Disamping itu penyebaran film-film
hollywood,sepatu olah raga Nike dan rumah Kopi Starbucks,penjualan barang-barang
keseluruh dunia memerlukan kepekaan terhadap kebudayaan dan praktik sosial pribumi.
C.Globalisasi Politik
Globalisasi politik terlihat pada semakin pentingnya peran organisasi-organisasi
internasional. Mereka adalah organisasi yang bersifat transisional,dimana wilayah kerja
mereka mencakup area internasional yang mencakup beberapa negara. Kebanyakan
organisasi semacam itu muncul pasca periode 1945. Contohnya sepeprti PBB,NATO,BANK
DUNIA,IMF,WTO, dan lain sebagainya. Organisasi-organisasi internasional ini
menyediakan sebuah mekanisme yang memungkinkan negara-negara paling tidak dalam teori
untuk melakukan aksi bersama tanpa mengorbankan kedaulatan nasional.

2.2 Paradigma Politik Di Era Globalisasi.


Sebuah paradigma dalam pengertian umum adalah sebuah pola atau model yang
memperlihatkan ciri-ciri yang relevan dari sebuah fenomena tertentu. Sebagaimana yang
digunakan oleh Khun ia menunjuk pada sebuah kerangka kerja intelektual yang mencakup
nilai,teori dan asumsi yang saling terhubung dimana pencarian pengetahuan revolusiner
berusaha mengganti sebuah paradigma lama dengan paradigma baru. Implikasi rasdika dari
teori ini adalah bahwa”kebenaran’ dan “kesalahan” hanyalah merupakan pertimbangan yang
bersifat sementara. Penelitian politik dan sosial akan berbeda dimana ia adalah ajang
pertempuran dari paradigma-paradigma yang saling bersaing dan saling menentang. Analisis
politik biasanya dilaksanakan di atas landasan sebuah ajaran ideologi tertentu.
Paradigma berbasis negara ini adalah paradigma dimana politik memiliki sebuah ciri
ruang atau wilayah yang khas. Singkatnya politik adalah persoalan batas ruang dan
4
wilayah,ini khusunya berlaku dalam kasus pembedaan antara politik domestik yang
berkenaan dengan peran negara dalam batas wilayahnya sendiri.
Paradigma politik berbasis negara, walaupun demikian telah mengalami tekanan sebagai
konsekuensi dari tren dan perkembangan yang terkait dengan globalisasi. Secara khusus
terjadi peningkatan yang subtansial dalam aliran dan transaksi lintas batas atau tansisional
pergerakan manusia,benda,uang,informasi dan ide. Transisional yaitu konfigurasi dari
peristiwa masyarakat,kelompok atau organisasi yang sedikit atau bahkan tidak
memperhitungkan pemerintahan nasional atau batasan negara. Ketika batasan negara-negara
telah menjadi semakin:”kropos” pembagian konvensional/internasional atau dalam/luar
menjadi semakin sulit di pertahankan . ini dapat diilustrasikan oleh semakin besarnya
kerentanan ekonomi domestik terhadap peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain,
sebagaimana diperlihatkan oleh dampak yang meluas dari krisis finansial global tahun 2007-
2009, dan oleh penggunaan yang meluas dari teknologi-teknologi digital yang
memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain melalui sarana seperti
telepon dan internet yang itu sangat sulit dikendalikan oleh pemerintahan nasional.
Penimgkatan dalam sekala cakupan terkadang,sifat dari saling ketergantungan ruang telah
mendorong sebagian kalangan untuk berspekulasi bahwa pembagian disipliner anatara sains
politik dan hubungan internasional akan melarut.

2.3 Arti Lingkungan Hidup


Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makluk lain, yaitu tumbuhan,
hewan dan jasad renik.Makluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup
bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat
terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka
menusia tidaklah tepat hidup.Kenyataan ini dengan mudah dapat kita lihat dengan
mengandaikan di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Hewan dan jasad renik akan dapat
melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia.
Karena itu anggapan bahwa manusia adalah makluk yang paling berkuasa sebenarnya
tidaklah betul.Kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup
mereka.Karena itu sepantasnyalah kita bersikap lebih merendahkan diri.Sebab factor penentu
kelangsungan hidup kita tidaklah di dalam tangan kita, sehingga kehidupan kita sebenarnya
amat rentan.
Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu
.Kecuali makhluk hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda terhidup, seperti misalnya
5
ruang itu terdapat juga benda terhidup, seperti misalnya udara yang terdiri atas bermacam
gas, air, dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu, ruang yang ditempati suatu
makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan terhidup suatu lingkungan hidup yang
besar, yaitu biosfer, bahkan tata surya kita atau malahan seluruh alam semesta dapat menjadi
obyek tinjauan.
Sifat lingkungan hidup tertentu oleh bermacam-macam factor.Pertama, oleh jenis dan
jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut.Dengan mudah dapat kita lihat,
suatu lingkungan hidup dengan 10 orang manusia, seekor anjing, tiga ekor burung perkutut,
sebatang pohon kelapa dan sebuah bukit batu akan berbeda dengan sifatnya dari lingkungan
hidup yang sama besarnya yang,tetapihanya ada seorang manusia, 10 ekor anjing, tertutup
rimbun oleh pohon bamboo dan rata tidak terbukti batu. Dalam golongan jenis unsur
lingkungan hidup termasuk pula zatkimia.
Kedua, hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu, Misalnya,
dalam suatu ruangan terdapat delapan buah kursi, empat buah meja dan empat buah pot
dengan tanaman kuping gajah.Dalam ruangan itu delapan kursi diletakkan sepanjang satu
dinding, dengan sebuah meja di muka setiap dua kursi dan sebuah pot di atas masing-masing
meja.Sifat ruangan berbe dajikan dua kursi dengan sebuah meja diletakkan di tengah masing-
masing dinding dan sebuah pot di masing-masing sudut.

2.4 Manfaat Dan Resiko Lingkungan.


Faktor lingkungan sebagian membantu dan sebagian lagi merintangi kita untuk
mendapatkan kebutuhan dasar kita. Faktor yang membantu untuk mendapatkan kebutuhan
dasar itu merupakan manfaat lingkungan dan yang merintangi merupakan resiko lingkungan.
Manfaat dan resiko lingkungan itu berupa faktor hayati dan fisik kimia serta dapat bersifat
alamiah atau buatan manusia. Misalnya, nyamuk malaria adalah resiko lingkungan yang
bersifat hayati dan mata air manfaat lingkungan yang bersifat fisik. Keduanya merupakan
faktor yang bersifat alamiah. Racun hama, misalnya DDT, yang mencemari suatu perairan
adalah risiko lingkungan yang bersifat kimia buatan manusia. Manfaat atau resiko lingkungan
dapat tersebar secara aktif dengan kekuatannya sendiri, misalnya dengan terbang atau
kekuatan fisiknya. Dapat juga terbawa secara pasif oleh kekuatan tertentu, misalnya arus
udara atau air.2

2
Otto sumarwoto,ekologi lingkungan hidup dan pembangunan,,jakarta,2004,hlm51

6
Penyebaran manfaat dan risiko lingkungan tidak terjadi secara alamiah, melainkan
juga dapat terjadi faktor-faktor teknologi dan sosial budaya lain, baik di sengaja maupun
tidak di sengaja. Air, misalnya, dapat disebarkan secara berencana melalui pipa atau saluran
terbuka. Tikus terbawa dari satu tempat ke tempat lain oleh kapal.
Manfaat dan risiko lingkungan sifatnya tidak pasti, melainkan merupakan suatu
kementakan. Kementakan itu dapat besar atau kecil, misalnya, Bandung mempunyai curah
hujan rata-rata 2.000 mm per tahun. Hal ini berarti kementakannya adalah besar, dalam suatu
tahun akan turun hujan sekitar 2.000 mm. Tetapi ini tidak dapat dipastikan. Dalam suatu
tahun mungkin saja bisa turun hujan 1.500 mm atau bahkan malahan 3.000 m. Pengalaman
memang menunjukkan ada tahun dengan lebih banyak hujan dari normal dan adapula tahun
dengan sedikit hujan dari normal. Gempa bumi dan meletusnya gunung berapi adalah contoh
lain yang dapat ditentukan dengan pasti.
Antara manfaat dan resiko lingkungan terdapat hubungan yang erat. Suatu faktor
dapat merupakan manfaat dari resiko sekaligus. Misalnya, hujan merupakan sumber air yang
utama. Dengan adanya hujan. Danau dan sungai menjadi berair dan lapisan tanah
penyimpanan air terisi oleh air. Tetapi hujan juga merupakan kekuatan yang menyebabkan
erosi tanah dan dapat mengakibatkan banjir. Erosi tanah mengurangi kesuburan tanah dan
menurunkan produksi tanaman. Banjir menyebabkan kerusakan serta kematian ternak dan
manusia. Jelaslah, hujan sekaligus merupakan manfaat dan resiko lingkungan. Keterikatan
antara manfaat dan resiko nampak juga dari hal bahwa mengambil manfaat lingkungan selalu
akan menimbulkan resiko lingkungan.

2.5 Hubungan populasi dengan lingkungan


Fokus ekologi populasi ialah mengkaji interaksi populasi dengan lingkungannya baik
lingkungan abiotik dan lingkungan boitik. Karena cukup panjang pembasan interaksi
populasi yang di inginkan disampaikan pada tulisan ini,pembahasan interaksi itu disajikan
difokuskan pada lingkuangan abiotiknya.Suatu populasi tidak mungkin ada dalam sistem
kehidupan tanpa keterlibatkan dan interaksi dari lingkungan fisik dan kimianya merupakan
topik utama yang menjadi perhatian ekologi-fisiologi. Saat ini kajian ekologi populasi telah
memasuki upaya yang bersifat sofititikasi yang ada pada dasarnya lebih difokuskan kepada
orintasi studi lapangan daripada labotarium. Hal ini disebabkan karena interaksi bersifat
sinergetik karena tidak mungkin kalau hanya dipandang aditif semata-mata. Hal ini tertutama
sangat terlihat dari pembahasan faktor-faktor pembatas yang mempengaruhi sistem
kehidupan.
7
●ELEMEN-ELEMEN ESENSIAL DAN FAKTOR LINGKUNGAN
Secara individual populasi memerlukan unsur-unsur esensial untuk dapat tumbuh.
Sepertiga dari elemen kimia yang berada di atas planet ini, organisme memerlukannya kurang
lebih sepertiganya. Elemen itu termasuk karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang,
kalsium, fosfor, kalium, natrium, silika, magnesium, mangan, boron, besi, seng, molibderum,
tembaga, yudium dan kobalt. Jumlah yang dibutuhkan dari elemen yang sangat banyak
adalah karbon, oksigen dan hidrogen yang merupakan molekul utama dari sistem kehidupan.
Kobalt dan tembaga sebaliknya kurang ektensif diperlikan oleh sel hanya kaerena dalam
jumlah yanag jauh lebih kecil sebaliknya 9 elemen terakhir dari elemen di atas dikenal
sebagai unsur percin karena hanya diperlukan dalam jumlah sangat kecil akan tetapi vital
bagi kehidupan oraganisme.
Apa yang kemudian berkembang dalam mengkaji tumbuh serta penyebaran populasi
lalu dikaitkan dengan kombinasi kaidah liebig-blackman serta teori batasan toleransi shelfold
dengan kata lain bahwa penanaman di suatu tempat tergantung dari persediaan bahan yang
dibutuhkan dalam jumlah minimal serta didukung faktor lingkungan yang jumlahnya dalam
batas toleransi. Berangkat dari kaidah diatas, maka dapat dipahami bahwa pendekatan kajian
senantiasa dapat diteraapkan ketika hendak menyebar tanaman yang bermanfaat bagi
manusia. Kajian mengenai kekurangan air bagi tanaman yang bersifat akuatif tentu tidak
tepat, begitu juga dengan menguji ketersediaan oksigen bagi tanaman gurun.
●ENERGI DAN LINGKUNGAN
Pada semua interaksi populasi dengan lingkungannya terjadi pertukaran energi. Pada
peristiwa interaksi itu , sadar atau tidak pakar ekologi pada kenyataannya telah
mengisolasikan alah satu bentuk lain yang telah bentuk pertukaran energi mungkin
disebabkan nilainya lebih tinggi dari bentuk lain yang telah dihitung inilah energi yang terjadi
dengan kadar yang tinggi dari populasi agar mendorong proses kehidupan, baik dalam bentuk
energi radiasi bagi ototnya atau energi kimia bagi heteroptop. Bentuk khas perubahan energi
ini dipelajari oleh ahli komunitas yang biasanya secara konvesional tidak termasuk dalam
ekologi lingkungan. 3
Dengan demikian lingkungan begitu juga interaksi populasi dipisahkan ciri-ciri fisika
dan kimia dari lingkungan.Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk
hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai

3
Sambas wirakusuma,dasar-dasar ekologi bagi populasi dan komunitas,Universitas indonesia,jakarta,2003,hlm
22.

8
dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai
berikut.Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus atau seorang manusia.
Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang
kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap
musuh alaminya, serta memelihara anaknya.Populasi, Kumpulan individu sejenis yang hidup
pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa
dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Komunitas, kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Ekosistem antara komunitas dan
lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang
disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai
(mikroorganisme).
●FAKTOR FAKTOR IKLIM.
Dari semua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap populasi terestis iklim
merupakan faktor yang paling banyak dikaji. Dalam upaya mencari korelasi di antara iklim
sebagai faktor pembatas kehidupan populasi, telah, telah diupayakan oleh para peneliti kajian
itu didekati seacra kuantitatif. Upaya itu telah ditempuh dengan pendekatan besar numerik
dari kelembapan dan suhu yang dihubungkan terhadap efektifitasnya salah satu upaya yang
terkenal karya C.W Thornwhaite yang mengaitkan hubungan preisipasi terhadap evanpotransi
potensial.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari hasil makalah yang telah kami buat kami dapat menyimpulkan bahwa Globalisasi
dan linkungan sangat erat kaitan nya terutama pada lingkungan hidup manusia,manusia tidak
bisa hidup secara individu/sendiri tanpa harus ditemani oleh tumbuhan dan hewan-
hewan.karena
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makluk lain, yaitu tumbuhan,
hewan dan jasad renik.Makluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup
bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat
terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka
menusia tidaklah tepat hidup.Kenyataan ini dengan mudah dapat kita lihat dengan
mengandaikan di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Hewan dan jasad renik akan dapat
melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia.
Karena itu anggapan bahwa manusia adalah makluk yang paling berkuasa sebenarnya
tidaklah betul.Kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup
mereka.Karena itu sepantasnyalah kita bersikap lebih merendahkan diri.Sebab factor penentu
kelangsungan hidup kita tidaklah di dalam tangan kita, sehingga kehidupan kita sebenarnya
amat rentan.

3.2 Saran
Saran dari kami sebagai pemakalah adalah agar kita sebagai manusia khusunya
mahasiswa agar lebih cerdas lagi dalam memperhatikan lingkunga di sekitar kita,menjaga
tumbuhan pepohonan dan juga jangan sakiti hewan-hewan yang tidak bersalah karena tanpa
mereka kita tidak akan bisa hidup, tetapi mereka tanpa kita masih dapat bertahan hidup. Dan
terhadap globalisasi jangan suka menambah proses pemansan global. Seperti membuang
kertas yang cukup banyak atau pemakaian yang boros serta jangan membuang sampah
pelastik secara sembarangan, dan kalau bisa setiap berbelanja kita disarankan untuk
membawa kantong pelastik dari rumah/tempat tinggal kita masing-masing. Semoga saran ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah mohon maaf jika ada kesalahan kata dan
salah penulisan sekiranya pembaca harap memakluminya karena kesempurnaan hanya milik
allah semata.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sumarwoto, Otto. 2004. Ekologi, lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta :


IMAGRAPH

Wirakusuma, Sambas. 2003. Dasar-dasar ekologi bagi populasi dan komunitas. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia

Ranjabar ,Jacobus. 2016. Pengantar Ilmu politik dari ilmu politik sampai politik di era
globalisasi. Bandung : ALFABETA

11

Anda mungkin juga menyukai